BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan. Bagian ini membahas, definisi operasioanal variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan penafsiran dengan menggunakan perhitungan statistik, yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, definisi operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain The

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design (Fraenkel & Wallen,

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

Pretest Perlakuan Posttest AO AO 1 X AO 2 BO BO 1 BO 2

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

Transkripsi:

72 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini disajikan hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan. Pokok bahasan bagian ini adalah lokasi dan subjek populasi penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. A. Lokasi, Populasi dan Subjek Penelitian Program bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan perkembangan sebaiknya diberikan kepada seluruh mahasiswa, mengingat tugas tugas perkembangan mahasiswa salah satunya yaitu mempersiapkan pernikahan dan mencari pasangan hidup. Perguruan tinggi berperan penting untuk memfasilitasi kebutuhan akan hal ini, penelitian ini mengambil lokasi di salah satu perguruan tinggi swasta yaitu Institut Teknologi Harapan Bangsa, jalan Dipatiukur No. 82-84 Bandung. Pertimbangan yang dilakukan neliti adalah sebagai berikut 1. Institut Teknologi Harapan Bangsa merupakan salah satu perguruan tinggi yang peduli akan tugas-tugas perkembangan mahasiswa salah satunya memberikan perbekalan pengetahuan tidak hanya secara akademis tetapi juga non akademis. 2. Mahasiswa mempunyai tugas-tugas perkembangan khususnya yang berkaitan dengan calon pasangan hidup dan penyesuaian diri menuju pernikahan.

73 3. Rentang usia 20 ke atas yang dikategorikan sebagai rentang usia dewasa awal yang mempunyai tugas-tugas perkembangan khususnya mencari pasangan hidup dan mulai memikirkan tentang pernikahannya. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, pada penelitian ini populasi mahasiswa Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) jurusan teknik informatika sebanyak 220. Dalam penentuan sampel ditentukan secara purposive dengan menggunakan mahasiswa dalam kelas utuh (natural setting). Langkah penentuan sampel adalah dengan memilih kelas yang mempunyai karakteristik sama, seperti usia, tingkat, waktu belajar, dan fakultas yang sama. Dalam hal ini sampel yang dipilih adalah semester lima atau tingkat tiga jurusan Teknik Informatika mengingat rentang usia 20 ke atas yang dikategorikan sebagai rentang usia dewasa awal yang mempunyai tugas-tugas perkembangan khususnya mencari pasangan hidup dan mulai memikirkan tentang pernikahannya. Langkah berikutnya penentuan kelompok dibagi dua yaitu: kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelompok kontrol yang hanya diberikan perlakuan konvensional yang diberlakukan di Institut Teknologi Harapan Bangsa. (ITHB) Bandung. Sampel penelitian sebanyak 80 mahasiswa, yang terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mahasiswa. A. Metode Penelitian

74 Sesuai dengan fokus, permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dengan non-equivalent control group design, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Sugiyono (2008:107) berpendapat bahwa penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah metode penelitian untuk mencari atau mengetahui suatu tindakan terhadap obyek yang diamati dan menguji hubungan sebab akibat. Penelitian eksperimen kuasi ini menggunakan desain pretest-posttest control group dengan melibatkan kelompok kontrol dan disertai dengan pemberian tes awal adan tes akhir. Desian penelitian yang digunakan Nonequivalent control group design adalah sebagai berikut : O 1 X O 2... O 3 O 4 O1 dan O3 sebelum ada perlakuan, O2 setelah diberikan perlakuan dan O4 adalah yang tidak diberikan perlakuan. Pengaruh program bimbingan kelompok terhadap penyesuaian diri mahasiswa dalam persiapan pernikahan adalah (O1 - O2) (O4 - O3) Desain kuasi eksperimen ini adalah untuk melihat apakah program bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan perkembangan dapat

