Diajukan Oleh: RIKKI ASMARANDANI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan memegang peranan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena, kreativitas belajar dapat melatih siswa untuk tidak

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Keberhasilan pembangunan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, pendidikan merupakan ujung tombak pengembangan sumber daya

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan guru. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HARTANTO A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SKRIPSI

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat, dan canggih yang ditunjang oleh kemampuan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta )

Oleh : SUBIARTI A

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TTW

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang mementingkan bagaimana mendapatkan nilai bagus dan lulus ujian tanpa

WILLY MONARINDRA A

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka harus sejauh itulah kita

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. serta memperdayakan siswa untuk mampu memecahkan masalah- masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang efektif dan menarik merupakan langkah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dan dalam upaya. memahami ilmu pengetahuan yang lainnya. Tujuan dari pendidikan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SRI HARYANI A

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sampai ke perguruan tinggi. Belajar matematika di sekolah dasar tentunya

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperolehnya. Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

EKSPERIMENTASI ALAT PERAGA SIMETRI LIPAT DAN SIMETRI PUTAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : DARI SUPRAPTI A

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru matematika, kesulitan siswa dalam menalar dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN KELAS II SD NEGERI TEMPELAN 2 BLORA

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II DI MTsN TANON SRAGEN

BAB I PENDAHULAUN. Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : MANIK SURYANTI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa yang menganggap bahwa matematika itu sangat sulit dan membosankan. Padahal tidak semua anggapan mereka itu benar.

Transkripsi:

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING (PETA KONSEP) DAN PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) DI SMP NEGERI 6 WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Diajukan Oleh: RIKKI ASMARANDANI A 410 060 161 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang cukup menarik yang berkenaan dengan pendidikan disebabkan masih rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari sebagian siswa yang meskipun memperoleh nilai tinggi tetapi kurang mampu menerapkan perolehannya baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap pada situasi yang lain. Ini akibat dari hanya diterimanya begitu saja pengetahuan tersebut sebagai informasi dari guru tanpa kebiasaan untuk aktif sehingga kurang bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan disekolah tidak lepas dari proses pembelajaran antara guru dan siswa. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan baik antara guru dan siswa sehingga akan terjadi interaksi dan komunikasi yang baik. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisiskan siswa sebagai pendengar ceramah guru, akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada pelajaran tertentu saja tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk matematika.

Menurut Johnson dan Mykebust yang ditulis kembali oleh Abdurrahman (2003; 252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedang fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Namun kebanyakan siswa beranggapan bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang sulit dan ditakuti oleh siswa. Tidaklah heran banyak dijumpai disekolah-sekolah prestasi belajar matematika tergolong masih rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi yang diajarkan, padahal keberhasilan proses belajar mengajar pada umumnya dan pembelajaran matematika pada khususnya diukur dari kelebihan siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut yang dapat diamati dari beberapa sisi yaitu dari sisi tingkat pemahaman, tingkat penguasaan dan banyaknya soal yang mampu dikerjakan. Dari uraian permasalahan diatas, maka perlu diperhatikan bahwa dalam pembelajaran matematika tidak akan terlepas dari pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan sehingga mendukung adanya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, maka model pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) dan Problem Solving (Pemecahan Masalah) merupakan suatu alternatif model pembelajaran yang digunakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika sehingga siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika.

Dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran matematika, siswa cenderung mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah. Bagi anak yang berkesulitan belajar dan bahkan bagi anak yang tidak berkesulitan belajar, menyelesaikan soal cerita bukanlah pekerjaan yang mudah. Disamping itu anak juga terlatih untuk menyelesaikan masalah matematika secara lebih sistematis. Oleh karena itu, model pembelajaran Problem Solving (Pemecahan Masalah) tampaknya lebih baik umtuk digunakan bagi anak berkesulitan belajar maupun bagi anak yang tidak berkesulitan belajar. Problem Solving (Pemecahan Masalah) menekankan pada pengajaran untuk berpikir tentang cara pemecahan masalah dan pemrosesan informasi matematika (Abdurrahman, 2003: 257). Disini siswa diberi kesempatan untuk mengenali masalah, menyusun berbagai gagasan pemecahan masalah, merencanakan dan melaksanakan cara pemecahannya serta mengkomunikasikan hasilnya. Pemecahan masalah ini dirasa lebih efektif dan sesuai dengan mata pelajaran matematika karena tujuan pembelajaran matematika baik di sekolah dasar maupun sekolah lanjutan dapat diklasifikasikan ke dalam dua tujuan yaitu : 1) tujuan yang bersifat formal dan, 2) tujuan yang bersifat material. Tujuan yang bersifat formal lebih menekankan kepada penataan nalar dan pembentuk kepribadian. Sedangkan tujuan yang bersifat material lebih menekankan kepada kemampuan menerapkan matematika dan keterampilan matematika.

Penerapan model pembelajaran Problem Solving (Pemecahan Masalah) dalam proses pembelajaran ternyata masih dirasa kurang efektif, karena masih terdapat kelemahan-kelemahannya yang dirasa dapat menghambat peningkatan prestasi belajar. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain : 1) beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan model ini, 2) memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain. Oleh karena itu, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar menjadi lebih baik. Model pembelajaran yang lain tersebut adalah Concept Mapping (Peta Konsep). Menerapkan peta konsep dalam pemecahan masalah matematika merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Bahwa Ausubel (Yamin, 2005: 117) menekankan dan menyarankan para guru-guru dalam mentransfer materi pelajaran kepada siswa-siswa melalui pembelajaran bermakna. Hal itu dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep untuk proporsisi-proporsisi. Sedangkan propporsisi merupakan dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan kata dalam satu unit semantik. Zaini (2007: 175) menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep dapat mengembangkan kemampuan mensintesis informasi menjadi satu, dapat mengembangkan kemampuan berfikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-bagian, mengembangkan kecakapan dan strategi belajar, mengembangkan

kemampuan belajar konsep-konsep dan teori-teori dan mengembangkan kemampuan membuat kesimpulan-kesimpulan dalam suatu pembahasan. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka perlu diadakan penelitian tentang penerapan model pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) dan Problem Solving (Pemecahan Masalah) dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 6 Wonogiri kelas VII semester genap. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagi berikut : 1. Siswa menganggap bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang sulit dan ditakuti. 2. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru sehingga pada proses belajar mengajar dominasi guru sangat tinggi, sedangkan partisipasi siswa sangat rendah sehingga pembelajaran cenderung searah dan klasikal. 3. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi dua masalah, yaitu : 1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Concept Mapping (Peta Konsep) yaitu ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan

bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama, dan Problem Solving (Pemecahan Masalah) yaitu penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. 2. Prestasi belajar dibatasi pada pencapaian keberhasilan penguasaan materi melalui tes tentang pokok bahasan persegi dan persegi panjang kelas VII SMP Negeri 6 Wonogiri. D. Perumusan Masalah Berdasarkan judul, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah prestasi belajar matematika siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan model pembelajaran Problem Solving (Pemecahan Masalah)? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis prestasi belajar matematika yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) lebih

baik daripada yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving (Pemecahan Masalah). F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca dan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, memberikan masukkan dalam meningkatkan dan memperluas pengetahuan serta wawasan dalam penerapan dan Concept Mapping (Peta Konsep) serta penggunaan model pembelajaran Problem Solving (Pemecahan Masalah). b. Bagi siswa, memberikan kesempatan untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran. c. Bagi sekolah, penggunaan model pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) dan Problem Solving (Pemecahan Masalah) dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah. d. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) dan Problem Solving (Pemecahan Masalah).