GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 311 TAHUN 1991

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 313 TAHUN 1990

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 542 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 41 TAHUN 1993

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 659 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 517 TAHUN 1990

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 1998 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 71 TAHUN 1996

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 58 TAHUN 1997 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 87 TAHUN 1996

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/12/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 102 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 82 /KPTS/013/2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/13/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 101 TAHUN 1990 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 618 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/47/KPTS/013/2003 TENTANG KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 35 TAHUN 1995 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 99 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 232 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 506 TAHUN 1990

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/131/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 193 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 65 TAHUN 1996

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 194 TAHUN 1982 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 99 TAHUN 1990 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 441 TAHUN 1991 TENTANG TIM INTENSIFIKASI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/7/KPTS/013/2006 TENTANG TIM PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 32 TAHUN 1990

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 274 TAHUN 1991

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 552 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 15 TAHUN 1992 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 198 TAHUN 1990 TENTANG PENGAMANAN JARINGAN IRIGASI DAN BANGUNAN PELENGKAPNYA DI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH SAKIT PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/129/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 698 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 30 TAHUN 1995 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 18 TAHUN 1996 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 85 TAHUN 1993 TENTANG DEWAN KETENAGAKERJAAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 439 TAHUN 1991

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 646 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 42 TAHUN 1992 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/14/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 263 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/63/KPTS/013/2006 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 82 TAHUN 1993 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 246 /KPTS/013/2013 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/36/KPTS/013/2006 TENTANG TIM TEKNIS OTONOMI DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 34 /KPTS/013/2008

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 122 /KPTS/013/2015 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1997 TENTANG BADAN PENGENDALI BIMBINGAN MASSAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 14 TAHUN 1990

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/42/KPTS/013/2006 TENTANG DEWAN KONSELING INVESTASI PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 1979

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 49 TAHUN 1995 TENTANG BADAN KOORDINASI KEHUMASAN (BAKOHUMAS) PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 70 TAHUN 1993 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI BATU

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/61/KPTS/013/2006 TENTANG FORUM KOORDINASI DAN INFORMASI (FORKORIN) PROPINSI JAWA TIMUR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 7 TAHUN 1997 SERI D NO. 7

NOMOR TENTANG GUBERNUR. Program (PKH) n Lembaran Negara. Negaraa Nomor. Nomor 12

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 132 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 79 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 14 /KPTS/013/2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

*49722 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 62 TAHUN 2000 (62/2000) TENTANG KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERMUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 310 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 291 /KPTS/013/2013

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 637 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 1995

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR : 103 TAHUN : 2000 SERI : D NO. 92 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 273 TAHUN 2000

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 576 TAHUN 1991 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 46 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROPINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1997 TENTANG BADAN PENGENDALI BIMBINGAN MASSAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 218 /KPTS/013/2011 TENTANG

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 238 /KPTS/013/2015

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 82 /KPTS/013/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/192/KPTS/013/2009 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 173 TAHUN 1980 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 83 /KPTS/013/2017

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/86/KPTS/013/2004 TENTANG TIM GERAKAN ELIMINASI KUSTA PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 592 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 71 TAHUN 1997 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/317/KPTS/013/2013

Transkripsi:

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 311 TAHUN 1991 TENTANG PETUNJUK PENGGUNAAN DANA PROYEK BANTUAN PEMBANGUNAN KEPADA DAERAH TINGKAT II DAN SUBSIDI BANTUAN PEMBANGUNAN KEPADA DAERAH BAWAHAN TAHUN 1991/1992 GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR MENIMBANG : a. bahwa untuk meningkatkan kemampuan dalam menangani pembangunan dan masalah-masalah mendesak yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II, dalam Tahun Anggaran 1991/1992 Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur menyediakan dana Proyek Bantuan Pembangunan kepada Daerah Tingkat II dan Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan ; b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a konsideran Menimbang ini, dan agar dapat memperoleh daya guna dan hasil guna yang optimal perlu menetapkan petunjuk penggunaan dana Proyek Bantuan Pembangunan kepada Daerah Tingkat II dan Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan Tahun Anggaran 1991/1992 dengan suatu Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur. MENGINGAT : 1. Undang - undang Nomor 5 Tahun 1974 ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor B Tahun 1975 ; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1984; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1984; 5. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1988 ; 6. Keputusan Menteri Dalam Pfegwi Nomor 903-1319 Tahun 1985; 7. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1986 ; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1988. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

9. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 1 Tahun 1991; 10.Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Tanggal 28 Pebruari 1991 Nomor 75 Tahun 1991. MEMPERHATIKAN : 1. Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 14 Pebruari 1991 Nomor : 903/696/PUOD perihal Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 1991/1992 2. Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 26 Pebruari 1991 Nomor : 050/585/SJ perihal Petunjuk Pelaksanaan Program Pernbangunan Tahun Anggaran 1991/1992. M E M U T U S K A N MENETAPKAN : KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG PETUNJUK PENGGUNAAN DANA PROYEK BANTUAN PEMBANGUNAN KEPADA DAERAH TINGKAT II DAN SUBSIDI BANTUAN PEMBANGUNAN KEPADA DAERAH BAWAHAN TAHUN 1991/1992. Pasal 1 (1) Dengan Keputusan ini disediakan dana Proyek Bantuan Pembangunan Kepada Daerah Tingkat II dan Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan untuk meningkatkan kemampuan dalam menangani pembangunan dan masalahmasalah mendesak yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Tingkat II di Jawa Timur ; (2) Dana Bantuan yang berasal dari Proyek Bantuan Pembangunan kepada Daerah Tingkat II pada dasarnya adalah berupa bantuan Proyek. (3) Dana Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan pada dasarnya berupa bantuan lumpsum. (4) Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-1319 setiap pengeluaran atas beban dana APBD disediakan dengan menerbitkan SKO sesuai dengan jadwal yang ditetapkan untuk Anggaran Belanja Pembangunan, setiap triwulan disediakan setinggi-tingginya (sesuai dengan kebijaksanaan daerah); 15 % (lima belas prosen) dan jumlah plafon kredit yang tersedia, untuk Bagian TRIWULAN I; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 2

20% (dua puluh prosen) dari jumlah plafon yang tersedia, untuk bagian TRIWULAN II ; 35 % (tiga puluh lima piosen) dari jumlah plafon kredit yang tersedia, untuk bagian TRIWULAN III 30 % (Tiga puluh prosen) dari jumlah plafon kredit yang tersedia, untuk bagian TRIWULAN IV, (5) Dana Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan berlaku untuk 1 (satu) tahun anggaran. (6) Proyek Bantuan Pembangunan kepada Daerah Tingkat II dan Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan dicatat dan atau dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II yang bersangkutan. Pasal 2 (1) Dana Proyek Bantuan Pembangunan kepada Daerah Tingkat II meliputi : a. Kelistrikan Desa; b. Bantuan Pengembangan Wilayah Kepulauan ; c. Program Pengembangan Wilayah GERBANG KERTOSUSILA; d. Bantuan Penunjangan pelaksanaan Kegiatan Program Manunggal ABRI Masuk Desa ( AMD); e. Bantuan Program Pengembangan Wilayah Jawa Timur (P.P.W); f. Bantuan Penunjangan untuk Konservasi Tanah dan Air di Jawa Timur (UPLAD AGRICULTUR); g. Bantuan Penunjang Program Khusus dan Program Pengembangan Prasarana kota Terpadu ( P.3K.T); h. Kerjasama Pembangunan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur dan Jawa Tengah (PAWON ); i. Penunjangan Operasi Tertib Lain Lintas Regional ; (2) Dana Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan yang disediakan bagi Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II di Jawa Timur meliputi : a. Proyek KIP URBAN TRANSPORT V ; b. Proyek Surabaya URBAN Transport Proyek (SUTP); c. Proyek Penyusunan Tata Ruang Ibukota Propinsi dan Ibukota Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II di Jawa Timur; d. Proyek Program Bantuan Pengembangan Wilayah Kecamatan Terpadu (PBPKT) dan Wilayah Kecamatan Rawan; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 3

