PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 3 Metodologi Penelitian

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG PERPUSTAKAAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

PERANCANGAN ENTERPERISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PENGADAAN PERUM BULOG DIVISI REGIONAL JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

METODOLOGI PENELITIAN

Bab 2. Tinjauan Pustaka

DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE ARCHITECTURE OF YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM IN TECHNOLOGY ARCHITECTURE DOMAIN USING TOGAF ADM FRAMEWORK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.I

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

DESIGN OF APPLICATION ARCHITECTURE FOR ACADEMIC FUNCTIONS AT INSTITUT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK CASE STUDY ACADEMIC INFORMATION SYSTEM (SIAKAD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

2 3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

BAB III LANDASAN TEORI

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN I.1

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4551

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Nama Direktorat PT.XYZ

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

ABSTRAK. Kata Kunci : Enterprise architecture, TOGAF, document solution, PT.Astragraphia, Tbk. Universitas Kristen Maranatha

ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN IN FUNCTION OF MARKETING AND CUSTOMER SERVICE USING FRAMEWORK TOGAF ADM PT. HERONA EXPRESS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI RAWAT JALAN DAN GIZI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG MENGGUNAKAN TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

Enterprise Architecture Planning

ABSTRAK. Kata kunci : TOGAF ADM, SI/TI, perencanaan strategis, BBWSC-3, EA, EA Score Card ABSTRACT

Arsitektur Enterprise

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

Kata kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, TOGAF (The Open Group Architecture Framework), ADM (Architecture Development Method), ISSP.

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGSI PRODUKSI DAN VISUAL MERCHANDISER PADA PT.SMITHINDO MITRA MANDIRI MENGGUNAKAN TOGAF ADM

ABSTRAK. Kata kunci: Arsitektur perusahaan, Gartner Framework, business architecture, technology architecture, information architecture.

ABSTRAK. Kata kunci: proses bisnis, Framework, TOGAF Framework. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR STUDI KASUS PT. JEMBO CABLE COMPANY Tbk. TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Bab 3. Metode Penelitian

ABSTRAK. Kata Kunci: Proses Bisnis, Sistem Informasi, TOGAF Framework,. i Universitas Kristen Maranatha

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

BAB I PENDAHULUAN I.1

III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3432

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus : GKI Masaran) Artikel Ilmiah

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1

JURNAL ITSMART Vol 2. No 2. Desember 2013 ISSN :

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO.1 JUNI 2015

Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 6(1), 2013, 1-12

PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut)

TESIS. Perencanaan Strategis. Sistem Informasi Desa dan Kawasan Perdesaan. Menggunakan Kerangka Kerja TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG NIAGA DAN PELAYANAN PELANGGAN PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha)

Kata kunci : Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Business Architecture, SIAKAD, Institut XYZ, Sistem Informasi Akademik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deris Santika. Teknik Informatika, STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI ENTERPRISE KOPERASI DENGAN TOGAF ADM FRAMEWORK. Oleh : Mukhfid AMIK Purnama Niaga, Jawa Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

ABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM

ˡMeirizky Anjani Purwati Ningsih, ²Mochamad Teguh Kurniawan, S.T., M.T., ³Rahmat Mulyana, S.T., M.T.

Transkripsi:

