Mohamad Muhazir MTs NU Miftahul Ulum Margasari. Agus Sudarmanto Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEER LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PROSIDING ISBN :

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KONSEP SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT PADA SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 BANDUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. masyarakat menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

PENERAPAN METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB III METODE PENELITIAN

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa : a. Pengelolaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada materi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

NURHASANAH 1), Eka WARNA 1), dan HARIZON 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

p BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI POKOK TEKANAN SISWA KELAS VIII B SEMESTER 2 MTS NU MIFTAHUL ULUM MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Mohamad Muhazir MTs NU Miftahul Ulum Margasari Agus Sudarmanto Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Abstrak Pembelajaran Ilmu IPA pada siswa MTs memberikan suatu tantangan yang besar bagi para pengajarnya. Hal itu disebabkan oleh sebagian besar materi Ilmu IPA terdiri dari dari konsep-konsep yang abstrak yang harus diajarkan. MTs NU Miftahul Ulum Margasari Kabupaten Tegal kelas VIII B, dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa cenderung pasif dan menunggu temanya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan sama sekali tidak mengerjakan tugas dan lebih memilih bercakap-cakap atau bermain-main dengan temannya. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan induvidualis, hal ini menunjukan aktivitas belajar masih rendah. Dari keadaan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw, peneliti berusaha untuk menerapkan efektifitas pembelajaran pada siswa. Peningkatan kualitas proses dapat diamati dari meningkatnya partisipasi dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan kualitas hasil belajar dapat diketahui dari adanya peningkatan rerata hasil belajar. Adapaun pelaksanaannya terdiri dari : Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengumpulan data, dan refleksi. Hasil dari penelitian ini adalah pada saat kondisi Pra-Siklus dengan metode konvensional, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa 17 % dengan nilai rata-rata 58, sedangkan untuk keaktifan 22 %. Setelah melaksanakan pembelajaran pada Siklus I dengan metode diskusi, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan yaitu menjadi 46 % dengan nilai rata-rata 62, untuk keaktifan ketuntasan siswa 54 %. 79

Pada saat melaksanakan pembelajaran pada siklus II dengan metode jigsaw, di dapat hasil untuk tingkat persentase ketuntasan hasil belajar siswa 83 %, dengan ketuntasan keaktifan siswa 82 % dan rata-rata hasil belajar siswa 80, hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dari tahap Pra-Siklus, siklus I dan siklus II. Dan juga membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran IPA materi Tekanan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs NU Miftahul Ulum Margasari Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2014 / 2015. Kata kunci : tekanan, jigsaw, hasil belajar PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu IPA pada siswa MTs memberikan suatu tantangan yang besar bagi para pengajarnya. Hal itu disebabkan oleh sebagian besar materi Ilmu IPA terdiri dari dari konsep-konsep yang abstrak yang harus diajarkan dalam waktu yang relatif singkat. Keterbatasan waktu juga menyebabkan pembelajaran beberapa konsep ilmu IPA mengacu pada transfer pengetahuan untuk mengejar target kurikulum. Selain itu sebagian besar guru pada prakteknya masih mengajar menggunakan metode ceramah. MTs NU Miftahul Ulum Margasari merupakan sekolah yang berada di Desa Karangjati Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Sebagai sekolah non favorit, sebagian besar siswa yang masuk ke MTs ini merupakan limpahan dari sekolahsekolah yang lebih favorit. Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan IPA siswa cenderung pasif dan menunggu temanya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa atau tidak membawa buku dan lebih memilih bercakap-cakap atau bermain-main dengan temanya dari pada mengerjakan tugas. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan individualis, hal ini menunjukan aktivitas belajar masih rendah. 80

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul yaitu : Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar IPA pada Materi Pokok Tekanan Siswa kelas VIII B Semester 2 MTs NU Miftahul Ulum Margasari Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan pada Siswa Kelas VIII B Semester 2 MTs NU Miftahul Ulum Margasari Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2014 / 2015 yang dilaksanakan selama 2 bulan pada awal semester 2 mulai 5 Januari sampai 31 Pebruari 2015. Gambar 3.1 Rancangan Siklus Penelitian. 81

Adapun metode yang digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Metode Tes atau Uji kompetensi. Tes ini diberikan pada semua siswa pada akhir siklus. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa. 2. Metode Observasi. Observasi digunakan untuk mengamati keaktifan siswa kelas VIII B di MTs NU Miftahul Ulum Margasari. Penilaian karakter percaya diri siswa dilaksanakan pada saat proses pembelajaran mulai dari kegiatan apersepsi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan penutup. 3. Metode Dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama peserta didik kelas VIII B MTs NU Miftahul Ulum Margasari tahun ajaran 2014/2015. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan sesuai dengan kenyataan dengan data yang di peroleh di lapangan. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putaran baik Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Untuk menganalisi tingkat keberhasilan hasil belajar siswa peneliti akan memberikan evaluasi berupa soal-soal tes tertulis pada akhir siklus. Untuk mencari nilai rata-rata tes formatif hasil belajar siswa dapat di rumuskan : = 82

