KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

X. GURU A. Dasar Hukum

DAN RANCANGAN PENYESUAIAN ANGKA KREDIT GURU. Biro Kepegawaian Kemdikbud BIMBINGAN TEKNIS CALON TP JABFUNG GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

5. PERMENDIKNAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG JUKNIS 6. PERMENDIKBUD NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMDIKBUD

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

- 5 - k. memfasilitasi

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

KENAIKAN PANGKAT PNS

XII. PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

PROSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BAB I PENDAHULUAN Umum

XVIII. PENELITI A. DASAR HUKUM

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaha

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XV. PRANATA KOMPUTER

PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Berdasarkan PERMENNEGPAN dan RB Nomor: 16 Tahun 2009

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN:

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jumlah Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 3 Kompetensi. Dari 3 Kompetensi Kepribadian dijabarkan ke dalam 18 Indikator:

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

2014, No

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Peraturan...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

III. PENGAWAS BENIH IKAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN


PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017 1

JABATAN FUNGSIONAL GURU DASAR HUKUM Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Keppres No.87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS Peraturan Menegpan dan Reformasi Birokrasi No.16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN No.03/V/PB/2010 dan No.14 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya 2

ANGKA KREDIT jabatan fungsional guru merupakan : SIMBOL PRESTASI KERJA GURU Simbol/lambang tersebut perlu dikendalikan, karena pada hakekatnya simbol/lambang tersebut mencerminkan penilaian kualitas profesional guru. Jabatan dan pangkat seorang guru PNS mencerminkan bobot kualitas profesional seorang guru. Tidak benar kalau Guru PNS yang jabatan/pangkatnya tinggi, tetapi kualitas profesionalnya tidak berbeda dengan jenjang jabatan/pangkat guru dibawahnya. 3

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT GURU TERDIRI DARAI 4 JENJANG, yaitu : 1. GURU PERTAMA a. Penata Muda, gol.ruang III/a b. Penata Muda Tingkat I, gol.ruang III/b 2. GURU MUDA a. Penata, gol.ruang III/c b. Penata Tingkat I, gol.ruang III/d

LANJUTAN. 3. GURU MADYA a. Pembina, gol.ruang IV/a b. Pembina Tingkat I, gol.ruang IV/b c. Pembina Utama Muda, gol.ruang IV/c 4. GURU UTAMA a. Pembina Utama Madya, gol.ruang IV/d b. Pembina Utama, gol.ruang IV/e

GURU DAPAT NAIK JABATAN/PANGKAT DENGAN MENGERJAKAN UNSUR-UNSUR KEGIATAN : a. Pendidikan ) b. Pembelajaran/pembimbingan dan ) tugas tambahan dan/atau tugas ) UU 90% lain yang relevan )> c. Pengembangan keprofesian ) berkelanjutan ) d. Penunjang tugas guru ) UP 10%

UNSUR KEGIATAN GURU YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT A. UNSUR UTAMA 1. Pendidikan, meliputi pendidikan formal dan diklat prajabatan 2 Pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah 3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi : 7

Lanjutan a. Pengembangan diri : 1) diklat fungsional, dan 2) kegiatan kolektif guru b. Publikasi ilmiah : 1) hasil penelitian atau gagasan inovatif, dan 2) buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru c. Karya inovatif 1) menemukan teknologi tepat guna 2) menemukan/menciptakan karya seni 3) membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga,dan 4) mengikuti pengemabangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya

Lanjutan. 4. Penunjang tugas guru a. memperoleh gelar/ijazah yang tidak relevan b. memperoleh penghargaan/tanda jasa; dan c. melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru NILAI ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL YANG HARUS DIPENUHI UNTUK PENGANGKATAN, DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT : Unsur Utama paling kurang 90 % Unsur Penunjang paling banyak 10%

GURU dapat naik jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi disamping memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang dipersyaratkan, juga harus memenuhi jumlah minimal angka kredit yang diwajibkan dari sub unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, yang meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif. 10

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ADALAH : PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU YANG DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN, BERTAHAP, BERKELAN- JUTAN, DAN DAPAT MENINGKATKAN PROFESIONALITASNYA. 11

KEWAJIBAN MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1. GURU PERTAMA, gol.iii/a ke gol.iii/b a. Pengembangan diri, (181 480 jam) 3 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif - 2. GURU PERTAMA ke GURU MUDA (gol.iii/b ke III/c) a. Pengembangan diri, (181 480 jam) 3 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 4 AK 3. GURU MUDA, gol.iii/c ke gol.iii/d a. Pengembangan diri, (181 480 jam) 3 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 6 AK

4. GURU MUDA KE GURU MADYA (gol.iii/d ke IV/a) a. Pengembangan diri, (431 534 jam) 4 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 8 AK 5. GURU MADYA, (gol.iv/a ke IV/b) a. Pengembangan diri, (431 534 jam) 4 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 12 AK 6. GURU MADYA, gol.iv/b ke gol.iv/c a. Pengembangan diri, (431 534 jam) 4 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 12 AK 4. GURU MADYA KE GURU UTAMA (gol.iv/c ke IV/d) a. Pengembangan diri, (535 587 jam) 5 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 14 AK c. Presentasi ilmiah di depan tim penilai pusat

5. GURU UTAMA, (gol.iv/d ke IV/e) a. Pengembangan diri, 5 AK b. Publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 20 AK

PEJABAT YG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT GURU No PEJABAT WEWENANG 1 Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang Membidangi Pendidikan Menetapkan AK bagi Guru Pertama, pangkat Penata Muda, gol.ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, gol.ruang IV/a di lingkungan kabupaten/kota 2 Menteri Pendidikan Nasional atau Pejabat lain yang ditunjuk setingkat Eselon I Menetapkan AK bagi Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol.ruang IV/b sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, gol.ruang IV/e di lingkungan pusat dan daerah 15

SUSUNAN ANGGOTA TIM PENILAI - Paling sedikit 7 orang terdiri dari unsur teknis, kepegawaian, dan pejabat fungsional guru, dengan ketentuan : a. Seorang ketua merangkap anggota dari unsur teknis b. Seorang wakil ketua merangkap anggota c. Seorang sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian, dan d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota

Untuk membantu tim penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk sekretariat tim penilai yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang secara fungsional bertanggungjawab di bidang kepegawaian Sekretariat tim penilai dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk tim teknis yang anggotanya para ahli yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan.

USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (Peraturan Bersama Mendiknas dan Ka.BKN) Guru wajib menyiapkan bahan penilaian angka kredit dan disampaikan kepada atasan langsung Atasan langsung menyampaikan kepada pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit Pejabat ybw mengusulkan menyampaikan kepada pejabat ybw menetapkan angka kredit melalui set. Tim penilai Guru wajib mengusulkan penilaian angka kredit (DUPAK) paling sedikit 1 kali dalam satu tahun

Lanjutan. Setiap daftar usulan harus dilampiri dengan : a. surat pernyataan melaksanakan tugas pembelajaran/pembimbingan dan tugas tetrtentu. b. surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. c. surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas guru Surat pernyataan sebagaimana tersebut di atas harus disertai bukti pisik

PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT Angka kredit yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang digunakan sebagai dasar pertimbangan penetapan pengangkatan pertama dan kenaikan jabatan dan/atau pangkat guru sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Pengangkatan jabatan dapat dipertimbangkan apabila : a. berijazah min Sarjana (S1) atau D-IV dan bersertifikat pendidik b. pangkat paling rendah Penata Muda gol. III/a c. memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam SKP paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

Penetapan kenaikan jabatan dapat dipertimbangkan apabila : a. paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir b. memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam SKP paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Kenaikan jabatan ditetapkan oleh pejabat ybw. Kenaikan pangkat guru dapat dipertimbangkan apabila : a. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan; dan c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam SKP paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir (PP 99 tahun 2000 ps 13)

Usulan kenaikan pangkat guru 1. Usulan kenaikan pangkat guru ke Penata Muda Tk.I, gol. III/b sampai dengan ke Pembina Tk.I, gol.ruang IV/b a. Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk mengusulkan kenaikan pangkat guru di lingkungannya ke Penata Muda Tk.I, gol.ruang III/b sampai dengan ke Penata Tk.I, gol.iii/d kepada Kepala Kanreg BKN. b. Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk mengusulkan kenaikan pangkat guru di lingkungannya ke Pembina, gol.ruang IV/a dan ke Pembina Tk.I, gol.ruang IV/b melalui Gubernur kepada Kepala Kanreg BKN.

Lanjutan.. c. Gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk mengusulkan kenaikan pangkat guru di lingkungannya ke Penata Muda Tk.I, gol.ruang III/b sampai dengan ke Pembina Tk.I, gol. Ruang IV/b kepada Kepala Kanreg BKN. d. Mendiknas atau pejabat lain yang ditunjuk mengusulkan kenaikan pangkat guru yang diperbantukan pada Sekolah Indonesia di luar negeri ke Penata Muda Tk.I, gol.ruang III/b sampai dengan ke Pembina Tk.I, gol. Ruang IV/b kepada Kepala BKN.

Pengajuan usul tersebut diajukan secara kolektif, dengan disertai kelengkapan administrasi : a. fotocopy kartu pegawai b. fotocopy SK Konversi NIP c. fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir d. fotocopy ijazah terakhir e. fotocopy SKP 2 tahun terakhir f. fotocopy SK Jabatan terakhir g. asli PAK baru dan PAK Inpassing h. fotocopy PAK lama dan Inpassing jabatan i. klarifikasi PAK (gol IV/c ke atas)

2. Usulan kenaikan pangkat guru ke Pembina Utama Muda, gol. IV/c sampai dengan ke Pembina Utama, gol.ruang IV/e a. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota mengajukan secara tertulis kepada Presiden kenaikan pangkat guru di lingkungannya ke Pembina Utama Muda, gol.ruang IV/c sampai dengan ke Pembina Utama, gol.ruang IV/e melalui Gubernur, tembusannya disampaikan kepada Kepala BKN.

PENETAPAN KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT 1. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kab./Kota atau pejabat yang ditunjuk menetapkan kenaikan pangkat di lingkungannya untuk menjadi Penata Muda Tk.I, gol.ruang III/b sampai dengan Penata Tk.I, gol.ruang III/d. 2. Gubernur menetapkan kenaikan pangkat pada Kab/Kota di lingkungannya untuk menjadi Pembina, gol.ruang IV/a dan Pembina Tk.I, gol.ruang IV/b 3. Kepala BKN menetapkan kenaikan pangkat ke pangkat Pembina Utama Muda gol.ruang IV/c dan Pembina Utama Madya gol.ruang IV/d, sedangkan Presiden menetapkan kenaikan pangkat ke pangkat Pembina Utama gol.ruang IV/e setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN.

TERIMA KASIH TERIMA KASIH 27