BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

dokumen-dokumen yang mirip
TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Proses belajar-mengajar akan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa yang memiliki watak tangguh serta kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis. Selain itu bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari bidang studi. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan kemampuan berpkir, menggungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai alat komunikasi. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses negoisasi pesan dalam suatu konteks atau situasi menurut Sampson (dalam Depdiknas 2005:7). Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam kurikulum 2006 yaitu Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP), pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan 1

kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun tertulis Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional/bahasa Negara. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar Bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaanya (Depdiknas, 2002: 2) Menurut pendapat dengan Prayitno, Subrata (2008:27) mengemukakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dalam pelaksanaannya harus mengembangkan keterampilan berbahasa yang terdiri dari empat keterampilan, yakni (1) menyimak atau mendengar, (2) berbicara, (3) membaca, (4) menulis. Dalam pelaksanaan pengajarannya, guru seyogyanya selalu memperhatikan prinsip pembelajaran yang disarankan kurikulum yang terkenal dengan nama PAIKEM (pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) Ketrampilan menulis merupakan keterampilan yang dalam sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis. 2

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur mengungkapkan ide, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosakata, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang sekarang yang ditetapkan sebagai kurikulum 2006 telah diberlakukan di sekolah-sekolah mulai tahun 2006. Kurikulum 2006 ini juga diterapkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu ditegaskan bahwa tugas sebagai guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah yang harus didorong untuk lebih aktif berlatih menggunkan bahasa khususnya pada keterampilan menulis. Tugas guru adalah menciptakan situasi yang kondusif agar seorang siswa dapat belajar secara optimal untuk berlatih menggunakan bahasa agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaharuan pendidikan, mereka 3

berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suauana kegiatan belajar mengajar yang untuk mencapai tujuan dan misi pendidikan nasioanal yang dimaksud. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih pofesioanal, inovatif, perspektif, dan proaktif adalam melaksanakan proses pembelajaran. Pada kesempatan ini, peneliti (guru) membahas tentang menulis karangan melalui gambar seri. Gambar seri digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memicu atau merangsang gagasan siswa untuk dituangkan dalan bentuk tulisan. Selama ini hasil observasi, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas. Terlebih lagi untuk dapat menulis karangan melalui gambar seri mereka kesulitan untuk dapat memahami gambar yang harus diurutkan agar menjadi suatu peristiwa yang sedang berlangsung. Agar dapat menulis karangan siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik dan media yang menarik siswa, agar siswa mempunyai ekspresi untuk menyusun suatu karangan berdasarkan gambar seri. Dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan adan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragraph satu dengan paragraph berikutnya sehingga membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Pengajaran menulis, khusunya menulis karangan melalui gambar seri adalah keterampilan yang bertujuan untuk memahami gambar yang harus diruntutkan berdasarkan peristiwa yang sedang berlangsung, setelah gambar runtut disusun dengan kalimat ataupun dengan paragraf sehingga membentuk suatu karangan. 4

Bertitik tolak dari masalah itu maka peneliti mencoba mengadakan suatu penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Pokok Menulis Karangan Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Banjardowo Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam penyampaian pembelajaran dengan menggunakan media untuk meningkatkan kemampuan atau kreatif siswa dalam membuat suatu karangan perlu dilakukan cara atau tindakan sebagai berikut : Guru memggunakan media gambar seri karena siswa dalam menulis karangan narasi belum bisa dan juga bisa disebut sangat rendah dalam pembendaharaan kata. Dan selain itu gambar seri untuk menarik perhatian siswa atau untuk mempermudah siswa dalam menyusun sebuah karangan, sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan siswa lebih tertantang untuk membuat suatu karya tulis, atau untuk membuat suatu karangan, dan siswa dapat mudah menyusun kata kata menjadi sebuah kalimat dan menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf sehingga terbentuklah sebuah tulisan atau karya yang utuh. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat karangan atau untuk melukiskan pikirannya menjadi sebuah cerita.sehinga anak tidak merasa haknya digantikan oleh gurunya. Dan siswa akan lebih bisa menuangkan buah pikirnya, maka siswa akan mendapatkan karya yang baik. Guru memberikan semangat kepada siswa dengan menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa merasa bahwa materi pelajaran yang disamapaikan terasa mudah dipahami siswa. Dan dapat dimengerti oleh siswa, kalau siswa sudah memahami materi pelajaran yang sedang dipalajari 5

maka siswa akan cepat mengeti dan akan berlomba lomba dalam menulis karangan. Dari tiga alternatif tindakan tersebut, merupakan cara yang cukup epektif untuk dilaksanakan, karena dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung atau KBM siswa akan mudah merespon materi pelajaran dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Tindakan ini semula jarang digunakan oleh pengajar atau guru, oleh karena itu saya merasa perlu diterapkan untuk meningkatkan pemahaman atau kemampuan siswa dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran mengarang untuk menarik siswa dalam membuat suatu karangan.atau membuat suatu karya, yang bisa dibaca oleh siswa yang lain, sehingga akan membuat para siswa yang lainnya lebih tertantang untuk membaca atau mendengarkan karangan hasil para siswa. Dengan alasan tersebut penulis berkeyakinan tentang permasalahan siswa belum tercapainya Indikator tentang menulis karangan, yang ditemukan pada saat observasi awal pada pembelajaran bahasa Indonesia, di kelas V SDNegeri Banjardowo 2 Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan dapat terpecahkan masalah dengan menggunakan media GAMBAR SERI. B. Pembatasan Masalah 1. Keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Negeri Banjardowo 2 Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. 2. Media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan narasi. 6

C. Perumusan Masalah Masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah : Apakah media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan narasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Banjardowo Tahun Pelajaran 2010/2011? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: Mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan narasi melalui media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri 2 Banjardowo Tahun Ajaran 2010/2011. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis a. Sebagai pedoman dan acuan pelaksanaan pembelajaran PAIKEM. b. Memberikan acuan bagi guru untuk dapat mengoptimalkan professional guru dalam penggunaan metode dan media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan gambar seri 2. Manfaat praktis a. Bagi guru 1) Memperoleh gambaran tentang upaya guru dalam meninngkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 7

2) Memberikan pemahaman tentang pengelolaan pembelajaran yang menitik beratkan pada aktifitas belajar siswa. 3) Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran di sekolah. 4) Dapat memotovasi siswa untuk aktif dan bekerja sama satu sama lain. b. Bagi siswa 1) Dengan diterapkannya media pembelajaran Gambar Seri diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. 2) Memperoleh penguasaan materi pembelajaran yang diajarkan guru. 3) Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. 4) Melatih keberanian dalam mengemukakan pendapat. 5) Melatih siswa untuk mengembangkan suatu ide ataupun gagasan dalam bentuk tulisan. c. Bagi Sekolah 1) Memberikan masukan dalam peningkatan pengembangan kurikulum. 2) Memberikan motivasi terhadap peningkatan potensi guru dan siswa dengan memberdayakan sarana dan prasarana. 8