SOP ALUR KEUANGAN BEM IKM FKUI 2015

dokumen-dokumen yang mirip
SOP Pembuatan Acara di FKUI

SOP ADMINISTRASI BEM IKM FKUI 2015

SOP KEUANGAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN FMIPA UI

SOP Keuangan. BEM STT Terpadu Nurul Fikri bem.nurulfikri.ac.id INOVASI CEMERLANG

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG. Umur :.. Pekerjaan :.. Alamat :.. Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut ; PIHAK PERTAMA

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA) PENGURUS PUSAT

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERMOHONAN DAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN BUPATI MALANG,

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

INFORMASI-KOMUNIKASI KEGIATAN KEMAHASISWAAN BEM FK UNUD 2017

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS ILMU BUDAYA PERSYARATAN WISUDA SARJANA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2016/2017

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,


CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

STATUS AKREDITASI. dibaptis secara Katolik. dan Bahasa Bimbingan dan Konseling Berakreditasi IPA, IPS, Bahasa, SMK Pendidikan Guru SD Berakreditasi

No. 6/ 22 /DLN Jakarta, 10 Mei 2004 S U R A T E D A R A N

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS ILMU BUDAYA PERSYARATAN WISUDA SARJANA PERIODE III TAHUN AKADEMIK 2017/2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG. BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLlTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

PERSYARATAN WISUDA SARJANA/ DIPLOMA PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2014 TANGGAL 18 AGUSTUS 2014 FORMAT USULAN / PROPOSAL HIBAH KOP ORGANISASI/LEMBAGA, DLL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 17 Tahun 2006 Serie : E Nomor : 12 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NUFA FIK UI

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

PERSYARATAN WISUDA SARJANA/ DIPLOMA PERIODE I TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bagian I. Persyaratan Umum

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL

Menjelaskan Pengertian Bea Meterai. Menjelaskan Objek Pemungutan Bea Meterai. Menjelaskan Saat Terutangnya Bea Meterai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOP SURAT KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

RALAT PERSYARATAN WISUDA SARJANA/ DIPLOMA PERIODE IV TAHUN AKADEMIK 2013/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2010 TENTANG

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANDUAN PELAPORAN ADMINISTRASI KEUANGAN BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA PENELITIAN KOMPETITIF MAHASISWA (PKM) FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2017

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 5/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 05 TAHUN 2006 TENTANG

Lampiran -1 KETENTUAN ADMINISTRASI DAFTAR ULANG MAHASISWA BARU TA 2015/2016

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SURAT KELUAR

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 107 TAHUN : 2010 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

WALIKOTA SURABAYA TENTANG

SURAT PERJANJIAN GADAI TNAH

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BLITAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

FORMULIR PENDAFTARAN RPL RNA (REGISTER NEGARA AKUNTAN) UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK. Recognition of Prior Learning Register Negara Akuntan

KETENTUAN-KETENTUAN LAYANAN SIRKULASI UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PERMINTAAN PENAWARAN (PP)

S U R A B A Y A 60175

Contoh Perjanjian Leasing

PENDAFTARAN 2 Oktober Oktober 2013

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 002 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah BAB IX BEA METERAI

NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

Bea meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen berupa kertas yang menurut Undang- Undang Bea Meterai menjadi objek Bea Meterai

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR


SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

PROPOSAL INVESTASI KAYAMARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1961 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN PENYELENGGARAAN KOPERASI

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk.

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

NOMOR: j6/pks-kab-mkw/v/20l4

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

ALUR PENGAJUAN PROPOSAL

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

PETUNJUK TEKNIS LOMBA VIDEOGRAFI - DENSMART 2014

PERSYARATAN DAPAT USER ID PANITIA. 1. Surat Permohonan Pembuatan User Id (dari Atasan / Kepala ULP) 2. Copy Surat Keputusan (SK Bupati) 3.

PROSEDUR PENELITIAN REGULER

PENGUMUMAN DAFTAR ULANG PESERTA DIDIK BARU PROGRAM BERBAYAR GELOMBANG II TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Transkripsi:

SOP ALUR KEUANGAN BEM IKM FKUI 2015 Syarat dan Ketentuan Pengajuan Proposal 1. Proposal diajukan paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan kecuali proposal pendelegasian yaitu 7 hari sebelum pelaksanaan kegiatan. 2. Proposal diemail ke a.bemikmfkui@yahoo.co.id untuk diperiksa Sekretaris dan Controller sebelum diprint. Setelah dibalas, print sebanyak 1 kali dan difotokopi 2 rangkap lalu diletakkan di ruang BEM untuk meminta tanda tangan ketua BEM dan coordinator kemahasiswaan. 3. Proposal yang dapat diajukan adalah proposal kegiatan yang tertera pada RKAT dan total permohonan dana yang diajukan ke PPKM harus sama dengan rencana permohonan dana yang tertera di RKAT. 4. Setelah proposal diperiksa dan disetujui oleh controller BEM IKM FKUI, pemohon dana harus mengisi form pengajuan dana PPKM & form permohonan dana 1A yang dipegang oleh Treasurer. Syarat Pemberian Uang PPKM dari Treasurer: 1. Badan terkait tidak ada hutang LPJ. 2. Apabila terdapat hutang LPJ, maka badan terkait dapat menyelesaikan dulu LPJnya dan apabila sudah beres maka uang PPKM akan diturunkan. Dana PPKM Turun

