Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

PABRIK WATER GLASS DARI SODIUM CARBONATE DAN PASIR SILICA DENGAN ALKALI CARBONATE PRA RENCANA PABRIK

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

1.2. Kapasitas Perancangan Penentuan kapasitas produksi pabrik hexamine, didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain:

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Prarancangan Pabrik Natrium Silikat dari Natrium Oksida dan Pasir Silika Kapasitas Produksi ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol Kapasitas Ton per Tahun. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PERANCANGAN PRODUK

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN D

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

NAMA : CRISTOPEL L TOBING NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

PABRIK WATER GLASS DARI SODIUM CARBONATE DAN PASIR SILICA DENGAN PROSES ALKALI CARBONATE PRA RENCANA PABRIK. Oleh :

Prarancangan Pabrik Sodium Dodecyllbenzene Sulphonate dengan Proses Sulfonasi Oleum 20% Kapasitas ton/tahun.

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri. Banyak sektor yang masih tergantung impor dari luar negeri sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM BORAT DARI BORAKS DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES ASIDIFIKASI KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI ASETON SIANOHIDRIN 1 DAN METANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Sodium Tripolyphosphate dari Asam Fosfat dan Natrium Karbonat dengan Kapasitas 70.

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak. solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

ASAM SALISILAT DARI PHENOL DENGAN PROSES KARBOKSILASI PRA RENCANA PABRIK

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Prarancangan Pabrik Asam Fosfat dengan Proses Nissan, Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

Laporan Tugas Akhir Perancangan Pabrik Butil Asetat Dari Butanol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Amil Asetat Dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada bidang industri. Banyak sektor yang masih tergantung impor dari luar negeri, sehingga diperlukan suatu usaha untuk menanggulangi ketergantungan terhadap impor. Salah satu penanggulangan tersebut adalah dengan mendirikan pabrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan berdirinya pabrik-pabrik tersebut berarti menghemat devisa negara dan membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan yang ada di Indonesia. Salah satu industri kimia di Indonesia yang sampai saat ini masih kurang mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri adalah industri sodium silikat. Sodium silikat ini banyak digunakan pada pabrik silica gel, sabun, deterjen, keramik, drum filter, juga digunakan sebagai flocculating agent pada water threatment, serta untuk sintesis zeolit. Jika dilihat dari perbandingan harga bahan baku dan produk, secara ekonomi adanya pabrik sodium silikat menguntungkan karena bahan baku industri ini, khususnya pasir silika banyak terdapat di Indonesia. Pendirian pabrik sodium silikat diharapkan dapat mencukupi kebutuhan sodium silikat dalam negeri dan ada kemungkinan untuk diekspor, sehingga dapat menambah devisa negara. 1.2. Kapasitas Perancangan Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu: 1.2.1. Kebutuhan Sodium Silikat di Indonesia Kebutuhan sodium silikat di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, sebagaimana ditunjukkan Tabel 1. 1

Tabel 1. Data impor sodium silikat Tahun Berat (Ton) 2010 20.702,32 2011 34.375,33 2012 39.093,30 2013 39.375,66 2014 45.664,41 2 (Sumber: BPS Semarang, 2015) Dari Tabel 1, terlihat bahwa impor sodium silikat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tercatat dari tahun 2010 sebesar 20.702,32 ton sampai tahun 2014 sebesar 45.665,41 ton. Berdasarkan data tersebut diperkirakan untuk tahun-tahun ke depan kebutuhan sodium silikat akan terus meningkat. Pabrik sodium silikat ini dirancang untuk didirikan pada tahun 2020. Untuk memenuhi kebutuhan sodium silikat di Indonesia yang terus meningkat, pabrik ini dirancang dengan kapasitas 60.000 ton/tahun. 1.2.2. Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk membuat sodium silikat yaitu natrium hidroksida dan pasir silika. Bahan baku pasir silika diperoleh dari PT. Mekar Jaya Silika Tuban, Jawa Timur, sedangkan bahan baku natrium hidroksida diperoleh dari PT. Nusa Indah Megah yang berada di kota Surabaya, Jawa Timur. 1.3. Lokasi Pabrik Lokasi suatu pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan maupun penentuan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis, dan menguntungkan ternyata tidak mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ideal. Lokasi pabrik yang dipilih harus dapat mendatangkan keuntungan jangka panjang dan dapat memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk memperluas atau memperbesar pabrik.

