BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. terarah sesuai dengan tujuan yang dicapai. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.

BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama.

BAB III. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, tersebut terdapat penyimpangan sosial yang menarik untuk diteliti, yakni

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. pada konteks dari suatu keutuhan (entity). Instrumennya adalah manusia, baik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dusun Giyan Bimomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. Penelitian mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang peran sistem

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. berasal dari data, mengumpulkan data deskriktif (kata-kata, gambar) bukan angkaangka,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata tertulis atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian mengenai pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari, Desa Sidokarto, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Alasan peneliti memilih tempat tersebut yakni di dusun Nogosari baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini Peneliti ingin mengetahui bagaimana pola interaksi masyarakat dusun Nogosari pasca diadakan pemilihan dukuh. Dusun Nogosari mengadakan pemilihan dukuh yakni kurang lebih 25 tahun sekali, hal ini dikarenakan pemilihan dukuh diadakan setelah berakhirnya masa jabatan dukuh yang menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun. B. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan, yaitu pada bulan Juni-Agustus 2010, terhitung dengan pengesahan proposal penelitian. C. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Moleong, pendekatan deskriptif kualitatif yaitu pendekatan penelitian dimana data-data dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data-data

tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumentasi pribadi, catatan, atau memo dan dokumentasi resmi lainnya. 1 Peneliti berusaha menemukan pola interaksi masyarakat sebelum dan sesudah pemilihan dukuh didusun Nogosari, yakni dengan melakukan pembahasan pada tingkat pengambaran mengenai interaksi sebelum serta sesudah pemilihan dukuh dilaksanakan di desa tersebut. Peneliti akan mendeskripsikan gambaran interaksi masyarakat dusun Nogosari sebelum serta sesudah pemilihan dukuh terlaksana. Pola interaksi masyarakat sebelum terlaksananya pemilihan dukuh serta bagaimanakah pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh terdapat pemilihan dukuh dimana pada saat terjadi persaingan antar kelompok warga untuk memenangkan bakal calon dukuh yang mereka dukung, hal ini akan diketahui secara terperinci dan mendalam dalam penelitian ini melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil yang akan diperoleh, penelitian tentang pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari ini juga dapat dikategorikan dalam jenis penelitian kasus dan penelitian lapangan. Penelitian kasus dan penelitian lapangan yakni bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi sosial, individu, kelompok, lembaga dan masyarakat. 2 Berkait dengan penelitian kasus dan Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya. 2007, hlm. 11. 2 Husaini Usman. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2004. hlm. 5.

penelitian lapangan mengenai bentuk interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari yakni peneliti meneliti kasus yang terjadi yakni bentuk interaksi masyarakat sebelum diadakan pemilihan dukuh, pada saat pemilihan dukuh serta pasca pemilihan dukuh berlangsung. Disini peneliti melihat perubahan bentuk interaksi dalam masyarakat dengan melihat kasus-kasus yang ada dalam masyarakat dusun Nogosari yakni adanya kerjasama antar warga yang baik sebelum pemilihan dukuh dan berubah menjadi persaingan antar warga pada saat pemilihan dukuh serta keadaan-keadaan pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari. Hal yang menyebabkan pemilihan kepala dusun ini mendapat perhatian seluruh warga dusun Nogosari yakni pemilihan ini dilakukan hanya 25 tahun sekali dan bakal calon yang mengajukan diri mengeluarkan modal yang cukup besar untuk memperoleh dukungan warga sehingga terlihat persaingan yang ketat antar bakal calon dukuh dengan pendukung masing-masing. Hal ini tentunya akan mengubah bentuk interaksi warga dusun Nogosari yakni warga menjadi kelompok-kelompok mendukung masing-masing bakal calon yang dipilihnya yang menyebabkan persaingan antar warga. D. Subyek Penelitian dan Akses Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh peneliti akan berpengaruh pula pada teknik pengambilan sampel. Teknik purposive Sampling merupakan teknik yang dipilih oleh peneliti dalam pengambilan sampel penelitiannya.

Melalui teknik ini peneliti diharapkan sampel yang ada benar-benar mampu memberikan informasi yang tepat mengenai fokus penelitian ini. Teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada wilayah penelitian dengan subyek penelitian ditentukan atas tujuan tertentu oleh peneliti sendiri. 3 Subyek penelitian yang ditentukan tersebut berdasarkan kriteria-kriteria tertentu guna mendapatkan data atau informasi dari obyek tersebut yang sesuai dengan keperluan penelitian. Dalam penelitian ini subyek penelitian terdiri dari warga dusun Nogosari RT 1, RT 2, RT 3 dan RT 4, tim panitia penyelenggara pemilihan dukuh, dukuh yang terpilih dan calon dukuh yang tidak terpilih. 2. Akses Penelitian Secara informal, proses awal dari penelitian ini adalah peneliti melakukan survey atau observasi pra-penelitian kepada pihak pemerintah desa dan beberapa orang warga desa untuk menanyakan izin penelitian secara lisan terlebih dahulu sebelum peneliti memasuki lapangan dengan izin resmi baik dari pemerintah desa, kecamatan, kabupaten maupun propinsi jika dimungkinkan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah peneliti dalam mencari izin secara resmi dan persyaratan yang dibutuhkan dalam mengurus izin penelitian tersebut. Setelah itu peneliti mulai menyelesaikan izin-izin formal seperti surat izin dari fakultas, BAPPEDA DIY, BAPPEDA SLEMAN dan kecamatan Godean, Ibid, hlm 47

