AFTER FACEBOOK. Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan Di Jejaring Sosial Facebook

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang melibatkan media komputer sebagai channel yang

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM JEJARING SOSIAL (Studi Analisis Isi Tanggapan Terhadap Status Keluhan dalam Grup Facebook Peduli Leukimia )

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH COST DAN REWARD DALAM INTERPERSONAL RELATIONSHIP DI KALANGAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI ANGKATAN 2009 UMS 2013

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM JEJARING SOSIAL (Studi Analisis Isi Tanggapan Terhadap Status Keluhan dalam Grup Facebook Peduli Leukimia )

Tyas Mustiking Prameswari. Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA KEPADA ANAK DALAM MEMAHAMI DAMPAK BERMAIN GAME ONLINE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

LIKING ON FACEBOOK : Motivasi Penggunaan Menu Like dalam Facebook

KETERBUKAAN DIRI PELAKU PERSELINGKUHAN DENGAN PASANGAN LEGAL DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN NASKAH PUBLIKLASI

Fenomena Penggunaan Blackberry Messenger Sebagai Media Personal Branding

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

GAMBARAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF DISCLOSURE) PADA PASANGAN PENGGUNA INTERNET CHATTING SKRIPSI. Oleh : Eki Vidya Aryanti NIM :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan sebuah media massa baru (new media) yang

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai

PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN REDAKSIONAL DALAM PEMBERITAAN PERSIS SOLO DI PASOEPATI.NET TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI MEDIA FACEBOOK DENGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TINGKAT (I) SATU

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang popular digunakan saat ini adalah internet, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

CYBERMEDIA Dr.Rulli Nasrullah, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Gorontalo (UNG) harus berurusan dengan hukum gara -gara status dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

Oleh: Hanung L

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB IV PENUTUP. interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal

1.1 Latar Belakang Penelitian

POLA KOMUNIKASI MAHASISWA ETNIS MINANGKABAU YANG MENGALAMI CULTURE SHOCK

KOMUNIKASI INTERAKTIF PADA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

STRATEGI MEREDUKSI KETIDAKPASTIAN TERHADAP PERASAAN PASANGAN DALAM LONG DISTANCE RELATIONSHIP PADA REMAJA AKHIR TAHUN

ABSTRAKSI Judul Skrispi : Penggunaan Path sebagai Media Maintaining Intimacy in Friendship

BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil uji hipotesa didapatkan adanya hubungan antara

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha

Alif Ardhi Wijaya. Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Diponegoro

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PATH SEBAGAI SARANA PENGAKUAN SOSIAL

MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI

Interpretasi Pembaca Terhadap Materi Pornografi dalam. Komik Hentai Virgin Na Kankei

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM FACEBOOK DENGAN KECEMBURUAN PADA PASANGAN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RESEPSI PEMBACA RAMALAN ZODIAK DI ASK FM LIGHTGIVERS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

Dewi Arishayanti Purba ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. hasil perbincangan-perbincangan audience pada tokoh Ariel dalam iklan vaseline

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan masuknya masa remaja, sesuai dengan teori tahap psikososial, seorang individu

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB 5 PENUTUP. berbagai arah. Hal ini menyebabkan setiap pengguna dapat memperoleh informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skolastika Santi Pertiwi / Y. Bambang Wiratmojo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

Kata Kunci: Pola Komunikasi, Pola Bebas (All Channel), Komunikasi Interpersonal, Pembimbingan Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini pengguna jejaring sosial facebook di Indonesia khususnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL

Interpersonal Communication Skill

Oleh: Qoriah A. Siregar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Esensi dari komunikasi politik sendiri adalah proses interaksi yang

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. Media sosial kini telah berkembang dari komunikasi satu arah menjadi platform

Transkripsi:

AFTER FACEBOOK Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan Di Jejaring Sosial Facebook NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 ILMU KOMUNIKASI Disusun Oleh : OCTAVIA KHAERANI RIZKY L 100 110 060 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2015 i

