BAB I PENDAHULUAN. Guru dalam perannya sangat menentukan, dilihat dari serangkaian. upaya pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap

BAB I PENDAHULUAN. substansi, sebagai medium antara guru dan siswa di dalam. lingkungan yang kondusif, dalam rangka mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

PENGARUH KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 4 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai tantangan dan

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN. kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk juga didalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. metode yang sama, dalam mengajar tentunya akan membuat para siswa jenuh dan. pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi pembelajaran yang diwujudkan dalam tugas-tugasnya setiap hari,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rika Nurjanah, 2013

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dimana hal ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi. aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan seorang akan menjadi manusia yang berkualitas. UU No 20 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang serba canggih seperti saat ini, tentu saja manusia dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai interaksi antara guru dan anak didik. Interaksi yang edukatif ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

EFEKTIVITAS VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PELAJARAN EKONOMI DI SMA

Transkripsi:

1.1 Latarbelakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Guru dalam perannya sangat menentukan, dilihat dari serangkaian upaya pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan. Olehnya guru sebagai agen utama dalam pembelajaran, dituntut untuk mampu secara kreatif inovatif menyelenggarakan proses pengajaran secara PAKEM. Mutu pendidikan dapat diartikan sebagai: 1. sesuai standard (fitness to standard); 2, sesuai pengguna pasar/pelanggan (fitness to use); 3. sesuai perkembangan kebutuhan (fetness to latent requirements); 4. sesuai lingkungan global (fitness to global environmental requirements. Jadi pendidikan dapat dikatakan bermutu sesuai dengan standar, jika salah satu aspek dalam pengelolaan pendidikan itu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Guru dapat dikatakan bermutu, bila memiliki kualifikasi akademik disamping memiliki: kompetensi paedagogik dan kompetensi professional. Guru dalam mengelola pembelajaran adalah yang dalam perannya melakukan perubahan positif melalui proses pengajaran yang ditandai dengan berubahnya pengetahuan, pemahaman sikap, keterampilan, kecakapan, dan kompetensi. Dalam proses pengajaran interaktif, diperlukan hubungan timbal balik antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru hendaknya menimbulkan inspirasi yang dapat memunculkan inisiatif dan kreativitas siswa.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang inspiratif, terujud dari suasana yang kondusif dan dapat mendorong siswa untuk aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Sedangkan dalam pembelajaran yang kreatif, adalah dalam proses pengajaran memiliki daya cipta, kemampuan dan berkreasi aktif. Sedang pembelajaran yang efektif dapat menumbuhkan daya kreativitas siswa, membekali dengan berbagai kemampuan yang bermakna. Dan semua hal tersebut diatas dapat dilaksanakan oleh guru yang professional dan berkompetensi. Artinya guru dalam proses dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada, melalui penggunaan pengembangan variasi dalam mengajar, Guru dalam peran mengajar tidak menoton menggunakan strategi pengajaran. Pengembangan variasi dalam mengajar merupakan upaya yang terencana dan sistematis dalam menggunakan berbagai komponen yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Variasi dapat diartikan sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak menoton. Variasi dapat berujud perubahan atau perbedaan yang sengaja diciptakan untuk memberikan yang unik. Dalam proses belajar mengajar, variasi merupakan keanekaragaman dalam penyajian materi pembelajaran. Berkaitan dengan masalah variasi mengajar Sutomo 1993 (dalam Abdul Majid,; 2013; 263) mengemukakan bahwa variasi dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai perubahan cara/ gaya penyampaian yang satu kepada yang lain dengan tujuan menghilangkan kebosanan/kejenuhan dalam belajar, sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran menjadi

