BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan kian merambah kesegala bidang. Media elektronik sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lia Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lia Afrilia,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risma Rosyanti,2013

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya dan masyarakatnya. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III pasal 4 yang dirumuskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

DAFTAR ISI. SAMPUL LUAR... i. SAMPUL DALAM... ii. ABSTRAK... iii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jawa di Sekolah Dasar merupakan bagian dari kurikulum Muatan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-nas. Sebagai pedoman bagi

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA AL-QUR AN PADA PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Membaca adalah salah satu prasyarat agar anak dapat mempelajari atau

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN. lembaga formal inilah yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai sekolah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

BAB I PENDAHULUAN. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

2014 PENGGUNAAN MEDIA KARAOKE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 29 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata:

BAB I PENDAHULUAN. tunarungu kelas satu SDLB sebanyak enam orang belum mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB IV HASIL PENELITIAN

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

DAFTAR TERJEMAH Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa, {Q.S : Al- A laa ayat 6}

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang sangat penting dalam kehidupannya karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan perasaannya. Oleh karena itu manusia dituntut untuk menguasai bahasa yang digunakan sebagai alat berinteraksi dengan sesamanya. Manusia untuk menguasai bahasa harus melalui proses, artinya sebelum manusia menguasai bahasa, manusia harus mendengar terlebih dahulu bahasa yang diucapkan orang lain. Melalui pendengaran manusia meniru bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia lainnya. Anak tunarungu mengalami gangguan dalam pendengaran akibat dari ketunarunguannya, anak terhambat dalam perkembangan inteligensi, terhambat dalam menerima informasi secara auditif, dan dalam berkomunikasi secara verbal cenderung menggunakan bahasa isyarat yang hanya dapat dimengerti oleh sebagian orang saja, untuk dapat menunjang dalam penguasaan bahasa verbalnya salah satu keterampilan yang harus dimiliki, adalah keterampilan membaca. Membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimilikinya (Bond, 1975:5), sedangkan Soedarso dalam Erni (2010 : 15) anak tunarungu memiliki potensi yang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan anak normal pada Eli Soliha, 2012 Penggunaan Media Kartu Huruf Hijaiyah dalm Meningkatkan Kemampuan Membaca Iqro Jilid 1 Pada Anak Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 umumnya. Oleh karena itu potensi tersebut memungkinkan untuk dikembangkan secara optimal sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dapat melalui pendidikan formal, non formal dan secara informal. Kebutuhan pendidikan anak tunarungu tidak terlepas dari pembelajaran bahasa Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar, karena anak-anak yang tidak memahami pentingnya membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Membaca menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, karena hampir setiap aspek kehidupan melibatkan membaca. Terkait dengan proses pembelajaran di sekolah, kemampuan membaca menjadi sesuatu yang mutlak untuk dimiliki semua siswa, termasuk mereka yang tergolong memiliki kebutuhan khusus. Pendengaran sangat penting bagi perkembangan anak baik dalam belajar maupun dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Akibat hilangya fungsi pendengaran pada anak tunarungu menyebabkan tidak semua informasi dapat diingat dengan baik sehingga menjadikan anak tunarungu sulit untuk membaca pada pelajaran di sekolah. Seberat apapun hambatan dalam indera pendengaran yang dialami anak tunarungu, tidak tertutup kemungkinan bagi mereka untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan mengandalkan indera visualnya, asalkan disertai dengan berbagai upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak, terutama pihak guru sebagai fasilitator dituntut kreatif dalam menyampaikan bahan ajar supaya menarik, dapat diterima dan dimengerti sesuai dengan kemampuan anak.

3 Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka pengembangan iman dan taqwa sangat penting ditanamkan sejak dini, sebagai pondasi awal generasi muda bangsa. Salah satu diantaranya berawal dengan memperkenalkan kitab suci Al-qur an terhadap anak-anak. Mengingat landasan bagi umat Islam adalah Al-qur an, maka sudah seharusnya setiap umat Islam dapat membaca kitab suci tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Salih dalam Ernawati (2008 : 6) mendefinisikan Al-qur an sebagai berikut : Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir di mana membacanya termasuk ibadah. Namun kenyataannya tidak demikian, masih banyak khususnya anak-anak luar biasa yang belum bisa membaca Al-qur an. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dalam membaca Al-qur an. Kurangnya minat membaca ini mungkin disebabkan metode pembelajaran Al-qur an yang kurang menarik dan cenderung monoton. Oleh karena itu, perlu adanya motivasi yang dapat membawa anak tunarungu belajar Al-qur an secara menarik. Keterampilan membaca Al-qur an diawali melalui pengenalan huruf hijaiyah dengan menggunakan iqro, sebuah buku yang berisikan huruf-huruf hijaiyah dimulai dari iqro satu sampai iqro enam. Pembelajaran Al-qur an dengan menggunakan iqro sudah lazim digunakan, namun banyak cara atau metode dalam mempelajarinya sehingga anak tidak mudah bosan dalam belajar membaca iqro. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada siswa SLB B, ada siswa tunarungu yang mengalami hambatan dalam membaca iqro. Setelah dilakukan

