BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. Berdasarkan obyek yang akan dirancang yaitu Perancangan Pusat

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. sebagai alat visual metode merancang arsitektur. Adapun tahapan dan kerangka dari

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni dan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang diperoleh dari studi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan adalah melakukan studi banding ke objek site serta melihat hal apa sajakah yang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Kebutuhan akan merancang memerlukan beberapa aspek data dan metode

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang

BAB III METODE PERANCANGAN. Lokasi perancangan objek bertempat di Jl. Mastrip, tepatnya kaki Gunung

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metoda perancangan dalam Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

BAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang dihadapi. Analisa data dapat

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan merupakan penjelasan tahapan-tahapan yang akan

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

BAB III METODE PERANCANGAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH di Sidoarjo BAB III. Metodelogi Perancangan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. dalam studi Arsitektur, yang dilakukan secara runtun mulai dari munculnya ide

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 2) Isu global warming yang semakin meningkat di bumi.

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. terbagi jadi beberapa tahap. Keseluruhan proses ini yang akan dikerjakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. obyek perancangan yang akan dilakukan, yaitu Sekolah Tinggi Teknik

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

Transkripsi:

BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika, rasional dan bersifat ilmiah dengan disertai literatur yang mendukung argumentasi tersebut (Creswell, 2010). Langkahlangkah ini meliputi lokasi tapak untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah,khususnya pada arsitektur sebagai wadah aktivitas pelaku dan eksplorasi bentuk bangunan sebagai usah agar memunculkan karakter pada bangunan. Rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah, khususnya pada arsitektur sebagai wadah aktivitas pelaku dan eksplorasi bentuk bangunan sebagai usaha agar memunculkan karakter pada bangunan. Metode ini menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari pihak-pihak terkait. Metode penelitian bersifat analisa kualitatif. Metode kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna melalui proses pengumpulan data yang spesifik, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema khusus ketema umum, dan menafsirkan makna data (Creswell, 2010). Metode yang digunakan dalam merancang Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah tersebut merupakan penjelasan dari data yang telah terkumpul sekaligus didukung dan diterapkan pada teori yang sudah ada. Secara kualitatif 88

menggabungkan metode deskriptif yang membahas teknik-teknik pengumpulan data, pengolahan atau analisa dan penyajian terhadap data yang telah terkumpul. Analisa data tersebut dilakukan dengan argumentasi secara ilmiah. Pengumpulan data dengan pengamatan pada lingkungan kecamatan Ujungpangkah maupun informasi-informasi dari para anggota masyarakat setempat yang dijadikan sebagai hal yang harus dipertimbangkan serta dicapai dalam perancangan nantinya. Kajian yang digunakan sebagai pedoman Perancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah. 3.1 Ide Rancangan Ide rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah ini, berawal dari sebuah tatanan suatu kawasan industri yang tidak tertata dengan baik. Kawasan industri berperan besar dalam dunia ekonomi suatu kawasan dan keadaan sosial. Ujungpangkah adalah suatu wilayah yang mempunyai potensi maritim yang biasa dikembangkan dalam dunia industri. Pencarian ide atau gagasan rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah didasarkan pada nilai al-qur an dan al- Hadits, yang berhubungan dengan nilai kemanfaatan dan kemudharatan dalam lingkup arsitektur berkelanjutan (susutainable). Pematangan ide rancangan melalui penelusuran informasi dan data-data arsitektural maupun non-arsitektural, dari berbagai literatur dan media sebagai bahan perbandingan dalam pemecahan masalah. Pemaknaan yang terkandung dalam rancangan nantinya dapat memberikan suatu wadah yang dapat mewadai kegiatan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah yang berdasarkan asas kemanfaatan dan kemudharatan. 89

