BAB I PENDAHULUAN. kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. maka sampailah pada kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun manfaat dari segi medis adalah merokok mengurangi resiko

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah di semua kalangan. Merokok sudah menjadi kebiasaan di

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena sudah menjadi masalah nasional dan bahkan internasional. Di

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam masyarakat indrustrial modern, berjalan dari masa kanak-kanak ke

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tembakau pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. rokok. Masalah rokok tidak hanya merugikan si perokok (perokok aktif)

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu hal yang seringkali menyerang remaja adalah perilaku merokok, yang

BAB I PENDAHULUAN. impotensi, emfisema, dan gangguan kehamilan (Pergub DIY, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. menghisap dan menghembuskannya yang menimbulkan asap dan dapat terhisap oleh

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan, dan kesemimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku merokok tidak mengenal batasan usia mulai dari kalangan remaja,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai macam penyakit kanker dan penyakit kronis. Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi belum dapat disebut orang dewasa. Taraf perkembangan ini pada umumnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rokok pada remaja yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di

POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA YANG MEMILIKI PERILAKU MEROKOK DI SMPN I MOJOANYAR JABON MOJOKERTO

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

BAB I PENDAHULUAN. Merokok masih menjadi kebiasaan banyak orang baik di negara. tinggi. Jumlah perokok di Indonesia sudah pada taraf yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan emosi, perubahan kognitif, tanggapan terhadap diri sendiri

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB I PENDAHULUAN. komponen generasi muda akan mempunyai peran yang sangat besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada usia ini individu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB I PENDAHULUAN. psikis, maupun secara social (Sudarsono, 2004). Inilah yang disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsinya. Rokok secara definisi adalah silinder dari kertas,

BAB I PENDAHULUAN. kurang memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh dirinya.

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan analisis data dari Centers of Disease Control and

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Mengkonsumsi rokok dan produk tembakau lainnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan sebuah perilaku yang tidak asing ditemukan di kehidupan seharihari,

Deni Wahyudi Kurniawan

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Saat ini merokok dianggap sebagai suatu perilaku yang permisif dan juga

Bab 1 PENDAHULUAN. Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi

BAB 1 : PENDAHULUAN. kandung kemih, pankreas atau ginjal. Unsur-unsur yang terdapat didalam rokok

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB II LANDASAN TEORI. yang diamati secara umum atau objektif. Hal tersebut senada dengan pendapat Sarwono (2001)

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

BAB 1 PENDAHULUAN. lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang di antaranya adalah perkok, maka

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah siswa remaja yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, selain dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

BAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA ROKOK DI DESA SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Global Adult Tobacco survey (GATS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mahluk manusia baik itu aqidah, ibadah dan muamalah, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

2015 SIKAP TERHAD AP PICTORIAL HEALTH WARNING D AN INTENSI MEROKOK SISWA SMP D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti

BAB IV PENUTUP. 1. Hak-hak suami dalam memperlakukan istri yang nusyuz adalah 1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia khususnya dikalangan pelajar. Walaupun sudah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI DUSU PAPAHAN, TASIKMADU, KARANGANYAR. Ana Wigunantiningsih*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui orang merokok di manamana baik di kantor, di pasar ataupun tempat umum lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama dimulai saat masih usia remaja. Setelah remaja mencoba rokok pertama, seorang individu menjadi ketagihan merokok dengan alasan-alasan seperti kebiasaan, menurunkan kecemasan, dan mendapatkan penerimaan. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum rokok, karena belum ada nash yang secara jelas menerangkan tentang hukum rokok tersebut. Tetapi dari berbagai pendapat tersebut yang mendekati kebenaran adalah pendapat yang menyatakan bahwa rokok hukumnya haram secara mutlak, baik bagi anak kecil, wanita hamil, penderita penyakit yang berbahaya, begitu juga berlaku bagi orang dewasa yang sehat wal afiat, laki-laki maupun perempuan. Dalil-dalil yang bisa dijadikan landasan keharaman rokok secara mutlak adalah sebagai berikut : Dalil Pertama adalah firman Allah SWT: Artinya Dan janganlah kalian membunuh diri kalian (surat an - Nisa ayat 29) 1

