BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

ABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi tentang fasilitas belajar, motivasi berprestasi, prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

Wakijo Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan upaya pengajaran. dimensi kehidupan terutama dibidang pendidikan.

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil akhir pembelajaran yang merupakan tolak ukur dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang didalamnya mencakup lingkungan fisik, sekolah dan sosial masyarakat. Proses pendidikan yang didukung dengan adanya sarana dan prasarana serta fasilitas memadai pada giliranya dapat mewujudkan pencapaian prestasi belajar (Sukmadinata, 2003:5). Pencapaian prestasi belajar peserta didik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dalam diri peserta didik (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Pertama, faktor yang ada pada setiap individu itu sendiri disebut dengan faktor internal. Adanya pengaruh dari dalam peserta didik merupakan hal yang wajar. Karena, akibat dari perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang dilandasi motivasi dan disadarinya. Seorang peserta didik harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus berusaha mengerahkan segala daya dan upaya untuk dapat mencapainya. Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan suatu mata pelajaran yang ikut memberikan andil terhadap pembentukan karakter dan ahklak peserta didik dalam menjalankan kehidupan. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur ān dan Al-Hadīś, melalui kegiatan 1

2 bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dalam rangka optimalisasi hasil belajar PAI, perlu diteliti berbagai faktor yang berpengaruh pada proses pembelajaran, agar dapat ditentukan skala prioritasnya. Faktorfaktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar sifatnya kompleks. Slameto (2010:54-71), mengemukakan ada sejumlah faktor yang memengaruhi prestasi belajar peserta didik, secara garis besar terbagi atas dua jenis, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor faktor internal, meliputi: faktor jasmaniah seperti: kesehatan, cacat tubuh, faktor psikologis mencakup: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan faktor ketiga adalah faktor kelelahan. Faktor eksternal, meliputi : keluarga, yang terinci atas: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, faktor sekolah meliputi; metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, cara belajar, tugas rumah, sedangkan faktor masyarakat meliputi; kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Djaali (2011:99) menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar peserta didik yaitu faktor-faktor dari dalam diri yang meliputi; kesehatan, inteligensi, minat dan motivasi, serta cara belajar. Sedangkan faktor dari luar diri peserta didik meliputi; keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

3 Melalui beberapa macam faktor yang memengaruhi prestasi belajar peserta didik tersebut, dalam konteks penelitian ini meliputi dua variabel yang akan peneliti bahas secara lebih rinci yaitu variabel persepsi tentang fasilitas belajar dan variabel motivasi berprestasi. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor eksternal untuk mendukung prestasi belajar peserta didik di sekolah. Arikunto (2004:6) menyatakan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha. Fasilitas belajar sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mendukung kegiatan pengajaran dan juga dapat menimbulkan minat dan perhatian dari peserta didik untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar memerlukan adanya fasilitas agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan teratur. Fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar tersebut antara lain berupa ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, media penyampaian materi dan lain sebagainya. Fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Peserta didik SMP Negeri 3 Bumijawa belum memanfaatkan fasilitas belajar secara optimal, seperti pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana belajar. Dari pengamatan sementara, masih banyak peserta didik yang lebih memilih bermain atau ke kantin. Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri sendiri secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, (Tim Penyusun, 2008:1043). Suryabrata (1984:70) menyatakan bahwa motivasi

4 merupakan suatu keadaan pribadi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya. Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Besar kecilnya pengaruh tergantung intensitasnya. Klausmeier sebagaimana dikutip oleh Djaali (2011:110) menyatakan bahwa perbedaan motivasi berprestasi ditunjukan dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai individu. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar, tergantung pada kondisi dalam lingkungan dan dalam diri individu. Menurut Clelland sebagaimana dikutip oleh Djaali (2011:107) menyebutkan bahwa motivasi berprestasi adalah sebagai suatu usaha untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dengan berpedoman pada suatu standar keunggulan tertentu. Motivasi berprestasi adalah kesungguhan atau daya dorong seseorang untuk berbuat lebih baik dari apa yang pernah dibuat atau diraih sebelumnya maupun yang dibuat atau diraih orang lain, yang dapat diukur melalui berusaha untuk unggul dalam kelompoknya, menyelesaikan tugas dengan baik, rasional dalam meraih keberhasilan, menyukai tantangan, menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses, dan menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi, umpan balik, dan resiko tingkat menengah. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Bumijawa Kabupaten Tegal merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berdiri tahun 1996, salah satu dari