Pendirian pabrik sodium silikat direncanakan didirikan di Gresik Jawa Timur dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan dari suatu operasi pabrik, sehingga pengadaannya harus benar-benar diperhatikan. Bahan baku pembuatan sodium silikat adalah natrium hidroksida dan pasir silika. Natrium hidroksida yang digunakan diperoleh dari PT. Asahimas Cilegon, sedangkan pasir silika diperoleh di kawasan pantai Gresik, yang merupakan daerah pasir silika dan jaraknya direncanakan tidak terlalu jauh dari lokasi pabrik, sehingga pengangkutannya akan mudah dilakukan. 2. Pemasaran Besar kecilnya pangsa pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi perkembangan pabrik dimasa yang akan datang. Mengingat banyaknya kegunaan sodium silikat sebagaimana telah diuraikan, maka kota Gresik, Tuban, Sidoarjo, Surabaya berpotensial dari sisi pemasaran, sebab di daerah tersebut terdapat industri lain yang berhubungan dengan penggunaan sodium silikat sebagai bahan baku industri, antara lain: - PT. Asia Victory Industri, - PT. KIA Keramik Mas, - PT. Wings Surya, - PT. Petro OXO Nusantara. 3. Ketersediaan Fasilitas Transportasi dan Komunikasi Transportasi sangat dibutuhkan sebagai penunjang utama untuk penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Fasilitas transportasi meliputi darat (jalan raya), laut, dan udara. Dengan adanya jalur transportasi ini, maka pengangkutan bahan baku dan produk diharapkan tidak mengalami hambatan. Komunikasi juga merupakan faktor yang penting untuk kemajuan suatu industri. Di daerah Gresik khususnya kawasan industri Gresik fasilitas telekomunikasi mudah didapatkan. 3

4. Ketersediaan Tenaga Kerja Faktor tenaga kerja merupakan hal yang cukup penting untuk menunjang kelancaran proses produksi. Tenaga kerja dapat dipenuhi dari sumber daya manusia dengan latar belakang pendidikan yang memadai, pemerataan tenaga kerja, serta pemberian gaji yang disesuaikan dengan pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. 5. Utilitas Kebutuhan pabrik akan air sangat besar, untuk itu diperlukan lokasi yang memungkinkan penyediaan air yang memadai. Gresik merupakan daerah yang memiliki penyediaan air yang relatif bagus, bahkan di Kawasan Industri Gresik terdapat unit pengolahan pendukung proses yang khusus untuk penyediaan kebutuhan air bagi industri-industri yang membutuhkannya, atau dapat juga disediakan dengan cara pengeboran tanah. 6. Peraturan Daerah Mengacu pada otonomi daerah, kebijakan pemerintah daerah sangat mendukung pendirian pabrik yang nantinya akan menambah pendapatan daerah. 7. Keadaan Masyarakat Masyarakat yang membutuhkan pekerjaan akan mendukung pendirian pabrik. Karena dengan didirikannya pabrik, maka akan terbuka lapangan pekerjaan baru yang memberikan kesempatan bekerja pada masyarakat di sekitar pabrik. 4 1.4. Tinjauan Pustaka Sodium silikat ditemukan pertama kali oleh Jahamn Nepomuk Von Fuch pada tahun 1825 di Munich, Jerman. Secara umum sodium silikat yang digunakan di industri dapat dispesifikasikan menjadi 2, yaitu: 1. Larutan air silikat yang mengandung mengandung 1,5 4 mol SiO 2 1 mol Na 2 CO 3, sering disebut waterglass. Spesifikasi ini diproduksi dengan cara melarutkan sodium silikat ke dalam air.

2. Solid, kristal sodium silikat. Perbandingan berat bervariasi dari 0,5 sampai 2. 1.4.1. Sodium Silikat dari Natrium Hidroksida dan Pasir Silika Proses pembuatan sodium silikat dengan bahan baku natrium hidroksida dan pasir silika, mengikuti persamaan reaksi berikut: 2NaOH + 2,5SiO 2 + H 2 O Na 2 O(SiO 2 ) 2,5 + 2H 2 O...(1) Secara umum sodium silikat diproduksi dengan metode berikut: 1. Dengan mencampurkan sodium karbonat dan pasir silika pada temperatur 1200 o C 1450 o C, yang dilanjutkan dengan penghalusan dan pengayakan. Alat yang digunakan adalah rotary kiln. 2. Alternatif lain dengan cara mengeringkan larutan sodium silikat dalam drum granulator. Selanjutnya dilakukan pengayakan menggunakan screen untuk memperoleh sodium silikat dalam bentuk powder. (Kirk and Othmer, 1983) 3. Metode Coogee Chemicals process Proses ini dengan memanaskan pasir silikat sampai suhu 220 o C dan pada tekananan 24 bar. Setelah bahan pasir silikat sudah pada kondisi yang diinginkan dimasukkan NaOH cair konsentrasi 50% ke dalam reaktor agar bereaksi menjadi sodium silikat. 1.4.2. Kegunaan Sodium Silikat Penggunaan sodium silikat adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan baku dalam pembuatan silika gel yang digunakan sebagai pengering makanan, 2. Sebagai bahan perekat untuk penyagelan dan laminating lapisan logam, 3. Sebagai bahan tambahan dalam pembuatan keramik, 4. Digunakan sebagai bahan pembuatan drum filter, 5. Digunakan untuk sintesis zeolit, 6. Digunakan pada produksi deterjen, 7. Digunakan pada water threatment yaitu sebagai flocculating agent, dan 8. Digunakan sebagai bahan baku pabrik asam silika. 5