2 Dalil Kedua adalah firman Allah SWT: Artinya: Dan berjalankanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam keninasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yangberbuat baik. (QS. Al-Baqarah:195) Ayat ini mengisyaratkan bahwa rokok adalah salah satu yang buruk terutama bagi kesehatan, sehingga dianggap juga sebagai perbuatan yang menganiaya diri sendiri menuju kebinasaan. Pendapat para ulama saat ini telah dibuktikan secara empiris dan kedokteran yang memahami hal itu, maka hukum rokok adalah haram. Dengan demikian, hukum mereokok adalah haram dan wajib ditinggalkan. Sebab, bahayanya sangat besar dan keburukannya sudah nyata. Di samping menyianyiakan harta, bahaya merokok juga berpengaruh kepada setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Dari penjelasan di atas menunjukkan keharaman rokok, karena rokok akan menyebabkan seseorang terjerumus dalam kebinasaan dan kematian. Begitu juga rokok selain membahayakan perokok, maka dia akan membahayakan orang lain. Dengan demikian rokok bertentangan dengan tujuan Syariah Islam, karena akan membahayakan jiwa, akal dan harta. zat-zat yang terkandung dalam rokok sangatlah berbahaya dan merugikan manusia baik kepada diri sendiri maupun pada orang-orang disekitarnya. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit

3 seperti impotensi, gangguan pernafasan, serangan jantung, gangguan kehamilan dan lain-lain bahkan yang paling berbahaya adalah menyebabkan kematian. Sebagian besar angka kematian yang telah diteliti disebabkan oleh rokok. Merokok merupakan hal yang tidak baik dalam segala aspek karena itulah rokok diharamkan. 1 Merokok adalah penyebab kematian utama yang sebenarnya dapat dicegah. Kebiasaan ini membunuh puluhan ribu orang setiap tahunnya dan melumpuhkan jutaan yang lain. 2 Perilaku merokok bagi usia remaja dapat digolongkan sebagai perilaku yang menyimpang atau dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja, karena perilaku tersebut adalah perilaku yang melanggar peraturan-peraturan yang ada di lingkungan primer maupun skunder. Dengan demikian, pada usia mereka perilaku-perilaku mereka memang tidak melanggar hukum secara jelas tetapi disini yang dilanggar adalah status dalam lingkungan primernya (keluarga) dan skunder (sekolah). 3 Perilaku merokok bagi remaja di bawah usia 18 tahun termasuk golongan Juvenile Deliquency yaitu kelakuan yang selalu melanggar hukum maupun hanya peraturan disekolah dan dikeluarganya. Kelakuan ini didorong oleh keinginan untuk mendapatkan status sosial dan penghargaan diri dari lingkungannya. Banyak perokok yang mengakui bahwa mereka merokok karena beberapa hal yaitu ingin diterima masyarakat, mengikuti teman, merasa lebih dewasa dengan merokok, dan memberontak jika dilarang merokok. 4 Para remaja 1 Imam Alhawary, Pengertian, Manfaat, Bahaya serta Hukum Rokok dalam Perspektif Islam (www.e-psikologi.com) diakses 15 Januari 2016 2 Diane E. Papalia, Dkk, Human Development (Jakarta: Kencana, 2008) h. 640 3 Diane E. Papalia, Dkk, Human Development, h. 200 4 Siswanto Surjohardjo, Anda Dapat Berhenti Merokok (Yogyakarta: Yayasan Andi, 1985) h. 43