3.2 Identifikasi Masalah (Masalah yang Ditapak) Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Ujungpangkah Gresik, terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi terkait dengan perkembangan kawasan industri, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Permasalahan umum yang dapat diselesaikan dengan cara arsitektural a. Sumber daya manusia yang disana kurang mencukupi dalam syarat yang diajukan dalam suatu kegiatan pekerjaan industri, sehingga perlu adanya antisipasi terhadap sumber daya manusia pendatang agar tidak terjadi kegagalan dalam rancangan suatu kawasan b. Munculnya kawasan industri mengakibatkan kenaikan tempratur suhu suatu kawasan, suhu daerah pesisir lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pegunungan. 2. Permasalahan Arsitektural a. Industri yang berkembang di daerah tersebut tidak tertata dengan baik masih semrawut dan belum adanya penzoningan pada tapak. b. Lahan masih berupa lahan kosong sehingga infrastruktur lingkungan kurang mewadahi dan perlu untuk dikembangkan lagi. c. Industri selalu identik dengan pagar yang tinggi, yang menunjukan adanya kesan berlebihan dan sikap sombong pada bangunan. d. Pembangunan suatu kawasan industri merupakan landmark dan lambang kemajuan suatu wilayah dalam segi ekonomi. Jika dilihat lebih jauh lagi, mungkin adanya kesenjangan sosial pasti muncul. 90

3.3 Perumusan Tujuan Perancangan Permasalahan yang terjadi dalam setiap perancangan sudah biasa terjadi, oleh sebab itu dalam perancangan rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah ini semua permasalahan yang timbul ditampung dan dikaji, sebagai pelajaran dan diharapkan dapat menciptakan sebuah perancangan yang lebih baik. Setiap permasalahan yang ditemukan akan memberikan dampak yang sangat besar untuk sebuah perancangan, yang diharapkan dari bermacam-macam masalah yang ditemukan akan memberikan makna tersendiri bagi perancangan rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah. yang mengandung nilai-nilai dari arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture). Sehingga dapat diterima oleh masyarakat dan lebih bermanfaat bagi pelaku bisnis hasil laut pada khususnya. Serta untuk mendapatkan rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah yang mengandung nilai-nilai arsitektur berkelanjutan khususnya dalam hal keberlanjutan sosial, ekonomi dan menjaga alam, dan tidak lupa mempertimbangkan nilai-nilai islam dalam hal kemanfaatan dan pengindaran kemudharatan. Lebih khusus tujuan masalah dalam perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah yang mengandung nilai-nilai dari arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture). 2. Untuk memperoleh rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah yang mengandung nilai-nilai Islam yakni kemanfaatan dan pengindaran kemudharatan. 91

3.4 Pengumpulan Data Pengumpulan dan pengolahan data, data yang dianalisis untuk perancangan ini ada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam pengumpulan data dari informasi primer dan sekunder, digunakan metode yang dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu: 1) Data primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan dengan mengumpulkan data dari lokasi penelitian dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Survey Lapangan Data primer menggunakan metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan mengenai hal-hal penting terhadap obyek serta pengamatan terhadap masalah-masalah yang ada secara langsung. Dengan adanya survei lapangan didapat data-data yang sistematis melalui kontak langsung dengan masyarakat yang ada di sekitar tapak, yaitu dengan melakukan indentifikasi karakter-karakter masyarakat guna mengetahui kedudukannya terhadap bangunan. Pelaksanaan survey ini dilaksanakan secara langsung dan merekam fakta dengan apa adanya. Dilakukan dengan mengamati dan menganalisa data yang ada pada lingkungan sekitar tapak yang akan dijadikan sebagai lokasi perancangan Kawasan Industri Maritim. Dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan, diharapkan akan mendapatkan data tentang: 92

