BAB I PENDAHULUAN. lapangan hukum kekayaan/harta benda yang dapat diwariskan. alasan timbulnya hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam pewarisan, namun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pengadilan. Karena dalam hal ini nilai kebersamaan dan kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. dasar, antara lain bersifat mengatur dan tidak ada unsur paksaan. Namun untuk

BAB I PENDAHULUAN. (hidup berkelompok) yang biasa kita kenal dengan istilah zoon politicon. 1

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. harus terjadi perselisihan atau sengketa dalam proses pembagian harta warisan

BAB I PENDAHULUAN. harta warisan, kekayaan, tanah, negara, 2) Perebutan tahta, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. hukum tersebut memiliki unsur-unsur kesamaan, walaupun dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian perkawinan telah diatur dalam Undang-Undang No.1 Tahun. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang undang No.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem hukum waris Adat diperuntukan bagi warga Indonesia asli yang pembagiannya

TINJAUAN YURIDIS AHLI AHLI WARIS AB INTESTATO MENURUT HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya setiap manusia ingin melangsungkan pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ATAS TANAH HAK MILIK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA DAN PENGADILAN AGAMA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya manusia tetap bergantung pada orang lain walaupun sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dalam perjalanan di dunia mengalami 3 peristiwa yang

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, demikian juga

BAB III KEWARISAN DALAM HUKUM PERDATA. Hukum waris Eropa yang dimuat dalam Burgerlijk Wetboek

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan hukum merupakan

Subyek Hukum dan Peristiwa Hukum

BAB I PENDAHULUAN. atau salah satunya sudah meninggal, maka anak yang masih di bawah umur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataan sehari-hari permasalahan waris muncul dan dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perbuatan hukum. Peristiwa hukum pada hekekatnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang biak, serta melakukan aktivitas di atas tanah, sehingga setiap saat manusia

BAB I TENJAUAN UMUM TENTANG HUKUM WARIS

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia didalam perjalanannya di dunia mengalami tiga peristiwa

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam perkembangan dunia perbankan hingga beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tergiur untuk memilikinya meskipun secara financial dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. lain. Dengan demikian setiap orang tidak mungkin hidup sendiri tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM WARIS ISLAM (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Dalam menjalani kehidupan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan hak atas tanah oleh individu atau perorangan. Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. tentang Pembuktian dan Kadaluwarsa/Bewijs en Verjaring.

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. bidang-bidang tertentu, Salah satunya adalah dalam bidang keuangan, yang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. diakses pada tanggal 11 Agustus 2009 pukul WIB.

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN NURFIANTI / D

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial (zoon politicon), yaitu makhluk yang pada

BAB I PENDAHULUAN. (machstaat). Dengan demikian, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 negara

BAB I PENDAHULUAN. Barat, sistem Hukum Adat dan sistem Hukum Islam. 1 Sebagai sistem hukum,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia Hukum Waris Adat bersifat pluralisme menurut suku-suku

Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam kehidupan. manusia, hewan, dan juga tumbuh-tumbuhan. Fungsi tanah begitu penting dan

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan hukum yang mengandung hak-hak dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

Pembagian Warisan 2 PEMBAGIAN WARISAN (2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum adat merupakan salah satu sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi

BAB IV PENDAFTARAN BOEDEL. seseorang, dalam arti keseluruhan aktiva dan pasiva. mengkonstatir harta boedel (mencari tahu isi dari boedel).

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN, JAMINAN DAN GADAI. politicon). Manusia dikatakan zoon politicon oleh Aristoteles, sebab

BAB I PENDAHULUAN. segala aspeknya melainkan hanya mengatur salah satu aspeknya, yaitu tanah

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Kebutuhan manusia dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-harinya tidak dapat terlepas dari interaksi atau hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi ditahun telah menghancurkan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ciptaan-nya, manusia

BAB I PENDAHULUAN. orang lain berkewajiban untuk menghormati dan tidak mengganggunya dan

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB 2 PEMBAHASAN. Jual beli tanah..., Ni Wayan Nagining Sidianthi, FH UI, , halaman 17. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Harta warisan adalah sejumlah harta kekayaan yang ditinggalkan seseorang yang meninggal dunia berupa kumpulan aktiva dan pasiva yang berpindah kepada ahli waris 1. Pada asasnya hanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam lapangan hukum kekayaan/harta benda yang dapat diwariskan. Namun dalam pelaksanaan sistem pewarisan tertentu terjadi bukan saja dalam lapangan hukum kekayaan/harta benda saja yang dapat dijadikan sebagai alasan timbulnya hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam pewarisan, namun peringkat pewaris dalam bisnis Multi Level Marketing (MLM) dapat dijadikan sebagai alasan timbulnya hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam pewarisan. Konsep bisnis multi level marketing TIENS, peringkat yang diraih oleh distributor TIENS ketika sudah meninggal dunia dapat digantikan kedudukanya sebagai distributor TIENS kepada ahli warisnya sesuai dengan peringkat yang diraih pewaris ketika masih hidup. Sesuai dengan isi Pedoman Bisnis Distributor TIENS tentang Warisan Kewenangan TIENS yang berbunyi Apabila salah seorang meninggal dunia, pasangan lainnya yang masih hidup masih akan dianggap sebagai pemilik kewenangan TIENS dan mewarisi semua hak dan kewajiban dari pasangannya yang meninggal dunia. Kewenangan TIENS yang dimiliki oleh seorang individu apabila kemudian meninggal dunia, maka perusahaan TIENS 1 J. Satrio, 1990, Hukum Waris, Bandung, PT. Citra Aditya, hlm. 8