serta dari pihak kelurahan, tujuannya agar peneliti bisa mendapatkan kewenangan secara resmi saat mulai terjun di lapangan. Setelah memperoleh izin resmi, maka peneliti mulai terjun kelapangan untuk memperoleh data penelitian. Dalam melakukan penelitian, peneliti mendekati rinforman dengan pendekatan informal yakni secara personal, baik itu kepada perangkat desa, warga dusun Nogosari. Harapannya dengan pendekatan secara personal ini maka informasi yang akan diperoleh benar-benar valid tanpa direkayasa. E. Sumber Data Penelitian Menurut Loftland dan Loftland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. 4 Sumber data tersebut diperoleh dari berbagai narasumber, narasumber dalam penelitian ini adalah warga dusun Nogosari. Selanjutnya, untuk memperkuat data yang diperoleh maka peneliti juga menanyakan langsung kepada dukuh yang menjabat saat ini, masyarakat desa, kepala desa dan pamong/perangkat desa serta lembaga masyarakat desa yang terkait dengan pemilihan dukuh tersebut. Harapannya data yang dihasilkan dapat mendukung dalam proses crosschek data. Apakah data yang diperoleh sesuai atau tidak dengan kenyataan yang ada di lapangan. Moleong, Op.cit, hlm. 157

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen atau alat disini adalah untuk mengumpulkan data. 5 Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri ( human instrument) yang disertai alat bantu berupa tape recorder dan kamera. Setelah mempersiapkan instrumen penelitian maka dilanjutkan dengan teknik pengumpulan data. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. 6 Peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Observasi Langsung Non Partisipan Observasi yang dilakukan penelitian dalam pengambilan data adalah observasi secara langsung. Disini peneliti mengamati secara langsung dengan mata keadaan di lapangan tanpa bantuan alat apapun, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas serta kehidupan sehari-hari warga Nogosari dalam kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan warga seperti arisan rutin, sambatan, serta pada saat warga mempunyai acara hajatan tertentu seperti pernikahan, sunatan, upacara lairan. Sebelumnya peneliti membuat check list untuk dijadikan pedoman dalam observasi yang disebut observasi semi berstruktur, Usman, Op.cit, hlm. 89. Ibid, hlm. 211.

meskipun sudah dibuat chek list akan tetapi peneliti dapat mengembangkannya lagi sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Adler & Adler menyebut dua prinsip pokok yang mencirikan teknik observasi dalam tradisi kualitatif yakni observer kualitatif tidak boleh mencampuri urusan subyek penelitian. 7 Selama penelitian berlangsung, peneliti berada di luar subyek (non partisipan), peneliti hanya sekedar mengamati tanpa ikut terjun ke dalam aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan oleh warga dusun Nogosari. Selama observasi ini peneliti berusaha memperkenalkan diri kepada subyek penelitiannya, sebab posisi sebagai seorang peneliti merupakan orang luar di dalam lingkungan subyek penelitiannya, oleh karena itu pengalaman memperlihatkan bahwa sebaiknya peneliti memperkenalkan dirinya sebagai peneliti sebagai kelompok obyek 8. Hal ini akan banyak memberikan keuntungan bagi peneliti, salah satunya adalah mempertinggi kemungkinan untuk memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan. 2. Wawancara Data dalam penelitian kualitatif lebih berupa kata-kata, maka wawancara menjadi perangkat yang sedemikian penting, dalam wawancara ada dua jenis wawancara yakni wawandara terstruktur dan wawancara tak terstruktur. 9 Dalam wawancara terstruktur bahan-bahan Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Tiara Wacana, 2006. hlm 14 9 Ibid, hlm 16

wawancara disiapkan secara ketat, sebaliknya wawancara tak terstruktur menghindari ketatnya struktur bahan. Wawancara yang akan peneliti lakukan yakni wawancara pada masyarakat Nogosari yakni wawancara tak berstruktur namun peneliti terlebih dahulu menyiapkan poin-poin yang akan ditanyakan pada warga masyarakat. Hal ini dilakukan agar dapat lebih mendalam dalam menggali informasi mengenain bentuk interaksi warga, dengan harapan subyek yang diwawancarai dapat terbuka serta menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi interaksi di dusun Nogosari. Sehingga dalam meneliti bentuk interaksi sebelum serta sesudah pemilihan dukuh di Nogosari dapat diperoleh data yang akurat. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan jalan mengumpulkan semua bahan-bahan tertulis yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Dokumentasi dilakukan guna memperoleh gambaran dan informasi tentang pola interaksi masayarakat pasca pemilihan dukuh berlangsung di dusun Nogosari. Dokumentasi dalam penelitian ini yakni data-data yang diperoleh dari aparat desa yang menyelenggarakan pemilihan dukuh yakni data berapa banyak warga desa yang ikut serta dalam pemilihan dukuh selain itu peneliti juga mencari foto-foto mengenai halhal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, hal ini sebagai

