Asas Agama. Ciri-ciri Iman yang rusak

dokumen-dokumen yang mirip
Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

Kewajiban Menunaikan Amanah

APA YANG PALING BERHARGA BAGI ORANG BERIMAN?

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Iman Itu Naik dan Turun

Motivasi Agar Istiqomah

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Gunakan Lisan Untuk Kebaikan

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

3 Wasiat Agung Rasulullah

Perintah Pertama di Dalam Alquran

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono. KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

MENGENAL IDUL ADHA SEBAGAI HARI TAUHID DAN HARI KEMANUSIAAN

Kejahatan Mengolok-olok Allah, Syariat-Nya, dan Rasul-Nya

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Bismillahirrahmanirrahim

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya


Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

Renungan tentang kehidupan

Kaidah Memahami Tauhid

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Motivasi Untuk Bertaubat

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

E٤٢ J٣٣ W F : :

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

DZIKIR PAGI (Dibaca dari shalat subuh hingga terbit matahari)

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

[ Indonesia Indonesian

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Takwa dan Keutamaannya

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Tafsir Surat Al-Kautsar

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Mendidik Anak dengan Tauhid

SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN

PENTINGNYA USAHA ATAS HIDAYAH

Renungan Pergantian Tahun

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Sifat Surga dan Penghuninya

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

Pendidikan Agama Islam

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi

*** Tunaikanlah Amanah

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

AWAS SYIRIK (Lanjutan Jum at-iii)

Jujur Hati, Lisan, dan Perbuatan

Transkripsi:

Asas Agama Perkara yang paling penting di sisi Allah SWT adalah Iman. Iman adalah asas/dasar agama. Tanpa asas, maka suatu bangunan tidak akan berdiri tegak, semakin kuat asasnya maka semakin tinggi bangunan itu dapat dibina. Bangunan tidak dapat didirikan tanpa asas, maka demikian pula agama tidak akan dapat dibawa di dalam kehidupan tanpa adanya iman. Semakin kuat iman itu maka semakin kuat dan sempurna agama dapat diamalkan. Iman seumpama akar pada tanaman. Bila akar kuat menunjang ke bumi, maka akan memiliki batang yang kuat serta cabang, ranting dan daun yang menjulang ke langit. Bila akar rusak, maka batang akan rapuh dan daun akan mengering. Demikianlah bila iman rusak, maka agama yang diamalkan tidak akan punya kualitas, amal yang dibuat tidak dengan keikhlasan, tanpa bersungguh-sungguh dan tanpa berdzikir kepada Allah melainkan sedikit. Ciri-ciri Iman yang rusak Allah SWT berfirman: Artinya: maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yang mereka itu lalai dalam sholatnya. Dan mereka sholat untuk dilihat orang (surah al Maa uun:4-6) Dalam ayat lain, Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (surah an Nisaa :142) Dalam ayat lain, Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (surah at Taubah:54) Pada zaman Rasulullah SAW, orang-orang munafik juga mengerjakan sholat berjamaah bersama Nabi dan kaum muslimin, tetapi sholat mereka hanyalah untuk menutupi keingkaran mereka kepada Allah.

Sholat mereka hanya untuk dilihat oleh orang, mereka berdiri dalam sholat dengan keadaan malas dan lalai. Orang-orang munafik, mereka hanya memiliki gambar/rupa iman, bukan hakikat iman. Seperti gambar atau tulisan api, seberapapun besarnya tidak akan berpengaruh apapun. Tetapi api lilin, walaupun kecil namun dapat membakar satu rumah besar. Karena api lilin walaupun ia kecil, tetapi itu hakikat api. Dosa yang tidak diampunkan di sisi Allah Kezaliman/dosa yang paling besar di sisi Allah adalah syirik, menyekutukan Allah dengan sesuatu. Syirik maknanya meyakini bahwa selain Allah memiliki kuasa / dapat berbuat sesuatu. Perilaku tersebut tidak hanya diamalkan oleh penyembah-penyembah berhala seperti di zaman Nabi, tetapi juga dapat menjangkiti kita dalam skala yang kecil seperti meyakini uang dapat menyelesaikan masalah, inipun termasuk syirik. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (surah an Nisaa:48) Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar" (surah Luqman:13) Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengann Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya (surah an Nisaa:116) Oleh karenanya, iman dalam dirii kita harus senantiasa diusahakan sehingga tidak terkotori dengan kesyirikan. Iman yang diakui oleh Allah Apakah kita merasa sebagai seorang yang beriman? Benarkah pengakuan kita bahwa kita telah beriman kepada Allah. Kita harus senantiasa kuatir dengan kondisi iman kita, jangan sampai iman kita tidak diakui oleh Allah SWT. Suatu tragedi bila kita merasa sebagai seorang beriman dan dimata manusia pun kita dianggap beriman namun di sisi Allah tidak termasuk di kalangan orang-orang beriman, sebagaimana firman Allah:

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman (surah al Baqoroh:8) Hakikat Iman Kalimah Iman adalah melainkan Allah Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah Islam (tunduk/berserah diri)", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (surah al Hujuraat:14) Iman yang diakui oleh Allah SWT adalah iman yang masuk ke dalam hati, meyakini dengan sebenar- benarnya, bukan hanya sebatas pengakuan di lisan. artinya: Tiada tuhan selain Allah, Tiada yang berhak disembah Maksud dari, adalah Meyakini dalam hati bahwa selain Allah tidak ada kuasa, yang berkuasa hanyalah Allah SWT, dan Allah berkuasa atas segala sesuatu; Mengeluarkan dari hati kita keyakinan kepada selain Allah dan memasukkan keyakinan dalam hati hanya kepada Allah Kalimah merupakan kalimah nafi dan ishbat. Menafikan makhluq dan mengishbatkan hanya kepada Allah semata. Allah SWT al Kholiq sang Pencipta, Selain Allah adalah makhluq (ciptaan). Sifat makhluq adalah tidak dapat member manfaat dan mudhorot/kecelakaan tanpa izin Allah SWT. Contohnya uang, uang adalah makhluq. Uang dapat memberi manfaat dengan izin Allah. Uang, untuk menyelesaikan masalah ia berhajat kepada Allah. Kalau Allah berkehendak, dengan uang dapat menyelesaikan masalah, kalau Allah berkehendak dengan adanya uang justru tambah masalah dan kalau Allah berkendak, tanpa uang selesai masalah. Laa ilaha illallah. Nilai iman adalah syurga. Dalam suatu hadits disebutkan, bahwa iman sebesar dzarroh (debu) akan dibalas oleh Allah SWT dengan syurga seluas sepuluh kali dunia. Tetapi mati tanpa iman, tidak akan dapat walaupun baunya syurga. Kerugian bila mati tidak membawa iman Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong (surah ali Imron:91) Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (surah ali Imron: :91). Dari Utsman Rodhiallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah SAW: barangsiapa yang mati dengan meyakini bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah SWT, maka akan memasuki surga. (Hadits Riwayat Muslim) Musuh manusia Karena iman adalah sesuatu yang berharga, dan malangnya terkadang kita tidak menyadari betapa berharganya nilai iman. Sedangkan musuh manusia yaitu syaitan mengetahui nilai iman, sehingga dia akan berusaha menggagalkan manusia pada saat kematian, jangan sampai mati membawa iman. Syaitan telah berjanji akan menjerumuskan keturunan nabi Adam ke dalam neraka bersama-samanya. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia (surah al Isro:53) Syaitan tidak curi harta kita, kendaraan kita tetapi yang dicuri oleh syaitan adalah iman kita Cara mengusahakan iman Kepada sahabat-sahabatnya, baginda Rasulullah SAW bersabda: perbaharuilah iman kalian sahabat bertanya: bagaimana cara memperbaharui iman kami ya Rasulullah dijawab: perbanyaklah ucapan. Untuk meningkatkan iman caranya dengan mendakwahkan kalimah. Dakwahkan tentang pentinganya iman, nilai iman dan kerugian bila mati tidak membawa iman.