5 lima SMP Negeri yang berada di Kecamatan Bumijawa. SMP Negeri 1 Bumijawa terletak di dekat kecamatan dan motivasi berprestasi peserta didik di SMP tersebut relatif tinggi hal ini didukung oleh beberapa faktor di antaranya tingkat pendidikan orang tua, tingkat sosial ekonomi menengah ke atas, fasilitas belajar peserta didik lebih lengkap dan berbeda kondisi dengan SMP Negeri 3 Bumijawa, di samping letaknya jauh dari kecamatan, sebagian besar tingkat pendidikan orang tua lulusan Sekolah Dasar (SD), demikian juga dengan tingkat sosial ekonomi orang tua relatif rendah karena mayoritas pekerjaannya adalah buruh tani, dan fasilitas belajar peserta didik belum semua terpenuhi untuk mendukung belajar peserta didik. Selain keadaan fasilitas belajar peserta didik yang belum mendukung, motivasi berprestasi peserta didik juga belum maksimal, sebagian besar peserta didik bersekolah hanya sekedar menggugurkan kewajiban wajib belajar, tidak ada kompetisi menuju prestasi, sehingga prestasi belajar peserta didik belum mencapai hasil yang memuaskan. Prestasi belajar mata pelajaran PAI peserta didik di SMP Negeri 3 Bumijawa relatif rendah, hal ini didasarkan pada nilai murni hasil ulangan akhir semestar (UAS) genap tahun pelajaran 2011/2012. Pencapaian persentase ketuntasan belajar peserta didik masih di bawah 85 % yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Adapun nilai KKM untuk mata pelajaran PAI kelas VIII semester genap yaitu 75.

6 No Tabel 1. Daftar rekap nilai asli ulangan semester genap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII tahun pelajaran 2011/2012 SMP Negeri 3 Bumijawa Kelas Nilai Murni Terting gi Teren- Dah KKM Tun- tas % KKM Tidak Tuntas 1 VIIIA 82 56 23 76,67 7 23,33 30 2 VIIIB 82 42 16 55,17 13 44,83 29 3 VIIIC 86 48 22 75,86 7 24,14 29 4 VIIID 92 42 21 72,41 8 27,59 29 % Jumlah 82 70,09 35 29,91 117 Sumber : Dokumen Guru PAI SMP Negeri 3 Bumijawa Tabel tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas VIII belum memenuhi ketuntasan klasikal. Dari 117 peserta didik kelas Jumlah VIII yang mengikuti tes akhir semester, terdapat 82 peserta didik yang mencapai KKM, sehingga jika dihitung hanya 70,09% peserta didik yang tuntas nilai murninya, sedangkan sisanya sebanyak 35 peserta didik dengan persentase 29,91% tidak tuntas karena memiliki nilai di bawah KKM. Ketuntasan klasikal terpenuhi apabila mencapai persentase sebanyak 85%. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh persepsi tentang fasilitas belajar dan motivasi berprestasi peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bumijawa Kabupaten Tegal. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

7 1. Adakah pengaruh persepsi tentang fasilitas belajar terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bumijawa? 2. Adakah pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bumijawa? 3. Adakah pengaruh persepsi tentang fasilitas belajar dan motivasi berprestasi secara simultan terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bumijawa? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi fasilitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik SMP Negeri 3 Bumijawa. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bumijawa. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang fasilitas dan motivasi berprestasi secara simultan terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bumijawa.

8 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Teoritis a. Dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan khasanah keilmuan bidang pendidikan Agama Islam dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan fasilitas yang memadai. b. Mengembangkan khasanah keilmuan tentang persepsi dan motivasi berprestasi guna mencapai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam secara maksimal. 2. Praktis a. Bagi Peserta didik 1) Dapat dijadikan rujukan peserta didik dalam menentukan cara belajar yang sesuai dengan karakteristiknya. 2) Sebagi bahan acuan untuk memotivasi diri guna mencapai prestasi belajar yang memuaskan. b. Bagi Guru, sebagai bahan acuan bagi guru untuk memberikan bimbingan guna meningkatkan minat dan motivasi berprestasi bagi peserta didik. c. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan acuan untuk mengambil kebijakan tentang peningkatan fasilitas belajar sebagai upaya untuk mendukung terciptanya kondisi yang dapat membangkitkan motivasi berprestasi peserta didik.