BAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. terkadang tidak pasti dan banyak perusahaan-perusahaan yang terjadi, perusahaan

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. antara perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentanoe Kertonegoro

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA)

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan - perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi didirikan

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi ini pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan seperti mengakibatkan para manajer perusahaan berusaha. meningkatkan keuntungan dengan berbagai cara, dan hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti perlu menetapkan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Kanada sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

ini, terutama harapan dari pihak-pihak yang menginvestasikan dananya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

pemsahaan. Pengukuran tersebut antara lain dapat digunakan sebagai dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

Economic Value Added (EVA)

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha yang semakin berkembang saat ini membuat persaingan semakin

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI

perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pasar modal Indonesia resmi dimulai pada tahun 1977 sewaktu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

ABSTRAK. Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan pilihan jenis-jenis investasi serta perantara untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tercatat di pasar modal. Bila seorang investor ingin mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipatgandakan kekayaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan dalam pendapatannya bahkan ada juga beberapa yang mengalami kerugian. Hal ini terus berlangsung semenjak pertengahan tahun 1997an yang menyebabkan kemunduran ekonomi Indonesia secara mendasar. Nilai rupiah yang terus melemah hingga mencapai 4 sampai 5 kali lipat pada pertengahan tahun 1998 telah menyebabkan tidak menentunya ekonomi yang ditandai oleh merosotnya pertumbuhan ekonomi, tingginya inflasi, jutaaan pegawai yang terkena PHK dan menurunnya tingkat pendapatan masyarakat. Apabila perusahaan sering mengalami kerugian maka dapat dipastikan modal perusahaan terus berkurang, sehingga dapat mengganggu kelangsungan perusahaan yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Agar perusahaan dapat terus berjalan maka diperlukan modal. Untuk dapat memperoleh modal maka perusahaan dapat menarik investor untuk melakukan investasi penanaman modal di perusahaan. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang disetor investor, maka diperlukan adanya pengukuran terhadap kinerja perusahaan. Berbagai aspek perlu dipertimbangkan dalam pengukuran kinerja ini, hal ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu mengelola dana yang berasal dari investor atau pemegang saham, dengan menilai seberapa besar capital gain yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Semakin tinggi capital gain yang diberikan perusahaan kepada investor maka akan semakin tinggi nilai perusahaan yang tercermin di bursa efek. Kondisi ini

biasanya terjadi pada perusahaan yang go public atau Perusahaan Terbuka (Tbk), yang menjual saham di pasar modal atau bursa efek. Perusahaan go public adalah perusahaan yang sudah menjual sahamnya ke masyarakat umum. Go public merupakan proses timbal balik antara perusahaan yang membutuhkan modal untuk meningkatkan kegiatan usahanya dengan investor yang menanamkan modalnya kepada perusahaan. Dengan go public, investor akan mempunyai kesempatan untuk melakukan investasi dengan prospek hasil dan ikut menentukan kebijakan pengelolaan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan perusahaan dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap kinerja perusahaan, selain itu kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham perusahaan di pasar modal. Harga saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen perusahaan telah berhasil mengelola perusahaan atas nama para pemegang saham sehingga kekuatan pasar di bursa ditunjukan dengan adanya transaksi jual beli saham perusahaan tersebut di pasar modal. Terjadinya transaksi jual beli tersebut didasarkan pada pengamatan para investor terhadap kinerja perusahaan sehingga perusahaan yang memiliki kinerja yang baik maka akan memiliki prospek kenaikan harga saham yang cepat. Tujuan investor memiliki saham adalah untuk memperoleh keuntungan dari kepemilikan saham berupa deviden kas (pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham berdasarkan besarnya saham yang dimiliki) atau capital gain (selisih harga beli dan harga jual saham). dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan para pemegang saham yang tidak puas terhadap kinerja perusahaan dapat menjual saham yang dimiliki.

Selama ini metode yang biasa dipergunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah metode Return On Investnment (ROI), yaitu salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (Net Operating Income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (Net operating assets). Kemudian, disadari bahwa rasio keuangan sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan ini memiliki beberapa kelemahan, kelemahan utamanya adalah bahwa rasio keuangan tersebut tidak memasukan unsur biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah menciptakan nilai atau tidak. Selain itu dalam menganalisis setiap rasio, angka-angka yang diperoleh dari perhitungan tidak bisa berdiri sendiri. Rasio-rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal berikut ini bisa terpenuhi, yaitu adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang hampir sama dan juga harus diadakan analisis kecenderungan (trend) dari setiap rasio terhadap rasio-rasio sebelumnya. Mengingat keterbatasan analisis rasio keuangan tersebut sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan, maka terdapat pendekatan konsep baru yang disebut metode Economic Value Added (EVA). Konsep Economic Value Added (EVA) adalah pengukuran kinerja perusahaan yang harus mempertimbangkan harapan pada penyandang dana secara adil dengan mempertimbangkan biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital). Dengan perhitungan Economic Value Added, diharapkan dapat