Karena hati adalah Raja. Hati adalah tempat bertahtanya keyakinan, sehingga bila hati baik maka akan lahirlah amal-amal yang baik, pun sebaliknya. Saluran menuju ke hati ada empat, yaitu pendengaran, penglihatan, pikiran dan percakapan. Perumpamaannya adalah seperti sebuah kolam yang dialiri 4 batang aliran air, bila keempat aliran tersebut mengalirkan air yang jernih maka kolam akan berisi air yang jernih pula, tetapi bila salah satu saja aliran membawa air yang kotor, maka akan mencemarkan seluruh isi kolam. Begitu pula hati manusia, bila penglihatan digunakan untuk melihat kebaikan dan kebesaran Allah, pendengaran untuk mendengar pembicaraan yang baik, pikiran selalu memikirkan tentang kekuasaan Allah dan lisan digunakan mengucapkan perkataan yang baik berupa dakwah, nasihat, sekurang-kurangnya digunakan berdzikir kepada Allah, maka hati akan menjadi kumpulan kebaikan-kebaikan. Namun sebaliknya, jika empat saluran tadi dipergunakan untuk hal-hal buruk/negatif maka akan rusaklah hati manusia. Jadi, agar iman lurus, maka yang harus diusahakan adalah meluruskan hati dengan memperbanyak ucapan/perkataan dakwah kebesaran Allah. Contoh percakapan yang dapat meningkatkan iman Suatu ketika Nabi SAW berkendaraan bersama Abdullah bin Abbas (Rodhiallahu anhuma) yang pada saat itu masih seorang anak-anak, Beliau SAW mengajarkan kalimat-kalimat yang penting untuk diulangulang (dimudzakarohkan) supaya iman senantiasi terjaga Dari Ibnu Abbas (Rodhiallahu anhuma) berkata: aku berada di belakang Nabi SAW pada suatu hari, Beliau SAW bersabda: wahai ghulam (anak), sesungguhnya aku akan mengajarkan padamu beberapa kalimat penting: Jagalah (perintah) Allah, niscaya Dia akan menjagamu; Jagalah (perintah) Allah, niscaya kau mendapatinya dihadapanmu; Jika kamu meminta, maka mintalah hanya kepada Allah; dan jika kamu minta pertolongan, mintalah pertolongan hanya kepada Allah; ketahuilah seandainya seluruh manusia berkumpul untuk memberi manfaat kepadamu niscaya tidak akan dapat memberi manfaat kecuali apa yang telah tertulis (ditetapkan) bagimu; sebaliknya seandainya seluruh manusia berkumpul untuk mencelakakanmu niscaya tidak akan dapat mencelakakan kecuali apa yang telah ditetapkan bagimu. Pena (taqdir) telah diangkat dan tinta telah kering (tak dapat diubah) (Hadits Riwayat Tirmidzi) Kalimat-kalimat yang diajarkan Nabi SAW itu merupakan asas keimanan sehingga perlu kita sampaikan kepada orang lain. Dengan menyampaikan(mendakwahkan)nya maka iman kita akan meningkat.

Pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS Nabi Ibrahim pernah meminta agar Allah SWT memperlihatkan bagaimana menghidupkan sesuatu yang telah mati. Allah menegur nabi Ibrahim dengan firmannya apakah kamu belum yakin?. Dijawab oleh nabi Ibrahim, benar saya telah beriman tetapi untuk menambah keyakinanku. Maka Allah SWT memerintahkan nabi Ibrahim untuk mencari empat ekor burung, kemudian dilatih sehingga bila dipanggil maka keempatnya akan datang. Kemudian setelah jinak, nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih dan mencincang dagingnya lalu diletakkan bangkai itu pada gunung yang berbeda. Kita dapat bayangkan betapa susahnya nabi Ibrahim untuk mengusahakan keyakinannya itu. Padahal Allah bisa saja memperlihatkan secaraa langsung di depan nabi Ibrahim bagaimana menghidupkan sesuatu yang telah mati. Namun ulama mengatakan hanya dengan bersusah payah (dalam istilah agama dinamakan mujahadah) maka akan datang iman dalam hati. Nabi Ibrahim telah susah payah untuk mengusahakan keyakinannya, sehingga setelah bangkai tersebut diletakkan di gunung-gunung yang berbeda, Allah perintahkan untuk memanggil burung-burung itu, dengan izin dan kuasa Allah, maka burung yang telah jadi bangkai itu akhirnya berkumpul kembali tulang dan dagingnya membentuk burung seperti sediakala. Cerita ini disebutkan dalam surah al Baqoroh:260 Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dengan susah payah untuk agama, maka akan datang hidayah / iman dalam diri. Dan orang-orang yang bermujahadah/bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar- Allah benar- benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka hidayah / jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya benar beserta orang-orang yang berbuat baik (surah al Ankabut:69). Seperti nabi Ibrahim, dengan susah payah baru iman meningkat. Demikian pula bila kita mujahadah di jalan Allah dengan berdakwah mengajak manusia kepada agama Allah, maka Allah akan wujudkan nur iman dalam hati kita. Semoga tulisan ini dapat menggugah pembaca dan khususnya kepada penulis untuk senantiasa meningkatkan pengorbanan untuk agama, berusaha selalu meningkatkan kualitas iman hingga mati dengan membawa iman yang sempurna menghadap Allah SWT. Sonny Widiarto, S.Si., M.Sc. Plt. Kepala Laboratorium. Kimia Analitik dan Instrumen Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Lampung swidiarto@unila.ac.id http://staff.unila.ac.id/sonnywidiarto/