BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. saling menghidupkan dengan nilai-nilai moral dan etika. 1

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB II PERATURAN PNPM MANDIRI PEDESAAN DAN PERATURAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

BAB IV ANALISIS PERILAKU NASABAH BANK MINI SYARIAH UNTUK MENJADI NASABAH BANK MINI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UINSA

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam. pengembangan potensi dalam diri peserta didik.

Oleh: SUNIPAN NIM

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem ujrah (upah) buruh panggul di pasar ngemplak tulungagung

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SIMPAN PINJAM BERGULIR PADA P2KP (PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN)

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi standar pelayanan yang berlaku (Sutrisna, 2008). peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB I PENDAHULUAN. segala sisi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran masing-masing lembaga. mudah dalam mencapai perkembangan yang optimal.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

UNTUK KALANGAN SENDIRI

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

Iman Kepada KITAB-KITAB

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGUASAAN BARANG GADAI OLEH RAHIN (STUDY KASUS DI DESA KUMESU KEC. REBAN KAB. BATANG) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam b. Semester : I c. Kompetensi Dasar :

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB V PEMBAHASAN. pertama yaitu uji Box s M. Karena nilai sig hitung Box s M pada fixed factors

Sistem ekonomi suatu negara didasarkan atas seberapa jauh institusi kepemilikan, insentif dan pembuat keputusan mendasari semua aktivitas ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الا نبياء والمرسلين :و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya dan selalu bekerja sama. Allah berfirman tengan surat Al-Mai dah

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH SIMPANAN DI KJKS BMT WALISONGO MIJEN SEMARANG

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada bab sebelumnya, maka analisa yang dilakukan pada skripsi ini yaitu: mengenai praktek Simpan Pinjam Perempuan (SPP) pada PNPM MP di Desa Ima an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik yang kedua analisa pada peraturan PNPM MP dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. A. Analisis Peraturan PNPM MP dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap Praktek Simpan Pinjam Perempuan pada PNPM MP di Desa Ima an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik Sebagaimana kita ketahui sebelumnya, bahwa praktek Simpan Pinjam Perempuan (SPP) pada PNPM MP di Desa Ima an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik mempunyai syarat dan ketentuan yang telah ditentukan oleh pihak PNPM MP Desa Ima an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Dalam praktek pinjaman dana SPP yang perlu dilakukan yaitu memenuhi syarat pinjaman kredit pada simpan pinjam oleh kelompok perempuan (masing-masing kelompok maksimum 15 orang) di PNPM MP 56

57 harus melewati prosedur yang telah ditentukan oleh pihak PNPM di Desa Ima an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, kelompok yang ingin mendapatkan dana datang dan ikut berpartisipasi pada kegiatan Musyawarah Antar Desa (MAD) untuk mengajukan proposal permohonan yang disetujui oleh kepala Desanya, kemudian proposal permohonan diserahkan ke Unit Pengelola Kegiatan (UPK) setelah itu diferivikasi oleh tim verivikasi apakah proposal permohonan tersebut layak atau tidak untuk didanai oleh PNPM MP setelah itu dibahas di Kecamatan melalui musyawarah khusus perguliran, jikalau forum tersebut setuju tinggal menunggu pencairan dananya. Melampirkan sebagai berikut: a. Daftar calon peminjam b. Foto copy KTP peminjam c. Rencana kegiatan kelompok d. Pernyataan kesediaan tanggung renteng dari seluruh anggota e. Rencana pengembalian kredit f. Surat persetujuan dari suami atau keluarga Dalam prakteknya, Simpan Pinjam Perempuan (SPP) diperuntukkan bagi masyarakat yang tergolong tidak mampu. Namun pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari tidak diperuntukkan untuk masyarakat yang tergolong tidak mampu tapi dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) pada PNPM MP tersebut diberikan kepada masyarakat yang tergolong mampu. Masyarakat yang tergolong tidak mampu tidak diberikan oleh pihak PNPM

58 MP dikarenakan ketidakmampuan masyarakat miskin untuk mengembalikan dana pinjaman SPP dari PNPM MP hal ini membuat masyarakat miskin menjadi geram karena seharusnya dana bantuan tersebut mengalir untuk masyarakat miskin tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Selain itu pada peraturan PNPM MP yang ada di buku Petunjuk Teknis operasional (PTO) telah dijelaskan bahwa pada prinsip dasar PNPM MP pada huruf (d) dan (i) mengatakan: Huruf (d) menjelaskan berorientasi pada masyarakat miskin. Prinsip ini mengatakan segala keputusan yang diambil berpihak pada masyarakat miskin. Sedangkan pada huruf (i) menjelaskan prioritas. Prinsip ini mengatakan masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan (hal-hal yang mendesak) dan kemanfaatan pengentasan kemiskinan. 25 Dan pada kelompok sasaran yang dituju oleh PNPM MP yaitu yang utama adalah masyarakat miskin di perdesaan. Akan tetapi, dalam kenyataannya pengaplikasian program tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Masyarakat kecil justru tidak mengajukan pinjaman karena dengan ketidak sanggupan untuk membayar tepat waktu dan bunga yang cukup besar dan masyarakat miskin tidak bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PNPM MP di Desa Ima an, sehingga masyarakat kecil memilih untuk tidak meminjam dana SPP pada PNPM MP tersebut. Kebanyakan dari peminjam dana SPP pada PNPM MP justru dari 25 Tim Pengendali PNPM Mandiri Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat, PNPM-Mandiri (Jakarta: Direktorat Jendral Cipta Karya,2008), 3.