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE IN MONITORING AND EVALUATION FUNCTION OF BAPPEDA IN BANDUNG DISTRICT USING TOGAF ADM FRAMEWORK Widyatasya Agustika Nurtrisha 1, Yuli Adam Prasetyo 2, Ridha Hanafi 3 1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 widyatasya.nurtrisha@gmail.com, 2 y.adam.prasetyo@gmail.com, 3 ridhanafi@gmail.com Abstrak Bappeda Kabupaten Bandung merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertugas untuk mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan. Dalam melakukan aktivitas bisnisnya Bappeda Kabupaten Bandung perlu memanfaatkan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) yang dapat menunjang proses bisnis di internal organisasi khususnya pada fungsi monitoring dan evaluasi. Berdasarkan perancangan business architecture yang dilakukan bahwa fungsi bisnis existing belum memenuhi keseluruhan requirement. Serta sistem Informasi yang dikembangkan pada fungsi monitoring dan evaluasi yaitu Electronic Monitoring dan Evaluasi (E-Monev) yang merupakan sistem untuk pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan. Namun sistem ini perlu dilakukan improvement terkait rekomendasi untuk perencanaan pembangunan selanjutnya. Dengan demikian perlunya integrasi data dengan sistem pada fungsi perencanaan pembangunan yaitu RKPD Online untuk dapat membandingkan antara realisasi pembangunan yang dilakukan dengan evaluasi terhadap realisasinya dan diperlukan pula aplikasi Geographic Information System (GIS) sehingga dapat terlihat bagaimana pemerataan pembangunan di suatu wilayah tertentu. Kemudian pada bidang teknologi permasalahan yang ada yaitu tidak adanya pemisahan server aplikasi sehingga berisiko kelebihan beban serta pengontrolan server tidak tersentralisasi karena server masih terdapat pada setiap SKPD. Untuk mencapai SI/TI dengan bisnis organisasi tersebut dilakukan dengan cara menerapkan enterprise architecture (EA). Hasil dari penelitian ini dihasilkan rancangan EA berdasarkan TOGAF ADM sebagai acuan pengembangan TI selanjutnya dalam bentuk roadmap. Kata Kunci : Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Pemerintahan Abstract Bappeda Bandung District or development planning agency is working units tasked to coordinate the preparation of development planning. In conducting business activities Bappeda Bandung District should utilize Information Systems and Information Technology (IS/IT) to support internal business processes in the organization especially in the monitoring and evaluation functions. Based on the design of business architecture made that existing business functions do not meet the overall requirement. The system was developed in the monitoring and evaluation functions, namely Electronic Monitoring and Evaluation which is a system for reporting on the implementation of development activities. However, these systems need improvement stage related recommendation for further development planning. Thus, need data integration with systems in development planning functions, namely RKPD Online to be able to compare between the realization of the development undertaken by an evaluation of its realization and also required the application of Geographic Information System (GIS) so that it can be seen how the distribution of development in a particular area. Then in the technology existing problems, no separation of the application server so that the risk is overloaded and no centralized control server because the server still exists in every working units. To align the IS/IT with the business of the organization is done by implementing enterprise architecture (EA). The results of this research is produced the draft EA based on TOGAF ADM as a reference for further IT development in the form of a roadmap. Keywords: Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Government 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan dalam suatu organisasi untuk mendukung berjalannya proses bisnis di organisasi tersebut. Karena kemajuan teknologi informasi ini proses penyebaran informasi menjadi semakin mudah dan cepat untuk dilakukan. Kualitas dari informasi yang ada di dalam

