MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Oleh : Desi Evitasari, Selvia Septiani ABSTRAK. : Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ANEMIA DI KELURAHAN TANJUNG MAS KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2012

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir (JNPK-KR, 2012).

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian dapat kita lihat dibawah ini : eksperimen responden yang paling banyak berumur tahun sebanyak

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

Transkripsi:

MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL Eko Mardiyaningsih 1), Umi Setyoningrum 2) Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo Ungaran email :eko_yans@yahoo.co.id ABSTRAK Latar Belakang : Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Menurut SDKI tahun 12 Angka Kematian Ibu sejumlah 102/100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi tercatat 32/1.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penentu angka kematian ibu yaitu rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil adalah Kelas Ibu Hamil. Untuk melaksanakan Kelas Ibu Hamil diperlukan suatu media informatif tentang perawatan kehamilan. Tujuan : Untuk meneliti dan mengembangkan suatu media informatif tentang perawatan kehamilan pada kelas ibu hamil. Metode : Penelitian ini menggunakan metode action research yang terdiri atas dua tahap. Tahap pertama mengkaji tingkat pemahaman ibu hamil tentang perawatan kehamilan serta penyusunan draft media. Sedangkan tahap kedua mengimplementasikan media. Jumlah responden 40 ibu hamil. Hasil :Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang perawatan kehamilan rendah sejumlah 22 (55%), keterpaparan informasi tentang perawatan kehamilan kurang sejumlah 24 (60%), sumber informasi sebagian besar dari tenaga kesehatan yaitu sejumlah 32 (80%). Bentuk media yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa leaflet. Kesimpulan : Media berupa leaflet tentang perawatan kehamilan dapat digunakan pada kelas ibu hamil sebagai media pembelajaran informatif. PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 12 tercatat sejumlah 102/100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 32/1.000 kelahiran (BPS, 12; Putra, 12). Sedangkan di Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi di Indonesia turut menyumbangkan angka AKI dan AKB nasional. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 11, AKB di Jawa Tengah sejumlah 10,34/1.000 kelahiran hidup dan AKI sejumlah 21,97/1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 11). Faktor penentu angka kematian diantaranya karena rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil. Perdarahan, hipertensi saat hamil dan infeksi menjadi 3 penyebab utama kematian ibu (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 11; Putra, 12). Upaya untuk menurunkan Angka Kematian ibu perlu dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku ibu dan keluarga tentang kehamilan, melahirkan dan nifas. Salah satu upaya yang dilakukan dengan adanya kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar yang terdiri dari ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu dengan jumlah maksimal peserta 10 orang ibu hamil. Tujuan dilakukannya kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan dan perawatan bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI, 11). Kelas ibu hamil memiliki banyak manfaat, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (12) tentang Gambaran Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang menunjukkan bahwa semua ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil merencanakan persalinannya dibantu oleh petugas 97

kesehatan. Meningkatnya angka cakupan pertolongan persalinan oleh petugas kesehatan maka AKI dan AKB dapat diturunkan. Media yang informatif sangat dibutuhkan untuk melaksanakan kelas ibu hamil misalnya tentang perawatan kehamilan. Penelitian yang dilakukan oleh Aden (08) tentang Pengaruh Paket Aman terhadap Pengetahuan dan Pelaksanaan Perawatan Kehamilan oleh Ibu Resiko Persalinan Prematur serta Efektivitasnya terhadap maturitas kehamilan di Jakarta menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pelaksanaan perawatan kehamilan setelah diberi paket Aman (p= 0,000< alpha 5%). Paket Aman merupakan suatu kumpulan materi yang dibuat untuk proses pembelajaran tentang perawatan kehamilan pada kehamilan dengan resiko persalinan prematur. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan suatu media pembelajaran yang informatif tentang perawatan kehamilan pada kelas ibu hamil. METODE Penelitian ini menggunakan metode action research.metode ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama dilakukan kajian (research)tingkat pemahaman ibu hamil tentang perawatan kehamilan dan penyusunan satu media pembelajaran. Kemudian pada tahap kedua dilaksanakan implementasi/tindakan (action) untuk menerapkan serta menguji penerapan dan efektifitas media pembelajaran informatif yang diberikan pada ibu hamil. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Metode survei dilakukan pada beberapa kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Ungaran I dan Puskesmas Beringin. Jumlah responden adalah 40 ibu hamil. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode descriptive analysis menggunakan bantuan program komputer. PEMBAHASAN 1. Umur Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pada bulan Agustus Tahun 15 Umur Frekuensi -35 tahun < / > 35 tahun 29 11 72,5 27,5 Berdasarkan tabel 1 dapat sebagian besar responden berumur -35 tahun sebanyak 29 (72,5%), responden berumur < / > 35 tahun tahun sebanyak 11 (27,5%). 2. Pendidikan Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan pada bulan Agustus Tahun 15 Pendidikan Frekuensi Tinggi Menengah Rendah 25 15 0 62,5 37,5 0 Berdasarkan tabel 2 dapat sebagian besar memiliki pendidikan tinggi yaitu sebanyak 25 reponden (62,5%), dan sebagian kecil berpendidikan menengah sebanyak 15 responden (37,5%). 3. Pekerjaan Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan pada bulan Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Frekuensi 19 21 47,5 52,5 Berdasarkan pada tabel 3 dapat sebagian besar bekerja yaitu 98 Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3, No. 2, November 15; 97-103

sejumlah 21 (52,5%) dan responden yang tidak bekerja sejumlah 19 (47.5%). 4. Paritas Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Paritas pada bulan Agustus Tahun 15 Paritas Frekuensi Multipara Primipara 25 15 62,5 37,5 Berdasarkan tabel 4 dapat sebagian besar responden adalah multipara sebanyak 25 responden (62,5%), dan primipara sebanyak 15 (37,5%). 5. Usia Kehamilan Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan pada bulan Usia Frekuensi Kehamilan Trimester I Trimester II Trimester III 8 18 14 45 35 Berdasarkan tabel 5 dapat sebagian besar responden usia kehamilannya masuk pada trimester II sejumlah 18 (45%) dan sebagian kecil usia kehamilan responden masuk Trimester I (%). 6. Tingkat Pengetahuan Tentang Kehamilan Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan tentang kehamilan pada bulan Pengeta huan Frekuen si Prosentas e Tinggi Rendah 50 50 Berdasarkan tabel 6 dapat yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang kehamilan sejumlah responden (50%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sejumlah responden (50%). 7. Tingkat Pengetahuan tentang Perawatan Kehamilan Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan tentang Perawatan Kehamilan Pada Bulan Pengetahua Frekuens Prosentas n Tinggi Rendah i 18 22 e 45 55 Berdasarkan tabel 7 dapat sebagian besar memiliki pengetahuan tentang perawatan kehamilan rendah sebanyak 22 responden (55%) dan mempuyai pengetahuan tinggi sebanyak 18 responden (45%). 8. Rencana Tempat Pertolongan Persalinan Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Rencana Tempat Pertolongan Persalinan pada bulan Agustus 15 Rencana Tempat Pertolongan Persalinan Fasilitas Kesehatan Frekuen si Prosenta se 40 100 Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa semua responden sejumlah 40 berencana melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan. 99