Keterangan : = Nilai Rata-rata tes formatif. Σ N = Jumlah Semua Nilai Siswa. Σ S = jumlah Siswa. Adapun cara menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dapat digunakan rumus sebagai berikut : P = X 100% Keterangan : P = Persentase Ketuntasan Siswa. Σ T = Jumlah Siswa yang tuntas Belajar. Σ S = Jumlah Siswa. Dari keterangan di atas maka di MTs NU Mifatahul Ulum Margasari menggunakan standar untuk KKM (ketuntasan kelas maksimum) IPA kelas V III sebesar 70. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prasiklus Pada kegiatan Pra-Siklus, peneliti melakukan kegiatan secara konvensional pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Gaya. Berikut ini adalah hasil penelitian yang penulis lakukan berdasarkan hasil belajar siswa pada nilai tes kompetensi adalah : Rata-rata Persentase ketuntasan Persentse keaktifan No Siklus hasil belajar hasil belajar ( % ) siswa 1 Pra-Siklus 58 17 % 22 % 83

Pada kondisi Pra-siklus menunjukan bahwa dari 35 siswa kelas VIII B, pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pembelajaran IPA dengan materi Gaya dengan metode konvensional hanya ada 8 siswa yang aktif dan 27 siswa tidak aktif, dengan persentase keaktifan siswa hanay 22% hal ini dapat dibuktikan dari dari tabel hasil belajar di atas, diperoleh data bahwa tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII B pada mata pelajaran IPA materi Gaya tahap pra-siklus adalah 58 sedangkan tingkat persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pra-siklus yaitu hanya 17% saja. Dengan melihat data di atas dan berdasarkan catatan kolaborator saat pembelajaran pada Pra-Siklus, maka peneliti dengan kolaborator melakukan refleksi. Hasil refleksi Pra-Siklus, belum memberikan hasil yang di harapkan masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, dengan demikian melalui metode pembelajaran konvensional belum bisa untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan hasil belajar IPA pada materi Gaya. Dari hasil refleksi di atas pada pra siklus menunjukkan hasil yang kurang maksimal, maka penelitian akan di lanjutkan pada Siklus 1. Siklus I Pada tahap Siklus I peneliti menggunakan metode pembelajaran dengan diskusi materi Energi yang di bagi dalam 6 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang. Tiap kelompok akan mendiskusikan pada materi yang telah di berikan oleh peneliti, kemudian hasil dari diskusi kelompok akan dipersentasikan di depan kelas secara bergantian. Berdasarkan hasil nilai tes Kompetensi siswa pada mata pelajaran IImu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi Energi. Berikut ini adalah hasil penelitian yang penulis lakukan berdasarkan hasil belajar siswa pada nilai tes kompetensi adalah : No Siklus Rata-rata hasil belajar Persentase ketuntasan hasil belajar ( % ) Persentase keaktifan siswa 84

1 Siklus I 62 46 % 54 % Dari tabel di atas, diperoleh data bahwa tingkat rata-rata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII B pada Mata Pelajaran IPA materi Energi di Siklus I mengalami kenaikan dibandingkan tingkat rata-rata pada hasil belajar siswa pada tahap Pra-Siklus. Rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus I menjadi 62 atau 54 % sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I menjadi 46 %. Hasil refleksi Siklus I, belum memberikan hasil yang di harapkan nilai masih di bawah KKM, maka penelitian perlu di lanjutkan pada Siklus II. Siklus II Dalam pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II ini, peneliti mengunakan model pembelajaran jigsaw. Dengan perubahan pembelajaran yang dilakukan pada Siklus II ini ternyata mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini ditunjukan melalui tes kompetensi di bawah ini: No Siklus Rata-rata hasil belajar Persentase ketuntasan hasil belajar ( % ) Persentase keaktifan siswa 1 Siklus II 80 83 % 82 % Dari tabel Siklus II di atas, diperoleh data bahwa tingkat rata-rata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII B pada mapel IPA materi Tekanan pada Siklus II mengalami kenaikan. Untuk nilai rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus II menjadi 80. Untuk tingkat persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus II meningkat menjadi 83 %. Dari keseluruhan data mengenai hasil belajar siswa mulai dari Pra-siklus, Siklus I, Siklus II, ada peningkatan hasil belajar siswa dan aktifitasnya pada tiap siklusnya. 85

KESIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan diatas, dapat disimpulkan bahwa : hasil belajar dan keaktifan siswa pada tiap siklusnya mengalami penigkatan dengan divariasinya metode pembelajarannya, sehingga Penggunaan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan IPA materi Tekanan pada siswa kelas VIII B semester 2 MTs NU Miftahul Ulum Margasari Tahun ajaran 2014/2015. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Eduard Nurpatria, Seri Buku soal Super IPATerpadu untuk MTs/SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2009. Fadhly, Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, TK-FPTt. Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, cetakan ke-6, Yogyakarta: CTSD Institut Agama Islam negeri Sunan Kalijaga, 2007. M.Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi, Bandung: Rosda Karya 2002. Oemar Hamalik, Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi aksara, 2001. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010. Saeful Karim, Ida Kaniawati, Yuli Nurul Fauziah, Wahyu Sopandi, Buku Paket IPA Untuk MTS/SMP Kelas VIII Belajar IPA, Panduan Belajar IPA Terpadu Di terbitkan oleh pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008 (BSE). Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Sugiyanto, Model-model Pembelajaran inovatif, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010. Winasanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik pengembangan Kurikulum KTSP, Jakarta: Kencana, 2010. Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999. 86