organisasi mempengaruhi keberhasilan dari suatu organisasi. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat ini maka menuntut instansi pemerintahan agar dapat menghasilkan suatu informasi yang akurat, cepat, efektif dan efisien. Dengan demikian peran sistem informasi sangat penting dalam menunjang proses bisnis yang ada di dalam organisasi khususnya pada instansi pemerintahan. Bappeda Kabupaten Bandung memiliki fungsi yang mendukung keberjalanan aktivitas dalam hal perencanaan pembangunan yang diantaranya yaitu terkait ke perencanaan pembangunan ekonomi, fisik, serta kesejahteraan sosial dan pemerintahan, kemudian fungsi lain yag mendukung kegiatan Bappeda yaitu adanya fungsi monitoring evaluasi, serta penelitian dan pengembangan. Dalam alur proses perencanaannya seluruh fungsi tersebut saling terkait satu sama lain sehingga suatu fungsi tidak dapat berdiri sendiri, oleh karena itu dibutuhkan sharing data dengan fungsi lainnya agar proses perencanaan berjalan baik dan sesuai. Bappeda Kabupaten Bandung telah memiliki dua aplikasi utama yang mendukung proses bisnis di masingmasing fungsi, yaitu RKPD Online dan E-Monev. Penggunaan RKPD Online ini dimulai dari tingkat desa, kemudian kelurahan, kecamatan, hingga Kabupaten yang setiap wilayahnya memiliki admin atau operator yang menggunakan aplikasi RKPD Online ini. Selain itu aplikasi yang digunakan adalah E-Monev yang merupakan aplikasi untuk melakukan evaluasi dan monitoring dari proses dan pelaksanaan kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Bandung. Bappeda yang merupakan koordinator perencanaan pembangunan daerah perlu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal, dalam menyusun perencanaan yang baik perlu mendapat dukungan dari pihak internal maupun eksternal. Tabel 1 Faktor Internal dan Eksternal Bappeda Kab. Bandung Faktor Internal Faktor Eksternal - SDM yang memiliki kemampuan / kompetensi di bidang IT. - Tenaga ahli dalam bidang IT - Sebagian komunikasi data masih dilakukan secara manual. - Sistem informasi yang dibangun hanya untuk kebutuhan masing-masing SKPD tidak terintergrasi dengan SKPD lain. - Penggunaan aplikasi di setiap SKPD belum optimal. - Perbedaan Kebijakan Teknologi Informasi menjadi hal yang penting untuk menunjang kegiatan di Bappeda Kabupaten Bandung terutama dalam alur perencanaannya, dengan adanya teknologi informasi maka proses bisnis yang dijalankan akan lebih efektif dan efisien. Perencanaan teknologi informasi perlu dikombinasikan dengan kerangka yang dapat membuat perencanaan lebih terstruktur, dengan demikian digunakan framework enterprise architecture. Untuk membuat perancangan enterprise architecture terdapat framework yang dapat digunakan, yaitu The Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF dipilih sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian ini karena sifatnya yang fleksibel, lebih rinci dibandingkan framework lain dan melibatkan seluruh stakeholder dalam pengambilan keputusan. Dikarenakan sifatnya yang fleksibel ini TOGAF dapat dikombinasikan dengan framework lainnya seperti Zachman Framework maupun FEAF [1]. Enterprise architecture menggunakan TOGAF ADM merupakan pendekatan sistematis yang dapat membantu organisasi untuk menyelaraskan strategi bisnis dengan strategi IT serta mengarahkan teknologi informasi pada fungsi di Bappeda Kabupaten Bandung. 2. Landasan Teori 2.1 Enterprise Architecture Enterprise Architecture merupakan deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya meliputi informasi, fungsionalitas, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Enterprise Architecture menjelaskan rencana untuk mengembangkan sistem atau sekumpulan sistem [2]. Enterprise Architecture dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi teknologi informasi pada saat inovasi bisnis dikembangkan dan bagaimana implementasi dari enterprise architecture dapat digunakan oleh organisasi. Sehingga diharapkan dapat mengelola sistem dan menyelaraskan antara bisnis dan TI [3]. 2.2 TOGAF ADM TOGAF ADM menggambarkan metode untuk mengembangkan enterprise architecture dan merupakan inti dari TOGAF. ADM adalah metode untuk pengembangan arsitektur yang terkait dengan kebutuhan organisasi. ADM terdiri atas beberapa fase yang setiap fase nya menggambarkan aktivitas stakeholder untuk mencapai keputusan dalam enterprise architecture serta mendefinisikan urutan yang direkomendasikan dalam langkah pengembangan arsitektur (The Open Group, 2011). Fase-fase dalam ADM adalah sebagai berikut: 1. Preliminary Phase 2. Phase A: Architecture Vision 3. Phase B: Business Architecture 4. Phase C: Information System Architecture 5. Phase D: Technology Architecture 6. Phase E: Opportunities and Solutions