aktif dan berpartisipasi aktif kreatif dalam belajar. Sedangkan dipihak lain Hamid Darmadi 2010 (dalam Abdul Majid M,Pd, 2013 262) mengatakan bahwa variasi dalam mengajar merujuk pada tindakan dan perbuatan guru yang sengaja ataupun spontan, dengan maksud meningkatkan perhatian siswa selama pembelajaran. Guru dalam upaya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, tentunya tidak hanya mampu mengelola ruangan, menguasai materi, menyiapkan perangkat pembelajaran, tetapi yang terpenting adalah bagaimana menciptakan situasi yang membuat siswa senang, tidak merasa bosan dengan kegiatan belajar mengajar yang ada. Variasi pengajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar, serta mengurangi kejenuhan dalam belajar. Olehnya guru perlu mengadakan pengembangan variasi mengajar dalam tugas manusiawinya. Apa yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran? Guru perlu mengilustrasikan, yang tidak semua orang menghendaki adanya kebosanan dalam proses pengajaran yang dilakukan. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, dan memberi hasil yang tidak maksimal. Ada tiga aspek keterampilan dalam mengadakan pengembangan variasi mengajar yaitu (a) variasi dalam gaya mengajar, (b) variasi dalam menggunakan media, dan bahan pengajaran, serta (c) variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa (Djamarah, 2010:167). Apabila ketiga komponen tersebut di kombinasikan dalam penggunaannya atau secara

terintegrasi, maka akan meningkatkan perhatian, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Keterampilan dalam mengadakan variasi ini lebih luas penggunaannya dibanding keterampilan lainnya, karena merupakan keterampilan campuran terintegrasi dengan keterampilan yang lain. Misalnya, variasi dalam memberikan penguatan, variasi dalam memberi pertanyaan, dan variasi dalam tingkat aspek kognitif. Dalam proses belajar mengajar, variasi mengajar guru dapat menunjukan adanya perubahan dalam gaya, media yang di gunakan berganti-ganti, dan ada perubahan dalam pola interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa. Variasi lebih bersifat proses dibanding produk. Kondisi seperti ini penting untuk diterapkan oleh semua guru dalam berperan secara professional dan berkompetensi, termasuk guru Ekonomi di SMP Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Pengembangan variasi mengajar masih relatif rendah dilakukan oleh guru sesuai pengamatan peneliti,, yang dilakukan pada bulan November tahun 2014. Guru lebih konsetrasi pada perangkat pembelajaran, dan penguasaan terhadap materi yang akan diajarkan, malah terkesampingkan. Jadi proses pengajaran terlihat aktif sepihak artinya siswa tidak kreatif atau terlihat pasif, sehingga pada gilirannya tidak terjadi komunikasi dua arah atau komunikasi edukatif kreatif. Hal ini didasarkan pada hasil interview dengan guru Ekonomi, yang ada disekolah yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian dilaksanakan. Kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu masalah pokok

di sekolah tersebut, saat ini adalah relatif rendanya kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran, rendahnya penggunaan pengembangan variasi mengajar yang didasarkan pada materi pengajara, dan disesuaikan dengan karakter siswa. Uraian diatas, jika disesuaikan dengan masalah yang ada, maka penyebab rendahnya hasil belajar siswa, antara lain, guru dalam mengawali pembelajaran belum mengaktifkan pengaturan suara, penekanan materi, gerakkan tubuh, pemberian waktu, kontak pandang atau biasa dikatakan gesturing guru. Disamping itu, variasi interaksi guru dengan siswa belum tercipta secara harmonis, sehingga komunikasi edukatif belum ada. Semua ini hampir tidak focus dilakukan oleh sebahagian guru dalam kegiatan belajar mengajar sebagaimana diharapkan. Sesungguhnya salah satu yang dapat menumbuh kembangkan motivasi belajar siswa di kelas adalah gesture guru itu sendiri. Untuk itu, peneliti merasa tertarik dalam mengkaji permasalahan tersebut yang berhubungan dengan pengembangan variasi mengajar guru di kelas, yang diformulasikan dalam judul: Penggunaan Pengembangan Variasi Mengajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Kelas VIII A SMP Negeri I Batudaa Kabupaten Gorontalo Adapun Penelitian Tindahan Kelas tersebut akan dilakukan pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri I Batudaa dengan jumlah siswa 29 orang. Data yang ada menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai ketuntassan hanya berjumlah 8 orang (27,58 %) dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75, sedangkan yang berjumlah 21 orang (72,41%) masih mendapatkan nilai dibawah ketuntasan atau dibawah nilai 75.

