BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan pelayanan yang maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Angginia Nita Lubis, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KOMITMEN PIMPINAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDISDI RUMAH SAKIT UMUM M

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

TINJAUAN PENGISIAN RESUME KELUAR RAWAT INAP RUANG TERATAI TRIWULAN IV DI RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. kepada pasien termasuk kualitas pendokumentasian rekam medis. memelihara rekam medis pasiennya. Menurut Hatta (2012), rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya. jaminan perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang terstruktur (Huffman,1994). Di rumah sakit pelayanan terhadap pasien merupakan hal yang paling pokok maka perlu ada kajian ulang mengenai pelayanan yang diberikan, baik pelayanan medis maupun non medis. Salah satu bentuk pelayanan non medis di rumah sakit adalah pelayanan rekam medis. Menurut Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Di dalam rekam medis terdapat data dan informasi yang sangat penting dan perlu dikelola dan dijaga, dimana data data tersebut jika diolah lagi akan menjadi informasi yang berguna. Informasi yang berkualitas dapat diperoleh dari data yang benar (berupa fakta/keadaan yang sebenarnya), lengkap dan up to date. Kualitas maupun kuantitas pelayanan kesehatan yang diberikan dapat dilihat dari pencatatan dan pengelolaan rekam medis yang terdapat di rumah sakit tersebut. 1

Dalam pelayanan kesehatan terutama yang dilakukan dokter di rumah sakit, peranan rekam medis sangat penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan yang diberikan. Hal ini disebabkan catatan yang terdapat dalam rekam medis merupakan bukti dokumentasi tertulis berupa perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pencatatan yang akurat dan berkesinambungan dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan valid. Informasi yang dilakukan akan menjadi dasar untuk menentukan kebijakan dalam peningkatan pelayanan. Berkas rekam medis terdiri dari beberapa formulir yang kegunaannya berbeda beda sesuai informasi yang dibutuhkan. Salah satu formulir yang ada dari salah suatu berkas rekam medis adalah resume medis yang mengandung data klinis pasien. Kelengkapan dan keakuratan lembar kesehatan pasien sangat penting dengan terjaganya kualitas kelengkapan data atau informasi klinis dan pengesahannya adanya nama lengkap, tanda tangan tenaga kesehatan atau pasien atau wali. Waktu pemberian pelayanan, identitas pasien dan pelayanannya dalam rekam kesehatan terutama kelengkapan pada ringkasan riwayat pulang (resume) (Hatta,2008). Tanggung jawab utama akan pengisian lembar resume medis berada di tangan dokter yang merawat. Seharusnya lembar resume medis wajib diisi oleh dokter yang merawat pasien tersebut. Namun 2

masih ada dokter yang tidak mengisi lembar resume medis, dan itu sangat merugikan petugas rekam medis dan pasien. Informasi yang terdapat dalam ringkasan riwayat pulang (resume atau discharge summary) merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait. Lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien. Lazimnya informasi yang terdapat di dalamnya adalah mengenai jenis perawatan yang diterima pasien, reaksi tubuh terhadap pengobatan, kondisi saat pulang, serta tindak lanjut pengobatan setelah pulang perawatan (Hatta, 2010). Kegunaan dari ringkasan riwayat pulang adalah untuk menjaga kelangsungan perawatan dikemudian hari dengan memberikan tembusannya kepada dokter utama pasien, dokter yang merujuk dan konsultan yang membutuhkan, memberikan informasi kepada pihak ketiga yang berwenang, memberikan informasi kepada pengirim pasien rumah sakit. Menurut Huffman (1994) Rekam Medis berguna sebagai care provider yaitu sebagai media komunikasi antara tenaga kesehatan dalam pemberian pelayanan/perawatan kepada pasien, legal affairs yaitu digunakan sebagai tanda bukti di pengadilan bagi penyelesaian perkara perdata atau pidana, research yaitu menyediakan data untuk kepentingan penelitian kesehatan/ kedoteran dan financial reimbursement yaitu sebagai bahan bukti bagi pengajuan klaim 3

asuransi. Salah satu tujuan dibuatnya resume medis menurut DepKes (1997) adalah untuk memenuhi permintaan dari badan badan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang pasien, misalnya dari perusahaan asuransi (dengan persetujuan pimpinan). Untuk itu kelengkapan dan keakuratan pengisian lembar resume medis sangat bermanfaat baik bagi perawat, dokter, pengobatan pasien, bukti hukum bagi rumah sakit, pelayanan Surat Keterangan Medis khususnya klaim asuransi, maupun bagi kepentingan penelitian medis dan administratif. Berdasarkan studi pendahuluan pada 4 November 2013 di RS. Bethesda Yogyakarta menunjukkan terdapat lembar resume yang tidak lengkap yaitu dari 15 berkas rekam medis rawat inap pasien terutama pada lembar resume hanya ada 1 berkas yang terisi lengkap. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala rekam medis RS. Bethesda ketidaklengkapan pengisian resume berdampak pada pembuatan Surat Keterangan Medis. karena petugas Surat Keterangan Medis harus meminta kelengkapan lembar resume kepada dokter yang merawat. Dari permasalahan tersebut penulis ingin menguji apakah ada hubungan antara pengisian lembar resume medis dan pembuatan Surat Keterangan Medis. Dengan judul penelitian Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume dengan ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis di RS. Bethesda. 4