memperoleh hasil perhitungan nilai ekonomi perusahaan yang realistis, dan juga dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga dapat mempermudah para pemakai laporan keuangan dalam melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan dalam rangka pembuatan keputusan untuk berinvestasi. Konsep EVA secara sederhana dapat dinyatakan sebagai ukuran perhitungan riil dari operasi perusahaan. EVA diperoleh dari laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT) dikurangi biaya modal (cost of capital), yaitu jumlah dana yang tersedia bagi perusahaan yang merupakan jumlah dari total utang dan modal saham dikalikan dengan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). Merujuk pada karya ilmiah yang pada umumnya hanya menggunakan analisis rasio khususnya ROI dalam mengukur kinerja suatu perusahaan, diantaranya : 1. Analisis ROI Guna Mengukur Efektivitas Operasi Perusahaan pada CV.Gema Risalah Press bandung (Eny Daryathy,2000) Dalam penelitian ini penulis menjelaskan bahwa melalui analisis ROI diharapkan mampu mengukur tingkat kegiatan (operasi) perusahaan yang telah dilaksanakan, apakah laba yang diperoleh telah maksimal atau belum. Apabila operasi perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya telah maksimal atau telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka operasi perusahaan dapat dikatakan telah efektif. Namun apabila tujuan tidak tercapai, maka operasi perusahaan belum berjalan efektif. Keadaan seperti ini mengharuskan manajemen melakukan usahausaha agar operasi perusahaan berjalan efektif.

2. Analisis Rasio Untuk menilai Kinerja Keuangan pada PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Barat cabang Bandung (Nike Sufiani,2001) Dalam penelitian ini penulis menganalisis laporan keuangan PT. PLN selama empat tahun terakhir. Analisis laporan keuangan tersebut menggunakan analisis rasio keuangan dan akan dikaitkan dengan penilaian kinerja keuangan BUMN yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan BUMN yang bersangkutan. Tingkat kesehatan BUMN diperoleh berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh manajemen dalam mengelola usaha pada suatu periode dengan target yang telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas, maka penulis berusaha melihat sisi lain dari pengukuran kinerja perusahaan yaitu mencoba menilai kinerja perusahaan dengan menggunakan metode EVA. Penggunaan EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan diharapkan lebih akurat dan tepat. Dengan demikian judul dalam penelitian ini sebagai berikut : Analisis Perbandingan Antara Metode Return On Investment (ROI) dengan Metode Economic Value Added (EVA) sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan ( pada PT.Fast Food Indonesia Tbk) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian tersebut, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kinerja keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk apabila diukur dengan metode Return On Investment.

2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk apabila diukur dengan metode Economic Value Added sebagai alternatif pengukuran kinerja keuangan perusahaan. 3. Bagaimana perbedaan antara metode Return On Investment dan metode Economic Value Added sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara metode Return On Investment (ROI), dengan metode Economics Value Added (EVA). 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan pembahasan skripsi ini didasarkan pada rumusan masalah dan ruang lingkup bahasannya. Berdasarkan hal tersebut di atas maka, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk berdasarkan metode ROI (Return On Investment). 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Fast Sood Indonesia Tbk berdasarkan metode EVA (Economic Value Added). 3. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan antara metode ROI dan metode EVA sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan PT. Fast Food Indonesia Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya mengenai perbandingan antara metode ROI dan EVA dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan. 2. Secara praktis dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian untuk membantu perusahaan sebagai masukan yang berarti, khususnya mengenai penggunaan metode ROI dan EVA sebagai salah satu pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusan. Penelitian selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi, khususnya untuk mengkaji lebih dalam terhadap permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini. 1.5 Kerangka Pemikiran, Asumsi dan Pertanyaan Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan merupakan organisasi atau lembaga yang mengubah keahlian atau material (sumber ekonomi) menjadi produk barang atau jasa untuk memuaskan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah informasi akuntansi. Informasi ini disajikan dalam sebuah bentuk yang disebut laporan keuangan. Pada pelaporan keuangan terdapat dua laporan penting yang harus disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua laporan tersebut adalah laporan neraca dan laporan rugi laba. Neraca adalah suatu laporan yang menunjukan