7. Phase F: Migration Planning 8. Phase G: Implementation Governance 9. Phase H: Architecture Change Management 10. Requirements Management Gambar 1 Siklus Pada TOGAF ADM [4] 3. Metodelogi Penelitian 3.1 Model Konseptual Model Konseptual merupakan suatu kumpulan konsep untuk menggambarkan masalah yang merupakan salah satu bentuk dari metodologi penelitian. terdapat tiga elemen yang menyusun model konseptual tersebut yaitu, input, proses, dan output. Tiga elemen tersebut merupakan gambaran dalam proses penelitian. Elemen pertama atau input yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rencana Strategis Bappeda Kab. Bandung karena didalamnya terdapat perencanaan jangka panjang salah satunya terkait teknologi informasi, kemudian Perbup. No. 32 Th. 2014 tentang RKPD Bappeda Kab. Bandung dijadikan input karena terdapat alur proses rencana kerja pembangunan daerah sebagai basis dalam melakukan perancangan Enterprise architecture, serta Permendagri No. 54 Tahun 2010 yang terdapat alur tata cara penyusunan pengendalian dan evaluasi, serta pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Elemen kedua atau proses yaitu architecture principle yang menggambarkan prinsip kerja di Bappeda Kab. Bandung, kemudian mendefinisikan requirement atau kebutuhan yang ingin dicapai, lalu menyusun architecture vision Bappeda Kab. Bandung, penyusunan business architecture dengan mendefinisikan business architecture existing dan merancang business architecture target yang diakhiri dengan analisis gap dari keadaan existing dan target pada business architecture. Selanjutnya langkah yang sama dilakukan pula pada information system architecture, dan technology architecture. Kemudian dilakukan penyusunan opportunities and solutions untuk pengembangan arsitektur teknologi target yang akan menjadi dasar penerapan selanjutnya. Elemen ketiga yang merupakan elemen terakhir atau output yaitu berupa perancangan enterprise architecture, yang terdiri dari business architecture, information system architecture, technlogy architecture, serta rancangan opportunities and solutions. 4. Persiapan dan Identifikasi 4.1 Fase Persiapan Fase ini dilakukan ientifikasi data yang dibutuhkan yang dapat menunjang untuk dilakukannya penelitian. Data yang dibutuhkan dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber aslinya yang didapatkan dengan hasil wawancara dengan pihak terkait pada bidang statistik dan evaluasi di Bappeda Kabupaten Bandung, serta dengan melakukan pengamatan dan identifikasi langsung di lapangan, serta Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang telah ada. 4.2 Fase Identifikasi Fase ini dilakukan identifikasi yang dilakukan pada objek penelitian yang meliputi identifikasi bisnis, identifikasi data, identifikasi aplikasi, dan identifikasi teknologi. Dari dilakukannya identifikasi tersebut maka didapatkan informasi mengenai kondisi existing pada Bappeda Kabupaten Bandung, serta dapat dijadikan acuan dalam melakukan perancangan enterprise architecture.

5. Analisis dan Perancangan 5.1 Fase preliminary Fase Preliminary merupakan tahap dalam melakukan penyusunan enterprise architecture. Fase ini menjelaskan bagaimana persiapan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang berguna untuk pembuatan arsitektur di organisasi. Aspek utama dalam fase ini yaitu architecture principle. Kategori Principle Business Data Application Technology Principle Primacy of Maximize Benefit to the Enterprise Information Management is Everybody's Business Business Continuity Common Use Applications Orientation Compliance With Law IT Responsibility Data is an Asset Data is Shared Data is Accessible Data Trustee Common Vocabulary and Data Definitions Data Security Technology Independence Ease-of-Use Requirements-Based Change Responsive Change Management Control Technical Diversity Interoperability Tabel 2 Catalog Deskripsi Prinsip-prinsip manajemen informasi berlaku untuk semua organisasi dalam perusahaan Keputusan manajemen informasi dibuat untuk memberikan manfaat kepada perusahaan. Semua organisasi di perusahaan berpartisipasi dalam keputusan manajemen informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis. Kegiatan operasional perusahaan harus tetap berjalan meskipun terdapat interupsi/ gangguan pada sistem. Pengembangan aplikasi yang digunakan di perusahaan lebih disukai dibandingkan dengan pengembangan aplikasi yang serupa/ duplikasi yang disediakan untuk organisasi tertentu. Arsitektur didasarkan pada desain layanan yang menggambarkan kegiatan bisnis. Proses manajemen informasi yang ada pada perusahaan mematuhi hukum, kebijakan, dan peraturan yang ada. Organisasi TI bertanggung jawab untuk memiliki dan menerapkan proses TI dan infrastruktur yang memungkinkan solusi untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan pengguna untuk fungsi, tingkat layanan, biaya, dan waktu pengiriman. Data merupakan aset yang memiliki nilai untuk perusahaan. User memiliki akses ke data yang diperlukan untuk dapat melakukan aktivitas bisnis organisasi sehingga data dapat dibagi/sharing ke seluruh fungsi di organisasi. Data dapat diakses oleh user keseluruh fungsi di organisasi. Setiap data yang ada pada organisasi dapat dipertanggungjawabkan Data yang ada di organisasi harus konsisten dan tersedia untuk semua user. Data yang digunakan di organisasi perlu dilindungi dari user yang tidak sah. Aplikasi/Teknologi yang digunakan di organisasi dapat beroperasi dengan platform lain. Aplikasi/Teknologi yang digunakan di organisasi dapat dengan mudah untuk digunakan oleh user. Aplikasi/Teknologi yang digunakan di organisasi dengan perubahan berdasarkan kebutuhan Perubahan platform teknologi di organisasi diimplementasikan secara tepat waktu. Kontrol keanekaragaman teknologi diperlukan untuk mempertahankan konektiviitas dengan lingkungan teknologi Software dan hardware harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. 5.2 Architecture Vision Architecture Vision merupakan tahapan awal dalam TOGAF ADM. Pada tahap ini menggambarkan arsitektur yang akan ditargetkan. Fase ini mendefinisikan visi arsitektur, serta mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dalam aktivitas bisnis di suatu organisasi, pada fase ini juga dilakukan penilaian kemampuan bisnis untuk memenuhi tujuan organisasi. Pada fase ini dilakukan analisis value chain sebagai acuan melakukan pengembangan terhadap fungsi bisnis.

Gambar 2 Value Chain Diagram Bappeda Kabupaten Bandung 5.3 Fase Business Architecture Fase business architecture diawali dengan mengidentifikasi kondisi existing pada Bappeda Kabupaten Bandung yang meliputi kegiatan atau aktivitas bisnis yang sedang berjalan saat ini. Dengan melakukan identifikasi kondisi existing maka didapatkan alur proses bisnis organisasi sehingga dapat diketahui bagaimana suatu organisasi menjalankan kegiatan bisnisnya. Terdapat beberapa artifact yang dihasilkan pada fase ini, salah satunya functional decomposition yang terdiri dari aktivitas utama dan aktivitas pendukung, pada aktivitas utama terdapat fungsi perencanaan pembangunan, monitoring dan evaluasi, serta penelitian dan pengembangan, kemudian aktivitas pendukung terdapat fungsi keuangan, kepegawaian, pengadaan, dan teknologi informasi. Gambar 3 merupakan functional decomposition diagram dari Bappeda Kabupaten Bandung. Gambar 3 Functional Decomposition Diagram dari Bappeda Kabupaten Bandung 5.4 Fase Data Architecture Pada fase ini dilakukan analisis data architecture untuk sistem maupun aplikasi yang diterapkan di Bappeda Kabupaten Bandung. Tahap ini mendefinisikan entitas data apa saja serta sumber data yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi bisnis organisasi. Terdapat beberapa artifact yang dihasilkan pada fase ini, salah satunya yaitu entity relationship diagram yang menggambarkan hubungan antar entitas beserta korelasi antar entitas yang digunakan.

Gambar 4 Entity Relationship Diagram Keterangan: Entitas Data Target 5.5 Fase Application Architecture Pada fase ini dilakukan jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk dapat memproses data yang telah didefinisikan sebelumnya sehingga menghasilkan aplikasi yang berguna bagi organisasi serta aplikasi yang dirancang dapat menyajikan informasi untuk Bappeda Kabupaten Bandung khususnya untuk fungsi monitoring dan evaluasi. Pada Lampiran Gambar 4, menggambarkan overview arsitektur aplikasi untuk mendukung fungsi bisnis yang ada pada Bappeda Kabupaten Bandung. 5.6 Fase Technology Architecture Fase ini bertujuan untuk membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dengan menentukan konsep teknologi sampai alternatif teknologi. Pada tahap ini menjelaskan perangkat apa saja yang dapat mendukung aktivitas bisnis organisasi meliputi hardware dan software yang diperlukan.pada fase ini menghasilkan beberapa artifact yang salah satunya yaitu platform decomposition diagram yang menggambarkan platform teknologi yang mendukung aplikasi pada organisasi. Diagram ini mencakup platform infrastruktur dan memberikan gambaran platform teknologi serta memberikan gambaran keterkaitan antar physical aplikasi dengan platform teknologi. Pada Lampiran Gambar 5 merupakan platform decomposition diagram target. 5.7 Fase Opportunities and Solutions Fase ini mendefinisikan roadmap yang diperlukan untuk memprioritaskan kegiatan untuk mendukung proses bisnis organisasi. Roadmap tersebut merupakan gambaran solusi untuk organisasi yang meliputi jangka waktu implementasi serta perkiraan anggaran yang perlu dikeluarkan.