AFTER FACEBOOK Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan di Jejaring Sosial Facebook Octavia Khaerani Rizky (octaviaakr@gmail.com) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Facebook memberikan kemudahan untuk mempersonalisasikan pertemanan dunia maya. Selain dapat berteman, pengguna juga dapat memutuskan pertemanannya. Di balik keputusan untuk memutuskan pertemanan dengan orang lain di Facebook, tentunya seseorang memiliki harapan tertentu. Harapan tersebut dapat mempengaruhi hubungan interpersonal yang terjalin antara kedua pihak. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah harapan yang muncul setelah memutuskan pertemanan di jejaring sosial Facebook. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik in-depth interview dan observasi non partisipan. Informan dalam penelitian ini sebanyak 12 mahasiswa Kota Solo yang merupakan pengguna aktif Facebook. Hasil penelitian menunjukan bahwa memutuskan pertemanan mempengaruhi hubungan interpersonal di dunia nyata. Seseorang memilih untuk memutuskan pertemanan adalah untuk membangun kenyamanan dalam menggunakan Facebook, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, sebagai teguran terhadap perilaku seseorang, dan untuk pemutusan hubungan secara jelas. Dalam hal ini, memutuskan pertemanan di Facebook sama artinya dengan pemutusan hubungan di dunia nyata. Facebook menjadi media yang dapat memberikan kemudahan bagi hubungan interpersonal manusia. Apa yang tidak dapat dilakukan di dunia nyata, dapat dilakukan di dunia maya dengan adanya Facebook. Kata kunci: Facebook, generasi internet, hubungan pertemanan, memutuskan pertemanan. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Computer mediated communication menjadikan dunia komunikasi mengalami perkembangan besar. Keunikan pada CMC menarik perhatian 1 khalayak dengan hadirnya internet. Kemudahan yang dihadirkan oleh internet menjadikan munculnya generasi internet. Generasi ini lebih cerdas, lebih gesit, dan lebih toleran dalam mengatasi keberagaman di dunia.

Proses komunikasi bagi generasi ini dilakukan dalam platform bernama jejaring sosial. Salah satu jejaring sosial yang banyak diminati khalayak adalah Facebook. Secara positif Facebook menjadi sarana pembentukan identitas manusia karena apa yang tidak bisa diekspresikan di dunia nyata, akan diekspresikan di dunia virtual, meskipun tidak sepenuhnya yang ditampilkan adalah identitas yang sebenarnya (Budiargo, 2015: 50). Keberadaan Facebook menciptakan adanya jaringan pertemanan yang besar. Dari banyaknya hubungan pertemanan yang terjalin melalui Facebook, tidak semuanya memiliki kualitas yang baik. Generasi internet selalu mengaitkan apa yang terjadi di dunia nyata ke dalam dunia maya, begitu pun sebaliknya, sehingga ketika terdapat permasalahan, akan terlihat dari bagaimana mereka bersikap terhadap hubungan yang terjalin di dunia nyata ataupun dunia maya. Pertemanan yang terjalin di dunia maya memiliki kelebihan tersendiri. Seseorang dapat dengan mudah memutuskan pertemanannya dengan orang lain, namun hal ini tidak akan dapat dilakukan di dunia nyata. Facebook menjadi salah satu jejaring sosial yang dapat memberikan kemudahan dalam hubungan pertemanan. Selain dapat memilih dan berteman dengan siapapun yang memiliki akun Facebook, pengguna juga dapat mengurangi jumlah teman yang telah terkoneksi yaitu dengan memutuskan pertemanan. Setelah memutuskan pertemanan dengan orang lain di Facebook, seseorang dapat memiliki berbagai hal yang dirasakan, khususnya ketika kedua 2

pihak juga saling mengenal di dunia nyata. Semakin dekat satu orang dengan orang lain, semakin besar pula pengaruh 3. Tinjauan Pustaka a. Komunikasi Interpersonal Pada Media Baru yang ditimbulkan dari keputusan Komunikasi interpersonal tersebut. Di balik keputusan untuk memutuskan pertemanan dengan orang lain di Facebook, tentunya seseorang memiliki harapan tertentu. Harapan setelah memutuskan pertemanan meliputi beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal itu sendiri. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana harapan setelah memutuskan pertemanan di jejaring sosial Facebook oleh generasi internet di kalangan mahasiswa Kota Solo? merupakan proses komunikasi yang melibatkan dua orang. Dalam komunikasi interpersonal terdapat proses pemaknaan pesan yang melibatkan dua tingkatan makna, yaitu pemaknaan isi dan pemaknaan hubungan. Media baru memiliki berbagai ciri khas tersendiri, hal tersebut akan mempengaruhi proses komunikasi yang terjadi di dalamnya. Dalam komunikasi pada media baru, keterbukaan adalah hal utama, karena komunikasi dilakukan dalam jarak dan waktu yang berbeda, maka keterbukaan seseorang menjadi penting untuk menjaga hubungan interpersonal. 3

