BAB I. PENDAI-W LlJAN. kecemasan pad a dirinya. Freud ( dalam Hall dan Lindsey, 1993: 81) mengatakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

PERBEDAAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE ANTARA IBU BEKERJA DENGAN IBU TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pengalaman baru yang dial ami oleh individu dalam kehidupannya

BABI PENDAHULUAN. Dalam peri ode kehidupan seorang wanita, setelah melalui peri ode usia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. lebih banyak dari pada penduduk berjenis kelamin laki-laki. Sejalan dengan

BABI PENDAHULUAN. Dalam hidupnya manusia mengalami proses perkembangan, yaitu dari kecil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

Dalam keluarga, semua orangtua berusaha untuk mendidik anak-anaknya. agar dapat menjadi individu yang baik, bertanggungjawab, dan dapat hidup secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan perkembangan seseorang, semakin meningkatnya usia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan dalam dua bentuk yang berbeda, baik. secara fisik maupun psikis, yang kemudian diberi sebutan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang baik antara dirinya dan lingkungan (Kristiyani, 2001). Penyesuaian diri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

Dewasa ini obesitas atau kegemukan merupakan salah satu masalah utama di

Dalam sebuah siklus kehidupan, masa puber merupakan salah satu masa. yang tidak mudah untuk dilalui oleh individu. Masa puber dianggap sebagai masa

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

Pola pikir manusia yang sernakin berkembang menyebabkan kehidupan. merel mengalami peningkatan di berbagai bidang pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

Bab 1 PENDAHULUAN. prestasi yang memuaskan dan lain sebagainya (Hurlock dalam Euis sri dan. beban bagi keluarga dan masyarakat. wanita ada juga yang

BABI PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang menyertai dalam

BABI PENDAHULUAN. Sepanjang rentang kehidupan, setiap individu melewati beberapa fase

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BABI PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang ealon ibu. Semua itu tergantung dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH

kalangan masyarakat, tak terkecuali di kalangan remaja. Beberapa kejadian misalnya; kehilangan orang yang dicintai, konflik keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. individu bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, agar. dalam kehidupan suami istri. Putusnya hubungan perkawinan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

NURDIYANTO F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam suku dan sebagian besar suku yang menghuni kabupaten Merangin

Psikologi Kepribadian I Sejarah Psikoanalisa Dasar & Teori Sigmund Freud

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB V HASIL PENELITIAN. 1. Rekap Tema dan Matriks Antar Tema

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (alasan dan temuan/teori pendukung)

BABI PENDAHULUAN. A walnya manusia diciptakan baik adanya, seumpama selembar kertas putih

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BABI PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas manus1a yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Remaja kota besar khususnya Jakarta semakin berani melakukan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya

BABI. dewasa dan dijadikan bagian inti dari kehidupan. Kartono (2000: 231) anak-anak yang memberikan kegairahan, kegembiraan, dan arti tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BABI PENDAHULUAN. Pada dasamya manusia merupakan individu yang beikembang. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain

BAB II TINJAUAN TEORITIS

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BABI PENDAHULUAN. suami istri adalah hubungan seks yang sehat. Dalam hubungan suami istri

BAB I PENDAHULUAN. dari kemacetan hingga persaingan bisnis serta tuntutan ekonomi kian

BABI PENDAHULUAN. Anak adalah permata bagi sebuah keluarga. Anak adalah sebuah karunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam sebuah rumah tangga setiap pasangan suami istri yang akan

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah mengentaskan anak (the launching of a child) menuju kehidupan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menopause dari bahasa Latin, Mensis, bulan, dan bahasa Yunani pausis,

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BABI PENDAHULUAN. Dalam menjalani suatu kehidupan, banyak orang yang mempunyai pemikiran

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN

BAB I PENDAI-W LlJAN 1.1. La tar Belakang Permasalahan Setiap individu pasti pemah mengalami situasi yang menimbulkan kecemasan pad a dirinya. Freud ( dalam Hall dan Lindsey, 1993: 81) mengatakan kecemasan ditimbulkan oleh sebab-sebab dari luar dan kecemasan berfungsi untuk memperingatkan pribadi akan adanya bahaya. Menurut Lazarus, Maramis, dan Kartono (dalam Effendi dan Tjahjono. 1999: 216) kecemasan juga mempakan manifestasi dari berbagai emosi yang bercampur-baur, yang terjadi ketika individu sedang mengalami tekanan perasaan. tekanan batin, maupun keteganganketegangan mental, sehingga individu kehilangan kemampuan penyesuaian diri. Pada usia madya atau usia setengah baya, kecemasan akan muncul menyertai wan ita yang memasuki masa menopause. Gunarsa (2000: 83) menjelaskan bahwa kecemasan mempakan salah satu gejala yang akan dialami wanita pada saat memasuki masa menopause. Kecemasan wanita menopause dapat disebabkan karena berakhimya masa reproduksi yang berarti berhentinya nafsu seksual dan fisik. Apalagi wanita akan menyadari dirinya akan menjadi tua, yang berarti kecantikannya akan memudar. Seiring dengan hal itu vitalitas dan fungsi organ-organ tubuhnya akan menumn. Hal ini dapat menghilangkan kebanggaannya sebagai wanita. Keadaan ini dikhawatirkan akan mempengamhi hubungannya dengan suami dan lingkungan sosialnya (Kasdu, 2002: 36). Hal tersebut didukung dengan adanya artikel "Wanita Menopause, Jangan Takut Hasrat Seks Menurun" (Jawa Pos. 14 April 2004: 29,39) mengenai ketakutan wanita menopause akan menurunnya hasrat seksual, sehingga