Tabel 3 Komponen Roadmap Tahun Triwulan I-II Triwulan III-IV Triwulan V Triwulan VI Menerapkan proses bisnis tambahan: 1. Melakukan improvement proses bisnis Evaluasi terhadap Renja. 2. Melakukan improvement proses bisnis Evaluasi terhadap RKPD. 3. Melakukan improvement proses bisnis Evaluasi terhadap RPJMD. 4. Menambahkan aktivitas baru pada proses bisnis Evaluasi terhadap Renja, Evaluasi terhadap RKPD, dan Evaluasi terhadap RPJMD dengan integrasi aplikasi berdasarkan proses bisnis. Mengembangkan aplikasi existing yaitu E-Monev dengan menambahkan modul dokumen perencanaan, catatan verifikasi, dan rekomendasi. Membangun aplikasi SIM Potensi Daerah berbasis GIS untuk fungsi monitoring evaluasi 1. Memindahkan server yang ada di Bappeda Kabupaten Bandung ke data center Bapapsi Kabupaten Bandung. 2. Menambahkan server E-Monev di Bapasi Kabupaten Bandung. Melakukan konfigurasi integrasi aplikasi dengan service Api Menambahkan server SIM Potensi Daerah berbasis GIS di Bapapsi Kabupaten Bandung. Konfigurasi firewall pada web service. Maintenance teknologi yang digunakan. Finalisasi proses bisnis Evaluasi terhadap Renja, Evaluasi terhadap RKPD, dan Evaluasi terhadap RPJMD yang terkait aplikasi beserta integrasi aplikasinya. Membangun aplikasi manajerial yaitu Pengendalian Perencanaan berbasis dashboard. Integrasi aplikasi RKPD Online dan E-Monev dengan service API. Menambahkan server Pengendalian Perencanaan berbasis Dashboard di Bapapsi Kabupaten Bandung Melakukan back up data 6. Kesimpulan dan Saran Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu, perancangan enterprise architecture dalam penelitian ini menggunakan framework TOGAF ADM yang menghasilkan beberapa artifak. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada kondisi existing belum memenuhi requirement sehingga diperlukan serta improvement dalam arsitektur target. Perancangan enterprise architecture pada penelitian ini menghasilkan dokumen enterprise architecture yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan bisnis yang berjalan. Serta saran yang diberikan yaitu bahwa organisasi perlu menyediakan data yang lengkap, dengan demikian akan sangat membantu peneliti dan sebagai acuan untuk melaksakan pengembangan penelitian selanjutnya, serta penelitian ini hanya sampai fase Opportunities and Solutions dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan ke fase-fase berikutnya berdasarkan TOGAF ADM. Daftar Pustaka [1] Paszkiewicz, Z., & Picard, W. (2005). Modelling Virtual Organization Architecture with The Virtual Organization Breeding Methodology. Poland: Poznan University of Economics. [2] Osvalds, G. (2001). Definition of Enterprise Architecture-centric Models for the Systems Engineer. TASC, Inc. [3] Shah, H., & Kourdi, E. (2007). Frameworks for Enterprise Architecture. Proceedings of the 8th European Conference on e-government. Switzerland: Ecole Polytechnique, Lausanne. [4] The Open Group. (2011). TOGAF Version 9.1. U.S: The Open Group.

LAMPIRAN Website Application Server SIMDA Web Client RKPD Online Server RKPD Online API E-Monev Server E-Monev API API Support Planning server Support Planning GIS Server GIS Aplikasi Dashboard Gambar 5 Overview Arsitektur Aplikasi Gambar 6 Platform Decomposition Diagram Target