4 tampaknya peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang tua. Para remaja yang yakin orang tua mereka yang menolak merokok akan jarang merokok 5. Pada masa ini, remaja ingin mendapatkan perhatian dan contoh yang baik dari orang tuanya namun kenyataannya yang terjadi sering kali bertolak belakang dengan yang remaja harapkan, misalnya remaja tersebut melihat orang tuanya menghisap rokok beberapa bungkus sehari. Oleh karena itu, remaja berpendapat bahwa perilaku yang dicontohkan orang tuanya sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru untuk mendewasakan dirinya, mereka menganggap bahwa suatu ciri-ciri kedewasaan adalah kemampuan merokok dihadapan orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa banyak remaja yang merokok pada usia yang masih sangat muda. Keadaaan ini dipicu oleh berbagai macam faktor misalnya untuk mewujudkan eksistensi diri dan meningkatkan harga dirinya di mata teman dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian lebih dalam tentang hubungan perilaku merokok remaja dan perasaan peningkatan harga diri dalam bentuk karya ilmiah dengan judul Hubungan Perilaku Merokok dengan Perasaan Peningkatan Harga Diri Remaja di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. B. Penegasan Istilah Penelitian ini akan lebih mudah dipahami apabila istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini diberikan penjelasan sebagai berikut : h. 551 5 Gerald c. Davison, dkk, Psikologi Abnormal (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010)

5 1. Perilaku Merokok, perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang di sekitarnya. 6 Adapun yang dimaksud perilaku merokok dalam penelitian ini yaitu perilaku (perbuatan) merokok yang dilakukan remaja laki -laki baik yang terlihat secara langsung maupun tidak langsung yang dapat dilihat oleh orang tua. 2. Peningkatan Harga Diri, peningkatan harga diri adalah munculnya suatu perasaan lebih diakui, diterima, dan dihargai atas kedewasaan dan keberhasilannya oleh lingkungan dan teman sebayanya. 7 Dalam hal ini, peningkatan harga diri yang dimaksud yaitu bagaimana remaja mampu menilai diri nya dan mampu menilai kualitas-kualitas dirinya. 3. Remaja, remaja adalah suatu usia di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. 8 Remaja yang dimaksud yaitu remaja lakilaki yang memiliki karakteristik usia 15 hingga 21 tahun. 4. Desa Simpang Ayam Merupakan salah satu Desa Pemekaran dari Desa Induk ( Desa Meskom) yang terletak di Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. 6 Fajarjuliansyah, Perilaku Merokok Pada Remaja (www.e-psikologi.com) diakses 24 April 2015 7 Romi Asri, Hubungan Antara Persepsi Perilaku Merokok Dengan Peningkatan Harga Diri Pada Siswa SLTP Jurnal Program Studi Psikologi, 2004, h. 25 8 Muhammad Ali, dkk, Psikologi Remaja (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006) h. 9

6 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitian yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah, kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya rokok, kurangnya pengawasan orang tua terhadap remaja, dan remaja kurang bersikap tegas untuk menjauhi perilaku merokok dengan cara tidak bergaul dengan teman yang perokok. 2. Batasan Masalah Dari permasalahan di atas, maka penulis membatasi penelitian pada hubungan perilaku merokok dengan perasaan peningkatan harga diri remaja di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah seberapa besar hubungan perilaku merokok dengan perasaan peningkatan harga diri remaja di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis.

7 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis adalah untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan perasaan peningkatan harga diri remaja di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan bagi siapa saja yang akan meneliti tentang perasaan perilaku merokok remaja terutama yang terjadi di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini juga berguna sebagai salah satu usaha penulis dalam memperdalam dan mengembangankan pemikiran dan menambah ilmu pengetahuan tentang bimbingan dan konseling Islam. Selain itu, penelitian ini juga berguna sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Bimbingan Konseling Islam (BKI) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. E. Sistematika Penulisan BAB I: PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, penegasan istilah, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka terdiri dari teori, kajian terdahulu, definisi konsepsional atau operasionalisasi variabel dan hipotesis.

8 BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini menjelaskan jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas data dan teknik analisis data. BAB IV: GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan sejarah berdirinya Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan perilaku merokok dengan perasaan peningkatan harga diri remaja di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. BAB VI: PENUTUP Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. LAMPIRAN