1.4.3. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Bahan Baku dan Produk 1.4.3.1. Bahan Baku A. Natrium Hidroksida Sifat Fisis Rumus molekul Bentuk fisik Warna : NaOH : padat : putih Berat molekul : 39,997 Titik didih : 1390ºC Titik beku : 322,83ºC Densitas : 2,13 g/cm 3 Kemurnian Impuritas Sifat Kimia 1. NaOH larut dalam air : 99% berat NaOH : 1% berat H 2 O (Yaws, 1999) 2. NaOH bereaksi dengan logam amphoteric (Al, Zn, Sn) dan membentuk anion komplek seperti AlO 2 -, ZnO 3-2, SNO 3-2 dan H 2. B. Pasir Silika Sifat Fisis Rumus molekul Bentuk fisik : SiO₂ : padat Berat molekul : 60,0843 Titik beku Titik didih : 1609,83 o C : 2230,06 o C Densitas : 2,66 g/cm³ (20 o C) Sifat Kimia (Yaws, 1999) 1. Silika dioksida dibentuk dengan proses hidrolisis dari silika tetraklorit dengan air. SiCl 4 + 4H 2 O SiO 2.2H 2 O + 4HCl...(2) 6

C. Air Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika 2. Pembentukan garam dan hasil reaksi pasir silika dan natrium Sifat Fisis oksida. SiO 2 + 2NaOH Na 2 SiO 3 + H 2 O...(3) Rumus molekul Bentuk fisik Warna 1.4.3.2. Produk : H 2 O : cair : tidak berwarna Berat molekul : 18,015 Titik beku Titik didih : 0 o C :100 o C Densitas : 998 kg/m³ (25 o C) Sifat Kimia (Coulson, 1999) 1. Air bereaksi dengan karbon membentuk karbon mono-oksida C + H 2 O CO + H 2 (4) 2. Air bereaksi dengan asam sulfit membentuk asam sulfat H 2 SO 3 + H 2 O H 2 SO 4 + H 2 (5) 3. Reaksi hidrolisis air dengan oksida asetat dapat membentuk asam asetat. A. Sodium Silikat Sifat Fisis CH 3 COO - (aq) + H 2 O (l) CH 3 COOH (aq) + OH - (aq) (6) Rumus molekul : Na₂SiO₃ Berat molekul : 122,063 Titik beku Titik lebur Temperatur kritis Tekanan kritis Densitas : 149,89 o C : 1088 o C : 290,85 o C : 36,28 atm : 931,7573 kg/m 3 (pada T=30ºC) 7

Sifat Kimia 1. Berbentuk kristal monoklinik, 2. Sangat larut dalam air panas dan dingin, 3. Tidak larut dalam alkohol. 1.4.4. Tinjauan Proses 2NaOH + 2,5SiO 2 + H 2 O Na 2 O(SiO 2 ) 2,5 + 2H 2 O...(7) Reaksi di atas berlangsung pada tekanan 24 bar pada suhu 220 o C. Secara garis besar pembuatan sodium silikat terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1. Tahap persiapan bahan baku, 2. Tahap reaksi, 3. Tahap penanganan produk, Natrium hidroksida dilarutkan dengan air di dalam mixer sehingga konsentrasinya menjadi 50%, kemudian dipanaskan sampai suhu 220 o C agar suhunya sama dengan suhu reaktor. Pasir silika dimasukkan ke dalam reaktor untuk direaksikan dengan NaOH pada suhu 220 o C dan tekanan 24 bar. Reaksi berlangsung pada fase cair, produk sodium silikat keluar dari reaktor dalam bentuk lelehan kemudian didinginkan dengan cooler sampai suhu 80 o C. Setelah itu masuk ke dalam centrifuge untuk memisahkan produk dari cairannya. Produk yang keluar dari centrifuge kemudian diumpankan ke rotary dryer. Di dalam rotary dryer dipanaskan kembali dengan suhu 130 o C bertujuan untuk cairan yang masih ikut terbawa akan teruapkan dan diperoleh produk dengan kadar 96%. 8