2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yulianti, 2015

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asep Tarbini, 2015 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN ALAT UKUR OSCILLOSCOPE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas salah satunya dalam bidang dasar dan pengukuran listrik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan antara lain meliputi proses pembelajaran, media pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya mutu lulusan dapat dilihat dari rendahnya daya saing sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. output yang dihasilkan dan tanpa memperhatikan proses pembelajaran

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

ANALISIS KEBIJAKAN PENAMBAHAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI BARU DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

Upaya-upaya untuk meningkatkan ketercapaian guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, biasanya dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

INSTRUMEN PENELITIAN EXPERT JUDGEMENT IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE

Studi tentang pelaksanaan pengajaran geografi di sekolah standar nasional. Oleh : Siti Zahratul Hajar NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dalam bahasa aslinya yakni skhole, scola, scholae atau schola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di SMK masih sangat konvensional, bahkan ada yang membiarkan para

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN: STUDI KASUS PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas menuntut pendidikan yang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Masa depan suatu. negara dalam menyelenggarakan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjawab perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. bebas ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) Tantangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses bimbingan siswa yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya tujuan dari pendidikan di sekolah. Salah satu upaya untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti cerdas dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tertuang didalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutu pendidikan merupakan konsekuensi langsung dari suatu perubahan dan perkembangan berbagai aspek kehidupan. Tuntutan terhadap mutu pendidikan tersebut menjadi syarat terpenting untuk dapat menjawab tantangan perubahan dan perkembangan itu. Hal itu diperlukan untuk mendukung terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global. Untuk itu, pembenahan dan penyempurnaan kinerja pendidikan menjadi hal pokok. Pendidikan di Indonesia diarahkan untuk membentuk peserta didik agar menjadi warga negara Indonesia guna mencapai bangsa Indonesia yang bermartabat. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang merupakan hasil kegiatan pembelajaran. Salah satu perubahan tersebut adalah adanya perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum dari kurikulum berbasis kompetensi menjadi kurikulum 2013. Salah satu perubahan dari kurikulum 2013 adalah perubahan mata pelajaran dan penambahan jam pelajaran. Penambahan jam pelajaran merupakan konsekuensi dari perubahan proses pembelajaran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu. Perubahan juga terjadi pada proses penilaian yang semula berbasis output menjadi berbasis proses dan output. Implementasi kurikulum diterapkan dengan baik tergantung dari guru dan peserta didik. Kesiapan dan kemampuan peserta didik sebagai subyek sekaligus penerima layanan pendidikan dalam menyerap pendidikan yang bermutu juga bergantung pada guru sebagai fasilitor belajar. Guru memegang peran sentral terhadap proses dan hasil pendidikan karena guru merupakan subyek yang diharapkan mampu menterjemahkan kurikulum menjadi lebih operasional dalam bentuk silabus maupun bahan ajar. Peran guru di masing-masing sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merumuskan kompetensi lulusannya serta menyusun bahan ajar bagi peserta didiknya.

2 Perubahan kurikulum 2013 berorientasi pada penguatan proses pembelajaran yang memicu peserta didik mampu berpikir kritis dan memiliki kemampuan seimbang pada aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Hal tersebut menuntut kreativitas guru dalam menjalankan atau melaksanakan proses belajar mengajar. Guru diharapkan memiliki kemampuan untuk merancang ataupun menyusun bahan ajar yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar merupakan komponen yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Keberadaan bahan ajar akan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memenuhi kompetensi dasar. Suparmin dan Pujiastuti (dalam Aisyi, dkk. 2013, hlm. 117) mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Lestari (2013, hlm. 1) menyatakan bahwa bahan ajar dapat diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku. Peneliti memberikan kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa penggunaan bahan ajar merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan sudah merupakan suatu bagian yang integral terhadap metode belajar yang dipakai. Perancangan bahan ajar diharapakan sesuai dengan kompetensi dan kurikulum yang berlaku. Dalam upaya meningkatkan efektifitas siswa dalam belajar, maka guru dituntut untuk menggunakan bahan ajar yang isi materinya lebih terperinci dan sesuai kompetensi dalam hal ini berupa buku pegangan siswa. Bahan ajar sebaiknya mampu memenuhi syarat sebagai bahan ajar, seperti relevansi dengan kurikulum yang sedang berlaku, kesesuaian metode dengan materi yang disampaikan, isi buku atau sudut keilmuannya apakah teori-teori yang dgunakan dalam penulisan bahan ajar ini sudah sesuai atau belum. Penelusuran awal yang dilakukan peneliti di SMK Negeri 1 Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Propinsi Bangka Belitung didapatkan informasi dari guru produktif pada jurusan teknik ketenegalistrikan bahwa selama periode penggunaan kurikulum baru, belum memiliki sumber belajar yang sesuai dengan kompetensi yang ada dalam

3 kurikulum. Salah satunya pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik yang merupakan mata pelajaran produktif yang menjelaskan prinsip kerja, dan cara pengoperasian dan penggunaan dari alat ukur listrik dan elektronika. Namun mereka melakukan upaya penyusunan bahan ajar yang dapat mereka dapatkan dengan browsing di internet. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, kendala pada mata pelajaran dasar dan penukuran listrik adalah keterbatasan sumber belajar dan literature tentang dasar dan pengukuran listrik berupa buku teks, minat baca peserta didik yang masih rendah sehingga peserta didik mendengarkan penjelasan guru dalam pembelajaran, dan peserta didik membutuhkan bahan ajar untuk dapat mempelajari materi dasar dan pengukuran listrik. Pengembangan bahan ajar diharapkan dapat mengatasi kendala yang selama ini ada sebab di dalam bahan ajar memungkinkan adanya kelengkapan mulai dari strategi, materi, penugasan dan evaluasinya. Mahasiswa juga dapat belajar secara mandiri dan dapat belajar lebih aktif serta dapat mengatasi perbedaan kemampuan antar mahasiswa sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Sejalan dengan paparan diatas, peneliti menilai pentingnya pengembangan bahan ajar pembelajaran segera diwujudkan yang harapannya hasil pengembangannya dapat segera diterapkan, terlebih lagi saat ini pendidikan karakter bangsa sedang gencar didengungkan. Berdasarkan pemaparan permasalahan, diperlukan perangkat pembelajaran yang dapat mengatasi kendala tersebut, maka peneliti akan merancang bahan ajar pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik. Pemilihan bahan ajar mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang akan dirancang ataupun disusun dikarenakan pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran baru yang terdapat pada kurikulum 2013. Bahan ajar diharapkan dapat memberikan materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dalam kurikulum. Selanjutnya, dihasilkan produk bahan ajar berupa buku Dasar dan Pengukuran Lstrik untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X.

4 B. Identifikasi Masalah Penelitian Peneliti mengidentifikasikan masalah berdasarkan latar belakang sebagai berikut: 1) Jurusan teknik ketenagalistrikan di SMKN 1 Koba belum memiliki bahan ajar mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik. 2) Guru produktif jurusan teknik ketenagalistrikan di SMKN 1 Koba memerlukan bahan ajar sesuai dengan kurikulum 2013. C. Rumusan Masalah Penelitian Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian berdasarkan latar belakang sesuai dengan batasan masalah dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana mengembangkan bahan ajar Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik di SMK sesuai dengan kurikulum 2013? D. Pembatasan Masalah Penelitian Mengingat keterbatasan peneliti serta untuk memfokuskan pembahasannya, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1) Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Koba, Bangka Tengah kelas X jurusan teknik ketenagalistrikan paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik. 2) Bahan ajar yang dirancang atau disusun adalah Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik pada kelas X berdasarkan pada kurikulum 2013. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengembangkan bahan ajar Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik untuk diterapkan di SMK sesuai dengan kurikulum 2013. 2) Mengetahui kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan menurut expert judgement dan peserta didik.

5 F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian yaitu: 1. Praktis a. Bagi guru, hasil penelitian dapat mendorong untuk mengembangkan bahan ajar guna meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Bagi siswa, memberikan kemudahkan siswa dalam memahami suatu materi dengan baik c. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu, kualitas pembelajaran di sekolah serta pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran. 2. Teoritis Pengembangan dalam bidang bahan ajar diharapkan dapat memberikan banyak informasi mengenai pengembangan bahan ajar pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listik di SMK, dan sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan. G. Struktur Organisasi Penelitian Strutur organisasi yang digunakan terdiri dari bab-bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, pembatasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi penelitan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini memuat tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan penelitian yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Bab ini mengenai kesimpulan yang diambil, implikasi dan saran yang diberikan.