75 meningkatkan penyesuaian diri mahasiswa dalam mempersiapkan pernikahan. Tahap pelaksanaannya yaitu kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) diberikan tes awal dengan yang sama. Setelah diberikan tes awal (pretest), pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan (bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan pekembangan sedangkan pada kelompok kontrol yang hanya diberikan perlakuan konvensional yang diberlakukan di Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung. Kemudian sesuai dengan disepakati, maka kedua kelompok diberikan tes yang sama sebagai test akhir (post-test). Hasil dari tes awal dan akhir pada akhir pada masing-masing kelompok diperbandingkan (uji perbandingan) demikian juga antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok eksperimen dan antara hasil tes dari kedua kelompok menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan. B. Definisi Operasional Variabel Untuk menjelaskan ruang lingkup penelitian ini perlu ditegaskan defenisi operasional yang merupakan konsep pokok penelitian ini. Istilah yang perlu didefinisikan secara operasional adalah: 1. Program Bimbingan Kelompok Berdasarkan Pendekatan Perkembangan Program bimbingan kelompok berdasarkan pendekatan perkembangan pada penelitian ini diartikan sebagai bimbingan yang diberikan oleh konselor kepada mahasiswa Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung, bertujuan untuk membekali mahasiswa memahami kelima aspek penyesuaian diri dalam persiapan

76 pernikahan yaitu: penyesuaian pasangan, sikap pribadi, konsep pernikahan, persesuaian psikologis dan memilih pasangan melalui bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan pekembangan. Program bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan perkembangan ini menggunakan teknik seperti : ceramah, peputaran film, diskusi, dan tanya jawab. 2. Penyesuaian Diri dalam Persiapan Pernikahan Penyesuaian diri dalam persiapan pernikahan mahasiswa Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung angkatan, semester lima atau tingkat tiga pada penelitian ini diartikan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, nilai-nilai dan keterampilan yang bermakna dalam persiapan pernikahan. Penyesuaian diri tersebut ditandai dengan: pengendalian diri, rasa aman, bertanggung jawab, mampu mengatasi masalah, mampu memberi dan menerima kasih sayang (affeksi), memiliki komitmen, taat beribadah, toleransi, asalusul/budaya, pekerjaan, dan usia. Berikut ini adalah rincian kisi-kisi serta komposisi pernyataan indikator: ASPEK Penyesuaian dengan pasangan Sikap pribadi Konsep Pernikahan Persesuaian psikologis Memilih pasangan INDIKATOR a. Pengendalian diri b. Memiliki rasa aman. a. Bertanggung jawab b. Mampu mengatasi masalah a. Komitmen. b. Memberi dan menerima kasih sayang (affeksi) a. Taat beribadah b. Toleransi a. Asal-usul/budaya

77 b. Pekerjaan c. Usia C. Pengembangan Instrumen Alat pengumpul data adalah angket (untuk mengungkap tentang penyesuaian diri dalam persiapan pernikahan) 1. Kisi kisi intrumen Data tentang profil penyesuian diri mahasiswa diungkap melalui alat pengumpul data berbentuk angket. Angket tersebut dikonstruksi sendiri oleh peneliti berdasarkan konsep dan teori yang relevan. Angket ini disusun dalam bentuk force choice berupa pertanyaan yang bersifat positif dan negatif dengan alternatif jawaban Ya dan Tidak penggunaan forsce choice ini dipilih untuk memperoleh gambaran yang tegas mengenai penyesuaian diri mahasiswa dalam persiapan pernikahan. Jawaban Ya untuk pernyataan yang sesuai dengan diri mahasiswa, dan jawaban Tidak untuk menyatakan yang tidak sesuai dengan diri mahasiswa. Sebelum menyusun butir penyataan, terlebih dahulu dirumuskan kisi-kisi instrumen. Dengan demikian butir penyataan merupakan penjabaran dari kisi-kisi instrumen yang dirumuskan. Lebih lanjut kisi-kisi instrumen dapat dilihat sebagai berikut:

78 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Dalam Persiapan Pernikahan Aspek Indikator No. Item Penyesuaian dengan pasangan Pengendalian Diri 1-5 5 Rasa Aman 6-11 6 Sikap Pribadi Bertanggung jawab 12-16 5 Mampu mengatasi masalah. 17-22 6 Konsep Pernikahan Komitmen 23-27 5 Memberi dan menerima 28-32 5 kasih sayang (affeksi) Persesuaian Psikologis Taat beribadah 33-37 5 Toleransi 38-42 5 Memilih Pasangan Asal-usul/ budaya 43-47 5 Pekerjaan 48-52 5 Usia 53-55 3 Jumlah 55 2. Penimbangan Intrumen Penimbangan instrumen dilakukan untuk memperoleh item angket yang layak dipakai, setiap item yang dikembangkan sebanyak 70 item dikoreksi oleh tiga orang penimbang untuk dikaji secara rasional dari segi isi dan redaksi item, serta ditelaah kesesuaian item dengan aspek-aspek yang akan diungkap. Ketiga penimbang tersebut adalah Prof. Dr. Syamsu Yusuf, M.Pd., Dr. Mubiar Agustin, M.Pd., dan Dr. Ipah Sapiah, M.Pd. Mereka pakar bimbingan dan konseling yang memiliki keahlian dan pengalaman yang memadai, dan berkualifikasi pendidikan

