BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, PEMANTAUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIBfUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DANA DESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 4 TAHUN 2O17 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DANA DESA DI KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR : 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 10 TAHUN 2016

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

mm BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 31

BUPATI LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2O16 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 14 TAHUN 2017

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

BUPATI OGAN KOMERING ILIR

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN WALIKOTA BATU

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI NGAT{JUK PROVINSI JAWA TIMUR. Menimbang : 2AL4 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2018 TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018

orga BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 26

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGRA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA.

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI NATUNA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN TRANSFER KE DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

Sumber: I. PENDAHULUAN

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 5679); J /

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI NATUNA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 28 TAHUN 2016

Transkripsi:

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI PACITAN : bahwa guna melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembagian, Penyaluran,Penggunaan Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tetang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA BAB I KETENTUAN UBfUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan 2. Bupati adalah Bupati Pacitan 3. Desa adalah desa di Kabupaten Pacitan.

4. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat; 5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas meleiksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. 8. Alokasi dasar adalah alokasi minimal dana desa yang akan diterima oleh setiap desa yang besarannya dihitung dengan acara 90 % (sembilan puluh persen) dari anggaran Dana Desa dibagi dengan jumlah desa secara nasional 9. Alokasi formula adalah alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah desa dan tingkat kesulitan geografis di kabupaten Pacitan. 10. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya disingkat RKUD, adalah rekening tempat penjdmpanan uang daerah yang ditentukan oleh bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 11. Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disingkat RKD, adalah rekening tempat penyimpanan uang Pemerintah Desa yang menamptmg seluruh penerimaan Desa dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Desa pada bank yang ditetapkan. 12. Sisa Dana Desa adalah Dana desa yang disalurkan oleh Pemerintah kepada Kabupaten yang tidak habis disalurkan ke Desa sampai akhir tahun anggeiran atau dana desa yang disalurkan oleh Kabupaten kepada Desa yang tidak habis digunakan oleh Desa sampai akhir tahun anggaran dan menjadi bagian dari sisa lebih perhitungan anggaran APBDesa. 13. Indeks Kesulitan Geografis Desa, yang selanjutnya disebut IKG Desa, adalah angka ysing mencerminkan tingkat kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, transportasi, dan komunikasi. BABII TATA CARA PENGHITUNGAN PEMBAGIAN DANA DESA Pasal 2 (1) Rincian Dana Desa setiap Desa dihitung dengan rumus: Dana Desa setiap desa = alokasi dasar setiap desa + alokasi formula setiap desa (2) Alokasi dasar setiap desa besarannya adalah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang rincian APBN/APBN-P.

(3) Alokasi formula setiap desa dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut: W - AF X 1(0,25 X Zl) + (0,35 x Z2) + (0,10 x Z3) + (0,30 x Z4)] Keterangan: W = Alokasi formula setiap Desa. AF = Alokasi formula Kabupaten yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang rincian APBN/APBN-P Zl = Rasio jumlah penduduk setiap Desa. Z2 = Rasio jumlah penduduk miskin Desa. Z3 = Rasio luas wilayah Desa. Z4 - Rasio Indeks Kesulitan Geografl (IKG) setiap Desa. Pasal 3 (1) Rasio Jumlah penduduk Desa (Zl) dihitung dengan rumus:, _ jumlah penduduk desa total penduduk desa se kabupaten (2) Rasio Jumlah Penduduk Miskin Desa (Z2) dihitung dengan rumus: ^ jumlah penduduk miskin desa total penduduk miskin desa se kabupaten (3) Rasio Luas Wilayah Desa (Z3) dihitung dengan rumus: zo = luas luilayah desa (4) Rasio Total luas wilayah Desa se kabupaten Indeks Kesulitan Geografis Desa (Z4) dihitung dengan rumus: mo Total IKG desa di kabupaten Pa8al4 (1) Data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan tingkat kesulitan geografis setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik. (2) IKG Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) disusun dan ditetapkan oleh Bupati berdasarkan data dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang statistik. Pasal 5 Penetapan rincian Dana Desa setiap Desa ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB m MEKANISME DAN TAHAPAN PENYALURAN DANA DESA Pasal 6 (1) Penyaluran Dana Desa dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Desa dilaksanakan oleh Bupati