b. Computer Mediated Communication Dan Media Komunikasi 2.0 hypertextual, virtual, networked, dan stimulated (Giddings dalam Astuti, Computer Mediated 2011: 218). Communication (CMC) merupakan perkembangan komunikasi yang menarik. Penggunaan komputer yang berubah menjadi sebuah kebutuhan bagi proses komunikasi saat ini membuat keberadaannya sangat menentukan bagaimana proses yang terjadi. Penggunaan media ini memunculkan adanya media komunikasi 2.0 yang mempermudah jalannya proses komunikasi jarak jauh yang sering dilakukan. Media ini dikenal dengan nama internet. Internet merupakan media konvergensi, yang mengumpulkan berbagai model media lama ke dalam satu platform. Internet sebagai media baru menurut Lister et al, memiliki 6 karakteristik, yaitu digital, interactive, Media ini terus mengalami perkembangan hingga hadirlah situs khusus yang dibuat sebagai penghubung antar manusia tanpa mengenal jarak dan waktu, yaitu jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan situs yang dibuat untuk memudahkan khalayak dalam melakukan komunikasi jarak jauh secara cepat dan mudah. c. Generasi Internet dan Kehidupannya Generasi internet atau Net gener merupakan generasi yang senang berbagi informasi dan ingin selalu terhubung dengan orang lain di dunia maya. Generasi ini terbiasa dengan teknologi. Mereka menggunakannya 4

dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus dan berkelanjutan. Net gener mengubah internet menjadi sebuah tempat yang memungkinkan orang untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan menciptakan sesuatu bersama-sama. (Tapscott, 2013: 100). Kedekatan generasi internet dengan teknologi komunikasi membuat mereka melibatkannya dalam setiap emosi dan perilaku mereka. Mengatur pertemanan di jejaring sosial menjadi salah satu hal yang mereka pikirkan. d. New Media And Relationship Setiap kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekadar menyampaikan isi pesan; kita juga menentukan kadar hubungan interpersonal bukan hanya menentukan content tapi juga relationship (Rakhmat, 1985: 117). Hubungan interpersonal dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kepercayaan, sikap suportif, dan keterbukaan. Ketiga faktor tersebut akan menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik. Hubungan interpersonal yang terjalin dalam media baru memiliki karakteristik tersendiri karena berbagai kelebihan yang diberikan media baru. Dalam hubungan interpersonal terdapat peranan atas konflik yang mempengaruhi hubungan tersbut. Konflik timbul bilamana tindakantindakan seseorang mampu merugikan individu lainnya (Budyanta, 2011: 282). Hubungan pertemanan pada media baru memiliki kelebihan, dimana seseorang tidak hanya dapat berteman dengan orang lain, namun 5

juga dapat memutuskan pertemanannya. Di dunia nyata, seseorang tidak bisa memutuskan pertemanan secara jelas, namun hal ini dapat dilakukan di media baru seperti Facebook. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik wawancara menggunakan in-depth Informan Usia Universitas Tahun bergabung L 1 23 UMS 2009 L 2 22 UMS 2009 L 3 22 UNS 2009 L 4 22 UNS 2009 L 5 22 Politeknik Indonusa 2009 L 6 23 UNS 2009 P 1 21 UMS 2009 P 2 29 UMS 2009 P 3 20 UNS 2012 P 4 20 Politeknik Indonusa 2009 P 5 21 Universitas Sahid 2009 P 6 20 Universitas Sahid 2009 Tabel 1. Deskripsi Informan Penelitian interview dengan wawancara tidak langsung yang dilakukan melalui E-mail, Facebook, dan media chatting lainnya. Informan dalam penelitian ini sebanyak 12 informan yang merupakan mahasiswa di Kota Solo. Informan yang ditentukan memiliki perbedaan latar belakang tertentu. Perbedaan tersebut akan dijabarkan dalam tabel berikut: C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Data Dari hasil yang telah didapat, peneliti akan membagi kedalam beberapa kelompok dan mengkategorisasikan data sesuai dengan teori yang telah ditentukan. Peneliti telah mewawancarai 12 6