o Kondisi eksisting dan ukuran tapak perancangan. o Kondisi Ujungpangkah, meliputi konsisi geografis, ekologis, ekonomi, dan masyarakat. Kondisi-kondisi yang lebih spesifik dan khusus didapatkan dari studi literatur berupa RDTRK Kecamatan Ujungpangkah o Mempertimbangkan Aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan pada Kawasan Industri Maritim ini nantinya. o Pengamatan Tapak dan menganalisa kondisi elevasi permukaan tapak, yang akan dirancang. o Kondisi vegetasi di lokasi tapak. o Kondisi dan kedekatan sarana dan prasarana pada tapak perancangan. o Kondisi umum transportasi yang meliputi jalur dan dimensi jalur (jalan), angkutan dan pengguna jalan secara umum dan berbagai fasilitas pendukung transportasi lainnya. o Kondisi drainase pada tapak perancangan. o Kondisi umum ekonomi, sosial masyarakat Ujungpangkah. b. Dokumentasi Metode dokumentasi ini merupakan metode yang melengkapi proses observasi. Dalam perancangan Kawasan Industri Maritim ini, dokumentasi yang dihasilkan berupa foto. Pada perancangan Kawasan Industri Maritim ini foto yang dihasilkan berupa foto-foto kondisi eksisting di tapak dan sekitarnya. 2. Data Sekunder Merupakan data atau informasi yang berhubungan dengan obyek rancangan bersumber dari informasi yang sudah ada. Data yang diperoleh dari studi pustaka 93

ini, baik dari teori, pendapat ahli, serta peraturan dan kebijakan pemerintah Kabupaten Gresik menjadi dasar perencanaan sehingga dapat memperdalam analisa. Data yang diperoleh dari penelusuran literatur bersumber dari al-qur an, data internet, buku, majalah, dan peraturan kebijakan pemerintah. Studi pustaka yang diambil dan disesuaikan dengan tema yang digunakan maupun obyek yang akan dirancang. Penyesuaian tema arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) dengan titik berat nilai ekonomi (prosperity), sosial (people) dan alam (planet) serta data tentang Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah akan lebih mempermudah proses perancangan nantinya. Data sekunder yaitu data atau informasi yang tidak berkaitan secara langsung dengan obyek rancangan, tetapi mendukung program rancangan. Adapun data sekunder didapatkan dengan cara sebagai berikut: 1) Studi Pustaka Data ini diperoleh dari studi literatur baik dari teori, pendapat ahli, serta peraturan dan kebijakan pemerintah yang akan menjadi acuan perencanaan sehingga dapat memperdalam analisis. Data yang diperoleh dari penelusuran literatur bersumber dari data internet, buku yang berkaitan dengan tema dan obyek Kawasan Industri Maritim, majalah, dan kebijakan pemerintah. Data-data tersebut yaitu sebagai berikut. o Data atau literatur tentang kawasan dan tapak terpilih berupa peta wilayah, dan potensi alam dan buatan yang ada di kawasan. Data ini selanjutnya digunakan untuk menganalisis kawasan tapak. 94

o Literatur tentang merancang kawasan industri maritim, meliputi pengertian nilai nilai unsur lokalitas, data ini digunakan untuk memasukan tema pada obyek. o Literatur mengenai Kawasan Industri Maritim yang menerapkan arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) dengan titik berat nilai ekonomi (prosperity), sosial (people) dan alam (planet). o Literatur teori-teori arsitektur yang relevan dengan tema perancangan dan judul. 2) Studi RDTRK Ujungpangkah dan Peraturan tentang Kawasan Industri Dilakukan karena sebagai acuan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku pada wilayah tersebut. 3) Studi Komparasi Dilakukan untuk mendapatkan data mengenai bangunan sejenis yang ada. Adapun objek komparasi tersebut adalah PT. Kawasan Industri Gresik adalah perusahaan developer yang khusus menyediakan lahan industri untuk para investor lokal, nasional maupun internasional. Data ini digunakan untuk mempermudah arahan terhadap objek dan katagori green industri tahun 2010 membantu arahan terhadap tema. 3.5 Analisis Proses analisis mikro merupakan analisis terhadap obyek rancangan, meliputi analisis pelaku, analisis aktivitas, analisis ruang dan fasilitas, analisis bangunan. Berbagai analisa digunakan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Analisa berhubungan langsung dengan obyek rancangan yang akan 95

dirancang, khususnya kecocokan dengan tema yang diambil yaitu arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis melalui pendekatan perilakulingkungan menggunakan teori-teori perancangan Arsitektur dan dikaitkan dengan tema yang berkaitan dengan perancangan rancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah, khususnya pada arsitektur sebagai wadah aktivitas pelaku dan eksplorasi bentuk bangunan sebagai usaha agar memunculkan karakter pada bangunan. 1) Tinjauan Kelayakan Merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari bangunan-bangunan dengan fungsi sejenis. Proses ini berfungsi untuk mengukur seberapa layak rancangan yang akan dibangun pada lokasi yang dipilih. Melihat selama ini di Kota Gresik khususnya wilayah utara atau daerah pantura kurang adanya fasilitas yang memadai dalam usaha ekonomi, sosial dan penjagaan alam yang berkaitan dengan industri kelautan. Proses ini digunakan sebagai tolak ukur yang akan dilakukan perancangan pada lokasi yang dipilih. 2) Analisis Tapak Mengumpulkan berbagai potensi yang terdapat pada kecamatan Ujungpangkah, Gresik, khususnya yang terletak pada tapak, tempat nantinya akan dibangun Kawasan Industri Maritim. Analisa Tapak meliputi persyaratan tapak, analisis pola tatanan massa, analisis aksesibilitas, analisis sirkulasi, analisis view 96

dari dan ke tapak, analisis kemiringan dan drainase tapak, analisis iklim, analisis matahari, analisis angin, analisis kebisingan, analisis kenyamanan, analisis vegetasi, dan analisis zoning. Dengan mengumpulkan data maupun melihat lokasi yang dapat digunakan untuk menentukan sebuah kawasan yang akan dirancang. 3) Analisis Fungsi Analisis ini bertujuan untuk menentukan fungsi ruangan yang akan digunakan pada sebuah bangunan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pengelompokan fungsi tersebut untuk lebih menata kondisi bangunan. Penyusunan tersebut didasarkan pada kebutuhan ruang maupun jenis kegiatan pada Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah, Gresik ini. Fungsi tersebut juga termasuk fungsi sosial yang dimiliki oleh bangunan agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. 4) Analisis Aktivitas Mengumpulkan data tentang berbagai jenis kegiatan yang dilakukan dalam sebuah bangunan yang nantinya akan mempengaruhi besaran ruang dan fasilitas ruang yang ada pada bangunan tersebut. Sehingga Bangunan Kawasan Industri Maritim dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Metode analisis aktivitas sangat berhubungan dengan analisis fungsi, karena analisis ini dilakukan setelah fungsi-fungsi dalam Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah ditentukan. Analisis ini dicapai dengan menganalisis 97

aktivitas-aktivitas yang dilakukan pengunjung mulai dari masuk tapak lalu ke bangunan sampai keluar tapak. 5) Analisis Pengguna Menganalisa pengguna dari Kawasan Industri Maritim atau pelaku bisnis di bidang kelautan ini yang akan melakukan aktivitas. Proses ini dilakukan dengan cara survey pada bangunan yang sejenis, maupun mengambil data standar atau literatur. 6) Analisis Ruang Analisis ruang berupa analisis persyaratan ruang, kebutuhan ruang, besaran ruang dan sirkulasi penghawaan. Analisis ini dilakukan setelah fungsi, aktifitas, dan pelaku di dalam banguan ditentukan. Berupa analisa fisik yang mendukung pendekatan masalah dari perancangan yang dilakukan. Analisis kebutuhan ruang terdiri dari kebutuhan ruang luar (eksterior) maupun kebutuhan ruang dalam (interior) dari Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah. Analisa ruang terdiri dari penyesuaian karakter fungsional bangunan, transformasi bentuk sesuai dengan tema yang diambil, fungsi, hubungan antar ruang, analisa bentuk. 7) Analisis Obyek Analisis obyek merupakan analisis yang menyangkut tentang bangunan. Analisis obyek dilakukan dengan melakukan pendekatan yang disesuaikan dengan 98

