MENTERI I<EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.Oll/2012

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK. 011/2012 TENTANG

SALINAN NOMOR /2013 TENTANG. jasa guna. pembuatan. plastik. film, polypropylene. plastik, geotekstil. Bea Masuk. industri. kemasan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.011/2014

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/FMK.Oll/2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/PMK. 011/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.011/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.Oll/2011 TENTANG

SALINAN MENTERI NOMOR DENGAN. Pembuatan. elektronika. barang. terhadap. impor. c. bahwa. telah memenuhi. Komponen. dan bahan. Bea Masuk.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN 7/PMK.011/ TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/PMK.011/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

113/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN TINTA K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

2013, No bejana tekan dan tangki dari logam, serta pembuatan mesin pertanian dan kehutanan telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan baran

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.Oll/2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

108/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN PER

PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 46/PMICOll/2010 TENTANG

SALINAN TENTANG BEA OBAT INFUS. memenuhi. Barang. tentang. rangka. pemberian 2013; Masuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.Oll/2012

TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN PUPUK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.Oll/2013 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR SI/PMK.Oll/2013

SALINAN NOMOR TENTANG ALKYD. phthalate, resin, amino. resin. Ditanggung. Pemerintah. pembuatan. unsaturated. solution. dan bahan. pigment.

NOMOR GUNA MENTERI. barang. industri. Pemerintah. diberikan. tentang Jasa Guna. dan/atau. Anggaran. dalam. untuk. Masuk. pemberian 2013; ketentuan

: 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

SALINAN DAN KARTU PLASTIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2009 Departemen Keuangan. Bea Masuk. Impor. Kemasan Plastik,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.011/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Sorbitol.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PMK.Oll/2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.011/2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 51/PMK.011/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.Oll/2009

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.Oll/2013

2011.No acrylic/synthetic latex, plasticizer telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan Bea Masuk Di

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131/PMK.011/2014 TENTANG

TENTANG BEA MASUK D1TANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KARPET DAN I ATAU PERMADANI UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMICOll/2010

SALINANN TENTANG TUHAN. dan peralatan

Menimbang. Mengingat. Nornar 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia. Narnar 4661); 2. Undang-Undang Namar 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.011/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106/PMK. 011/2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.Oll/2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 48/PMK..Oll/2010 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.Oll/2011

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.Oll/2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN/ATAU PERB

MENTERI Kf:UANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN NOMOR TENTANG. Menimbang umum, dan/atau. konsumen, melindungii. Negara. Tahun menetapkan. Menteri. Barang 2013; Mengingat. Nomor.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 42/PMK.011/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 42/PMK. 011/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 261/PMK.Oll/2010

TENT ANG. BEA MAsUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN OLEH INDUsTRI PEMBUATAN SORBITOL UNTUK TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMICOll/2010

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK. 011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/PMK.011/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60!PMK.Oll/2013

DUKUNGAN PEMERINTAH KEPADA INDUSTRI SEKTOR TERTENTU MELALUI KEBIJAKAN BMDTP TA 2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.010/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 108/PMK. 011/2011

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR lol/pmk.oll/2012

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

MEMUTUSKAN: Menetapkan. Pasal1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang A

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMI<.Oll/2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11ljPMICOllj2011

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 31/PMK. 011/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23!PMK.Oll!2012

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 /PMK.Oll/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.Oll/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Telekomunikasi.

Transkripsi:

MENTERI I<EUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 96/PMK.Oll/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN!;';';' GUNA PEMBUATAN KEMASAN PLASTIK, PLASTIK LEMBARAN, BIAXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE FILM, CAST POLYPROPYLENE FILM, BARANG DAN/ATAU PERABOT RUMAH TANGGA DARI PLASTIK, KARUNG PLASTIl\:, BENANG DAR! PLASTIK, TERPAL PLASTIK, DAN/ATAU GEOTEKSTIL UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang a. bahwa dalam rangka memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa guna kepentingan umum dan meningkatkan daya saing industri pembuatan kemasan piastik, piastik iembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang dan/ atau perabot rumah tangga dari piastik, karung piastik, benang dari plastik, terpal piastik, dan/ atau geotekstil di dalam negeri, perlu memberikan insentif fiskal berupa Bea 'Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp or barang dan bahan oleh industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang dan/ atau perabot rumah tangga dari piastik, karung piastik, benang dari piastik, terpai piastik, dan/ atau geotekstil; b. bahwa terhadap impor barang dan bahan untuk industri pembuatan kemasan piastik, piastik iembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang dan/ atau perabot rumah tangga dari piastik, karung plastik, benang dari plastik, terpai plastik, dan/ atau geotekstil teiah memenuhi kriteria peniiaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah, sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.Oll/2012 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang Dan/ Atau Jasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2012; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor barang dan bahan untuk industri pembuatan kemasan piastik, piastik iembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang dan/ atau perabot rumah tangga dari piastik, karung plastik, benang dari plastik, terpai piastik, dan/ atau geotekstii sebagaimana dimaksud dalam huruf b, teiah ditetapkan pagu anggaran untuk pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2012;.

