BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wayang Orang adalah sebuah pertunjukan yang merupakan berwujudan hidup dari Wayang Kulit, dimana yang menjadi Wayang adalah figur manusia. Wayang Orang mengangkat cerita Mahabaratha dan Ramayana. Terdapat dua jenis Wayang Orang Jawa, yaitu Wayang Orang Yogyakarta dan Wayang Orang Surakarta atau Solo. Menurut informasi yang tertulis pada blog Seni dan Budaya Indonesia, Wayang Orang diciptakan oleh Kanjeng Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I. Pada waktu itu para pemainnya berasal dari abdi dalem istana. 1 Pada dasarnya, Wayang Orang adalah seni pertunjukan yang menarik dan mampu memberikan banyak nilai hidup. Namun, daya tariknya sekarang tidak cukup kuat untuk menarik minat anak muda Jakarta khususnya. Seperti yang tertulis di sebuah artikel Wayang Orang Baratha 39 Years of 1 Susanto, Heru, Sejarah Wayang Orang Di Jawa (Blog Seni budaya Indonesia, 2011) http://heroesoesanto.blogspot.com/2011/03/sejarah-wayang-orang-dijawa.html diakses tanggal 3 Desember 2011 1
Undiying Love, dalam BALI & BEYOND 1, di kota besar seperti Jakarta, berat untuk seni tradisional untuk bertahan diantara aliran hiburan dan budaya populer yang tak ada habisnya. Sejatinya dibangun di kalangan masyarakat agraris, sulit bagi Wayang Orang untuk terkoneksi dengan kehidupan modern jaman sekarang (Patricia Ivana: 2011). Berdasarkan keprihatinan tersebut, penulis berkeinginan untuk mengangkat kembali Wayang Orang Jawa kedalam bentuk yang lebih modern. Keinginan ini akan dicapai dengan percobaan mengubah foto tampilan Wayang Orang kedalam bentuk Wedha s Pop Art Portrait (WPAP). WPAP sebagai seni modern Indonesia saat ini tengah berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah peminat dan pelaku yang tergabung dalam komunitas online WPAP Community, dan banyaknya umpan balik yang baik terhadap WPAP dalam setiap pameran. Eksistensi WPAP menurut penulis mempunyai potensi untuk mengedepankan dan menyajikan kembali gambaran yang berupa foto Wayang Orang. Dengan demikian, diharapkan gambaran penampilan Wayang Orang dapat muncul dalam bentuk baru yang lebih modern. Pada pelaksanaannya, panelitian akan 1 Ivana, Patricia, Wayang orang Bataha 39 Years of Undying Love http://www.baliandbeyond.co.id/detailarticle-7-wayang-orang-bharata--39-yearsof-undying-love.html diakses tanggal 3 Desember 2011. 2
dititikberatkan kepada WPAP sebagai teknik dan metodologi desain yang digunakan penulis untuk mengubah tampilan foto dari klimaks cerita Sendratari Wayang Orang lakon Durga Ruwat. 1.1. Rumusan Masalah Bagaimana cara menyajikan gambar tokoh Wayang Orang Jawa kedalam sebuah bentuk seni Indonesia yang lebih modern? 1.2. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, penelitian ini akan dibatasi dengan beberapa pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Isi materi berupa foto pertunjukan Sendratari Wayang Orang yang dibuat kembali dalam bentuk yang mengikuti aturan teknis pembuatan WPAP 2. Gambar WPAP diperoleh dengan cara mengubah foto berbasis bitmap kedalam bentuk vector menggunakan Adobe Illustrator. 3. Wayang Orang yang menjadi obyek penelitian penulis adalah Wayang Orang Jawa Surakarta dengan lakon Durga Ruwat. 4. Karya yang dibuat hanya menggambarkan tentang klimaks yang terjadi di dalam cerita Durga Ruwat sesuai dengan observasi penulis. Cerita lain baik yang berkaitan maupun tidak, bukan menjadi wilayah 3
