BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action research

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang berlokasi di Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau biasa disingkat PTK. PTK adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2008: 45). Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, di mana dalam setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana mengoptimalkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep mengenal program aplikasi komputer 34

dengan model pembelajaran TPS (Think Pairs Share). Penelitian tindakan ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif. Tujuan utama dalam penelitian adalah perubahan, perbaikan dan peningkatan pada proses belajar mengajar di kelas. B Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di MTs Al- Mursyid Jl. Sulaksana Baru VI No 7 Bandung, dengan pertimbangan : (a) pendekatan pembelajaran yang paling efektif sehingga prestasi pelajaran TIK siswa sesuai dengan harapan, (b) merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan pendidikan guru TIK, (c) Agar guru lebih kreatif dalam memilih model-model pembelajaran dalam proses mengajar dengan metode penelitian. 2 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari bulan Februari tahun 2011 sampai dengan bulan April tahun 2011, menggunakan jenis perlakuan tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif di kelas. 35

C Subjek Penelitian Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII semeter 2 MTs Al-Mursyid Tahun Pelajaran 2010 2011. Kelas ini dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan peneliti ingin mencari suatu model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep mengenal program aplikasi komputer bagi siswa yang dalam belajarnya menggunakan model pembelajaran TPS (Think Pairs Share). D Indikator Keberhasilan Hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai sesuai dengan harapan bila dalam penelitian ini : 1. Meningkatnya pemahaman konsep mengenal program aplikasi komputer bagi siswa kelas VII semester 2 MTs Al-Mursyid. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran TIK pada materi mengenal aplikasi komputer lebih aktif dan berpikir, sehingga tidak timbul perasaan jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran TIK Model TPS (think-pairs share), merupakan pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan materi mengenal program aplikasi komputer bagi siswa kelas VII semester 2 di MTs Al-Mursyid. E Prosedur Penelitian Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yang harus dijalani, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sesuai dengan metode penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja (2008 : 66), yakni sebuah 36

penelitian yang merupakan suatu rangkaian lengkap (a spiral of stefs), yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan (siklus spiral) artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat pencapaian hasilnya. Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart ini merupakan pengembangan dari konsep dasar dalam berbagi model penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang diperkenalkan oleh Kurt Levin. Desain tersebut dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut: REFLECT OBSERVE PLAN SIKLUS I ACT OBSERVE REFLECT REVISE D PLAN SIKLUS II ACT Gambar 1. Model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (1998) (Diadaptasi Dari Rochiati Wiriaatmaja, 2008:66) 37

Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa empat komponen penelitian tindakan kelas yaitu: 1. Perencanaan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau berubah perilaku dan sikap sebagai solusi. 2. Tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan. 3. Observasi (observing) yaitu mengamati atas hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan terhadap siswa. 4. Refleksi (reflecting) yaitu peneliti melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari tindakan. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi awal a. Melaksanakan survey ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian untuk melihat proses belajar mengajar siswa dan mengidentifikasi partisipasi belajar siswa. b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul kemudian diurutkan untuk menentukan prioritas masalah yang akan diselesaikan. c. Menyusun jadwal pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal mata pelajaran TIK Kelas VII semester 2 di MTs Al-Mursyid Bandung. 38

2. Siklus I Perencanaan a. Menyusun rencana pembelajaran. b. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan tingkat kecerdasan menyebar. c. Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai pengamat. d. Menyusun lembar pengamatan. e. Menyusun materi dan lembar kerja siswa sebagai bahan diskusi. f. Merancang soal-soal latihan. g. Merancang kuis. Tindakan a. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. d. Guru menjelaskan materi mengenal program aplikasi komputer e. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal pada LKS secara mandiri. f. Guru meminta masing-masing wakil dari anggota kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusinya. g. Guru memberikan kesimpulan akhir dari diskusi kelas 39

h. Menjelang akhir waktu, guru memberikan soal latihan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. i. Guru memberikan kuis sesuai dengan indikator yang ditentukan. j. Guru memberikan pekerjaan rumah. Pengamatan a. Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar. Aspek yang diamati meliputi: 1) Perhatian terhadap penjelasan guru. 2) Keantusiasan dalam mengerjakan tugas. 3) Hubungan kerjasama antar siswa. 4) Keberanian mempresentasikan hasil diskusi. 5) Keberanian bertanya. b. Pengamatan terhadap guru Aspek yang diamati adalah. 1) Persiapan (secara keseluruhan) 2) Pelaksanaan a) Pendahuluan (1) Menyampaikan tujuan pembelajaran. (2) Memotivasi siswa. (3) Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa/prasyarat. 40

b) Kegiatan Inti (1) Menerangkan secara singkat materi pokok dengan jelas. (2) Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar. (3) Membimbing siswa mengerjakan LKS dengan benar. (4) Mendorong dan membimbing dilakukannya keterampilan diskusi oleh siswa. a) Mengajukan pertanyaaan. b) Menjawab pertanyaan/menanggapi. c) Menyampaikan ide/pendapat. d) Mendengarkan secara aktif (5) Memberi latihan pendalaman. (6) Memberikan umpan balik/kuis. c) Penutup (1) Memberi pekerjaan rumah. Refleksi Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa. Analisis dilakukan untuk mengukur baik, kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 41

