KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA OLEH: Dr. SUMARSONO, MDM Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Tahun 2016 1
1. FUNGSI PEMERINTAH Pelayanan UNTUK Keadilan PEMBANGUNAN UNTUK KESEJAHTERAAN PEMBERDAYAAN UNTUK KEMANDIRIAN PENGATURAN UNTUK KETERTIBAN
KESEJAH- TERAAN MELALUI PENINGKATAN: PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. DAYA SAING DAERAH TUJUAN OTONOMI DAERAH OTDA POLITIK MENINGKATKAN KUALITAS DEMOKRASI DAN MEMPERCEPAT DEMOKRATISASI DI DAERAH MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAERAH.
2. P O L I T I K D E S E N T R A L I S A S I DA N O T O N O M I DA E R A H P E M B A G I A N U R U S A N P E M E R I N T A H A N ABSOLUT URUSAN PEM. UMUM KONKUREN Dibagi berdasarkan prinsip Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL PELAYANAN DASAR S P M WAJIB Kes, Pendidik, PU, PERHUB, dll. NON PELAYANAYAN DASAR PILIHAN Pertambangan, Perdagangan, dll.
U R U S A N P E M E R I N T A H A N K O N K U R E N WAJIB PILIHAN BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat. 6. Sosial. TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR 1. Tenaga Kerja; 2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 3. Pangan; 4. Pertanahan; 5. Lingkungan Hidup; 6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; 9. Perhubungan; 10.Komunikasi dan Informatika; 11.Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah; 12.Penanaman Modal; 13.Kepemudaan dan Olah Raga; 14.Statistik; 15.Persandian; 16.Kebudayaan; 17.Perpustakaan; dan 18.Kearsipan 1.Kelautan dan Perikanan; 2. Pariwisata; 3. Pertanian; 4. Kehutanan; 5.Energi dan Sumber Daya Mineral; 6. Perdagangan; 7. Perindustrian; dan 8.Transmigrasi. 5
SUB URUSAN PEMERINTAHAN YANG DIALIHKAN No. Sub Urusan PP No. 38 Tahun 2007 UU No. 23 Tahun 2014 1 pengelolaan pendidikan menengah kab/kota Provinsi 2 pengelolaan terminal tipe a dan tipe b Terminal tipe A dan B di Kab/Kota Terminal A di Pusat Terminal B di Provinsi 3 pelaksanaan rehabilitasi diluar kawasan hutan negara provinsi dan kab/kota Provinsi 4 pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan produksi provinsi dan kab/kota Provinsi 5 pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan provinsi dan kab/kota Provinsi 6 pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi provinsi dan kab/kota Provinsi 7 pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang dan pengawasan provinsi dan kab/kota Kab/Kota 8 pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB) kab/kota Pusat 9 pengelolaan tenaga pengawas ketenagakerjaan Kab/Kota Pusat 10 penyelenggaraan penyuluhan perikanan nasional Pusat, Provinsi dan Kab/Kota Pusat 11 penyediaan dana Utk kelompok masyarakat tdk mampu, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan pedesaan Pusat dan Provinsi 12 Perijinan dan Pengawasan Tambang 13 14 Rehabilitasi sosial bukan atau tidak termasuk nabzah, orang dengan HIV aid yang memerlukan rehabilitasi panti; Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan produksi
TUJUAN PENGALIHAN 1. MEWUJUDKAN MUTU PELAYANAN YG SAMA DI KAB/KOTA DALAM WILAYAH PROVINSI 2. PENGAWALAN EKOSISTEM (CAKUPAN WILAYAH) 3. MENINGKATKAN AKUNTABILITAS, EFEKTIFITAS, DAN EFISIENSI PENYELENGGARAAN PEMDA 4. MEMPERKUAT KOORDINASI ANTAR SUSUNAN PEMERINTAHAN. 5. MENDUKUNG PENCAPAIAN PROGRAM KERJA PEMERINTAH (NAWACITA).
LANGKAH PENGAMANAN & PENGENDALIAN BELANJA PUSAT & DAERAH DALAM RANGKA PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN 1 Identifikasi pendanaan urusan pemerintahan konkuren, yg telah dan yg belum dianggarkan dalam APBN & APBD TA. 2017 2 Identifikasi permasalahan dari aspek kewenangan, kelembangaan, personil dan pendanaan (Khususnya yg belum dianggarkan dalam APBN & APBD TA. 2017) 3 Mencari alternatif solusi dalam penanganan permasalahannya 4 Menyusun kebijakan (seperti Inpres) mengenai Langkah-langkah Pengamanan dan Pengendalian Belanja Pusat dan Beelanja Daerah Dalam Rangka Penataan Urusan pemerintahan Konkuren
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG BELUM/TELAH DIANGGARKAN DALAM APBN DAN APBD TA 2017 I. Yg belum dianggarkan dalam APBN TA 2017: a.pengelolaan Tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB (PKB/PLB). b.penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan Nasional. c. Penyelenggaraan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil ikan d.dll. II. Yg telah dianggarkan dlm APBN K/L TA 2017 terkait: a. Pengelolaan terminal penumpang Tipe A (ada Pemda yang meminta didekonsentrasikan kepada Pemda Prov) b. Penetapan lokasi & pengoperasian/penutupan alat penimbangan kendaraan bermotor c. Pengelolaan inspeksi tambang dan pejabat pengawas pertambangan. d. Penyelenggaraan minyak dan gas bumi (inspektur migas). e. dll
MASALAH DAN SOLUSI DARI ASPEK KEWENANGAN, KELEMBAGAAN, PERSONIL DAN PENDANAAN Aspek Masalah Alternatif/Solusi 1 Kewenangan Tidak tepatnya nomenklatur urusan pemerintahan untuk menjadi kewenangan daerah Contoh: pengelolaan penyuluhan perikanan nasional Mengindikasikan cakupan secara nasional, tidak lokal (Provinsi, Kab/Kota). 1. Penyesuaian nomenklatur yg menunjukkan cakupannya sesuai kewenangan daerah provinsi, kabupaten dan kota. 2. Kewenangan diserahkan/dikembalikan kepada Provinsi sebagai wakil Pemerintah Pusat atau dikembalikan ke Kab/Kota. 2 Kelem Bagaan Apabila kewenangan diserahkan/dikembalikan kepada Prov., Kab/Kota, Kelembagaan baru yg dibentuk berdasarkan PP 18/2016 belum mengakomodir tugas dan fungsi terkait kewenangan tsb. Sambil melakukan penyesuaian kelembagaan perangkat daerah, pelaksanaan urusan tsbt dilekatkan pada dinas/badan yg dapat menyelenggarakan urusan pemerintahan terkait. 3 Personil Belum jelas status kepegawaian apakah pegawai pusat atau daerah (Provinsi atau Kabupaten/Kota) Perlu kejelasan status pegawai yg akan melaksanakan urusan yg diserahkan/ dikembalikan. 4 Penda naan Belum jelasnya pendanaan bagi pelaksanaan urusan yg diserahkan/dikembalikan (untuk TA 2017 apakah melalui APBN atau APBD ) 1. Apabila melalui APBN (perlu ketegasan, dekonsentrasi/tugas pembantuan) 2. Melalui APBD Provinsi, Kabupaten/Kota perlu kebijakan Menteri Dalam Negeri
TERIMA KASIH S U M A T E R A K A L IM A N TA N IR IA N J A Y A J A V A 11