penelitian penulis. Penulis tidak akan melakukan pengubahan apapun terhadap cerita. 5. Penulis tidak melakukan proses pengambilan (pemotretan) gambar foto yang akan menjadi dasar pembuatan WPAP. 6. Hasil akhir berupa sebuah karya poster yang dicetak menggunakan fasilitas digital printing berukuran 120 x 160 cm, mendatar (landscape). 7. Pengaplikasian warna dan teknik pembuatan plane (Wedha menyebutnya dengan istilah faceting) dilakukan sesuai dengan aturan WPAP, makna dan bentuk asli kedaerahan akan dikesampingkan. 8. Teknik vektorisasi (tracing) dilakukan menurut teknik WPAP, teknik vektorisasi lain yang sekiranya tidak relevan dengan WPAP akan dikesampingkan. 9. Karya WPAP yang dibuat tidak hanya mengambil wajah manusia sebagai obyek, melainkan seluruh badan tokoh untuk menunjukkan posisi dan peran tokoh tersebut dalam cerita. 10. Penulis mengomposisikan foto-foto tokoh yang berperan penting dalam klimaks cerita dapat berada dalam satu frame. 11. Penulis tidak melakukan penelitian dan memberikan bahasan tentang segala hal yang berkaitan dengan aspek studi tentang lambang dan metafor, relasi lambang dengan maknanya, relasi antara lambang dalam pengaruhnya dengan kehidupan manusia yang menggunakan lambang tersebut, ataupun latar belakang budaya yang menyebabkan 4
terbentuknya sebuah lambang; baik yang terkandung dalam cerita, pakaian, gerakan, bahasa, maupun tata panggung dan lampu pertunjukan Sendratari Wayang Orang lakon Durga Ruwat. 12. Penempatan keempat gambar WPAP pemain Wayang Orang diatur dengan mempertimbangkan prinsip desain yang lebih lanjut akan dipaparkan di Bab II. 13. Karya tugas akhir dibuat berdasarkan imajinasi penulis yang menggambarkan detik pergantian rupa Bethari Durga menjadi Dewi Uma. 1.3. Tujuan Penelitian Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Tujuan tersebut adalah: Mengaplikasikan teknik WPAP untuk foto yang bukan hanya wajah manusia, melainkan seluruh tubuh. Meninjau WPAP dari sisi pandang WPAP sebagai suatu obyek ilmu baru yang patut dipelajari. Mengetahui kemungkinan WPAP dapat diaplikasikan dalam sebuah adegan yang menceritakan sesuatu, dalam hal ini adalah klimaks cerita Durga Ruwat. Menghasilkan kolaborasi antara seni Wayang Orang sebagai seni tradisional Indonesia kedalam bentuk baru yang lebih modern, yaitu WPAP, yang akan diwujudkan dalam bentuk sebuah poster. 5
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tugas akhir yang berupa poster ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada: Masyarakat Umum Dengan adanya poster ini, diharapkan dapat menjadi sarana pengingat bagi masyarakat akan kebudayaan tradisional, khususnya Wayang Orang Jawa, dan selanjutnya akan muncul ketertarikan terhadap kebudayaan Indonesia pada umumnya. Eksistensi Wayang Orang Jawa Poster ini mengedepankan Wayang Orang Jawa dalam bentuk WPAP yang lebih modern. Diharapkan dengan adanya poster ini, akan muncul dampak positif berupa munculnya rasa ingin tahu mengenai Wayang Orang di masyarakat. Dengan demikian, akan muncul peminat-peminat baru dan diharapkan eksistensi Wayang Orang Jawa secara keseluruhan di Indonesia akan tetap terjaga. Wedha s Pop Art Portrait Penelitian ini diharapkan mampu memberikan persepsi baru bahwa WPAP dapat bersifat lebih fleksibel dengan menggambarkan suatu cerita dan penggunaan tekniknya tidak hanya terbatas pada wajah manusia saja. Penelitian berikutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber yang berguna untuk penelitian lebih lanjut mengenai WPAP di dunia pendidikan. 6