Mengingat MENTERI KEUANGAN AEPUBUK INDONESIA - 2 - d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka: melaksanakan ketentuan Pasal3 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.Oll/2012 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang. Dan/ Atau Jasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan Daya Saing Industri.3ektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2012, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Guna Pembuatan Kemasan Plastik, Plastik Lembaran, Biaxially Oriented Polypropylene Film, Cast Polypropylene Film, Barang Dan/ Atau Perabot Rumah Tangga Dari Plastik, Karung Plastik, Benang Dari Plastik, Terpal Plastik, Dan/ Atau Geotekstil Untuk Tahun Anggaran 2012; 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang. Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);. 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4355); tentang Republik Lembaran 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan Dan 8elanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 4 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5303); 5. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.05/201O ten tang Mekanisme Pelaksanaan Dan Pertanggungjawaban Atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana telah diu bah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 236/PMK.05/2011;

- 3-7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.01l/2012 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impot Barang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang Danl Atau Jasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan Day", Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2012; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN PLASTIK, PLASTIK LEMBARAN, BIAXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE FILM, CAST POLYPROPYLENE FILM, BARANG DAN/ATAU PERABOT RUMAH TANGGA DAR! PLASTIK, KARUNG PLAST!K, BENANG DAR! PLASTIK, TERPAL PLASTIK, DAN/ATAU GEOTEKSTIL UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah Perusahaan yang termasuk dalam industri dengan kegiatan utama membuat kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang danl atau perabot rumah tangga dari plastik, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, danl atau geotekstil. 2. Barang dan Bahan Unthlk Industri Pembuatan Kemasan Plastik, Plastik Lembaran, Biaxial/y Oriented Polypropylene Film, Cast Polypropylene Film, Barang Danl Atau Perabot Rumah Tangga Dari Plastik, Karung Plastik, Benang Dari Plastik, Terpal Plastik, Danl Atau Geotekstil yang selanjutnya disebut Barang dan Bahan adalah barang danl atau bahan baku, guna diolah dalam pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang danl atau perabot rumah tangga dari plastik, karung plastik, 'benang dari plastik, terpal plastik, danl atau geotekstil oleh Perusahaan. Pasal2 (1) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah diberikan atas impor Barang dan Bahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan belanja subsidi pajak ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur. mengenai rnekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah.

- 4 - (3) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah tidak diberikan terhadap: a. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif umum bea masuk sebesar 0% (nol persen); b. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif bea masuk sebesar 0% (nol persen) berdasarkan perjanjian atau kesepakatan.internasional; c. Barang dan Bahan yang dikenakan Bea Masuk Anti Dumping/Bea Masuk Anti Dumping Sementara, Bea Masuk Tindakan Pengamanan/Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara, Bea Masuk Imbalan, atau Bea Masuk Tindakan Pembalasan; d. Barang dan Bahan yang diimpor oleh Perusahaan di Kawasan Berikat; atau e. Barang dan Bahan yang diimpor oleh Perusahaan yang mendapat fasilitas pembebasan atau pengembalian bea masuk atas impor Barang dan Bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor. (4) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebag<limana dimaksud pada ayat (1), diberikan dengan pagu' anggaran sebesar Rp81.957.400.000,OO (delapan puluh satu miliar sembilan ratus lima puluh tujuh juta empat ratus ribu rupiah). (5) Menteri Keuangan selaku.bendahara Umum Negara sebagai Pengguna Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara menetapkan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Kem~nterian Perindustrian selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pembayaran belanja subsidi pajak ditanggung pemerintah.. (6) Alokasi anggaran Bea Masuk Ditanggung Pemerintah dengan pagu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) untuk Perusahaan, ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Pasal3 (1) Untuk memperoleh Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan dilampiri Rencana Impor Barang yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Kementerian Perindustrian.

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA - 5 - (2) Rencana Impor. Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat elemen data sebagai berikut:. a. nomor dan tanggal Rencana Impor Barang; b. nomor Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2012; c. nama Perusahaan; d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. alamat; f. kantor pabean tempat pemasukan barang; g. uraian, jenis, dan spesifikasi teknis barang; h. pos tarif (HS); J. jumlah I satuan barang; j. perkiraan harga impor; k. negara asal; 1. perkiraan bea masuk yang ditanggung pemerintah; dan m. nama dan tanda tangan dari pimpinan Perusahaan. Pasal4 (1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap. (2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa persetujuan sebagian atau persetujuan seluruhnya atas Barang dan Bahan yang tercantum dalam Rencana Impor Barang yang dilampirkan pada permohonan yang diajukan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalarri Pasal 3 ayat (1) disetujui sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor Barang dan Bahan guna pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang danl atau perabot rumah tangga dari plastik, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, danl atau geotekstil oleh industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang dan/atau perabot rumah tangga dari plastik, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, danl atau geotekstil.