79 doktor bimbingan dan konseling. Setiap penimbang memberikan koreksinya terhadap item yang menurut penimbang kurang layak, baik secara konstruk maupun bahasanya, dilakukan revisi seperlunya sesuai dengan saran-saran para penimbang tersebut. Pada langkah berikutnya, sebelum dilakukan uji coba intrumen, dihadirkan para mahasiswa semester lima sebanyak enam orang untuk melakukan uji keterbacaan terhadap setiap butir item dalam instrumen. Setiap masukan yang diberikan dijadikan bahan untuk perbaikan dan pengembangan instrumen yang akan diujicobakan. 3. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Dalam penelitian ini, diperlukan instrumen-instrumen yang memenuhi standar tertentu minimal validitas dan reabilitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. (Arikunto, 2006:168). Hasil penilaian dari uji validasi ini berupa penilaian pada setiap item instrumen yang dikelompokkan dalam kualifikasi memadai (M) dan tidak memadai (TM). Pernyataan yang telah berkualifikasi memadai dapat digunakan untuk mencari data penelitian yang dibutuhkan. Sedangkan dalam kualifikasi tidak memadai terdapat dua kemungkinan, yaitu: pernyataan direvisi, dan dironbak total. Kemudian, pengujian validitas emperis dilakukan terhadap 30

80 mahasiswa melalui analis item dengan menggunakan teknik uji korelasi antara skor yang diperoleh dari setiap item dengan skor total item dari setiap responden. Uji Validitas yang digunakan untruk instrumen pengetahuan yang berupa skor dikotomi yaitu bernilai 0 dan 1 digunakan korelasi point biserial dengan rumus sebagai berikut: Mi Mx p rpb S q x (Saifudin Azwar, 2004:19) Dengan: M i = Rata-rata skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes M x = Rata-rata skor total S x = Standar deviasi skor total p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut q = 1-p Suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,300 (Kaplan & Saccuzo, 1993). Hasil perhitungan terhadap 70 butir penyataan untuk instrumen penyesuain diri, diperolah item soal yang tidak valid sebanyak 15, sehingga total pernyataan valid adalah 55 butir penyataan. Adapun hasil uji coba validitas angket penyesuaian diri digambarkan pada:

81 Tabel 3.1 Hasil Analisis Butir Angket Penyesuaian Diri Dalam Persiapan Pernikahan Jumlah Butir Aspek Indikator Asal Signifikan Tidak signifikan Penyesuaian dengan Pengendalian Diri 6 5 1 pasangan Rasa Aman 7 6 1 Sikap Pribadi Bertanggung jawab 6 5 1 Mampu mengatasi masalah 7 6 1 Konsep Pernikahan Komitmen 6 5 1 Memberi dan menerima 6 5 1 kasih sayang (affeksi) Taat beribadah 6 5 1 Toleransi 6 5 1 Persesuaian Psikologis Memilih Pasangan Asal-usul/ budaya 6 4 2 Pekerjaan 7 5 2 Usia 7 4 3 Jumlah 70 55 15 untuk perhitungan yang lebih jelas, dapat dilihat pada lampiran Setelah diuji validitas setiap pernyataan, selanjutnya alat pengumpul data tersebut diuji tingkat realiabilitasnya. Reliabiltas berhubungan dangan masalah ketepan atau keajegan tes. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat difahami sehingga tidak

82 menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih besar atau sama dengan 0,700 (Kaplan, 1993:128). Uji reliabilitas yang digunakan untuk instrumen pengetahuan adalah teknik Koefisien Reliabilitas Kuder Richardson 20 (KR-20). Teknik tersebut adalah sebagai berikut. k KR 20 k 1 p 1 p 2 S x Dengan: k = banyaknya item S x 2 = varians skor total p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut (Saifudin Azwar, 2004:82) D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data mengenai penyesuaian diri mahasiswa dalam mempersiapkan pernikahan mahasiswa semester V jurusan informatika di Institut

