PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI ALUMINUM 5052

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH RASIO DIAMETER TERHADAP KEDALAMAN PADA LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

Pengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena sifat-sifat dari logam jenis ini yang bervariasi, yaitu bahwa

PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES PRODUKSI EROPA DAN PRODUKSI JEPANG PADA

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mekanik, listrik, kimia dan konstruksi, dan bahkan kehidupan sehari-hari dapat

PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES BUATAN EROPA DAN BUATAN LOKAL PADA MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat-alat modern saat ini. Pemakaian logam pada alat-alat modern

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

Korosi Retak Tegang (SCC) Baja Karbon AISI 1010 dalam Lingkungan NaCl- H 2 O-H 2 S

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN NACL (PPM) DAN PENINGKATAN PH LARUTAN TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON DARI BIJIH BESI HEMATITE DAN BIJIH BESI LATERITE

BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

I. PENDAHULUAN. pipa saluran uap panas dari sumur-sumur produksi harus mendapat perhatian

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI PADA PROSES ANODIZING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian oksidasi baja AISI 4130 pada

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES HOT DIPPING BAJA KARBON RENDAH TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DENGAN BAHAN PELAPIS TIMAH

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Korosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam, khusunya di dunia body automobiles.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI DEGRADASI MATERIAL PIPA JENIS BAJA ASTM A53 AKIBAT KOMBINASI TEGANGAN DAN MEDIA KOROSIF AIR LAUT IN-SITU DENGAN METODE PENGUJIAN C-RING

ANALISA KEGAGALAN PIPA BAJA TAHAN KARAT 316L DI BANGUNAN LEPAS PANTAI PANGKAH-GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghubungkan antara suatu area dengan area lain yang terbentang oleh sungai,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON DAN BAJA LATERIT PADA LINGKUNGAN AIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

Perhitungan Laju Korosi di dalam Larutan Air Laut dan Air Garam 3% pada Paku dan Besi ASTM A36

PENGARUH HEAT TREATMENT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

Cara membuat Hujan Buatan

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH TEGANGAN DALAM (INTERNAL STRESS) TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Pemotongan Sampel. Degreasing dengan larutan Acetone

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

PENELITIAN ANGKA HAMBAT PANAS KOMPOSIT SERAT SEKAM PADI POLYESTER DENGAN LUBANG SEGITIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

TUGAS AKHIR. Pengaruh Tekanan Udara Terhadap Laju Pengikisan Plat Baja ST 37 Pada Proses Sandblasting

Bab I. Pendahuluan. satu pompa air laut milik PT. Petrokimia Nusantara Interindo. Keretakan ini

TUGAS AKHIR. Oleh: EKO PRIYANTO NIM : D

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

Laju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida

PENGUKURAN LAJU KOROSI BAJA GALVANIS PREMIUM DAN PERTAMAX DENGAN METODE AMERIKA STANDARD TESTING DAN MATERIAL D-130 DI SPBU PERTAMINA SURABAYA SKRIPSI

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

BUKU PRAKTIS KOROSI DAN LOGAM UNTUK MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

BAB III METODE PENELITIAN

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

STUDI PELAPISAN NIKEL DEKORATIF DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGKILAT NATRIUM KLORIDA UNTUK HOME INDUSTRY KERAJINAN LOGAM

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI ALUMINUM 5052 Disusun : HARI SUPRIYADI NIM : D 200 040 039 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat dewasa ini, senantiasa melibatkan pemanfaatan logam didalamnya. Logam yang ditemukan beratus-ratusan tahun yang lalu, dalam penggunaannya sering timbul masalah yang kadang-kadang cukup sulit untuk memecahkanya. Salah satu yang timbul pada logam adalah terjadinya peristiwa korosi. Korosi adalah gejala alamiah yang dapat terjadi pada semua jenis logam. Korosi biasanya akan menimbulkan kerugian pada pemakaian logam, walaupun dalam jumlah kecil, proses korosi sangat diperlukan. Korosi merupakan gajala yang tidak mungkin dihindari, sehingga pengendalian terhadap peristiwa ini harus dilakukan untuk menekan biaya penggantian dan perawatan komponen dan memperpanjang umur suatu konstruksi. Chamberlain (1991); menyatakan bahwa korosi merupakan kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun proses korosi yang terjadi disamping oleh reaksi kimia, juga diakibatkan oleh proses elektro kimia. Di sini yang dimaksud dengan lingkungan sekelilingnya dapat berupa lingkungan asam, udara, embun, air tawar, air laut, air danau, air sungai dan air tanah. Korosi yang merupakan salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh ahli teknik walaupun tidak termasuk produk orang-orang teknik. 1

Berbagai usaha terhadap pengendalian korosi yang sekarang gencar dilakukan adalah untuk mengendalikan kerusakan material yang diakibatkannya, agar laju korosi yang terjadi dapat ditekan serendah mungkin dan dapat melampaui nilai ekonominya, atau jangan sampai logam menjadi rusak sebelum waktunya. Sebagai salah satu contoh pada dunia industri yang menggunakan peralatan-peralatan berat seperti katrol, ketel uap, pipa-pipa saluran (air dan minyak). Mesin-mesin besar yang berada di luar dan sering terkena air hujan lama kelamaan akan rusak, terjadi kebocoran pada pipa-pipa saluran, keretakan pada konstruksi jembatan, kebocoran pada ketel uap yang akan mengakibatkan naiknya biaya operasional dan menurunkan kualitas produksi. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut terkorosi yang disebabkan oleh lingkungan yang tak terkendali. Air, kabut dan pengembunan yang relative tinggi yang membawa bahan-bahan pengoksida adalah salah satu faktor yang mempercepat terjadinya korosi. Berbagai macam korosi dapat terjadi dengan cepat apabila pengendalian lingkungan dan pencegahan tidak dilakukan dengan baik yang akan memperparah keadaan. Korosi yang mungkin terjadi pada lingkungan tersebut adalah korosi galvanis, korosi batas butir, korosi intergranuler, peluruhan relektif, korosi sumuran dan korosi celah. 2

1.2. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakanya penelitian tentang korosi pada logam aluminum 5052 yaitu untuk Mengidentifikasi pengaruh larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 3,5%, 4% dan 5% yang di kabutkan selama 48 jam terhadap laju korosi. 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indikasi masalah diatas, agar penelitian tidak menyimpang dari permasalahan, maka peneliti membatasi masalah penelitiannya hanya pada laju korosi yang terjadi pada logam aluminum 5052 yang disemprotkan dengan alat salt spray chamber menggunakan larutan NaCl dengan konsentrasi larutan 3,5%, 4% dan 5% lama waktu 48 jam secara periodik. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Manfaat Praktis a. Memperoleh pengalaman secara langsung mengenai terjadinya korosi pada logam aluminum 5052. b. Sebagai bahan pertimbangan bagi rekayasawan dalam melakukan perencanaan, pemanfaatan logam aluminum 5052 yang akan digunakan pada daerah yang mengandung garam. 3

2. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan wacana dan acuan bagi pengembangan penelitian yang sejenis. b. Sebagai pemasukan dalam dunia pendidikan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan mengenai korosi. 1.5. Metode Penelitian Metode penelitian ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut : 1. Study Literatur Study ini mempelajari referensi dari berbagai buku, makalah dan literatur lainya yang bisa digunakan sebagai teori penunjang dalam penyusunan data, analisa data dan pembahasan masalah dari hasil penelitian. 2. Preparasi benda uji dan perhitungan a) Benda uji berupa plat dengan ketebalan 7 mm dipotong dengan jig saw dengan ukuran 40 mm x 60 mm sebanyak 4 spesimen untuk setiap jenis logam uji (Priyotomo dkk, 2001). b) Benda uji tersebut dibersihkan dari kotoran (lemak dan debu) dan karat-karat dipermukaan logam dengan metode pickling sesuai standar ASTM G1-99. Aluminum 5052 dibersihkan dengan larutan asam nitrat 100 ml dan dilarutkan di dalam aquades hingga 1000 ml. 4

c) Semua spesimen yang masuk ke larutan pembersih kemudian dibersihkan dengan aquades dan methanol kemudian dikeringkan dengan alat pengering. d) Setelah itu ditimbang berat awal masing-masing spesimen sebelum diuji. 3. Pengujian kabut garam Pengujian kabut garam memakai standar ASTM B 117-97. Langkah-langkah persiapan alat uji kabut garam (salt spray chamber) yaitu : a. Memposisikan sampel pelat hingga 30 o terhadap garis vertikal dan ditempatkan pada rak-rak yang terbuat dari polimer. b. Larutan uji 3,5% sodium klorida (NaCl). c. Temperatur uji dijaga rata-rata 35 o C (95 o F) dan tekanan sebelum ke nozzle antara 3 bar. d. Waktu ekspos sampel uji 48 jam secara periodik. e. Setiap interval pengujian diambil 4 spesimen uji yang berbeda. Spesimen uji di foto secara makro kemudian dibersihkan melalui proses pickling, setelah itu ditimbang untuk mendapatkan berat setelah pengujian. f. Setiap diulang hingga interval 48 jam. Perhitungan kehilangan berat (weight loss) dilakukan dengan melakukan perhitungan selisih antara berat awal dan berat akhir. 5

4. Pengumpulan data Pada bagian ini yang dilakukan adalah mengumpulkan datadata hasil percobaan tersebut. 1.6. Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menyusun dalam 6 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas masalah latar belakang, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas tentang tinjauan pustaka, landasan teori, yang meliputi : pengertian korosi, laju korosi dan pengertian aluminum. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang diagram alir, penyiapan spesimen uji, pengujian komposisi kimia, pengujian korosi dan pengujian struktur makro. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil penelitian : pengujian korosi, pengujian struktur makro, komposisi kimia, pengujian timbang dan pembahasanya. 6

BAB V PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 7