SKRIPSI. Memperoleh. Oleh : Nanda Permana C

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DAFTAR PERUSAHAAN TERHADAP PERMODALAN KOPERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KORPRI)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PELAKSANAAN LELANG TERHADAP BENDA JAMINAN SEBAGAI. AKIBAT WANPRESTASI (Study Kasus di Perum Pegadaian Jepara)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA KOPERASI MELALUI PUK (PEREMPUAN USAHA KECIL) DI MASARAN SRAGEN

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NGAWI DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang. disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia seluruhnya, sedangkan

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usahanya, semula hanya melakukan tugas sebagai. perdagangan dan setiap adanya bank baru yang di dirikan akan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dituntut untuk selalu tetap dapat eksis menghadapi kemajuan. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil.

Disusun. oleh : FAKULTAS EKONOMI

PROSES PERALIHAN HAK ATAS TANAH WAKAF (Studi kasus di KUA Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang memiliki daerah yang giat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan. tujuan dri pembangunan itu sendiri. Dalam dunia usaha yang selalu

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ATAS TANAH HAK MILIK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA DAN PENGADILAN AGAMA SURAKARTA

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

HUBUNGAN PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PERKOTAAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK (Studi Kasus di Kec. Banjarsari, Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan hukum adalah sudah tentu pertama-tama, bahwa manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

Bandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KOPERASI. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93)

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

LEMBAGA KEUANGAN JASA SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan

SKRIPSI PERANAN PPAIW DALAM MENCEGAH TERJADINYA SENGKETA TANAH WAKAF. (Study Kasus di Kecamatan Pasar Kliwon )

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah koperasi. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung terus,

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI DASAR PENELITIAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) NGUPOYO MINO BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

Pentingnya Koperasi bagi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGAWASI AKTIFITAS FINANSIAL PADA KOPERASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tidak lebih dari membeli dan menjual baramg antara pengusaha-pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikenal dengan tiga pilar perekonomian Indonesia.Pada masa sekarang ini

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana termaktub dalam ideologinya, yaitu Pancasila. Kelima sila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. instan tanpa memperdulikan adanya norma yang sudah diatur Negara, maka

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD DHEWI SRI DI SUKOHARJO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SINAR MENTARI KABUPATEN KARANGANYAR

ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENGELOLAAN ASET TANAH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEGIATAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERASAAN SATU BANYUDONO BOYOLALI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakartaa Oleh : Nanda Permana C..100.040.175 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan sarana yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan nasional itu adalah pembangunan manusia seutuhnya yaitu untuk membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia seluruhnya, sedangkan tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Republik Indonesia. yang merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram dan damai. Ruang lingkup pembangunan nasional sangat luas, maka pelaksanaannya harus secara berencana, menyeluruh, bertahap dan berlanjut. Pada tiap-tiap tahap diaharapkan dicapai keselarasan dalam kemajuan lahiriah dan batiniah yang merata mencakup seluruh rakyat, dengan kadar keadilan sosial yang meningkat, dengan demikian pembangunan adalah suatu proses yang berjalan terus menerus 1. Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka pembangunan nasional harus dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaksana utama pembangunan sedangkan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang menunjang, 1 Emil Salim.Pembangunan Berwawasan Lingkungan.PT Mediyatama Sarana. Jakarta 1991 hal 7

saling mengisi dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan di dalam bidang ekonomi, sosial maupun di dalam politik sehingga pembangunan ini adil dan merata bagi kemakmuran masyarakat. Berbicara mengenai pembangunan nasional ini maka penulis mencoba meneliti lebih lanjut mengenai pembangunan nasional melalui peran koperasi di dalam pembangunan ekonomi. Di karenakan pada saat ini masih banyak orang yang tidak mengetahui bahwa koperasi adalah sebagai pendukung dari pilar-pilar pembangunan ekonomi di Indonesia. Koperasi Sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasar atas asas kekeluargaan, yang memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan sosial dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral. Koperasi berasal dari kata co dan operation yang mengandung arti bekerja sama atau usaha besama. Oleh karena itu, koperasi pada umumnya merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orangorang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Menurut Drs. Mohammad Hatta yang dikutip oleh Revrisond Baswir dalam bukunya Koperasi Indonesia bahwa: Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan. 2 Sedangkan menurut Pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang dimaksud dengan: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam koperasi setidak-tidaknya terdapat dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain yaitu unsur ekonomi dan unsus sosial. Sebagai suatu bentuk perusahaan, maka koperasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggota-anggotanya. Selain itu koperasi juga berusaha memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya, tanpa mendahulukan keuntungan dalam usahanya. 2 Ridwan Kairandy, Et. Al. Pengertian Hukum Dagang Indonesia I. Gama Media. Yogyakarta 1999 Hal 4.

Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Perkembangan koperasi semakin maju seiring dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Ada beberapa jenis koperasi seperti yang diungkapkan Pandji Anoraga, SE. an Dra. Ninik Widiyanti, yaitu 3 : 1) Koperasi konsumsi Adalah Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang Koperasi mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi. 2) Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. 3 Pandji Anoraga dan Ninik Widyanti. Dinamika Koperasi. PT. Rineka Cipta. Jakarta 1998 hal. 21

3) Koperasi Produksi Adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. 4) Koperasi Jasa Adalah koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat pada umumnya. 5) Koperasi Unit Desa (KUD) Adalah koperasi yang terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensial ekonomi. Jenis koperasi yang berbeda pasti berbeda juga kegiatan dalam usahanya. Koperasi konsumsi kegiatan usahanya adalah menyediakan barang-barang yang sering dikonsumsi masyarakat misal, sembilan bahan pokok. Koperasi Simpan Pinjam kegiatan usahanya dalam hal memberikan pinjaman kepada anggota guna memenuhi kebutuhan anggota/masalah keuangan. Koperasi Produksi kegiatan usaha adalah dengan memproduksi suatu barang, makanan atau lainnya untuk dijual dan keuntungan digunakan untuk kesejahteraan anggotanya. Koperasi Jasa kegiatan usaha yaitu menyediakan suatu jasa yang dibutuhkan masyarakat, misalnya: foto copy. Sedangkan Koperasi Unit Desa kegiatan usahanya bermacammacam dan bersifat variatif karena selain anggotanya terdiri dari beberapa

unsur yang bergabung dalam satu potensi ekonomi, juga karena ruang lingkup usahanya cukup luas yaitu satu kecamatan. Jenis-jenis koperasi tersebut bila dibandingkan dengan fenomena sekarang di lapangan pasti sangat jauh berbeda, hal ini disebabkan keadaan sosial masyarakat dan semakin berkembangnya zaman. Semakin lama masyarakat semakin sadar akan arti penting tujuan koperasi sehingga masyarakat tertarik untuk masuk menjadi anggota koperasi. Salah satu dari perkembangan koperasi adalah Koperasi pegawai negeri yaitu koperasi yang beranggotakan pegawai di sebuah departemen atau kantor instasi pemerintah. Misalnya Koperasi Pegawai Negeri Departemen Pendidikan Nasional. KORPRI (Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia) adalah wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Negeri Republik Indonesia demi meningkakan perjuangan, pengabdian, serta kesetiaan kepada citacita perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bersifat demokratis, mandiri, bebas, aktif, profesional, netral, produktif dan bertanggung jawab. Fungsi Koperasi bagi Pegawai Negeri Republik Indonesia adalah sebagai berikut : a. Perekat persatuan dan kesatuan bangsa;

b. Pelopor peningkatan kesejahteraan dan profesionalitas anggota; c. Pelindung dan pengayom anggota; d. Penyalur kepentingan anggota; e. Pendorong peningkatan taraf hidup sosial ekonomi masyarakat dan lingkungannya; f. Pelopor pelayanan publik dalam menyukseskan program-program pembangunan; g. Mitra aktif dalam perumusan kebijakan instansi yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. Pencetus ide, serta pejuang keadilan dan kemakmuran bangsa. Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan penelitian di Koperasi Pegawa Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) UPT DIKDAS DAN LS (Unit Pelayanan Teknis Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah) Kec Banyudono Kab Boyolali yang telah berbadan hukum No.833 a/bh/pad/kwk.11/i/1997. Di dalam rangka mensejahterakan anggotanya koperasi ini bergerak dalam kegiatan usaha : Simpan Pinjam dan Jasa. Berdasarkan hal-hal tersebut maka penulis mencoba untuk menijau lebih jauh melalui penulisan skripsi dengan Judul TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEGIATAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA PESAT (PERASAAN SATU) BANYUDONO BOYOLALI

B. Pembatasan Masalah Penulis dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan waktu, tenaga, biaya, maka tidak mungkin seluruh faktor dan permasalahan yang ada diteliti semua. Penulis membatasi masalah yang ada agar dalam kajian atau pembahasan tidak membias dan lebih terfokus pada masalah tertentu. Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah mengenai pelaksanan kegiatan di Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Banyudono Boyolali. C. Perumusan Masalah Penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimanakah Kegiatan Simpan Pinjam yang di lakukan oleh Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya? 2. Apa Yang Menjadi Hambatan dari Pelaksanaan Kegiatan Di Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya Dan Bagaimanakah Cara Penyelesaiannya? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Obyektif Tujuan obyektif penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui Kegiatan simpan pinjam yang di lakukan oleh Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya b. Untuk mengetahui Hambatan dari Pelaksanaan Kegiatan Di Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya Dan Bagaimanakah Cara Penyelesaiannya 2. Tujuan Subyektif Tujuan subyektif pada penelitian ini adalah: Mempertajam penalaran dan pengembangan Ilmu Hukum dalam ruang lingkup Hukum Perdata, khususnya berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan- kegiatan di Koperasi E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini digunakan mencari sumber data dan informasi yang dipercaya dan dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah sebagai bahan menambah ilmu pengetahuan di bidang ilmu Hukum khususnya Hukum Perdata. b. Sebagai acuan untuk pembelajaran dan pembuatan karya ilmiah khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan kegiatan di koperasi.