REPUBUK INDONESIA - 6 - (4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) ditolak, Direktur.J enderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menyampaikan surat pemberitahuan penolakan kepada Perusahaan dengan menyebutkan alasan penolakan. Pasa15 (I) Atas realisasi impor Bea Masuk Ditanggung Pemerintah yang pelaksanaannya didasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai atau Kantor Pelayanan Utama Bea. dan Cukai setempat membubuhkan cap "BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.Oll/2012" pada semua lembar Pemberitahuan Pabean Impor. (2) Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipakai sebagai dasar untuk pencatatan penerimaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah dan dialokasikan sebagai belanja subsidi. pajak dalarn jumlah yang sarna. Pasal6 (1) Dalam hal terdapat perbedaan antara Barang dan Bahan yang akan diimpor dengan daftar Barang dan Bahan yang terdapat dalam Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), Perusahaan dapat mengajukan permohonan untuk melakukan perubaha:n terhadap KeputusaI). Menteri Keuangan terse but. (2) Permohonan untuk melakukan perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan dilampiri dengan Rencana Impor Barang Perubahan yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Kementerian Perindustrian. Pasal7 (1) Atas permohonan untuk melakukan perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap. (2) Persetujuan atas permohonan untuk melakukan perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa persetujuan sebagian atau persetujuan seluruhnya.

- 7 - (3) Dalam hal 'permohonan untuk melakukan perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 disetujui sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3). (4) Dalam hal permohonan untuk melakukan perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ditolak, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menyampaikan surat pemberitahllan penolakan kepada Perusahaan dengan menyeblltkan alasan penolakan. Pasal8 Pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan sesua! dengan ketentmi.n dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai mekanisme pe1aksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah. Pasal9 (1) Terhadap Barang dan Bahan yang memperoleh Bea Masuk Ditanggung Pemerintah, wajib digunakan oleh Perusahaan yang bersangkutan guna pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, I;>iaxially oriented polypropylene film, cast polypropylene film, barang dan/atau perabot rumah tangga dari plastik, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, dan/atau geotekstil dan tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. (2) Atas penyalahgunaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perusahaan wajib membayar bea masuk yang seharusnya dibayar ditambah dengan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak dilakukan realisasi impor Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1). Pasal 10 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan sampai dengan tanggal3l Desember 2012.

- 8 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2012 MENTER! KEUANGAN, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO Diundangkan di Jakarta pada tanggal13 Juni 2012 MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA TAHUN 2012 NOMOR 608

AEPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN MENTERI I{EUANGAN REPUJ3L1K II'<DONSSIA NOMOR 96/PMK.Oll/2012 Ttj;NTANO 1:1'13::\ MASUK D1TANGGUNG PEMERlNTAli A'fAS lmpor i:larano DAN BAHAN GUNA PEMBUf\TAN KEMASAN PLASTIK, PLASTIK LEMBARAN, BJAXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE FILM, CAST POLYPROPYLENE FILM, BARANG DAN/.\TAU PERABOT RUMAH TANGGA DAR! PLASTIK, I{ARUNG PlASTIK, BENANG DAR! PLASTIK, TERPAL PLASTII(, DANt/ A'I'AU GEOTEKST!L, UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN PLASTIK, PLASTIK LEMBARAN, BIAXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE FILM, CAST POLYPROPYLENE FILM, BARANG DAN/ATAU PERABOT RUMAH TANGGA DARI PLASTIK, KARUNG PLASTIK, BENANG DARI PLASTIK, TERPAL PLASTIK, DAN/ATAU GEOTEKSTIL, YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 TERMASUK NO. URAIAN BARANG SPESIFlKASI DALAM POSTARIF l. Poli etilena dengan berat jenis Linear Low Density Poly 3901.10.92.00 kurang dari 0,94 ethylene (LLDPE), bentuk butiran Low Density Polyethylene 3901.10.99.10 (LDPE), bentuk butiran 2. Poli etilena dengan berat jenis Bentuk bubuk / butiran/ 3901.20.00.00 0,94 atau lebih chip 3. Kopolimer etilena selain Bentuk bubukj butiranj 3901. 90. 90.00 daripada kopolimer etilena-vinil chip, selain dari pada asetat bentuk cair atau pasta 4. Poli propilena Bentuk butiran 3902.10.90.20 5. Kopolimer propilena Ben tuk bu tiran 3902.30.90.10 6. Polimer dari olefin lainnya Bentuk bubuk j butiran j 3902.90.90.90 chip 7. Kopolimer akrilonitrill- Bentuk Butiran 3903.30.60.00 butadiena-stirena (ABS) Bentuk bubuk j chip 3903.30.90.00 8. Poli Vini! Klorida (PVC) Bentuk butiran 3904.10.91.00 Bentuk bubuk 3904.10.92.00 Bentuk cair / pasta 3904.10.99.00 9. Kopolimer vinil selain dari pada Bentuk bubukj butiranj 3905.91.90.00 kopolimer vinil asetat chip

- 2 - NO. URAIAN BARANG SPESIFIKASI TERMASUK DALAM POS TARIF. 10. Kopolimer akrilik Bentuk bubuk/ butiran/ chip, selain dari pada dalam dispersi 3906.90.99.00 11. Selofan (cellophane) Bentuk lembaran (film) 3920.71.10.00 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM MENTER! KEUANGAN, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO