BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

dokumen-dokumen yang mirip
FIRMAN FARADISI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

SKRIPSI SULASTRI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur femur memiliki insiden berkisar dari 9,5-18,9 per per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

IKRIMA RAHMASARI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. didalam tindakan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. sesungguhnya maupun potensi kerusakan jaringan. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF CLOSE FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi. masyarakat yang dapat meningkat penggunaan alat transportasi /

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB I PENDAHULUAN. International for the Study of Pain (IASP) nyeri merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. berkecepatan tinggi seperti sekarang ini. Selain ltu insidensi trauma

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Citra diri merupakan sebuah keadaan dalam pikiran tentang diri. Anda, kehilangan citra dirinya dan merasa buruk tentang diri mereka

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara

BAB 1 PENDAHULUAN. penatalaksanaanpatah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini. kekerasan yang timbul secara mendadak (Syaiful, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semua pasien yang dirawat di rumah rakit setiap tahun 50%

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan psikososial ego. Pada periode ini terjadi peristiwa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat total maupun sebagian (Helmi, 2012). Fraktur didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN POST OP FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUANG RAWAT INAP TAHUN 2015

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri sering dilukiskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN PARALISIS DI RS. ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara. invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

Clinical Science Session Pain

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor di seluruh dunia pada tahun 2013 mencapai 1,2 juta jiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, sehingga resiko kecelakaan lalu lintas juga ikut meningkat. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecelakaan lalu lintas menjadi masalah yang seringkali terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Angka kecelakaan selama tahun 2012 tercatat 7.817 kasus atau turun 297 kasus (3,66 %) dari 8.114 kasus di tahun 2011.Dari 7.817 kasus kecelakaan, 2.865 orang luka berat, sementara di tahun 2011 terdapat 2.852 korban. Korban luka ringan pada tahun 2012 sebanyak 5.974 orang, sementara pada tahun 2011 terdapat 6.357 orang. Angka luka ringan pada tahun 2012 turun 6,02 % dibanding 2011 lalu. Adapun trauma yang sering terjadi karena kecelakaan kendaraan bermotor adalah fraktur (patah tulang). Data di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso diperoleh jumlah kasus fraktur femur pada rentang 1 september 2011 sampai dengan 31 september 2012 sebanyak 345 kasus(lukman & Ningsih, 2009;NTMC-Korlantas Polri, 2012; Rekam Medik, 2012). Fraktur yaituterputusnya kontinuitas tulang oleh trauma yang melebihi kemampuan absorbsi tulang, kondisi secara klinis berupa fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf,dan pembuluh darah) maupun fraktur tertutup. Dampak yang dirasakan pasien pada kejadian fraktur ini salah satunya adalah nyeri (Grace dan Borley,2002; Helmi, 2012). 1

2 International for Study of Pain (IASP), mendefinisikan nyeri sebagai situasi tidak menyenangkan yang bersumber dari area tertentu, yang tergantung atau tidak tergantung pada kerusakan jaringan dan yang berkaitan dengan pengalaman masa lalu dari orang yang bersangkutan (Demir, 2012). Penatalaksanaan nyeri yang dilakukan yaitu dengan tindakan farmakologis dan nonfarmakologis. Terapi farmakologi yang diberikan untuk mengatasi nyeri antara lain: asetaminofen (Tylenol), obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen (Motrin), obat analgetik lain seperti tramadol (Ultram) atau preparat topikal kapsaicin (Zostrix), antidepresan trisiklik seperti amitriptilin hidroklorida (Elavil) dapat mengurangi sinyal nyeri pada taut neurosinaps (neurosynaptic junction), analgetik opioid yang bisa diberikan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan obat antidepresan (Kowalak,2011). Pelaksanaan manejemen nyeri nonfarmakologi di klinis belum sepenuhnya dilakukan oleh perawat dalam memanajemen nyeri, karena perawat lebih sering melaksanakan terapi kolaboratif berupa pemberian analgesik dari pada terapi nonfarmakologi (Wiknjosastro,2005). Salah satu tindakan nonfarmakologis yang dapat diberikan untuk mengatasi nyeri pasien yaitu dengan terapi relaksasi, seperti: distraksi,guide imagery, dan relaksasi progresif. Dewasa ini telah dilakukan berbagai penelitian dalam bidang kedokteran.seperti penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Al Qadhi tentang pengaruh Al-Qur an bagi