tentang perkiraan harta, utang, dan modal perusahaan. Sedangkan laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan biaya-biaya suatu perusahaan. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil suatu usaha perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Dengan demikian laporan keuangan merupakan sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa informasi yang ada dalam laporan keuangan tidak hanya diperlukan oleh pihak internal perusahaan, akan tetapi informasi ini juga diperlukan oleh pihak eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Berdasarkan hal tersebut, data-data keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak yang berkepentingan apabila datadata tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dianalisis lebih lanjut sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan menurut IAI (1995): Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk mengetahui kinerja perusahaan diperlukan adanya suatu penilaian. Penilaian kinerja ini selain berfungsi sebagai alat bantu bagi perusahaan di dalam proses pengambilan keputusan, juga memperlihatkan kepada investor maupun masyarakat secara umum bahwa perusahaan mempunyai kredibilitas yang baik. Penilaian dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan dan juga dapat dipergunakan sebagai dasar untuk penyusunan sistem penghargaan dalam perusahaan.

Untuk melakukan evaluasi atas kinerja keuangan diperlukan suatu tolak ukur yang dapat menentukan apakah kinerja keuangan berjalan baik atau tidak. Sekarang ini telah banyak metode analisis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan, salah satunya adalah metode Return On Investment (ROI) yang penggunaannya sudah banyak dilakukan perusahaan di Indonesia. Metode ROI adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets). Munawir (89:2004) mengungkapkan : Return on investment adalah metode yang menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating asset). Metode lain yang dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah Economic Value Added (EVA) yang merupakan tipe yang lebih spesifik dari perhitungan ROI. EVA merupakan inidikator untuk mengukur kekayaan pemegang saham dalam jangka waktu tertentu. Siddharta Utama (1997:10) mengatakan : EVA merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai (create value) bagi pemilik perusahaan, ini sejalan dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.

Gambar 1.1 Bagan Alur Kerangka Pemikiran Penilaian Kinerja Perusahaan PT. Fast Food Indonesia Tbk Kinerja Perusahaan Diukur Dengan Menggunakan Metode ROI Kinerja Perusahaan Diukur Dengan Menggunakan Metode EVA Indikator Metode ROI - Laba Bersih Sebelum Pajak - Total Aktiva Usaha Indikator Metode EVA - Biaya Utang - Biaya Modal Saham Biasa - Struktur Permodalan Neraca - WACC - NOPAT Analisis Perbandingan Antara Metode ROI Dengan Metode EVA Sebagai pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada PT. Fast Food Indonesia Tbk)

1.5.2 Asumsi Suatu penelitian memerlukan asumsi, karena asumsi akan memberikan arah penelitian yang tepat. Seperti yang diungkapkan Komaruddin dan Yooke Tjuparman S Komarudin (2000 : 23), yaitu Perumusan asumsi dalam karya tulis ilmiah, terutama untuk membatasi masalah, dan sekaligus membatasi variabel yang akan diamati. Asumsi dalam penelitian ini adalah : 1. Tidak ada perubahan kebijaksanaan yang terjadi dalam perusahaan selama periode yang diteliti 2. Perusahaan berjalan normal 3. Keadaan perekonomian berjalan normal. 1.5.3 Pertanyaan Penelitian Dalam suatu penelitian tidak harus selalu menggunakan hipotesis untuk menguji permasalahannya. Hal ini tergantung pada jenis permasalaha yang diujinya. Penelitian yang sifatnya deskriptif biasanya tidak memerlukan hipotesis. Apabila suatu penelitian tidak menggunakan hipotesis dalam menguji permasalahannya maka untuk menegaskan masalah yang diteliti dapat dirumuskan dengan menggunakan pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, maka dalam menguji permasalahannya penulis menggunakan pertanyaan penelitian sebagai arah pelaksanaan penelitian yang digunakan untuk membuktikan kebenaran dari permasalahan yang akan di bahas berdasarkan teori yang ada. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan PT.Fast Food Indonesia Tbk apabila diukur dengan metode Return On Investment. 2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk apabila diukur dengan metode Economic Value Added sebagai alternatif pengukuran kinerja keuangan perusahaan. 3. Adakah perbedaan antara metode Return On Investment dan metode Economic Value Added sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Fast Food Indonesia Tbk Jl. M.T. Haryono Kav 7 Jakarta 12810. Waktu untuk menyelesaikan penelitian ini adalah dari bulan April 2007 sampai dengan selesai. Alasan pemilihan perusahaan karena PT. Fast Food Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang telah go public yang menjadi pelopor dalam bidang makanan cepat saji di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan sebagian dari modalnya kepada masyarakat umum untuk membiayai kegiatan investasi Perseroan berupa barang modal dan untuk pelunasan sebagian pinjaman bank atau lembaga keuangan.