kondisi lokasi bangunan. Obyek yang dirancang disesuaikan dengan tema yang digunakan dan melihat lingkungan lokasi. Dari tema arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) yang diangkat sebagai tema, bagaimana nantinya dapat mengangkat ekonomi, melestarikan alam, dan mengangkat nilai-nilai sosial dalam masyarakat disekitarnya sebagai wujud timbal balik antara manusia dan alam. Tujuan dari analisis ini adalah sebagai pertimbangan akan obyek dan alam, ekonomi dan keadaan sosial yang nantinya akan berdampak pada lingkungan sekitarnya. Berupa analisis fisik yang mendukung perwujudan bangunan sesuai dengan pendekatan masalah, yaitu dengan pemunculan karakter bangunan yang serasi dan saling mendukung. Analisis tatanan bangunan meliputi: Karakter fungsional bangunan, analisis transformasi maupun penerapan nilai-nilai peningkatan keimanan, analisis bentuk dan tampilan bangunan. Analisis disajikan dalam bentuk deskriptif dan sketsa sketsa. 8) Analisis Utilitas Melihat bentuk rancangan yang mempunyai sistem tata massa yang sangat luas, sangat diperlukan pemahaman utilitas yang nantinya akan digunakan agar bangunan tersebut dapat bekerja dengan baik dan yang jelas tidak mencemari lingkungan, yang dianalisis adalah jaringan air bersih, jaringan komunikasi, jaringan listrik, jaringan pembuangan sampah, sistem pemadam kebakaran pada bangunan. Yang kesemuanya ini juga merupakan kelengkapan dari sebuah bangunan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah. 99

9) Analisis Struktur Analisis yang berkaitan dengan bangunan, tapak dan lingkungan sekitar yang akan berpengaruh dengan bahan bangunan yang nanti akan digunakan, serta mempertimbangkan efeknya material yang digunakan nantinya terhadap lingkungan. 10) Analisis Keamanan Merupakan analisis yang dilakukan pada keamanan bangunan kedepannya. Dalam analisis ini yang dilakukan adalah antisipasi akan bahaya petir dan banjir. 3.6 Konsep Rancangan Dalam membahas konsep rancangan ini merupakan penggabungan hasil analisis yang menghasilkan analisis konsep, yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun konsep perancangan. Konsep ini meliputi Konsep ruang, konsep site atau tapak, konsep bentuk, dan konsep lainya yang mendukung perancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah. Konsep rancangan yang diterapkan merupakan sesuatu yang masih abstrak dan yang pasti sesuai dengan tema arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) dengan menekankan titik nilai ekonomi (prosperity), sosial (people) dan alam (planet). Mengutamakan kemanfaatan dan mengkaji kemudharatan dalam fungsi dan penerapan rancangan yang membutuhkan kekreatifitasan dalam membuat suatu perancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah, khususnya pada arsitektur sebagai wadah aktivitas pelaku dan eksplorasi bentuk bangunan sebagai usaha agar memunculkan karakter pada bangunan. Serta bangunan ramah 100

lingkungan yang didalamnya terkandung prinsip-prinsip Islami, yaitu diantaranya kemanfaatan dan mengkaji kemudharatan. Serta peduli terhadap kenyamanan masyarakat sekitar dan sebagai simbol terhadap wujud bangunan atas aktivitas yang ada didalamnya dan menampilkan semangat dari jiwa-jiwa ekonomi yang selama ini nasibnya yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Diterapkan pada konsep tapak, konsep bentuk, konsep ruang, konsep utilitas, konsep struktur yang akan diolah moderen, lengkap dan sekreatif mungkin dalam Perancangan Kawasan Industri Maritim Ujungpangkah, Gresik. 101

3.7 Sistematika Perancangan atau Diagram Metodologi Diagram 3.1. Diagram Metodologi (Sumber: Hasil Analisis, 2011) 102