59 kalangan masyarakat menengah keatas, karena mereka sanggup untuk membayar tepat waktu dan bunga dari dana SPP PNPM MP tersebut. Padahal dalam peraturannya, PNPM MP harus lebih mengkhususkan dan memprioritaskan masyarakat miskin di perdesaan, tetapi pada kenyataanya dana pinjaman dari PNPM MP ini dipinjamkan kepada masyarakat yang tergolong kaya. Adapun prinsip-prinsip ekonomi Islam yaitu keadilan, kemanusiaan dan tolong-menolong dalam hal kebaikan, dan bentuk tolongmenolong ini banyak sekali macamnya, antara lain berupa pemberian, hutang piutang (kredit). Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat (Al- Maidah : 2) 26 و ت ع او ن وا ع ل ى ال ب و الت ق و ى و ال ت ع او ن وا ع ل ى اإل ث و ال ع د و ان و ات ق وا الل ه إ ن الل ه ش د ي د ال ع ق اب Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dari ayat tersebut dapat dibuktikan bahwa keutamaan memberikan kredit atau pinjaman adalah suatu perbuatan yang diperintahkan dalam islam kepada setiap umat muslim yang memerlukannya, sedangkan dasar dari kredit adalah kepercayaan. Karena (kreditur) pihak yang memberikan kredit percaya 26 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya (Surabaya: Mahkota, 1990) 107.

60 bahwa penerima kredit (debitur) akan sanggup memenuhi segala susuatu yang telah diperjanjikan, oleh karena itu bagi debitur, apabila telah di ikat perjanjian untuk jangka waktu tertentu,maka wajib janji itu ditepati untuk membereskan hutangnya sesuai dengan perjanjian itu. Begitu pula prakteknya dalam Simpan Pinjam Perempuan (SPP), dasar dalam memberikan kreditnya adalah kepercayaan, karena tidak adanya jaminan dalam memberikan kreditnya, hanya berupa jaminan sosial dan kepercayaan. Firman Allah SWT surah (Al-Isra : 34) 27 و أ و ف وا ب ال ع ه د إ ن ال ع ه د ك ان م س ئ ول Artinya: Dan tepatilah janji itu sesungguhnya janji itu diminta pertanggung jawabannya. Kegiatan yang dibiayai melalui dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria: 1. Lebih bermanfaat bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. 2. Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan. 3. Dapat dikerjakan oleh masyarakat. 4. Didukung oleh sumber daya yang ada. 5. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan 27 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya (Surabaya: Mahkota, 1990) 429.

61 Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai melalui BLM PNPM MP adalah sebagai berikut : a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat (pendidikan nonformal). c. Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal). d. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP). Secara nyata bantuan dana SPP pada PNPM MP di Desa Ima an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik diberikan kepada masyarakat yang tergolong menengah keatas, masyarakat miskin di Desa Ima an Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik tidak menerima bantuan dana SPP (Simpan Pinjam Perempuan) sama sekali padahal pada kriteria dan jenis kegiatan yang telah dijelaskan diatas bahwa dana SPP pada PNPM MP diutamakan bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin.

62 Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) buku II yang menerangkan tentang akad. Akad tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengembangan usaha masing-masing pihak yang mengadakan akad. Kategori hukum akad pada KHES Pasal 26 menyebutkan akad tidak sah apabila bertentangan dengan: a. syariat Islam b. peraturan perundang_undangan c. ketertiban umum d. kesusilaan Permasalahan yang timbul dalam pembahasan ini adalah praktek pemberian dana SPP pada PNPM MP tidak sesuai dengan PTO dan tidak sesuai dengan akad yang ada di Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) buku II, permasalahannya seperti bantuan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat miskin tapi kenyataannya diberikan kepada masyarakat yang tergolong menengah keatas. Sehingga menimbulkan ketidaksenjangan terhadap masyarakat miskin. Dan juga tidak dibenarkan pada kategori hukum akad KHES buku II yaitu akad tidak sah apabila bertentangan dengan undang-undang. Jadi permasalahan ini dianggap tidak sah atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kompilasi hukum ekonomi syariah yang seharusnya tidak terjadi pada masyarakat miskin.

63