83 Teknologi Harapan Bangsa Bandung, maka digunakan alat pengumpulan data berupa: a. angket. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang penyesuaian diri mahasiswa dalam mempersiapkan pernikahan. Untuk memperoleh data tersebut, dalam penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner penyesuaian diri mahasiswa dalam persiapan pernikahan. Instrumen ini berbentuk skala Gutmann. skala terdiri atas sejumlah pernyataan yang semuanya menunjukkan kesadaran mahasiswa tentang penyesuaian diri dalam persiapan pernikahan. Berikut ini kisi-kisi dari intrument penyesuaian diri dalam mempersiapkan pernikahan. ASPEK Penyesuaian dengan pasangan Sikap pribadi Konsep Pernikahan Persesuaian psikologis Memilih pasangan INDIKATOR Pengendalaian Diri Rasa Aman Bertanggung jawab Mampu mengatasi masalah Komitmen. memberi dan menerima kasih sayang (affeksi) Taat Beribadah Toleransi Asal-usul/budaya Pekerjaan Usia

84 Dari kisi-kisi intrumen angket di atas, terdapat 55 pertanyaan untuk setiap pernyataan, disediakan alternatif tanggapan yang tegas yaitu Ya dan Tidak. jika penyataan positif maka mahasiswa menjawab Ya akan mendapat skor 1 dan apabila menjawab Tidak maka skornya 0. Begitupun jika pernyataan negatif, bila mahasiswa menjawab tidak maka diberi skor 1 begitupun sebaliknya. b. Kelompok Eksperimen Sampel ini ditentukan dari hasil skor rata-rata pretes di semester lima kelas A berjumlah 39 mahasiswa dengan skor rata-rata 42.23 sedangkan kelas B berjumlah 41 mahasiswa dengan skor rata-rata 34.32 yang menjadi kelompok eksperimen (KE) yaitu kelas B yang memiliki skor rata-rata 34.32 dengan kategori yang lebih rendah dari kelompok kontrol yaitu kelas A yang memiliki skor rata-rata 42.23. E. Teknik Analisis Data Penelitian Tujuan utama dalam melakukan analisis adalah menetapkan apakah data yang diperoleh pada sebuah penelitian mendukung klaim prilaku. Teknik data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan parametrik. Selanjutnya ada tiga tahap data analisis yang berbeda tapi saling berhubungan satu sama lain, yaitu mengenal data, meringkas data, dan menginformasikan sesuatu yang diungkap. Pada tahap mengenal data, peneliti menganalisis data dengan memeriksa fitur-fitur data dan bila perlu mengeditnya dan membersihkan data. Tahap

85 berikutnya adalah dengan meringkas data, yaitu untuk mengukur tendensi sentral termasuk mean (rata-rata), median, dan mode. Juga untuk menentukan ukuranukuran variabilitas yaitu range (rentang nilai) dan deviasi standar. Tahap ketiga, adalah menggunakan interval kepercayaan untuk mengonfirmasikan yang diungkap oleh data yaitu dengan mengonstruksikan confidence Interval (interval kepercayaan) untuk parameter populasinya dapat dihitung untuk satu mean atau perbedaan mean populasi. Setelah pengujian normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan uji-t terhadap dua sampel independen (Independent-Sampel t Test) yaitu postes Kelompok Eksperimen (semester lima jurusan teknik informatika) dan Kelompok Kontrol (semester lima jurusan teknik informatika) berdasarkan hasil skor ratarata dan gain skor. Dalam pengujian hipotesis, kreteria yang digunakan adalah: H o : µ 1= µ 2. H 1 : µ 1 > µ 2. Dimana: µ 1 = mean skor Penyesuaian Diri dalam persiapan pernikahan dari kelompok eksperimen yang mengikuti bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan perkembangan. µ 2 = mean skor Penyesuaian diri dalam persiapan pernikahan dari kelompok

86 kontrol yang tidak mengikuti bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan perkembangan. Dengan daerah penerimaan : Jika P-value < α, maka H o ditolak Jika P-value > α, maka H o tidak dapat ditolak Dan untuk menentukan efektivitas bimbingan kelompok dengan pendekatan bimbingan perkembangan, maka dilakukan uji-t. Dengan interval kepercayaan 95%, α = (1 0,95) = 0.05. selanjutnya dalam membantu perhitungan dan pengolahan data statistik, peneliti menggunakan program komputer yaitu SPSS. 17.0 for Windows.