informan, diantaranya adalah 6 a. Memutuskan Pertemanan Di informan laki-laki dan 6 informan Facebook Mempengaruhi perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa keputusan untuk memutuskan pertemanan di Facebook memiliki dampak bagi hubungan seseorang dengan orang lain. Setelah memutuskan pertemanannya di jejaring sosial Facebook, seseorang tentunya memiliki keinginan tersendiri Hubungan Interpersonal Di Dunia Nyata Memutuskan pertemanan di Facebook menjadi hal yang mempengaruhi hubungan antara kedua pihak yang terlibat, dan mengganggu hubungan di dunia nyata. Memutuskan pertemanan yang dilakukan dengan sengaja di balik keputusan tersebut. dapat menimbulkan Terdapat berbagai keinginan di balik keputusan seseorang untuk memutuskan pertemanan di jejaring sosial Facebook. Hal tersebut dapat berasal dari internal ataupun eksternal diri seseorang. Beberapa hal yang menjadi keinginan seseorang setelah memutuskan pertemanannya di Facebook, diantaranya: kesalahpahaman di antara kedua pihak. Hanya 1 dari 12 informan yang menyatakan bahwa hubungannya baik-baik saja, tanpa perubahan apapun setelah memutuskan pertemanan di Facebook. Sebelas dari 12 informan menyatakan bahwa hubungan tersebut mengalami perubahan. 7

Setelah memutuskan dalam penggunaan Facebook. pertemanan di Facebook, hubungan interpersonal di dunia nyata mengalami perbedaan yang cukup signifikan. Tiga dari 12 informan menyebutkan bahwa perubahan tersebut adalah timbulnya rasa canggung ketika bertemu secara langsung, dan 8 dari 12 informan menyatakan tidak ada lagi komunikasi di dunia nyata. Hal ini membuat renggangnya hubungan dunia nyata, tidak hanya hubungan dunia maya. b. Memutuskan Pertemanan Untuk Membangun Kenyamanan Dalam Penggunaan Facebook Hasil yang didapatkan peneliti adalah memutuskan pertemanan menjadi salah satu cara untuk membangun kenyamanan Sebelas dari 12 informan menyatakan hal yang sama. Bagi mereka, memutuskan pertemanan merupakan cara untuk meningkatkan kenyamanan yang sebelumnya terganggu dengan adanya permasalahan tertentu. Memutuskan pertemanan dapat membuat seseorang merasa tenang, karena sudah tidak ada lagi permasalahan yang mengganggu di akun Facebook mereka. L4: yang aku pengen sih timeline Facebook damai, karna dunia FB kan suka-suka kita ya, jadi ya terserah kita mau temenan sama siapa atau nge-unfriend siapa c. Memutuskan Pertemanan Untuk Menyelesaikan Konflik Di Dunia Maya dan Di Dunia Nyata Adanya konflik tertentu merupakan alasan di balik tindakan 8

seseorang dalam memutuskan pertemanannya dengan orang lain di Facebook. Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memutuskan pertemanan di Facebook. Delapan dari 12 informan menyatakan bahwa setelah memutuskan pertemanan di Facebook, mereka menganggap permasalahan telah selesai. Namun, 4 dari 12 informan menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi belum terselesaikan dengan baik setelah memutuskan pertemanan. Memutuskan pertemanan dimaksudkan agar seseorang tidak lagi mengingat permasalahan yang terjadi dan menghilangkan emosi negatif yang ditimbulkan ketika masih terkoneksi dengan orangorang tertentu. d. Memutuskan Pertemanan Sebagai Bentuk Teguran Bagi Perilaku Seseorang Tiga dari 12 informan menyatakan bahwa memutuskan pertemanan menjadi cara untuk memberikan teguran bagi seseorang yang memiliki perilaku online yang buruk, seperti postingan yang tidak sopan atau komunikasi yang menganggu. Harapan agar orang tersebut dapat menyadari kesalahan mereka menjadi alasan seseorang memutuskan pertemanan di Facebook. P1: postingannya itu loh mbak, ngga pantes banget buat ditampilin. Aku nge-unfriend dia sih berharapnya orang itu sadar kalo dia udah bikin orang lain ngga nyaman. 9

