C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XIA 4 SMA Negeri 3 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Praktikum Poster praktikum Annisa Haftasari Adang, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum Berbasis Guided Inquiry. adalah praktikum dimana guru memberikan pertanyaan dan masalah pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester

BAB III METODE PENELITIAN. 2009). Maka penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran penerapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nia Prihatiningsih, 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

III. METODE PENELITIAN. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa pada kelas XI IPA2 SMAN 13 Bandarlampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini dipilih

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan untuk menyampaikan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. McMillan dan Schumacer (2001) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifatsifat populasi atau daerah tertentu. Sukmadinata (2009) mendeskripsikan penelitian deskriptif sebagai suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penilaian autentik hasil belajar siswa pada materi asam basa. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung yang telah memperoleh materi asam basa. Jumlah peserta didik yang dijadikan subjek penelitian adalah satu kelas yang berjumlah 18 orang. C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini

27 Kajian silabus Kimia SMA Studi Literatur mengenai penilaian autentik Analisis materi asam basa Pengembangan Task dan Rubric Penyusunan instrumen Revisi Validasi Instrumen Tahap Persiapan Pelaksanaan Proyek Tahap I Pelaksanaan Demonstrasi Pelaksanaan Proyek Tahap II Angket Wawancara Tahap Pelaksanaan Data Hasil Penelitian Analisis data Kesimpulan Tahap Akhir Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian

28 D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian di susun berdasarkan task (penugasan) dan rubrics (kriteria penilaian) pada pelaksanaan penilaian autentik. Task berisi tentang tahapan-tahapan tugas yang harus dikerjakan siswa berdasarkan kriteria task yang ada dalam penilaian autentik. Rubrics berisi tentang skor penilaian tugas autentik. Kriteria task penilaian autentik ditunjukkan pada Tabel 3.1 Kriteria Task Tugas yang diberikan harus bermakna bagi siswa dan guru Tugas disusun bersama atau melibatkan siswa Tugas tersebut menuntut siswa menemukan dan menganalisis informasi serta menarik kesimpulan tentang hal tersebut Tugas tersebut meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil dengan jelas Tugas tersebut mengharuskan siswa untuk bekerja atau melakukan Tabel 3.1 Kriteria Task Penilaian Autentik Tahapan Tugas Penilaian Autentik Siswa diberi tugas kimia yang berhubungan dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari Siswa harus bisa mengaitkan pengetahuan lama yang sebelumnya sudah dipelajari dalam pembelajaran di kelas dengan pengetahuan baru dalam penugasan autentik yang berhubungan dengan kehidupan seharihari Siswa bekerjasama dengan guru dalam penyusunan dan penyelesaian tugas dengan bimbingan secara berkala Siswa mencari dan menganalisis informasi tentang cara pembuatan indikator alam sehingga dapat menyimpulkan cara pembuatan indikator alam dengan baik dan benar Siswa mencari dan menganalisis informasi tentang larutan asam basa yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari Siswa mencari dan menganalisis informasi tentang cara mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam sehingga dapat menyimpulkan cara mengidentifikasi larutan asam basa dengan baik dan benar Siswa mengkomunikasikan cara pembuatan indikator alam kepada guru dan siswa lain dengan melaporkan dan mendemonstrasikan langsung cara pembuatannya Siswa mengkomunikasikan cara mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam kepada guru dengang melaporkan hasil temuannya Siswa membuat indikator alam yang ada dalam kehidupan sehari-hari secara berkelompok Siswa mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam secara berkelompok

29 Rubrics (kriteria penilaian) dapat disusun setelah tahapan tugas penilaian autentik di susun. Rubrics pelaksanaan penilaian autentik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil susunan peneliti. Instrumen yang digunakan diantaranya sebagai berikut: 1. Rubrik Penilaian Hasil Belajar Siswa a. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik pada Demonstrasi Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi ini berupa rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai kinerja siswa dalam keterampilan menggunakan alat-alat demonstrasi pembuatan indikator alam. Keterampilan yang diukur meliputi ketepatan penggunaan alat, kebersihan alat sebelum dan sesudah demonstrasi, serta ketelitian dalam pengamatan. Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 4. b. Rubrik Penilaian Aspek Afektif pada Demonstrasi Rubrik penilaian aspek afektif pada demonstrasi ini berupa rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai sikap siswa pada tingkat receiving, responding, dan valuing. Pada tingkat receiving, kemampuan yang dinilai adalah kemampuan mengorganisasikan tugas, kerja, dan kegiatan. Di bagian ini siswa diarahkan untuk memperhatikan tugas yang diberikan sehingga mempunyai pemahaman yang jelas tentang maksud tugas yang diberikan dan memberikan penampilan terbaik. Siswa juga mampu mengorganisasikan tugas dengan cara yang logis sesuai dengan instruksi yang diberikan. Pada tingkat responding, siswa diminta untuk berpartisipasi aktif dalam tugas yang diberikan. Dalam hal ini, kemampuan yang dinilai adalah kecepatan melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mengamati, mengukur serta melakukan kegiatan lainnya dengan benar dan aman. Pada tingkat Valuing, siswa diminta untuk menunjukkan keterampilan berkomunikasi lisan. Dalam hal ini, kemampuan yang dinilai adalah penggunaan kalimat, kejelasan volume, dan ketepatan menyampaikan gagasan. Rubrik penilaian aspek afektif tingkat valuing pada Demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 6. dan

30 rubrik penilaian aspek afektif tingkat receiving dan responding pada Demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 8. c. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik pada Proyek Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada proyek ini merupakan rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai kinerja siswa dalam keterampilan menggunakan alat-alat proyek pada pembuatan indikator alam dan identifikasi larutan asam basa. Keterampilan yang diukur meliputi ketepatan penggunaan alat, kebersihan alat sebelum dan sesudah percobaan, serta ketelitian dalam pengamatan. Tema proyek yang diberikan kepada siswa adalah identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Proyek yang dilakukan siswa dikerjakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama siswa harus mengetahui cara pembuatan indikator alam yang kemudian dibuktikan dengan mendemonstrasikan cara pembuatannya di depan kelas. Pada tahap kedua siswa mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan seharihari dengan indikator alam. Rubrik penilaian aspek psikomotorik pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B. 7. d. Rubrik Penilaian Aspek Afektif pada Proyek Rubrik penilaian aspek afektif pada proyek ini merupakan rubrik yang digunakan peneliti untuk mengukur sikap siswa pada tingkat receiving dan responding. Pada tingkat receiving, kemampuan yang dinilai adalah kemampuan mengorganisasikan tugas, kerja, dan kegiatan. Di bagian ini siswa diarahkan untuk memperhatikan tugas yang diberikan sehingga mempunyai pemahaman yang jelas tentang maksud tugas yang diberikan dan memberikan penampilan terbaik. Siswa juga mampu mengorganisasikan tugas dengan cara yang logis sesuai dengan instruksi yang diberikan. Pada tingkat responding, siswa diminta untuk berpartisipasi aktif dalam tugas yang diberikan. Dalam hal ini, kemampuan yang dinilai adalah kecepatan melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mengamati, mengukur serta melakukan kegiatan

31 lainnya dengan benar dan aman. Rubrik penilaian aspek afektif pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B. 9. e. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Proyek Rubrik penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proyek ini berupa rubrik yang digunakan peneliti untuk menilai pekerjaan siswa selama proyek berlangsung. Rubrik penilaian dibagi kedalam dua bagian sesuai dengan pembagian proyek. Rubrik penilaian pertama berisi penilaian terhadap cara pembuatan indikator alam. Sedangkan rubrik penilaian yang kedua berisi penilaian pada identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Rubrik ini berisi pilihanpilihan kemungkinan jawaban siswa yang memiliki bobot nilai yang berbeda pada setiap pilihan jawaban. Rubrik penilaian ini dapat mengukur penilaian autentik hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Rubrik penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proyek bagian satu ditunjukkan pada Lampiran B. 1. Rubrik penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proyek bagian kedua ditunjukkan pada Lampiran B. 4. 2. Lembar Observasi a. Lembar Observasi Penilaian Aspek Psikomotorik pada Demonstrasi Lembar observasi peniaian aspek psikomotorik pada demonstrasi mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi. Lembar observasi digunakan oleh observer untuk menilai kinerja siswa dalam menggunakan alat-alat demonstrasi. Lembar observasi penilaian aspek psikomotorik pada demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 5. b. Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif pada Demonstrasi Lembar observasi peniaian aspek afektif pada demonstrasi mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek afektif pada demonstrasi. Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk menilai sikap siswa. Lembar observasi penilaian aspek afektif tingkat valuing pada demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 7. Lembar observasi penilaian aspek afektif

32 tingkat receiving dan responding pada demonstrasi ditunjukkan pada Lampiran A. 9. c. Lembar Observasi Penilaian Aspek Psikomotorik pada Proyek Lembar observasi peniaian aspek psikomotorik pada proyek mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek psikomotorik pada proyek. Lembar observasi digunakan oleh siswa untuk menilai kinerja siswa sendiri dalam menggunakan alat-alat percobaan. Lembar observasi penilaian aspek psikomotorik pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B. 8. d. Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif pada Proyek Lembar observasi peniaian aspek afektif pada proyek mempunyai isi yang sama dengan rubrik penilaian aspek afektif pada proyek. Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk menilai sikap siswa. Lembar observasi penilaian aspek afektif pada proyek ditunjukkan pada Lampiran B. 10. 3. Tes Tertulis (Esai) Bentuk pengembangan instrumen tertulis ini adalah soal esai pada materi identifikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Setiap pokok uji ini mengacu pada aspek kognitif. Kemampuan aspek kognitif yang digunakan adalah kemampuan pada tingkat analisis (C 4 ), penerapan (C 3 ), dan evaluasi (C 6 ). Tes tertulis ini diberikan kepada siswa setelah menyelesaikan dan melaporkan hasil proyek sehingga bisa mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif. 4. Angket Angket ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tugas autentik yang diberikan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana jawaban dari setiap pertanyaan telah tersedia (ya dan tidak). Angket terdiri dari sembilan indikator respon yang diuraikan kedalam 15 pertanyaan. Berikut diberikan poin indikator respon siswa terhadap penugasan autentik (proyek) pada Tabel 3.2

33 Tabel 3.2. Indikator Respon Siswa terhadap Penugasan Autentik No. Indikator Respon 1. Menunjukan rasa ketertarikan terhadap tugas proyek yang diberikan 2. Merasa penting terhadap tugas proyek yang diberikan 3. Merasa senang terhadap penugasan proyek 4. Merasa senang terhadap kegiatan proyek 5. Peran diskusi kelompok dalam pengerjaan tugas proyek 6. Kerjasama dalam tim (Kelompok) 7. Merasa mudah mengikuti kegiatan proyek 8. Manfaat tugas proyek 9. Kemampuan menerapkan hasil tugas proyek 5. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada siswa yang berkaitan dengan tanggapan siswa terhadap tugas autentik yang diberikan. E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dibagi kedalam tiga tahan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. 1. Tahap Persiapan sebagai berikut: Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan ini diuraikan a) Kajian Literatur Penelitian ini didahului dengan studi kepustakaan mengenai penilaian autentik mulai dari pengertian, sifat dan jenis, sampai pada perbandingan penilaian autentik dengan penilaian tradisional. b) Analisis Materi Asam Basa Materi yang digunakan dalam penelitian ini harus berhubungan dengan kehiduan sehari-hari siswa. Penelitian ini mengambil sub pokok dari materi asam basa yaitu mengenai identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Analisis materi identifikasi larutan asam basa ini berhubungan dengan standar kompetensi untuk materi tersebut. c) Pengembangan Task dan Rubrics Pada tahapan ini peneliti menyusun task (penugasan) yang akan diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kriteria task pada penilaian autentik.

34 Setelah menyusun penugasan untuk siswa, peneliti menyusun rubrik atau kriteria penilaian untuk menilai hasil belajar siswa dari tugas yang sudah diberikan. Tugas autentik diberikan pada siswa secara bertahap. d) Penyusunan Instrumen Penelitian Pada tahapan ini peneliti menyiapkan rubrik dan lembar observasi siswa untuk menilai hasil belajar siswa pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Selain itu, peneliti menyiapkan angket dan pedoman wawancara untuk mendukung data penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini diuraikan sebagai berikut: a) Pelaksanaan Proyek Tahap I Tema proyek yang diberikan kepada siswa adalah identifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Proyek ini dibagi kedalam dua tahapan. Pada proyek tahap pertama menuntut siswa untuk mencari pengetahuan mengenai indikator alam, contoh indikator alam dalam kehidupan sehari-hari, serta cara pembuatannya. Dalam penyelesaian proyek tersebut, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang cara pembuatan indikator alam. Pengetahuan siswa mengenai cara pembuatan indikator alam diaplikasikan pada pelaksanaan demonstrasi. b) Pelaksanaan Demonstrasi Pada tahap pelaksanaan ini siswa diminta untuk mendemonstrasikan cara pembuatan indikator alam. Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang siswa. Pada demontrasi ini, setiap kelompok mempertunjukkan indikator alam yang berbeda. Data indikator alam yang digunakan oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Indikator Alam yang Digunakan Siswa dalam Demonstrasi No Kelompok Jenis Indikator Alam 1 Kelompok 1 Kunyit 2 Kelompok 2 Kol ungu 3 Kelompok 3 Buah bit 4 Kelompok 4 Kembang sepatu

35 c) Pelaksanaan Proyek Tahap II Pada pelaksanaan proyek tahap dua siswa dituntut untuk mengidentifikasi larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam. Seperti pada pelaksanaan proyek pertama, dalam penyelesaian proyek tahap dua siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa dituntut untuk mengetahui larutan asam basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator alam yang sebelumnya sudah dipelajari dalam demonstrasi pembuatan indikator alam. 3. Tahap Akhir Pada tahap ini peneliti telah memperoleh data hasil penelitian. Seluruh hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Hasil penelitian tersebut kemudian dirujuk kembali dengan berbagai literatur sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai penilaian autentik hasil belajar siswa pada materi asam basa. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian diperoleh dari berbagai sumber seperti dijelaskan pada Tabel 3.4 sebagai berikut Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian No. Jenis Data Penelitian Sumber Data Penelitian 1. Penilaian autentik hasil belajar siswa aspek kognitif Rubrik, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan tes tertulis (esai) 2. Penilaian autentik hasil belajar Rubrik dan lembar observasi siswa aspek psikomotorik 3. Penilaian autentik hasil belajar siswa aspek afektif Rubrik, lembar observasi, dan wawancara 4. Tanggapan siswa terhadap penilaian autentik Angket dan wawancara G. Teknik Pengolahan Data 1) Data Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif a) Lembar Kerja Siswa (LKS) - Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) untuk Lembar Kerja Siswa (LKS) kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara:

36 Nilai Hasil Belajar Siswa = x 100% - Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Skala Kategori Kemampuan Siswa No. Skala Kemampuan Kategori 1. 86%-100% Sangat Baik 2. 76%-85% Baik 3. 60%-75% Cukup 4. 55%-59% Kurang 5. 54% Kurang Sekali (Purwanto dalam Gumilar, 2012) - Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara: Persen yang dicari = x 100% b) Tes Tertulis (Esai) - Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk tes tertulis kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara: Nilai Hasil Belajar Siswa = Jumlah Skor siswa pada tes tertulis x 100% Jumlah Total Skor Tes Tertulis - Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 di atas - Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara: Persen yang dicari = x 100% 2) Data Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotorik - Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk aspek psikomotorik kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara: Nilai Hasil Belajar Siswa = Jumlah Skor siswa pada lembar observasi x100% Jumlah Total Skoring Rubrik Psikomotorik - Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 di atas - Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara:

37 Persen yang dicari = x 100% 3) Data Penilaian Autentik Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif - Menghitung jumlah skor siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk aspek afektif kemudian dihitung persentase nilainya dengan cara: Nilai Hasil Belajar Siswa = Jumlah Skor siswa pada lembar observasi x100% Jumlah Total Skoring Rubrik Afektif - Mengkategorikan persen penilaian berdasarkan kriteria penilaian (rubrik) menggunakan skala kategori kemampuan siswa seperti pada Tabel 3.5 di atas - Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori dengan cara: Persen yang dicari = x 100% 4) Data Hasil Angket Siswa a) Mentabulasi jawaban angket b) Menghitung persentase jawaban siswa untuk setiap pertanyaan pada angket dengan cara: Persentase jawaban angket = jumlah jawaban siswa x 100% Jumlah siswa seluruhnya c) Melakukan interpretasi terhadap jawaban angket dengan cara membuat penafsiran sebagai berikut 5) Data Hasil Wawancara Tabel 3.6 Skala Kategori Jawaban Angket Siswa Persentase Siswa Kategori Menjawab Ya 81%-100% Sangat baik 61%-80% Baik 41%-60% Cukup 21%-40% Kurang 0-20% Sangat kurang (Arikunto, 2008) a) Data hasil wawancara ditraskripkan b) Tiap jawaban hasil wawancara dihubungkan dengan data lain yang berkaitan