e. Proyek Bantuan untuk Daerah Tingkat II yang perlu segera mendapatkan penanganan ; f. Proyek Gerakan Penghijauan terpadu di Kabupaten/ Kotamadya Daerah Tingkat II se Jawa Timur ; g. Proyek Bantuan Akademi Pemerintah Dalam Negeri (APDN) Terpusat. Pasal 3 (1) Untuk Bantuan Pengembangan Kelistrikan Desa, sasaran penggunaan dananya diarahkan bagi pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan atau Gardu Trafo Tiang (GTT) serta atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD); (2) Besarnya dana yang ditetapkan, dipadukan dengan dukungan dana Daerah Tingkat II yang bersangkutan ; (3) Lokasi Proyek ditentukan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur atas usulan dari Daerah Tingkat li; (4) Pelaksanaan pekerjaan pembangunan Kelistrikan dan Desa dapat dilaksanakan dengan cara kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Jawa Timur atau secara swakelola atau ditenderkan/dikontrakkan kepada kontraktor yang dianggap mampu ; Pasal 4 Bantuan Pengembangan Wilayah Kepulauan, sasaran penggunaan dananya diarahkan untuk melaksanakan : a. Peningkatan Prasarana dan Sarana Fisik ; b. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan; c. Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan ; d. Peningkatan Produksi Perikanan ; e. Peningkatan Produksi Ternak ; f. Peningkatan Industri Kerajinan Rakyat. Pasal 5 Bantuan Program Pengembangan Wilayah GERBANG KERTASUSILA, sasaran penggunaan dananya diarahkan untuk : Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 4

a. Pemantauan dan Pengendalian terhadap Pelaksanaan Program Penataan Ruang di Wilayah Pengembangan GERBANG KERTASUSILA, Sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jatim tanggal 28 September 1990 Nomor 522 tahun 1990; b. Penyusunan Tata Ruang pada kawasan-kawasan strategis secara Nasional dan Regional; c. Pengadaan Peralatan Perpetaan dalam rangka Pengendalian Pelaksanaan Program Tata Ruang di Wilayah GERBANG KERTASUSILA. Pasal 6 (1) Bantuan Penunjangan Pelaksanaan Kegiatan Program Manunggal ABRI Masuk Desa (AMD) dipergunakan untuk : a. Persiapan Pelaksanaan ABRI Masuk Desa (AMD) tahun 1991/1992; b. menunjang Pelaksanaan ABRI Masuk Desa (AMD) Daerah Tingkat II di Jawa Timur; c. menyusun rencana ABRI Masuk Desa tahun 1992/ 1993 ; (2) Bantuan Program ABRI masuk Desa (AMD) sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Menteri Daiam Negeri Nomor 9 Tahun 1985, ditujukan untuk meningkatkan dan menjamin koordinasi di Daerah dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Program ABRI Masuk Desa dengan semua program yang masuk ke Desa dan dengan sasaran : a. Menunjang laju pembangunan di Desa ; b. Meningkatkan taraf hidup/kesejahteraan masyarakat di Desa. Pasal 7 Bantuan Program Pengembangan Wilayah (PPW) merupakan Program bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan yang berpenghasilan rendah sehingga sasarannya diarahkan pada : a. Bidang Pertanian, diarahkan pada petani berpenghasilan rendah, terutama buruh tani; b. Bidang Perikanan, diarahkan pada nelayan berpenghasilan rendah, terutama pendega; c. Bidang Peternakan, diarahkan pada peternak berpenghasilan rendah, terutama Penggaduh; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 5

d. Bidang Ketrampilan, diarahkan pada Pengrajin berpenghasilan rendah ; e. Pedagang kecil atau mlijo. Pasal 8 Bantuan Penunjangan untuk Konservasi Tanah dan Air (UPLAND AGRICULTUR) mempunyai sasaran : a. Meningkatkan taraf hidup petani; b. Mencegah laju erosi DAS Brantas ; c. Meningkatkan kemampuan aparatur Pemerintah ; Pasal 9 Bantuan Penunjangan Program Khusus dan Program Pembangunan kota Terpadu (P3KT) sasaran penggunaan dananya diarahkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan: a. Penyediaan dana penunjang/pendamping P3KT. b. Penyediaan dana untuk penunjang keserasian pembangunan di daerah berdasarkan Pusat S.W.P dan prioritas sasaran c. Bantuan penunjangan CARE, PFAMS serta sarana dan prasarana pengawasan. Pasal 10 Kerjasama Pembangunan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengab (PAWON) yang bertujuan untuk : a. Menjalin suatu ikatan dalam usaha memecahkan secara terpadu pennasalahan bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan guna mewujudkan kepentingan bersama; b. Memanfaatkan secaia optimal seluruh sumber daya dan dana bagi kesejahteraan masyarakat yang mendukung kerjasama Pembangunan antar Daerah ; c. Memelihara dan mengoperasikan secara berdaya guna dan berhasil guna seluruh ASSET Pembangunan yang mendukung kerjasama Pembangunan antar Daerah. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 6

Pasal 11 Bantuan Penunjangan Operas Tertib Lalu lintas Regional, sasaran penggunaan dahanya diarahkan untuk melaksanakan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tertib lalu lintas pada jalan negara dan jalan propinsi yang berfungsi sebagai jalan arteri dan kolektor dengan lokasi diutamakan pada jalan negara dan jalan propinsi yang volume lalu lintasnya sedang sampai dengan berat. Pasal 12 Proyek KIP URBAN V Surabaya merupakan bantuan perbaikan kampung di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya dengan dana yang disediakan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur digabung bersama dana lainnya yang dipergunakan untuk membantu masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup, dengan sasaran kegiatan Proyeknya : a. Pembangunan Rumah Susun; b. Normalisasi saluran sekunder. Pasal 18 Bantuan pembangunan Surabaya Urban Transport Project (SUIT) merupakan upaya untuk memecahkan masalah-masalah lalu lintas dengan sasaxan penggunaan dana untuk penunjang transported Surabaya (Traffic Area Control) Pasal 14 Proyek penyusunan Tata Ruang Ibukota Propinsi dan Ibukota Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II di Jawa Timur, dipergunakan untuk menyusun RDTRK dan mengevaluasi Rencana Tata Ruang kota, agar dapat dioperasionalkan semaksimal mungkin dalam rangka Pelaksanaan Program Pembangunan Kota. Pasal 15 Bantuan Pengembangan Wilayah Kecamatan Terpadu, sasaran diarahkan untuk melaksanakan kegiatan pada desa-desa Swadaya dan Swakarya, yang mempunyai sifat-sifat : Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 7

a. Secara langsung dan dalam waktu dekat dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; b. Dalam waktu relatif aingkat dapat memberikan hasil; c. Dalam kegiatan ukuran kecil dan sederhana; d. Dapat menciptakan/memperluas lapangan kerja dan dapat mendorong serta meningkatkan aktifitas usaha masyarakat berpenghasilan rendah; e. Dapat meningkatkan keterlibatan dan pesan serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Pasal 16 Bantuan Pengembangan Wilayah Kecamatan Rawan, ditujukan pada Kecamatan terbelakang, yang masih dalam taraf Swakarya, juga diarahkan pada pembinaan kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan sasaran bantuan tersebut diarahkan pada upaya-upaya yang mempunyai sifat-sifat : a. Secara langsung atau dalam waktu relatif singkat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang berpenghasilan rendah; b. Secepat mungkin dapat memberikan hasil; c. Dalam kegiatan ukuran kecil dan sederhana; d. Dapat memperluas/menciptakan kesempatan kerja ; e. Dapat mendorong dan meningkatkan aktifitas usaha masyarakat desa yang berpenghasilan rendah. Pasal 17 Proyek Bantuan untuk Daerah Tingkat II dan lain-lain yang perlu segera mendapatkan penanganan, dengan sasaran penggunaannya sesuai dengan 18 sektor Pembangunan antan lain melaksanakan proyek : a. Perbaikan/rehabilitasi kerusakan-kerusakan akibat bencana alam; b. Penyediaan air beisih ; c. Penyebatan lingkungan pemukiman ; d. Pembinaan keolahragaan dan pembangunan prasana olahraga e. Pembinaan genensi muda, khususnya peningkatan ketrampilan dan aktifitas generasi muda termasuk pramuka ; f. Peningkatan pendidikan masyarakat, khususnya pendidikan non formal berpenghasilan rendah tetapi potensial; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 8

g. Peningkatan peranan wanita, termasuk peningkatan kegiatan Pendidikan Keaejahtenan Keluarga (PKK); h. Peningkatan pelayanan kesehatan; i. Penyempurnaan pelayanan kesehatan ; j. Peningkatan Kelistrikan Desa diluar Proyek kelistrikan Desa yang ada; k. Penanganan masalah keadaan mendesak yang dihadapi Pemerintah Daerah Tingkat II; l. Pengadaan sarana Komunikasi Pemancar Televisi di Kecamatan terpencil (parabola). Pasal 18 Proyek Gerakan Penghijauan terpadu dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan dan pemelibaraan hasil-hasil penghijauan dan dana yang disediakan dipergunakan untuk pengadaan bibit produktif yang diserahkan kepada seluruh Kecamatan di Jawa Timur untuk penghijauan : a. Pekarangan sekitar rumah ; b. Pinggiran Jalan Propinsi, Kabupaten sampai jalan desa dan dusun; c. Lahan-lahan kosong lain seperti milik desa, milik kelembagaan dan masyarakat desa. Pasal 19 Proyek Bantuan APDN terpusat, dana yang disediakan sebagai kelanjutan untuk pengadaan gedung APDN terpusat. Pasal 20 Dalam rangka memantapkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, perlu diadakan Rapat Teknis Penelitian Daftar Usulan Rencana Proyek (RATEK DURP) Bantuan Pembangunan Kepada Daerah Tingkat II dan Subsidi Bantuan Pembangunan Kepada Daerah Bawahan secara bersama dan terpadu. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 9

Pasal 21 Biaya Verifikasi, pengendalian dan administrasi yang diperuntukkan bagi Daerah Tingkat I dari bagian Proyek Bantuan Pembangunan kepada Daerah Tingkat II dan Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan diatur sebagaimana Lampiran, yang pengelotaannya dipertangggungjawabkan kepada Biro Bina Pembangunan Daerah. Pasal 22 Petunjuk pelaksanaan lebih lanjut penggunaan dana Bantuan Pembangunan kepada Daerah Tingkat II dan Subsidi Bantuan Pembangunan kepada Daerah Bawahan tahun 1991/1992, sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 23 (1) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ; (2) Keputusan ini diumumkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Ditetapkan di : Surabaya Tanggal : 10 Juni 1991 GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR DIUMUMKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TGL. 10-6-1991 No. 311/D3 ttd. S O E L A R S O Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 10

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. : 1. Sdr. 2. Sdr. Menteri Dalam Negeri di Jakarta. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri di Jakarta. 3. Sdr. 4. Sdr. 5. Sdr. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri di Jakarta. Ketua DPRD Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya. Kepala Inspektorat Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya. 6. Sdr. 7. Sdr. 8. Sdr. 9. Sdr. Ketua BAPPEDA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya Pembantu Gubernur di Jawa Timur, Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II di Jawa Timur. Kepala Direktorat Pembangunan Desa Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya. 10. Sdr. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Tingkat I Jawa Timur di 11. Sdr. Surabaya. Kepala Biro Keuangan ) 12. Sdr. Kepala Biro Bina Pembangunan ) Sekretariat Wilayah/Daerah Daerah ) Tingkat I Jawa Timur 13. Sdr. Kepala Biro Bina Pembangunan ) di Surabaya Produksi Daerah ) Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 11