Diterima oleh Treasurer (Vivi 2013) lalu akan diinfokan ke bendahara dept/biro/badan terkait Treasurer mengisi form 1C dan panitia mengambil formnya untuk ditempel di LPJ Uang di transfer ke rekening pihak terkait Uang di transfer ke rekening pihak terkait Setiap badan/dept/biro wajib memiliki 1 rekening BNI untuk penyaluran dana PPKM. Semua dana PPKM yang masuk untuk badan/dept/biro akan ditransfer ke rekening tersebut. LPJ Lpj dikumpulkan maksimal H+14 setelah acara selesai atau dana PPKM turun (apabila dana PPKM terlambat turun dari PPKM bukan terlambat turun karena di tahan oleh Treasurer BEM IKM FKUI akibat hutang LPJ). Lebih dari waktu yang ditentukan maka dinyatakan HUTANG. Jika form 1C hilang, denda Rp. 5000. Form 1C bisa diminta ke treasurer. (Vivi 2013) Bon-bon yang disertakan di LPJ harus diurutkan sesuai dengan anggaran biaya dan diberi nomor.

Bon-bon yang menggunakan uang ppkm ditempelkan paling awal. Bon-bon yang berasal dari dana PPKM, pada kuitansi harus atas nama PPKM FKUI. Sebelum LPJ dinaikkan, LPJ akan diperiksa oleh controller terlebih dahulu sehingga di sarankan untuk TIDAK DIJILID sebelum dinyatakan sudah BENAR oleh Controller dan Sekretaris/ Mbak Mimin LPJ akan diperiksa oleh controller setiap hari Senin-Jumat pukul 15.00-16.00. Untuk mencegah hilangnya data dari bon / bukti pembayaran / bukti transfer pengembalian dana, bon / bukti pembayaran / bukti transfer pengembalian dana difotokopi dan ditempelkan di sebelah kanan yang asli. Setelah diperiksa controller (plus sekretaris) dan telah diperbaiki, LPJ dijilid dan diperbanyak lalu dikumpulkan pada mbak Mimin. Keterlambatan pengumpulan LPJ akan diberikan sanksi berupa penahanan dana PPKM yang turun untuk kegiatan lain yang berasal dari badan kelengkapan yang sama. Lampiran LPJ Urutan : 1. Bukti Pemasukan 2. Bukti Pengeluaran 3. Bukti Sisa Dana Keterangan : 1. Bon-bon dipisah sesuai dengan jenis pemasukan (bon dekanat, bon ppkm, bon mandiri, dll)

2. Di tiap lampiran diberi judul apakah bukti pemasukan atau pengeluran dan apa jenisnya apakah bon ppkm atau bon mandiri 3. Bon ditempel urut sesuai dengan deskripsi anggaran Bukti-bukti keuangan yang valid Kriteria tanggal penerimaan nama dan tanda tangan pihak yang memberi dana jumlah penerimaan mekanisme pembayaran (kas/transfer) nama dan tanda tangan penerima dana (bendahara/panitia lain yang berwenang) Keterangan Lembaran tersebut boleh berupa copy dari lembaran asli yang diserahkan pada sponsor/donatur. Lembaran asli harus dilengkapi materai sebesar: Rp 6.000,00 untuk penerimaan lebih atau sama dengan Rp 1.000.000,00 (biaya pembelian materai dicantumkan dalam bukti pembelian) dan Rp 3.000,00 untuk penerimaan diantara Rp 500.000,00 Rp 1.000.000,00 (biaya pembelian materai dicantumkan dalam bukti pembelian) Bukti pemasukan dana mandiri seperti iuran panitia atau iuran peserta yang memang tidak ada buktinya tidak usah ditempel di LPJ. Bukti Pengeluaran Semua pengeluaran yang ditulis di LPJ harus memiliki bukti pengeluaran! 1. Bukti yang memadai dianggap sah dan harus memiliki kriteria serta mencantumkan hal-hal sebagai berikut : Kepala (kop) surat dan atau cap perusahaan

Mencantumkan tanggal pengeluaran Jumlah dan deskripsinya yang jelas Tanda tangan pihak yang berkepentingan Nama jelas pihak yang berkepentingan Pengeluaran lebih atau sama dengan Rp 1.000.000,- harus menggunakan materai Rp6.000,- Pengeluaran antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- harus menggunakan materai Rp3.000,- 2. Untuk pembuktian biaya telepon melalui wartel, maka bukti tersebut harus mengungkapkan : Nama wartel Jumlah biaya telepon Nomor telepon yang dituju Nama penelepon Siapa yang dituju Untuk keperluan apa 3. Untuk pembuktian biaya telepon melalui handphone, maka bukti pembayaran berupa kuitansi. 4. Kuitansi harus dilengkapi materai* sebesar Rp 6.000,00 untuk pengeluaran lebih dari sama dengan Rp 1.000.000,- dan materai Rp3.000,- untuk pengeluaran antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- 5. Dalam setiap tanda bukti tidak diperkenankan adanya coretan, catatan tambahan atau catatan dengan tinta yang lain yang dapat mengaburkan keandalan bahan bukti (jadi kalau isi kuitansi salah, harus diulang pembuatan kuitansinya. Tidak menerima kuitansi yang ada coretan atau tipe-x) 6. Tidak menerima bukti pengeluaran berupa kertas polos! Bentuk bukti paling minimal adalah kuitansi. *Pembelian materai dicantumkan dalam bukti pembelian

Pelanggaran Hilang form 1 C dan ingin meminta gantinya denda Rp5.000 (treasurer : Vivi 2013) Telat mengumpulkan LPJ penahanan uang PPKM yang sudah turun dan dipegang oleh treasurer untuk acara badan/dept/sa terkait selanjutnya. Lain-lain Advance System Ketua Departemen atau ketua kegiatan mengisi Form Advance yang dapat diambil di kotak form. Setelah diisi, form diberikan ke treasurer untuk di cek kelayakannya dan ditandatangani oleh kedua pihak selambat-lambatnya H-2. Dana diberikan oleh treasurer. Bukti penggunaan dana diserahkan kepada treasurer paling lambat 3 hari setelah kegiatan berlangsung, beserta sisa dana (jika ada). Jika tidak diserahkan H+3 kegiatan berlangsung, denda sebesar Rp 2000,-. Jika bukti tidak diberikan karena alasan apapun, advance berikutnya tidak akan dikabulkan. Reimbursement System Ketua Departemen atau ketua kegiatan mengisi Form Reimbursement yang dapat diambil di kotak form. Setelah diisi, form diberikan ke treasurer untuk di cek kelayakannya dan ditandatangani oleh kedua pihak selambat-lambatnya H+2. Dana diberikan oleh treasurer. Bukti penggunaan dana diserahkan kepada treasurer bersamaan dengan form reimbursement (H+2). Jika bukti dan form tidak diserahkan H+2 kegiatan berlangsung, reimbursement tidak akan dikabulkan.

Sistem Pinjaman Sistem pinjaman berlaku untuk semua kegiatan BEM yang mengajukan dana ke PPKM dan Dekanat yang proposalnya telah naik namun dana ppkmnya belum turun. Ketua departemen atau ketua kegiatan mengajukan permohonan pinjaman terlebih dahulu ke treasurer. Besarnya pinjaman ditentukan oleh treasurer dan controller dengan nilai maksimal 50% permohonan dana PPKM / Dekanat. Setelah treasurer dan controller menyetujui, form pinjaman diisi oleh pihak pemohon dan diberikan ke treasurer untuk di cek dan ditandatangani oleh kedua pihak. Dana diberikan oleh treasurer. Pengembalian Pinjaman Pengembalian pinjaman akan langsung dipotong oleh treasurer dari dana PPKM atau Dekanat yang sudah turun. Setelah dipotong, treasurer akan mengisi form pengembalian pinjaman dan harus ditandatangani oleh kedua belah pihak. Proses Pengembalian Sisa Dana Jika pemasukan kegiatan hanya dari PPKM, sisa dana ditransfer langsung ke rekening BNI atas nama PPKM FKUI no rek 0006690622, dan mengirimkan SMS ke sekretaris PPKM Bu Silvi perihal jumlah sisa uang yang telah ditransfer, nama proker, asal dept/biro/badan. Bukti transfer kemudian di tempel di LPJ Jika pemasukan acara terdiri dari dana PPKM dan Sumbangan BEM, namun pengeluarannya telah melebihi dana yang diberikan PPKM, sisa dana dikembalikan ke treasurer max H+3 setelah pengumpulan LPJ, dan selanjutnya pengembali dana harus mengisi dan ttd form sisa dana. Untuk pemasukan acara terdiri dari Dana PPKM dan Dana Mandiri : 1. Sisa dana kurang dari 1 juta rupiah dikembalikan semua ke BEM via treasurer dan harus mengisi serta ttd form sisa dana.

2. Sisa dana lebih atau sama dengan 1 juta rupiah 80% ke BEM dan 20% ke dept/sa terkait. 3. Untuk acara BEM yang ditenderisasikan ke angkatan, berapapun sisa dananya 20% ke BEM dan 80% ke angkatan. Sumbangan BEM Sumbangan BEM diberikan untuk acara yang memenuhi kriteria: Nonprofit Ada proposal Anggaran yang melebihi Rp 5.000.000 Bukan acara BEM yang ditenderisasikan ke angkatan Sumbangan BEM tidak berperan sebagai dana tunggal untuk suatu acara. Sumbangan BEM tidak akan diberikan untuk proposal yang telat naik menurut SOP. Jika pemasukan acara terdiri dari dana PPKM, Dana Mandiri, dan Sumbangan BEM, urutan dana yang digunakan adalah dana PPKM, Dana Mandiri, dan Sumbangan BEM. Sumbangan dana BEM untuk delegasi diatur tersendiri oleh controller treasurer serta biro hubungan eksternal.