9. Keterpaparan Informasi Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan Keterpaparan Informasi Pada Bulan Keterpapar an Informasi Baik Kurang Frekuen si 16 24 Prosenta se 40 60 Berdasarkan tabel 9 dapat sebagian besar responden kurang terpapar informasi tentang perawatan kehamilan yaitu sebanyak 24 responden (60%). 10. Sumber Informasi Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Pada Bulan Sumber Informasi Tenaga kesehatan Buku Leaflet Internet Frekue nsi 32 2 4 2 Prosen tase 80 5 10 5 Berdasarkan tabel 10 dapat sebagian besar mendapatkan sumber infomasi tentang perawatan kehamilan dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 32 responden (80%), sebagian kecil responden yaitu sebanyak 2 responden mendapatkan informasi dari buku (5%) dan 2 responden (5%) mendapatkan dari internet. 11. Bentuk Media yang Diinginkan Tabel 11. Distribusi Responden Berdasarkan Bentuk Media yang diinginkan pada bulan Agustus 15 Bentuk Media Boklet Poster Leaflet Film Animasi Lain-lain Frekuensi 3 8 22 3 3 1 7.5 55 7.5 7.5 2.5 Berdasarkan tabel 11 dapat sebagian besar menginginkan bentuk media leaflet sebanyak 22 (55%) dan sebagian kecil lain-lain sebanyak 1 (2.5%). PEMBAHASAN a. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan tentang kehamilan pada ibu hamil Responden sebagian besar memiliki pengetahuan tentang perawatan kehamilan rendah sebanyak 22 responden (55%) dan mempuyai pengetahuan tinggi sebanyak 18 responden (45%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masinidan Idhayanti (15) dimana didapatkan hasil tingkat pengetahuan responden tentang kelas ibu hamil sebagian kurang yaitu sebanyak (67%). Penelitian lain juga didapatkan hasil yang sama yaitu pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pringapus yaitu pengetahuan kurang sejumlah 47(58,0%) responden, cukup 26(32,1%) responden dan baik 8(9,9%) responden. (Sari, Christiani & Apriatmoko, 12). Pengetahuan rendah yang dimiliki responden tentang perawatan kehamilan salah satu penyebabnya adalah kurangnya penyampaian informasi atau sosialisasi pada masyarakat setempat tentang 100 Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3, No. 2, November 15; 97-103

perawatan kehamilan. Hal ini didukung hasil penelitian yang menunjukkan dari 40 responden, sebagian besar responden kurang terpapar informasi tentang perawatan kehamilan yaitu sebanyak 24 responden (60%). Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni : mata, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan pendengaran(notoatmodjo, 12). Responden yang memiliki pengetahuan baik dimungkinkan karena faktor pengalaman. Pengetahuan juga diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, dalam hal ini tingkat pengetahuan ibu berhubungan dengan paritas dimana 62.5% responden merupakan multipara, tentunya ibu sudah memiliki pengetahuan pada kehamilan sebelumnya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam menentukan tindakan seseorang. Faktor pengetahuan menjadi pertimbangan dari suatu individu atau kelompok yang akan mempengaruhi terjadinya suatu perilaku. Pertimbangan tersebut dapat mendukung atau menghambat terjadinya perilaku. Kelas ibu hamil merupakan upaya persuasi atau pembelajaran agar ibu hamil mau melakukan praktik untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya dengan didasarkan kepada pengetahuan dan kesadarannya melalui proses pembelajaran pada kelas ibu hamil sehingga perilaku untuk melakukan perawatan kehamilan tersebut diharapkan dapat berlangsung lama (Notoatmodjo, 12). b. Melakukan analisis terhadap kebutuhan ibu hamil tentang suatu media pembelajaran yang informatif. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 responden, sebagian besar menginginkan bentuk media leaflet sebanyak 22 (55%) dan sebagian kecil lain-lain sebanyak 1 (2.5%). Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan adalah alat bantu yang digunakan untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium agar komunikasi lancar dan informasi dapat tersebar luas (Kholid, 12). Media leaflet merupakan salah satu media informasi yang sederhana dengan ukuran yang relatif kecil dan mudah untuk dipahami. Dengan kata lain Leaflet merupakan media yang sederhana sebagai pengingat pesan dimana media leaflet tersebut dapat dibawa oleh pembaca sehingga pembaca dapat belajar secara mandiri dan bisa membaca dimanapun berada (Notoatmojo, 12). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Arofah (13) tentang Efektivitas Media Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Tahapan Persalinan dan Senam Hamil pada Ibu Hamil (Studi Kasus Pelayanan Kesehatan Swasta Kelurahan Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang) dimana didapatkan hasil media leaflet efektif meningkatkan pengetahuan tentang tahapan persalinan dan senam hamil pada ibu hamil. Media leaflet memberikan dampak yang jauh lebih baik bagi masyarakat dibandingkan dengan media yang lainnya, hal tersebut dikarenakan isi dari media leaflet yang sangat mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana merekapun sangat mudah untuk mengingat apa yang sudah dibaca pada media leaflet tersebut, bahkan dengan membaca leaflet saja seseorang sudah dapat memahami (Mubarak, 07). Kegunaan dan keunggulan dari leaflet adalah sederhana dan sangat murah, orang dapat menyesuaikan dan 101