4 asesmen kemampuan membaca iqro, penulis mendapat hasil bahwa kemampuan membacanya baru sampai pada huruf ض. Melalui penelitian ini ingin membantu mengatasi dampak dari ketertinggalan kemampuan membaca iqro tersebut dengan menggunakan media kartu huruf hijaiyah karena media ini dapat mengakomodasi kebutuhan khusus, anak tersebut masih berada pada tahap membaca. Media kartu huruf yang dimaksud adalah kartu huruf yang dimodifikasi dari suatu huruf nyata dan jelas menuju simbol kata yang abstrak berupa huruf hijaiyah. Media kartu ini berukuran 8 cm x 13 cm dengan masing-masing kartu terdiri dari 1 huruf hijaiyah. Belajar membaca iqro ini menggunakan kartu huruf hijaiyah, nampaknya belum dimanfaatkan sekolah sebagai media dalam membantu membaca Alqur an. Dengan hal tersebut maka penulis mencoba memanfaatkan media itu sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan membaca iqro jilid 1 khususnya pada anak tunarungu. Maka penulis mencoba mengungkapkan masalah tersebut dengan judul Penggunaan Media Kartu Huruf Hijaiyah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Iqro Jilid 1 Pada Anak Tunarungu. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Minat anak dalam membaca iqro yang berakibat kurang optimal sehingga tahap membaca Al-qur an pun terhambat.

5 2. Anak tunarungu mengalami kesulitan dalam membedakan bentuk huruf ف غ ع ظ ط. 3. Variasi dalam pembelajaran yang terbatas sehingga cenderung membosankan dan mengakibatkan kurang optimal dalam membaca iqro jilid 1 pada anak tunarungu. 4. Kurangnya penggunaan media pembelajaran iqro di sekolah untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat berpengaruh pada kemampuan membaca iqro. C. Batasan Masalah Huruf arab atau huruf al-qur an disebut huruf hijaiyah berjumlah 29 huruf. Huruf hijaiyah dapat dibaca apabila telah diberi tanda baca atau berharakat. Harakat-harakat itulah yang akan membedakan bunyi bacaan huruf tersebut. Huruf hijaiyah berbeda dengan huruf latin, huruf latin dapat dibaca ketika dua jenis hurufnya disatukan (yaitu huruf konsonan dan huruf vokal). Bagi anak tunarungu salah satu kelemahan yang dimiliki dalam membaca kalimat adalah sulit mengungkapkan atau mengeja masing-masing huruf. Kebanyakan anak tunarungu dalam belajar membaca menggunakan satu suku kata atau lebih. Dalam huruf hijaiyah memiliki kesamaan dengan huruf latin setelah huruf hijaiyah tersebut diberi tanda baca atau harakat. Setiap huruf hijaiyah yang telah diberi tanda baca memiliki arti satu suku kata.

6 Sehubungan dengan banyaknya huruf hijaiyah tersebut maka peneliti dalam penelitian ini hanya membatasi pada 5 (lima) huruf hijaiyah yaitu : ف غ ع ظ ط Kelima huruf tersebut memiliki kesamaan dalam bentuk huruf, dan pengucapanya. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan kepada dua siswa anak tunarungu kelas D3 SLB Ar Rahman Kota Bandung. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan Apakah penggunaan media kartu huruf hijaiyah dapat meningkatkan kemampuan membaca iqro jilid 1 pada anak tunarungu? E. Variabel Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Sebaliknya variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sunanto, 2005 : 31). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan kartu huruf hijaiyah. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan kartu huruf hijaiyah. Kartu huruf hijaiyah ialah sebagai media pembelajaran yang digunakan kepada anak dalam bentuk kartu yang sudah diberi tulisan huruf hijaiyah atau huruf arab untuk dibaca. Lalu diletakkan di atas meja, setelah itu anak harus mengucapkan satu persatu kartu huruf hijaiyah. Sehingga

7 dengan penggunaan media kartu huruf ini dapat membantu anak tunarungu untuk mengenali huruf dan mempermudah dalam membaca iqro. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu meningkatkan membaca iqro jilid 1 dengan tiga aspek diantaranya aspek menunjukkan huruf hijaiyah serta tulisannya, aspek membedakan huruf hijaiyah yang hampir sama/mirip dalam ucapan, dan aspek mengucapkan huruf hijaiyah. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi (yang menjadi akibat) karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah meningkatkan membaca iqro jilid 1. Membaca iqro jilid 1 adalah salah satu cara cepat belajar membaca Al-qur an. Iqro jilid 1 yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kartu huruf hijaiyah yang diucapkan, ditunjukkan dan dibedakan huruf sebelumnya. F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu huruf hijaiyah dapat meningkatkan membaca iqro jilid 1 anak tunarungu. Tujuan khusus penelitian ini adalah : 1. Anak dapat membaca huruf ط 2. Anak dapat membaca huruf ظ 3. Anak dapat membaca huruf ع 4. Anak dapat membaca huruf غ

8 5. Anak dapat membaca huruf ف Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini, diantaranya : 1. Kegunaan Teoritis a. Memberikan kemudahan dengan penggunaan media kartu huruf hijaiyah dalam membaca Iqro jilid 1 sebagai modal utama dalam membaca Alqur an sedini mungkin pada anak tunarungu. b. Dapat menambah khazanah keilmuan mengenai membaca iqro pada anak tunarungu. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi siswa, diharapkan dengan penggunaan kartu huruf hijaiyah ini dapat digunakan dalam membaca iqro jilid 1 yang tentunya akan membawa dampak positif pada siswa terhadap kelancaran membaca Al-qur an. b. Bagi orang tua dan guru, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan media pembelajaran yang menarik untuk melatih membaca anak tunarungu.