Berdasarkan data tersebut terlihat belum optimalnya hasil belajar siswa dalam penguasaan mata pelajaran Ekonomi. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, faktor siswa itu sendiri yang kurang siap dalam menerima pelajaran, faktor guru yang mengajar belum memperhatikan penggunaan pengembangan variasi mengajar sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang dapat diindentifikasi untuk ditindaklanjuti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: rendahnya kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran, yang disesuaikan dengan materi pengajaran. rendahnya pengaturan suara guru dalam mempresentasikan materi pembelajaran, Guru masih menetap ditempat, Guru belum melakukan gerakkan tubuh untuk menarik perhatian siswa, Pemberian waktu yang efektif dan efisien belum menjadi perhatian guru secara maksimal, Kontak pandang atau biasa dikatakan gesturing guru belum dilakukan secara maksimal. Guru dalam proses belajar mengajar belum berupaya melakukan intonasi suara yang dapat mempengaruhi penelaahan informasi sebagai pemusatan perhatian siswa, Randahnya pemberian motivasi dan fasilitas kerja pada siswa secara kelompok sebagai rangsangan baru yang menarik perhatian siswa, Warna dan bentuk katakata penting belum dilakukan secara maksimal

1.3 Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah guru dalam mengajar, dengan menggunakan pengembangan variasi mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Batudaa khususnya pada mata pelajaran IPS ekonomi?. 1.4 Rencana pemecahan masalah Penelitian tindakan kelas ini, guru lebih menitik beratkan pada penggunaan pengembangan variasi mengajar, dengan langkah-langkah kegiatannya lebih menekankan pada pengembangan Variasi gaya mengajar guru adalah sebagai berikut: Variasi suara Suara guru dapat bervariasi dalam hal intonasi, nada, volume, dan kecepatan. Guru dapat mendramatisasi suatu perstiwa, menunjukkan hal-hal yang dianggap penting, berbicara secara pelan, atau berbicara secara tajam dengan siswa yang kurang perhatian, dan seterusnya. Penekanan (ocusing) Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan penekanan secara verbal ; misalnya, Perhatikan baik-baik. Nah, ini yang penting. Ini adalah bagian yang sukar, dengarkan baik-baik! penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan gerakan anggota badan yang dapat menunjukkan dengan jari atau memberi tanda pada papan tulis.

Pemberian waktu (pausing) Kegiatan ini lebih menekankan pada upaya menarik perhatian siswa, dengan menerapkan 3 (tiga keterampilan dasar mengajar yakni bertanya awal, lanjutan dan penguatan. Dilakukan dengan mengubah yang bersuara menjadi sepi, dari akhir bagian pelajaran ke bagian berikutnya. Dalam keterampilan bertanya, pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengubahnya menjadi pertanyaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah keadaan memungkinkan. Bagi siswa, pemberian waktu dipakai untuk mengorganisasi jawaban agar menjadi lengkap. Kontak pandang Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan siswa, sebaiknya mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas, menatap mata setiap siswa untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian. Guru dapat membantu siswa dengan menggunakan matanya menyampaikan informasi, dan dengan pandangannya dapat menarik perhatian siswa. Ini dapat dilakukan dengan keterampilan penguatan Gerakan anggota badan (gesturing) Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja, tetapi juga menolong dalam menyampaikman arti pembicaraan.

Perpindahan posisi guru (teachers movement) Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik perhatian siswa, dapat meningkatkan kepribadian guru. Perhatian posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang, dari sisi kiri kesisi kanan, atau diantara siswa dari belakang ke samping siswa. Dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi duduk. Yang penting dalam perubahan posisi ialah harus ada tujuannya, dan tidak sekedar mondar-mandir. Guru yang kaku adalah tidak menarik dan mejemukan, dan bila bervariasi dilakukan secara berlebikan akan mengganggu. 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam menggunakan Variasi Mengajar guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Batudaa, Kabupaten Gorontalo, khususnya pada mata pelajaran IPS ekonomi 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis yaitu: 1.5.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran IPS Ekonomi

Sebagai pedoman dan acuan pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam kondisi pembelajaran pakem. 1.5.2 Manfaat Praktis Sebagai pertimbangan guru dalam upaya guru menggunakan pengembangan variasi mengajar dalam pengajaran. Dengan menggunakan peengembangan variasi mengajar akan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan menggunakan pengembangan variasi mengajar, diharapkan motivasi dan keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Guru dalam proses pengajaran menggunakan pengembangan variasi mengajar, siswa lebih termotivasi dan mudah memahami mata pelajaran IPS Ekonomi serta dapat menambah semangat siswa dalam belajar.