(2) Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap: a. tahap I sebesar 60% (enam puluh perseratus); dan b. tahap II sebesar 40% (empat puluh perseratus). (3) Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Kepala Desa mengajukan permohonan penyaluran Dana Desa kepada Bupati melalui Kepala Bapemas dan Pemdes dan Camat. b. Permohonan penyalxiran dana desa dilampiri dengan: 1. Peraturan Desa tentang APBDesa; 2. Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APBDesa; 3. Foto copy rekening desa; 4. Laporan realisasi tahun anggaran sebelumnya (laporan semester II) dengan sisa realisasi kurang 30 % (tiga puluh per seratus); dan 5. Surat Pemyataan kebenaran Laporan realisasi Dana Desa dari Kepala Desa yang bermaterai cukup). c. Dalam hal persyaratan penyaluran terpenuhi, Kepala Bapemas dan Pemdes menyampaikan rekomendasi pencairan kepada PPKD dengan dilampiri daftar penerima dan besaran alokasi masing-masing desa. d. PPKD melakuan penyaluran dana desa dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Desa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Penyaluran Dana Desa tahap II dilalcukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Kepala Desa mengajukan permohonan penyaluran dana desa kepada Bupati melalui Kepala Bapemas dan Pemdes dan Camat; b. Permohonan penyaluran dana desa dilampiri dengan laporan realisasi dana desa tahap I yang menunjukkan Dana Desa tahap I telah digunakan paling kurang sebesar 50% (lima puluh perseratus); c. Surat Pemyataan kebenaran Laporan realisasi Dana Desa dari Kepala Desa yang bermaterai cukup; d. Dalam hal persyaratan penyaluran terpenuhi, Kepala Bapemas dan Pemdes menyampaikan rekomendasi pencairan kepada PPKD. e. PPKD melakuan penyaluran dana desa dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Desa sesuai ketentuan Peraturan pemndang-undangan yang berlaku. (5) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a disusun sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang mempakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini (6) Surat pemyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b angka 5 dan ayat (4) huruf b disusun sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini BAB IV PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 7 (1) Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang pelaksanaannya diutamakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat Desa setempat (2) Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan prioritas penggunaan Dana Desa yang ditetapkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Pasal 8 (1) Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) setelah mendapat persetujuan Bupati melalui Camat. (2) Persetujuan Bupati melalui Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan pada saat evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa. (3) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat memastikan pengalokasian Dana Desa untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi dan/atau kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi. Pasal 9 Kepala Desa bertanggungjawab atas penggunaan Dana Desa BABV PENYUSUNAN DAN PEMYAMPAIAN LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 10 (1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa kepada Bupati setiap semester melalui Camat (2) Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan: a. semester I, paling lambat minggu kedua bulan Juli; dan b. semester II, paling lambat minggu kedua bulan Februari tahun anggaran berikutnya. * (3) Bupati dapat memfasilitasi percepatan penyampaisin laporan realisasi penggunaan Dana Desa oleh kepala Desa melalui Camat (4) Laporan realisasi penggunaan Dana Desa disusim sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SISA DANA DESA Pasal 11 Bupati melakukan pemantauan dan evaluasi atas Sisa Dana Desa. Pasal 12 (1) Dalam hal pemantauan dan evaluasi atas Sisa Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ditemukan Sisa Dana Desa lebih dari 30% (tiga puluh per seratus), Bupati: a. meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai Sisa Dana Desa tersebut; dan/atau b. meminta aparat pengawas fungsional daerah untuk melakukan pemeriksaan. (2) Sisa Dana Desa lebih dari 30% (tiga puluh per seratus) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung dari Dana Desa yang diterima Desa pada tahun anggaran berkenasm ditambah tahun anggaran sebelumnya. (3) Sisa Dana Desa wajib dianggarkan kembali dan digunakan sesuai dengan peruntukannya pada tahim anggaran berikutnya.

(4) Dalam hal rancangan APBDes tahun anggaran berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah ditetapkan, sisa dana desa tersebut dapat digunakan mendahului penetapan peraturan desa tentang Perubahan APBDesa dengan cara menetapkan peraturan Kepala Desa tentang Perubahan penjabaran APBDesa dan memberitahukan kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk selanjutnya ditampung dalam peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa atau dicantumkan dalam Laporan realisasi anggaran bagi pemerintah Desa yang tidak melakukan Perubahan APBDesa BAB VII SANKSI Bagian Kesatu Penundaan Penyaluran Dana Desa Pasal 13 (1) Bupati menimda penyaluran Daina Desa tahap I, dalam hal: a. Pemerintah Desa belum menyampaikan dokumen b. terdapat Sisa Dana Desa tahun anggaran sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh per seratus); dan/atau c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. (2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran berjalan sebesar Sisa Dana Desa tahun anggaran sebelumnya. (3) Dalam hal Sisa Dana Desa lebih besar dari jumlah Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap I, maka penyaluran Dana Desa tahap I tidak dilakukan. (4) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan sampai dengan Sisa Dana Desa tahun anggaran sebelumnya telah direalisasikan penggunaannya, sehingga jumlah Sisa dana desa menjadi paling tinggi sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari an^aran Dana Desa tahun anggaran sebelumnya. (5) Dalam hal sampai bulan Juli tahun anggaran berjalan Sisa Dana Desa tahun anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga puluh per seratus), penyaluran Dana Desa yang ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disalurkan bersamaan dengan penyaluran Dana Desa tahap II. Pasal 14 Bupati menunda penyaluran Dana Desa tahap 11, dalam hal Pemerintah Desa belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (4) huruf a dan huruf b. PasallS (1) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 berlangsung sampai dengan bulan November tahun anggaran berjalan, dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke RKD dan menjadi Sisa Dana Desa di RKUD. (2) Bupati melaporkan sisa dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud ayat (3) kepada Menteri Keuangan Cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan (3) Bupati memberitahxikan kepada kepala desa yang bersangkutan mengenai Dana Desa yang ditunda penyalurannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selambat-lambatnya akhir November tahun anggaran berjalan dan agar dianggarkan kembali dalam rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya.

Bagian Kedua Pemotongan Penyaluran Dana Desa Pasal 16 (1) Bupati melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa dalam hal setelah dikenakan sanksi penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b, desa masih terdapat Sisa Dana Desa lebih dari 30% (tiga puluh per seratus) pada tahun anggaran berjalan, (2) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada penyalurein Dana Desa tahun anggaran berikutnya. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 Ketentuan Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dan pasal 14 mulai berlaku pada tahun anggaran 2017. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, maka Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penghitungan Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan Ditetapkan di Pacitan Pada tanggal 5-4 -2016 BUPATI PACITAN Cap.ttd Diundangkan dl Pacitan Pada tanggal 5 April 2016 INDARTATO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN RAblTAN Drs.SUKO WIYONCMM Pembina Utama Madya NIP. 19591017 198503 1 015 BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2016 NOMOR 7

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR : 7 TAHUN 2016 TANGGAL; 5-4 - 2016 CONTOH SURAT PERMOHONAN PENYALURAN DANA DESA Pacitan, 20 Nomor Sifat Lamp Perihal Kepada Yth. Bupati Pacitan 1 (satu) berkas Permohonan penyaluran Dana di Desa Pacitan Bersama ini disampaikan dengan hormat Permohonan penyaluran Dana Desa Tahun tahap... Desa Kecamatan dengan lampiran persyaratan: 1. Peraturan Desa tentang APBDesa; 2. Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APBDesa; 3. Foto copy rekening desa; 4. Laporan realisasi tahun anggaran sebelumnya (laporan semester II) dengan sisa realisasi kurang 30 % (tiga puluh per seratus); dan 5. Surat Pemyataan kebenaran Laporan realisasi Dana Desa dari Kepala Desa yang bermaterai cukup). Demikian atas keijasamanya disampaikan terima kasih. Hormat kami KEPALA DESA KECAMATAN (Nama Terang & Stempel) BUPATI PACITAN Cap.ttd INDARTATO

LAMPIRAN U: PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR : 7 TAHUN 2016 TANGGAL: 5-4 - 2016 SURAT PERNYATAAN KEBENARAN LAPORAN Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Menyatakan bahwa: 1, Penggunaan Dana Desa Sudah sesuai dengan Prioritas Penggunaan Dana Desa yang telah ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku 2. Dokumen laporan realisasi Dana Desa kami sampaikan yang sebenarbenamya Demikian pemyataan ini kami buat dengan sebenamya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan kami bertanggungjawab penuh apabila ada penyimpangan dalam penggunaan Dana tersebut di atas., tgl., bin, thn Kepala Desa Materai 6000 BUPATI PACITAN Cap.ttd INDARTATO

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR : 7 TAHUN TANGGAL; 5-4 - 2016 2016 FORMAT LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA TAHAP LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN PEMERINTAH DESA KECAMATAN KABUPATEN KODE URAIAN NOMOR DAN TANGGAL BUKTI PENYALURAN (SP2D) JUMLAH PENERIMAAN (DEBET) Kp. JUMLAH PENGELUARAN (KREDIT) Kp. SALDO 1 2 3 4 5 6 7 1 PENDAPATAN 1 2 Pendapatan Transfer 1 2 1 Dana Desa TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA 2 BELANJA DESA 2 1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2 1 1 2 1 2 2 1 3 dst 2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa 2 2 1 Kp, KET.

2 2 2 2 2 3 dst 2 3 Bidang Pembinaan kemasyarakatan 2 3 1 2 3 2 2 3 3 2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat 2 4 1 2 4 2 2 4 3 dst 3 Pembiayaan 3 1 Penerimaan pembiayaan 3 1 1 SiLPA 3 1 1 1 Sisa dana desa tahun sebelumnya Jumlah Rp. Keterangan * SP2D Penyaluran Dana Desa dari Kabupaten ke Desa Bendahara Desa Disetujui oleh, Kepala Desa.) ( BUPATI PACITAN Cap.ttd INDARTATO