dokumentasi sekunder sebagai bentuk konkrit mengenai bentuk interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh berlangsung. G. Teknik Keabsahan Data Teknik pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk mengecek mengecek kebenaran data yang dihasilkan oleh peneliti sehingga diperoleh data yang valid serta dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding data itu. Peneliti akan memeriksa keabsahan data dengan cara mewawancarai kembali informan lain atau kepada ahli yang mengerti dan memahami topik permasalahan tersebut. Selain itu, peneliti akan langsung melakukannya dengan menanyakan kembali hal yang sama terhadap informan lain tanpa sepengetahuan informan sebelumnya. Informasi yang dihasilkan dimungkinkan merupakan data yang sebenarnya, karena telah dikemukakan lebih dari satu informan. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan model analisis interaktif seperti yang dikemukakan Miles and Huberman, yaitu proses analisis yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses analisis ini melalui empat tahapan, yaitu: tahap pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 10 Empat tahap dalam proses analisis dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan dialami dan juga temuan tentang apa yang dijumpai selama penelitian dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Catatan lapangan dibuat selengkap mungkin oleh peneliti, dalam catatan lapangan dicantumkan penjelasan mengenai dimensi ruang yang diobservasi atau diteliti, misalnya kondisi masyarakat desa yakni dalam pergaulan seharihari antar warga masyarakat 2. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses dimana peneliti melakukan pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan data hasil penelitian. Proses ini juga dinamakan transformasi data, yaitu perubahan dari data yang bersifat kasar yang muncul dari catatancatatan tertulis dilapangan menjadi data yang bersifat halus dan siap pakai setelah dilakukakan penyeleksian, membuat ringkasan, menggolong-golongkan kedalam pola-pola dengan membuat transkip penelitian yang dipertegas, memperpendek, membuat focus dan kemudian membuang data yang tidak diperlukan. Data yang sudah Miles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta : Universitas Indonesia Pres, 1992, hlm 15.

direduksi juga akan memberikan gambaran yang dapat mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperlukan nantinya. Reduksi data merupakan salah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulam-kesimpulan dapat ditarik dan diverifikasi. Peneliti akan melakukan redukai data dengan cara mengelompokkan data-data yang diperoleh menggunakan kode angka, tujuannya agar dapat dengan mudah diketemukan kembali jika data tersebut dibutuhkan. Kode 1 adalah masyarakat masing-masing RT yang menggunakan hak suaranya dalam pemilihan dukuh, kode 2 adalah Tokoh masyarakat yang mendaji tim penyelenggara pemilihan dukuh, dan kode 3 merupakan aparat desa terkait dalam pemilihan Dukuh yakni dukuh terpilih dan bakal calon dukuh yang tidak terpilih Masing-masing data yang telah digolongkan dalam kode masih berupa data kasar, kemudian dapat ditransfer kedalam bahasa tulisan yang lebih ilmiah, penyusunannya menjadi pola pikir yang runtut sehingga dapat langsung disajikan. Sedangkan data yang tidak sesuai dapat langsung dibuang. Reduksi data ini dilakukan terus menerus selama penelitian berlangsung. 3. Penyajian Data Penyajian data dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melihat hasil penelitian. Banyaknya data yang diperoleh menyulitkan

peneliti untuk menlihat hubungan antara detail yang ada, sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam melihat gambaran hasil penelitian maupun proses pengambilan kesimpulan, sebab hasil penelitian ini merupakan data-data yang berdiri sendiri-sendiri. Melalui penyajian data akan dipahami apa yang terjadi setelah pemilihan dukuh dan bagaimana pola interaksi yang terjadi serta menganalisisnya lebih lanjut kemudian mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang diperoleh dari penyajian-penyajian data tersebut. 4. Penarikan kesimpulan Tahap penarikan kesimpulan ini menyangkut interpretasi peneliti, yaitu penggambaran makna dari data yang ditampilkan. Peneliti berupaya mencari makna dibalik data yang dihasilkan dalam penelitian, serta menganalisa data dan kemudian membuat kesimpulan. Peneliti harus mencari pola hubungan, persamaan, dan sebagainya antar detail yang ada untuk kemudian dipelajari, dianalisis, dan kemudian disimpulkan. Proses menyimpulkan merupakan proses yang membutuhkan pertimbangan yang matang. Mencari dan menemukan data-data yang diperolehnya dari lapangan yang sekiranya akan menguatkan kesimpulan yang diambilnya.