3 organ tubuh.ahmad Al Qadhi, melalui penelitiannya di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macampenyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya.dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.ketenangan jiwa ini menimbulkan relaksasi bagi tubuh.relaksasi ini mempengaruhi terbentuknya gelombang tetha pada otak dimana frekuensinya 5-8 Hz.Gelombang ini mampu mempengaruhi produksi hormon endorfin yang menghambat aktifitas trigger cell. Ketika aktifitas trigger cell dihambat, gerbang pada Substansia Gelatinosa menutup dan impuls nyeri berkurang atau sedikit ditransmisikan ke otak (Purwanto, 2008; Anwar, 2010; Al-Kaheel,2011). Sebuah studi Audioanalgesia melaporkan bahwa pengaruh musik dapat menurunkan nyeri akut, kronis, nyeri kanker, dan mengurangi kebutuhan opioid, namun besarannya kecil, serta penggabungan antara terapi farmakologi dan nonfarmakologi dapat lebih efektif dalam menghilangkan nyeri (Smeltzer dan Bare, 2002; Simkin dan Klein, 2007). Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta didapat data populasi antara

4 tanggal 1 September 2011-30 September 2012 didapatkan 293 kasus fraktur ekstremitas berdasarkan usia 20-60 tahun. Penatalaksanaan nyeri post operasi fraktur ekstremitas dengan murottal Al-Qur an belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dan belum diketahui manfaatnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Pemberian Murottal Al-Qur an Terhadap Tingkat Nyeri Post Operasi Fraktur Ekstremitas di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. B. Rumusan masalah Berdasarkan pendahuluan di atas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: Adakah Pengaruh Pemberian Murottal Al- Qur an Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. SoeharsoSurakarta?. C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian terapi murottal Al- Qur an terhadap tingkat nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas dirumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. SoeharsoSurakarta. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas sebelum diberikan murottal Al-Qur an.

5 b. Mengetahui tingkat nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas setelah diberikan murottal Al-Qur an. c. Mengetahui perbandingan tingkat nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. D. Manfaat penelitian 1. Bagi keilmuan atau teori Menambah pengetahuan dan referensi mengenai penatalaksanaan nonfarmakologi terhadap nyeri. 2. Bagi institusi pendidikan Sebagai salah satu wawasan baru bagi mahasiswa dalam manajemen nyeri secara nonfarmakologi terhadap nyeri pasca operatif maupun nyeri lain dari pasien. 3. Bagi instansi rumah sakit Merupakan salah satu terapi yang dapat diterapkan dengan mudah serta hemat biaya bagi pasien dalam memanajemen nyeri pasien. 4. Bagi pembaca Menambah wawasan dalam penanganan nyeri baik di rumah sakit maupun di rumah, juga merupakan terapi yang mudah diterapkan bagi siapapun tanpa memandang latar belakang pendidikan pembaca. 5. Bagi peneliti Sebagai referensi yang dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya, serta peneliti selanjutnya dapat mengembangkan apa yang

6 telah dilakukan dalam penelitian ini. Misalnya, dengan mencari bentuk variabel lain. E. Keaslian penelitian Penelitian tentang murottal sudah pernah diteliti, penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Faradisi (2009) tentang: Perbedaaan efektifitas pemberian terapi murotal dengan terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi fraktur ekstremitas di Rumah Sakit Dr.Moewardi dengan hasil terapi murotal lebih efektif menurunkan kecemasan dibanding terapi musik klasik. Sebelum diberikan terapi murotal terdapat 1 pasien dengan kecemasan berat, 10 pasien cemas sedang, dan 4 pasien dengan cemas ringan. Setelah diberikan terapi murotal tidak ada pasien dengan cemas berat atau sedang dan hanya pada kecemasan ringan sejumlah 7 pasien dan 8 pasien tanpa kecemasan. Sebelum terapi musik klasik terdapat 1 pasien cemas berat, 12 pasien cemas sedang dan 2 orang cemas ringan. Setelah terapi musik didapatkan 2 pasien cemas sedang, 10 pasien cemas ringan, dan 3 pasien tanpa kecemasan. 2. Sulastri (2009) tentang: Perbedaan tingkat nyeri antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah diberikan terapi musik pada pasien post operasi fraktur femur di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Karima Utama Kartasura didapatkan hasil bahwa sebanyak 10 pasien (62,5%)

7 tanpa pemberian terapi musik mengalami nyeri berat. Sedangkan pada pasien yang diberikan terapi musik sejumlah 14 pasien (87,5%) mempunyai tingkat nyeri sedang.