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber kajian bagian yang berkepentingan, terutama bagi praktisi hukum. F. Metode Penelitian Penelitian adalah merupakan kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dilaksanakan secara metodologis, berarti dengan menggunakan metodemetode yang bersifat ilmiah, sedangkan sistematis bearti sesuai dengan pedoman atau aturan yang berlaku untuk karya ilmiah. Oleh karena itu di dalam melakukan penelitian diperlukan metode atau cara-cara tertentu untuk mencari dan menemukan kebenaran ilmiah sebagai suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan serta menguji kebenaran dari suatu kebenaran. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Medode Pendekatan Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode pendekatan Yuridis Sosiologis, yang artinya penulisan skripsi ini berdasarkan atas suatu kajian aspek hukum yaitu peraturan perundang-undangan yang berlaku dan norma norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat 4 4 Hadi Kusuma, Metode Pendekatan Pembuatan Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Madju, Bandung 1995,Hal. 61

2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi penelitian di Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali dengan pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau dan di sesuaikan dengan judul penelitan skripsi ini, agar tidak menyimpang dari pokok masalah yang di teliti. 3. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk memberikan data yang diteliti dapat berupa manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya 5. 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah: a. Sumber data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian dengan cara survey langsung ke lapangan dengan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini di Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali 5 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press. Jakarta. 1981. Hal. 10

b. Data Sekunder Sumber data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan/literature. Bahan kepustakaan tersebut berupa buku-buku, peraturan perundangundangan dan sumber lain yang dapat melengkapi dan mendukung penelitian. Data sekunder terbagi ke dalam tiga bagian yaitu: (1) data bersifat individual, (2) data bersifat public, (3) data hukum sekunder 6. 5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi semacam percakapan untuk memperoleh informasi 7. Disini penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan informan yang banyak mengetahui tentang masalah yang diteliti. Dengan ini penulis mengadakan wawancara dengan Pegawai Negeri Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali b. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan suatu pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku peraturan perundang-undangan dan sumber kepustakaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian 8. 6 J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Rineka Cipta, Jakarta. 2003, Hal. 14 7 S. Nasution, Metode Research, Bumi Aksara. Jakarta 2001. Hal. 21. 8 Hilman. Hadi Kusuma, Perbuatan Kertas Kerja Skripsi Hukum, Mandar Maju. Bandung. 1991. Hal. 80.

6. Metode Analisis Data yang telah terkumpul di olah, dianalisis dan dibahas selanjutnya dibuat suatu kesimpulan. Analisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut Prof. Abdulkadir Muhammad bahwa : "Penelitian bersifat kualitatif adalah menilai gejala atau fakta yuridis yang diteliti tidak menggunakan angka tetapi cukup menggunakan standar mutu atau yang dinyatakan dengan katakata" 9. Jadi setelah data terkumpul dan dirasa lengkap, lalu diadakan analisa terhadap data data tersebut dengan cara pendekatan kualitatif yaitu merupakan tatacara penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif, yang artinya apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan serta dokumen dokumen adalah data yang harus dipelajari seutuhnya. Dari hasil analisa tersebut lalu disusun secara sistematis dalam bentuk laporan penelitian atau skripsi G. Sistematika Skripsi Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan penulisan penelitian, maka dapat digunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah 9 Abdul Kadir Muhammad. Hukum dan Penelitian Hukum. PT. Citra Aditya. Bandung. 1982 Hal 33

C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metodologi Penelitian G. Sistematika Skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Koperasi 1. Pengertian Koperasi 2. Fungsi Koperasi 3. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi 4. Bentuk-Bentuk Koperasi B. Tinjauan Umum Tentang Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali 1. Sejarah Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali 2. Dasar Pembentukan Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali

3. Tujuan Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali 4. Fungsi Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali 5. Visi dan Misi Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Kec Banyudono Kab Boyolali BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B. Hasil Penelitian 1. Sturktur Organisasi 2. Uraian Jabatan ( Job Discripton) 1. Kegiatan yang di lakukan oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia PESAT PERASAAN SATU Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya. 2. Hambatan dari Pelaksanaan Kegiatan Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia PESAT PERASAN SATU Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya Dan Bagaimanakah Cara Penyelesianya. C. Pembahasan 1. Kegiatan Simpan Pinjam yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN

SATU) Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya 2. Hambatan dari Pelaksanaan Kegiatan Di Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia PESAT (PERASAAN SATU) Banyudono Boyolali Dalam Mensejahterakan Anggotanya Dan Cara Penyelesaiannya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN