BAB I LATAR BELAKANG. setiap orang menikmati manfaat yang dihasilkan oleh motor bakar. Pada tahun 1960 seorang Perancis bernama Lenoir berhasil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

SEJARAH MOTOR BAKAR DALAM/INTERMAL

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB III PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

PENGARUH PENGGUNAAN X- POWER TERHADAP PERFORMA PADA MESIN MOTOR 4 LANGKAH ABSTRAK

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF ABD 01 SOLAR KE DALAM MINYAK SOLAR TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti mesin uap, turbin uap disebut motor bakar pembakaran luar (External

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

X SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 3.2 Hukum Utama Termodinamika Penjelasan Umum

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

MENGIDENTIFIKASI PRINSIP KERJA MOTOR PENGGERAK UTAMA KAPAL IKAN

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Banda Aceh, Desember Penyusun

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERUBAHAN NA DAN VOOR ONSTEKING TERHADAP KERJA MESIN

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Faizur Al Muhajir, Toni Dwi Putra, Naif Fuhaid, (2014), PROTON, Vol. 6 No 1 / Hal 24-29

ANALISA PENGARUH KAPASITAS UDARA UNTUK CAMPURAN BAHAN BAKAR TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL MITSUBHISI L300

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Masuk Terhadap Kinerja Motor Diesel Tipe 4 JA 1

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya, terlihat dari kebutuhan alat transportasi sebagai. penunjang perokonomian, hal ini dapat dilihat dengan semakin

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR UDARA MASUK TERHADAP TEKANAN DAN TEMPERATUR GAS BUANG PADA PLTD PULO PANJANG BANTEN

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

BAB II TEORI DASAR Komponen sistem pengapian dan fungsinya

Jurnal Teknik Mesin UMY

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Transkripsi:

14 BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Motor bakar ialah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi energi mekanik dengan jalan pembakaran bahan bakar. Dalam kehidupan manusia motor bakar memiliki peranan sangat penting, hampir setiap orang menikmati manfaat yang dihasilkan oleh motor bakar. Pada tahun 1960 seorang Perancis bernama Lenoir berhasil menciptakan mesin gas bersiklus dua langkah. Mesin tersebut katup isapnya menutup menjelang akhir gerakan torak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) dan justru waktu itu diadakan loncatan bunga api listrik untuk menyalakan gas dalam silinder (Arismunandar, 1993:5). Oleh karena mesin yang bekerja dengan sistem tanpa kompresi itu ternyata tidak dapat menghasilkan sistem tanpa kompresi itu ternyata tidak dapat menghasilkan daya dan efisiensi yang tinggi, maka seorang bernama Beau De Rochas pada tahun 1962 berusaha memperbaiki dengan mengadakan Kompresi lebih dulu sebelum gas tersebut dinyalakan (Aris Munandar, 1993:5). Teori tersebut kemudian menjadi prinsip kerja dengan siklus empat langkah. Ide ini dituangkan untuk pertama kalanya pada mesin yang dibuat seorang dari Jerman bernama Nikolas Otto yang dikenal dengan nama motor bensin (Aris Munandar, 1993:4). 1

15 Selagi motor bakar semacam ini mencapai perkembangan dan kemajuan, maka pada tahun 1898 seorang dari Jerman bernama Rudolf Diesel berhasil menciptakan motor bakar dengan bahan bakar solar. (Arismunandar, 1993:4). Penyelaan bahan bakar tidak dengan nyala api tetapi dengan kompresi udara yang sangat tinggi. Sebagai penghormatan maka motor dapat ciptannya itu kemudian diberi nama motor diesel. Pada saat ini banyak dilakukan penelitian tentang performance mesin diesel baik di kalangan universitas maupun di suatu badan penelitian. Mengingat negara Indonesia termasuk negara agraris yang besar maka penggunaan mesin diesel untuk membantu peningkatan hasil pertanian merupakan penerapan yang tepat guna. Pilihan menggunakan motor diesel dibandingkan dengan motor bensin karena dilihat dari keuntungan berikut ini: a. Hemat energi b. Tenaga lebih besar dan memungkinkan timbul gangguan lebih sedikit karena tidak mempunyai sistem pengapian. c. Gas buang tidak beracun d. Bahasa kebakaran kecil karena titik nyala solar 80 0 C. Sedang kerugian motor diesel dibanding motor bensin: a. Memiliki getaran lebih besar. b. Biaya pemeliharaan lebih tinggi. Pengabutan bahan bakar pada mesin diesel dilakukan oleh Nozzle, dimana bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan bakar dengan udara

16 yang ideal untuk dilakukan proses pembakaran. Kwalitas pengabutan dipengaruhi oleh tekanan pengabutan nozzle dapat diubah dengan cara menambah dan mengurangi jumlah shim yang terdapat pada nozzle ho lder. Perubahan tekanan pengabutan yang bervariasi sangat menarik untuk diteliti dan diuji apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap daya yang dihasilkan dan konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan. Berdasarkan uraian tadi, kajian atau penelitian untuk mengoptimalkan performance mesin diesel sangat diperlukan. Dalam hal ini akan dikaji penelitian tentang nozzle dengan perubahan tekanan pengabutan yang bervariasi. Pada mesin diesel Kubota seri KND 180/ER 180N, yang dihubungkan dengan daya Prony Brake dengan system pendingin berupa air. Alat ini terdiri dari disc brake yang telah dimodifikasi kemudian dihubungkan menggunakan seperangkat sproket ke mesin diesel. Sebagai alat ukur dipakai timbangan pegas yang dihubungkan pada mekanisme disc brake. Dengan dilakukannya penelitian menggunakan prony brake ini hendaknya menambah pengetahuan serta melengkapi alat uji yang dapat dimanfaatkan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk menganalisa prestasi mesin diesel dengan pelaksanaan pengereman. 1.2. Perumusan Masalah Menurut (Soenarta 1995:152) bahwa tekanan injeksi nozzle yang ideal adalah antara 120 140 kg/cm 2. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut:

17 1. Bagaimana perbandingan antara hasil penelitian pada disc brake tanpa pendinginan dengan hasil penelitian pada disc brake dengan pendinginan air. 2. Bagaimana pengaruh tekanan pengabutan nozzle terhadap unjuk kerja mesin diesel. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Memodifikasi alat penguji prony brake sistem disc brake dengan sistem pendinginan berupa air. 2. Membandingkan hasil penelitian sekarang dengan hasil penelitian terdahulu. 3. Mendiskripsikan pengaruh variasi tekanan pengabutan pada nozzle terhadap performance mesin diesel. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding dalam menentukan tekanan nozzle yang tepat pada mesin diesel. Penelitian ini dapat pula digunakan sebagai pembanding dengan pengujian lainnya yang terdapat di laboratorium UMS, khususnya pengujian motor bakar serta menambah pengetahuan dibidang motor bakar dan khasanah pustaka di jurusan Teknik Mesin.

18 1.5. Sistematika Penulisan Untuk dapat memberikan pembahasan yang terarah dan sesuai dengan tujuan, maka sistematika penulisan tugas akhir ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang : latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian dan sistematik penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang: teori dasar dari nozzle atau pengabutan motor bakar serta hal yang berhubungan dengan judul tugas akhir. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Membahas tentang : prosedur percobaan, pengambilan data dan perhitungan. BAB IV PEMBAHASAN Membahas tentang: hasil yang telah dicapai pada penelitian dengan acuan literatur yang ada. BAB V KESIMPULAN Membahas tentang: rangkuman hasil yang telah dicapai dari percobaan dan pengambilan data.