belajar mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah, salah satunya tentang perawatan kehamilan. Leaflet juga memiliki keuntungan yaitu dapat disimpan lama, materi dapat dicetak unik dengan diberi animasi gambar atau warna yang menarik, sebagai referensi. Selain itu leaflet dapat membantu media lain dan dapat disebarluaskan serta dibaca atau dilihat oleh khalayak, memiliki target yang lebih luas serta isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi (Mubarak, 07). KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Responden sebagian besar memiliki pengetahuan tentang perawatan kehamilan rendah sebanyak 22 responden (55%) dan mempuyai pengetahuan tinggi sebanyak 18 responden (45%). b. Responden sebagian besar kurang terpapar informasi tentang perawatan kehamilan yaitu sebanyak 24 responden (60%). c. Media pembelajaran informatif tentang perawatan kehamilan telah dikembangkan. 2. Saran a. Tenaga kesehatan secara terus menerus memberikan informasi mengenai perawatan kehamilan dengan menggunakan media. b. Media pembelajaran informatif tentang perawatan kehamilan pada kelas ibu hamil masih perlu dikembangkan dalam bentuk media cetak yang lain ataupun non cetak. DAFTAR PUSTAKA Aden, C. (08). Pengaruh Paket Aman Terhadap Pengetahuan dan Pelaksanaan Perawatan Kehamilan oleh Ibu Resiko Persalinan Prematur serta Efektivitasnya terhadap Maturitas Kehamilan di Jakarta. Depok : UI. Tesis. Tidak dipublikasikan. Arofah, Y. (13). Efektivitas Media Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Tahapan Persalinandan Senam Hamil pada Ibu Hamil (Studi Kasus Pelayanan Kesehatan Swasta Kelurahan Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang), Semarang. Semarang : Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Skripsi. Tidak dipublikasikan. BPS., Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional., Kementerian Kesehatan. (12). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta : BPS. Dinkes Prov Jateng. (11). Profil Kesehatan Provinsi Jateng, http://www.dinkesjatengprov. go.id/dokumen/profil/profil11/b AB%I-VI%11a.pdf, diperoleh tanggal 18 Juni 13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (11). Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. Kholid, A. (12). Promosi Kesehatan : Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Depok : Rajagrafindo Persada. Masini, I. (15). Pengaruhi Umur, Tingkat Pengetahuan, SikapTerhadap Partisipasi Ibu Dalam Kelas IbuHamil Di Kabupaten Magelang. Tegal BHAMADA, JITK, Vol. 6, No. 1, Maret 15. Mubarak, W.I. (07). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (12).Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Puspitasari, L. (12). Gambaran Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM Undip, Volume 1, Nomor 2 Tahun 12. Putra, Y.M. (12). Angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih tinggi, dari 102 Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3, No. 2, November 15; 97-103

http://www.republika.co.id/berita/ nasional/daerah/13/02/16/mi9ugymenkes-angka-kematian-ibumelahirkan-masih-tinggi, diperoleh pada tanggal 19 Juni 13. Sari N, Christiani N, Apriatmoko R. (12). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kelas Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Semarang: Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Skripsi. Tidak dipublikasikan. 103