3. Siklus II Perencanaan a. Menyusun rencana pembelajaran. b. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan tingkat kecerdasan menyebar. c. Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai pengamat. d. Menyusun lembar pengamatan. e. Menyusun materi dan lembar kerja siswa sebagai bahan diskusi. f. Merancang soal-soal latihan. g. Merancang kuis. Tindakan a. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. d. Guru menjelaskan materi mengenal program aplikasi komputer e. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal pada LKS secara mandiri. f. Guru meminta masing-masing wakil dari anggota kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusinya. g. Guru memberikan kesimpulan akhir dari diskusi kelas 42

h. Menjelang akhir waktu, guru memberikan soal latihan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. i. Guru memberikan kuis sesuai dengan indikator yang ditentukan. j. Guru memberikan pekerjaan rumah. Pengamatan a. Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar. Aspek yang diamati meliputi: 1) Perhatian terhadap penjelasan guru. 2) Keantusiasan dalam mengerjakan tugas. 3) Hubungan kerjasama antar siswa. 4) Keberanian mempresentasikan hasil diskusi. 5) Keberanian bertanya. b. Pengamatan terhadap guru Aspek yang diamati adalah. 1) Persiapan (secara keseluruhan) 2) Pelaksanaan a) Pendahuluan (1) Menyampaikan tujuan pembelajaran. (2) Memotivasi siswa. (3) Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa/prasyarat. 43

b) Kegiatan Inti (1) Menerangkan secara singkat materi pokok dengan jelas. (2) Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar. (3) Membimbing siswa mengerjakan LKS dengan benar. (4) Mendorong dan membimbing dilakukannya keterampilan diskusi oleh siswa. a) Mengajukan pertanyaaan. b) Menjawab pertanyaan/menanggapi. c) Menyampaikan ide/pendapat. d) Mendengarkan secara aktif (5) Memberi latihan pendalaman. (6) Memberikan umpan balik/kuis. c) Penutup (1) Memberi pekerjaan rumah. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam pembelajaran, mengamati tehnik pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat dapat dirumuskan alternatife tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya serta melihat hubungan degan teori dan rencana yang telah ditetapkan. 44

F Instrumen Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, untuk pengumpulan data digunakan berbagai tehnik antara lain: 1. Tes Tertulis Tes tertulis disini digunakan untuk mengumpulkan data siswa berkenaan hasil pengusaan materi mengenal program aplikasi komputer yang dikuasai siswa, setelah siswa mengikuti suatu proses perlakuan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu soal latihan pendalaman materi yang dilanjutkan dengan soal kuis siklus I, soal kuis siklus II dan ulangan harian. Soal latihan diberikan setelah guru dan siswa membahas tentang materi dan LKS, kuis diberikan setelah pendalaman materi. Ulangan harian diberikan setelah guru mengajarkan seluruh sub pokok bahasan pada pokok bahasan mengenal program aplikasi komputer dan siswa melakukan diskusi serta dipresentasi didepan teman-teman kelas lainnya, sehingga didapatkan hasil yang akurat dan dapat menggambarkan secara jelas kemampuan siswa dalam menguasai materi mengenal program aplikasi komputer tersebut. 2. Observasi. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan kemampuan yang dikuasai siswa dalam penguasaan materi yang dijadikan obejek penelitian ini. Selain siswa tehnik observasi ini juga digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung. 3. Angket 45

Arikunto dalam Ulfa Farida (2007 : 40), menjelaskan angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, pengetahuan, sikap, pendapat atau hal-hal yang ia ketahui. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran TIK dengan pembelajaran model TPS. G Analisis Data Data yang diperoleh dari tindakan penelitian yang dilaksanakan kemudian dianalisis. Data yang berasal dari kuis pada akhir siklus dan ulangan harian di olah dengan perhitungan kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran TIK. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi: 1) Menghitung Nilai rata-rata kelas dengan rumus: N X = n Keterangan: N = total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa X = nilai rata-rata kelas 2) Menghitung daya serap dengan rumus: DayaSerap = JumlahNilaiTotalSubyek JumlahSkorTotalMaksimum x100% 3) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus: 46

TB = S 65 x100% n Keterangan: S 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 6,5 n = banyak siswa 100 % = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar Data kualitatif diperoleh melalui angket untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang dilakukan. Data kualitatif hasil angket tersebut di transfer kedalam skala kuantitatif. Pengolahan angket dilakukan dengan cara: a. Mengelompokkan siswa berdasarkan jawaban b. Menghitung persentase siswa yang menjawab untuk setiap pertanyaan angket dengan menggunakan rumus berikut: P = f n x100% keterangan: f n = frekuensi jawaban = banyak siswa (responden) 100 % = bilangan tetap P = persentase jawaban 47