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara kelengkapan pengisian lembar resume medis dengan ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis di RS. Bethesda. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara kelengkapan pengisian lembar resume medis dengan ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis di RS. Bethesda. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui persentase kelengkapan lembar resume medis pasien rawat inap di RS. Bethesda. b. Mengetahui persentase ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis di RS. Bethesda. c. Mengetahui apakah ada hubungan antara kelengkapan pengisian lembar resume medis dengan ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis. 5

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi rumah sakit Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan guna peningkatan kinerja yang berkesinambungan, untuk meningkatkan mutu rekam medis dan untuk perkembangan ilmu pelayanan kesehatan di rumah sakit. b. Bagi Peneliti 1. Belajar menganalisis dan mengidentifikasi suatu masalah sehingga berguna apabila nanti memasuki dunia kerja. 2. Menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman. 3. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan yang ada di lapangan. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi institusi pendidikan Penelitian ini dapat memberikan ilmu yang berguna sebagai bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Rekam Medis. b. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau referensi dalam pendalaman materi yang bersangkutan untuk kelanjutan penelitian yang relevan. 6

E. Keaslian Penelitian 1. Humairah (2011) dengan judul Penyebab Ketidaklengkapan Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan lembar resume medis pasien rawat inap dan mengetahui penyebab ketidaklengkapan dan upaya untuk meningkatkan kelengkapan lembar resume medis pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasilnya adalah kelengkapan lembar resume medis dalam persentase identitas adalah 55,9% pemeriksaan adalah 42,7% dan autentikasi 68%. Faktor yang menyebabkan kenapa lembar resume medis tidak tidak terisi karena waktu kerja dokter yang terlalu sibuk, pasien minta pulang paksa (APS). Upaya yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit adalah perawat yang selalu mengingatkan dokter untuk mengisi lengkap lembar resume medis dan dari petugas rekam medis selalu mengembalikan lembar resume medis yang belum terisi lengkap kepada dokter yang bersangkutan. Persamaan dengan penelitian Humairah (2011) yaitu meneliti tentang persentase kelengkapan lembar resume medis pasien rawat inap. Perbedaannya terletak pada lokasi, waktu dan sub fokus penelitian. Penelitian yang dilakukan Humairah (2011) menekankan pada penyebab ketidaklengkapan dan upaya untuk 7

meningkatkan kelengkapan lembar resume medis. Penelitian ini meneliti tentang hubungan kelengkapan pengisian lembar resume dengan ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis. 2. Fitriyani (2009) dengan judul Analisis Kuantitatif Terintregasi Lembar Resume Berkas Rekam Medis Rawat Inap Pasien Penyakit Dalam RSU Banyumas. Tujuan penelitian Fitriyani (2008) adalah untuk mengetahui persentase kelengkapan pengisian lembar resume berkas rekam medis rawat inap penelitian pasien penyakit dalam dan mengetahui faktor faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian lembar resume berkas rekam medis rawat inap pasien penyakit dalam Rumah Sakit Banyumas. Hasil dari penelitian tersebut adalah rata rata persentase kelengkapan lembar resume pelayanan penyakit dalam adalah identifikasi 100% terisi lengkap, bukti rekaman 41.27% terisi lengkap, keabsahan rekaman 34% lengkap. Dari hasil wawancara dengan dengan dokter, tenaga medis dan perawat faktor ketidaklengkapan pengisian lembar resume medis adalah beban kerja dokter yang tinggi, sehingga dokter lebih mementingkan pelayanan pasien daripada kelengkapan resume medisnya. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini dengan Fitriyani (2009) adalah mengetahui analisis kelengkapan lembar resume menggunakan analisis kuantitatif Sedangkan 8

perbedaannya adalah lokasi, waktu dan sub fokus yaitu penelitian ini lebih menekankan pada hubungan kelengkapan pengisian resume dengan ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis. 3. Sari (2009) dengan judul Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Pendokumentasian Rekam Medis dengan Kepuasan Pasien Dokter Praktik Dokter Keluarga di Wilayah Kota Yogyakarta. Tujuan penelitian Sari (2009) adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan pendokumentasian rekam medis yang dilihat dari 5 dimensi kualitas pelayanan dan mengetahui tingkat kepuasan pasien pada dokter praktik keluarga di wilayah kota Yogyakarta. Hasilnya adalah terdapat hubungan yang positif signifikan antara kualitas pelayanan pendokumentasian rekam medis dari lima dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien praktik dokter keluarga di wilayah kota Yogyakarta. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini dengan penelitian Sari (2009) adalah mengetahui hubungan antara dua variabel menggunakan pendekatan kuantitafif dan rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Perbedaannya terletak pada variabel yang diteliti. Peneliti meneliti apakah ada hubungan antara kelengkapan pengisisan resume medis dengan ketepatan pembuatan Surat Keterangan Medis. 9