2 dibutuhkan adanya komunikasi dan dukungan dari suami agar dapat mengerti keadaan istri. Kurangnya dukungan dan perhatian yang berasal dari anak-anak dapat pula membuat wanita menopause merasa cemas. Dari hasil wawancara pada beberapa wanita menopause, peneliti menemukan bahwa wanita menopause seringkali mengkhawatirkan hubungannya dengan anak-anak yang menjadi kurang harmonis setelah mereka memasuki masa menopause. Wanita menopause merasa anak-anaknya sudah tidak bangga lagi pada ibunya karena perubahanperubahan yang teijadi setelah memasuki masa menopause. Menurut Maspattella (Jawa Pos, 7 April 2004: 7) "Bila seseorang ridak siap mental menghadapi periode menopause dapat mengakibatkan stres, lebih-lebih jika lingkungan psikososialnya tidak memberikan dukungan. Akibatnya seorang wanita akan merasa tidak diperhatikan dan tidak dihargai". Dukungan sosial berperan penting dalam memelihara keadaan psikologis individu yang mengalami tekanan. Dukungan tersebut melibatkan hubungan sosial yang berarti, sehingga dapat menimbulkan pengaruh positif yang dapat mengurangi gangguan psikologis sebagai pengaruh dari tekanan. Dukungan sosial yang berasal dari keluarga dapat menunmkan stressor dan bekerja sebagai pelindung untuk melawan perubahan peristiwa kehidupan tersebut, misalnya pembahan yang dialami wanita pada saat memasuki masa menopause (Effendi dan Tjahjono, 1999: 218). Dukungan sosial yang diterima individu akan mempengamhi cara individual menghadapi kecemasan. Pada saat individu yakin bahwa mereka mempunyai dukungan dari keluarga maka kemampuan mengatasi pengaruh kecemasan yang memgikan akan meningkat (Effendi dan Tjahjono, 1999: 219).

3 Namun keyakinan individu bahwa mereka mempunyai dukungan dmi keluarga terkadang tidak ada dan seringkali wanita menopause mempunya1 persepsi yang negatif terhadap adanya dukungan dari keluarganya, sehingga ia merasa tidak diperhatikan, kesepian, terutama pada masa ini wanita memiliki emosi yang labil (Kasdu, 2002: 35). Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 1992: 51). Persepsi wan ita menopause yang negatif terhadap adanya dukungan dari keluarga inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab meningkatnya kecemasan pada wanita menopause, sehingga kecemasan ini dapat mengakibatkan stres (Mackenzie, 1995: 118), gangguan-gangguan kesehatan dan dampak lainnya yang membuat wanita menjalani masa menopause dengan tidak menyenangkan. Bertitik tolak dari gambaran di atas, maka peneliti tertarik lmtuk mengkaji tentang "Hubungan antara Persepsi terhadap adanya Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan \\'anita Menopause". 1.2. B~ttasan Masalah ~ Banyak fa~tor yang dapat mempengaruhi kecemasan wanita menopause. ~ I --.- ' tetapi pada penelitian ini hanya ditinjau dari persepsi terhadap adanya dukungan sosial keluarga. Penelitian ini mempakan studi korelasional yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi terhadap adanya dukungan sosial keluarga dengan kecemasan wanita menopause. Populasi dari penelitian ini adalah wanita menopause yang bemsia antara 45-55 tahun dan berstatus sebagai ibu rumah tangga. Pada usia ini wanita baru

4 sa_1a memasuki masa menopause, sehingga pembahan yang terjadi seperti menunmnya fungsi seksual dan gejala-gejala lainnya akan sangat terasa, dan wanita yang tidak s1ap menghadapi perubahan pada masa menopause akan menganggap perubahan tersebut sebagai ancaman dalam hidupnya, hal ini menumt Freud (dalam Hall dan Lindzey, 1993: 80) dapat menyebabkan kecemasan, terutama bila wanita kesulitan menghadapi stimulasi berlebihan yang tidak berhasil dikendalikan oleh ego, maka ego menjadi diliputi kecemasan. 1.3. Rumusan Masalab Berdasarkan Jatar belakang pennasalahan dan batasan masalah, maka peneliti merumuskan pennasalahannya sebagai berikut: "Apakah ada hubungan negatif yang sit,'llifikan antara persepsi terhadap adanya dukungan sosial keluarga dengan kecemasan wanita menopause')" 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya hubungan negatif yang signifikan antara persepsi terhadap adanya dukungan sosial keluarga dengan kecemasan wanita menopause. 1.5. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan Lmtuk dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: l. Manfaat teoritis Basil penelitian dapat dijadikan masukan untuk teori-teori tentang kecemasan dan persepsi khususnya yang dialami wanita menopause.

5 ' Manfaat praktis a. Bagi wan ita menopause Dari hasil penelitia11 ini, wanita menopause diharapkan dapat memperbaiki cara berpikimya, sehingga dapat menghasilka11 persepsi ya11g positif terhadap adanya dukungan sosial keluarga da11 dapat mereduksi kecemasan yang dialami. b. Bagi keluarga Dari hasil penelitia11 ini, diharapka11 keluarga dapat memberika11 dukunga11 bagi wanita menopause ya11g memasuki masa menopause agar dapat menjalani masa menopause denga11 lebih menyenm1gkan.