dalam keadaan wajar akan menunjuk seorang pengelola sementara untuk mengelola kewenangan TIENS tersebut. Pengelola sementara tersebut harus menunaikan dan melengkapi hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan sementara itu dalam waktu 60 hari setelah pengelola sementara tersebut mengambil alih pengelolaan sementara kewenangan TIENS. Selama periode pengelolaan sementara ini, perusahaan TIENS akan membayar kepada pengelola sementara tersebut sebagian atau semua komisi atau semua keuntungan lainnya dari kewenangan TIENS ini yang masih memperoleh hasil selama periode pengelolaan sementara itu untuk membayar gajinya. 2 Proses hidup manusia secara kodrati berakhir dengan suatu kematian. Setiap kematian itu bagi makhluk hidup merupakan peristiwa biasa. Bagi manusia sebagai salah satu makhluk hidup walaupun merupakan peristiwa biasa justru menimbulkan akibat hukum tertentu, karena suatu kematian menurut hukum merupakan peristiwa hukum. Maksudnya kalau ada seseorang meninggal dunia, maka segala hak dan kewajiban hukum yang dimiliki selama hidup akan ditinggalkan. Hak dan kewajiban itu pada umumnya sesuatu yang tidak berwujud atau berwujud dalam bentuk benda bergerak atau tidak bergerak atau benda tetap. Nasib kekayaan yang berbentuk benda sebagai peninggalan seseorang saat meninggal dunia akan menjadi harta warisan. Membagi dan memperoleh bagian dari harta peninggalan seseorang karena kematian itu ketentuannya diatur dalam hukum waris. Hukum waris adalah ketentuan yang mengatur tentang peralihan harta kekayaan yang ditinggalkan 2 Li Jinyuan, Tiens Business Manual, Tianjin Tianshi Biological Development Co,.Ltd.

seseorang yang meninggal dunia serta akibatnya bagi para ahli warisnya. 3 Hukum waris menurut konsepsi hukum perdata barat yang bersumber pada Kitab Undang- Undang Hukum Perdata merupakan bagian dari hukum harta kekayaan, oleh karena itu hanyalah hak dan kewajiban yang berwujud harta kekayaan yang merupakan warisan dan yang akan diwariskan. Dilihat dari rumusan-rumusan ini menunjukan adanya unsur-unsur subyek hukum dan obyek hukum dalam suatu pewarisan yang diatur dalam ketentuan hukum. Timbulnya subyek hukum dan obyek hukum dalam pewarisan itu apabila terjadi kematian sesuai dengan Pasal 830 Kitab Undang-Unadang Hukum Perdata : Pewarisan hanya berlangsung karena kematian. Jadi harta peniggalan baru terbuka kalau si peninggal warisan sudah meninggal dunia dan si ahli waris harus masih hidup saat harta warisan terbuka. Dalam hubungan ini ada ketentuan khusus seperti yang diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata : Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai telah dilahirkan bilamana kepentingan si anak menghendakinya. Mati sewaktu dilahirkan dianggap ia tidak pernah ada. Jelasnya, seorang anak yang baru lahir padahal ayahnya meninggal sebelum ia dilahirkan, ia berhak mendapat warisan ayahnya itu. Hal ini diatur dalam Pasal 836 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dengan mengingat akan ketentuan Pasal 2 kitab ini, supaya dapat betindak sebagai waris, seseorang harus telah ada pada saat warisan jatuh meluang. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka permasalahanya yaitu mengapa peringkat pewaris dalam bisnis multi level marketing TIENS dapat diwariskan kepada ahli warisnya? 3 Effendi Perangin, 2003, Hukum Waris, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, hlm 3.

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini meliputi : 1. Tujuan obytektif Untuk mengetahui mengapa peringkat pewaris dalam bisnis multi level marketing TIENS merupakan harta warisan pewaris yang dapat diwariskan kepada ahli warisnya? 2. Tujuan subyektif Untuk memperoleh data dalam rangka menulis skripsi sebagai salah satu persyaratan akademis guna memperoleh gelar sarjana Strata satu di bidang ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang hukum waris. 2. Manfaat Praktis Bagi masyarakat umum diharapkan dapat dijadikan sebagai pilihan dalam berbisnis untuk kesejahteraan di bidang ekonomi. Skripsi ini dibagi dalam beberapa bab. Masing-masing bab dibagi beberapa sub bab. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN TENTANG PEWARISAN DAN MULTI LEVEL MARKETING Bab ini menjelaskan tentang pengertian pewarisan, sumber harta kekayaan, subyek hukum pewarisan, sistem hukum waris,sebabsebab terjadinya pewarisan,, hak dan kewajiban pewaris dan ahli waris, golongan ahli waris, orang-orang yang tidak patut menjadi ahli waris, sejarah tentang multi level marketing, pengertian multimlevel marketing, konsep bisnis multi level marketing. BAB III TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN TIENS Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan TIENS dan awal mula masuk Indonesia, Peringkat dan Standar Kenaikan level, Keterangan Istilah, Syarat untuk menjadi Distributor TIENS, Tanggung Jawab Sponsor, Tanggung Jawab Distributor Kehormatan TIENS, Perjanjian menjadi distributor TIENS. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan bagaimana proses pergantian peringkat dalam bisnis multi level marketing TIENS serta aspek hukum pergantian peringkat dari pewaris kepada ahli waris tersebut menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.