e. Memutuskan Pertemanan Sebagai Bentuk Pemutusan Hubungan Secara Jelas dunia maya, maka untuk orangorang yang juga mereka kenal di dunia nyata, keputusan tersebut sama halnya dengan memutuskan Pemutusan hubungan pertemanan di dunia nyata, maka pertemanan tidak dapat dilakukan secara mudah di dunia nyata, tidak ada lagi hubungan apapun diantara keduanya. namun berbeda dengan dunia maya. Seseorang dapat memutuskan pertemanannya dengan hanya melakukan satu klik pada menu unfriend atau putuskan pertemanan di Facebook mereka. Kemudahan tersebut membuat seseorang dapat memutuskan hubungan secara jelas. Sebanyak 8 dari 12 informan menyatakan tidak lagi ingin berhubungan dalam hal apapun dengan orang yang telah diputuskan 2. Pembahasan Pada bagian ini peneliti akan membahas mengenai hasil data yang telah di analisis dan dikelompokkan sesuai dengan kategorisasi yang ditentukan, dan dikaitkan dengan kerangka teori penelitian. Terdapat berbagai keinginan di balik keputusan seseorang untuk memutuskan pertemanan di jejaring sosial Facebook. Beberapa hal yang pertemanannya. Kedelapan menjadi keinginan seseorang setelah informan beranggapan bahwa setelah memutuskan pertemanan di memutuskan pertemanannya di Facebook, diantaranya: 10

a. Memutuskan Pertemanan Di Terdapat pemahaman Facebook Mempengaruhi mengenai Social Exchange Theory, Hubungan Interpersonal Di Dunia Nyata Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa memutuskan pertemanan menjadi faktor yang membuat menurunnya kualitas suatu hubungan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Setelah dimana alasan mengapa kita mengembangkan suatu hubungan adalah untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya (Thibaut & Kelley, 1986 dalam Wisnuwardhani, 2012: 16). Ketika suatu hubungan sudah tidak lagi memberikan manfaat, seseorang tidak akan berfikir untuk memutuskan pertemanan di jejaring mempertahankan hubungan sosial Facebook, hubungan interpersonal di dunia nyata mengalami perubahan, seperti timbulnya rasa canggung hingga tidak lagi saling berkomunikasi satu sama lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan dunia nyata dan dunia maya memiliki keterkaitan yang kuat. tersebut, begitu juga yang terjadi dengan hubungan di dunia maya. b. Memutuskan Pertemanan Untuk Membangun Kenyamanan Dalam Penggunaan Facebook Penggunaan Facebook tidak terlepas dari pengaruh etika komunikasi. Etika menaruh perhatian pada masalah benar dan 11

salah. Oleh karena komunikasi interpersonal tidak dapat ditarik kembali, ia selalu memiliki dampak dalam etika antarmanusia. (Wood, 2013: 31). Sehingga etika dalam berkomunikasi di media baru menjadi penting untuk saling menjaga kenyamanan dalam penggunaan media ini. merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Termasuk permasalahan yang terjadi di media baru, seperti Facebook. Dalam hal ini, memutuskan pertemanan menjadi alasan untuk menyelesaikan permasalahan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Generasi internet tidak hanya Kenyamanan penggunaan berteman di dunia nyata, namun Facebook merupakan harapan juga di dunia maya, sehingga utama yang muncul setelah apapun yang terjadi, keduanya memutuskan pertemanan dengan seseorang. c. Memutuskan Pertemanan Untuk Menyelesaikan Konflik Di Dunia Maya dan Di Dunia Nyata Konflik timbul bilamana selalu saling berkaitan. d. Memutuskan Pertemanan Sebagai Bentuk Teguran Bagi Perilaku Seseorang Kemudahan yang diberikan oleh media baru membuat tindakan-tindakan seseorang pengguna dapat memberikan mampu merugikan individu lainnya (Budyanta, 2011: 282). Konflik feedback terhadap perilaku online seseorang dengan berbagai cara, 12

salah satunya adalah dengan memutuskan pertemanan. Dalam hal ini, memutuskan pertemanan difungsikan untuk menegur perilaku seseorang yang mengganggu. Setelah memutuskan pertemanan di Facebook, diharapkan orang tersebut dapat mengerti bahwa perilakunya membuat orang lain merasa terganggu atau dapat menjadi sebuah masalah. e. Memutuskan Pertemanan Sebagai Bentuk Pemutusan Hubungan Secara Jelas Devito (1996: 233) menjabarkan model lima tahap dalam pengembangan hubungan. Tahap terakhir adalah tahap pemutusan. Tahap ini merupakan tahap dimana seseorang memutuskan ikatan antara kedua pihak. Dalam tahap ini sudah tidak terdapat komunikasi yang menguntungkan antara keduanya, sehingga keputusan untuk mengakhiri hubungan menjadi keputusan yang diambil. Pada media baru, pemutusan hubungan dapat dilakukan dengan jelas. Media baru memiliki fasilitas untuk memutuskan pertemanan, seperti pada Facebook. Setelah memutuskan pertemanan di Facebook, seseorang tidak lagi ingin memiliki hubungan apapun dengan orang yang telah diputuskan pertemanannya tersebut. Dalam hal ini, Facebook menjadi media yang dapat memperjelas pemutusan suatu hubungan interpersonal antara satu orang dengan orang lain. 13

D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Memutuskan pertemanan di Facebook negatif yang ditimbulkan ketika masih terkoneksi dengan orang-orang tertentu. 4. Memutuskan pertemanan sebagai mempengaruhi hubungan bentuk teguran bagi perilaku interpersonal di dunia nyata. Setelah memutuskan pertemanan di Facebook, hubungan interpersonal di dunia nyata mengalami perubahan, seperti timbulnya rasa canggung hingga tidak lagi saling berkomunikasi satu sama lain. 2. Memutuskan pertemanan untuk membangun kenyamanan penggunaan Facebook. Tidak lagi terkoneksi dengan orang-orang yang mengganggu menjadikan penggunaan media ini lebih tenang dan menyenangkan. 3. Memutuskan pertemanan sebagai bentuk penyelesaian masalah, agar seseorang. Setelah memutuskan pertemanan di Facebook, diharapkan orang tersebut dapat mengerti bahwa perilakunya membuat orang lain merasa terganggu atau dapat menjadi sebuah masalah. 5. Memutuskan pertemanan sebagai bentuk pemutusan hubungan secara jelas. Setelah memutuskan pertemanan di Facebook, seseorang tidak lagi ingin memiliki hubungan apapun dengan orang yang telah diputuskan pertemanannya tersebut. Memutuskan pertemanan di dunia maya sama dengan memutuskan pertemanan di dunia nyata. seseorang dapat menghilangkan emosi 14

E. PERSANTUNAN Dalam penelitian ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Ibu Palupi, MA dan Ibu Rinasari Kusuma, M.I.Kom yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA BUKU: Astuti, Prida Ariani Ambar, dkk. 2011. Remaja Digital: Learn, Play, Socialize, Participate. Surakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Budiargo, Dian. 2015. Berkomunikasi Ala Net Generation. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Budyanta, Prof. Dr. Muhammad dan Dr. Leila Mona Gainiem. 2011. Teori Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Prenada Media Group. Morissan. 2010. Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda. Tapscott, Don. 2013. Grown Up Digital: Yang Muda Yang Mengubah Dunia. Penerjemah: Fajarianto. 2013. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Wisnuwardhani, Dian dan Sri Fatmawati Mashoedi. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika. Wood, Julia T. 2010. Interpersonal Communication: Everyday Encounters. Penerjemah: Rio Dwi Setiawan. 2010. Jakarta: Salemba Humanika. Wahyuni, Hermin Indah. 2013. Kebijakan Media Baru di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. E-Book: Lister, Martin, dkk. 2003. New Media: A Critical Introduction Second Ed. USA: British Library Catalouging. DeVito, Joseph. A. 1996. Komunikasi Antar Manusia, Edisi Kelima. Penerjemah Agus Maulana MSM. 1997. Komunikasi Antar Manusia, Edisi Kelima. Jakarta: Professional Books. Djik, Jan Van. 1999. The Network Society. California: SAGE Publications. 15