PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN RAJA DAN SANIRI NEGERI LENGKAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 14 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGERI

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM ADMINISTRASI NEGERI

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 18 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGERI

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 17 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PENETAPAN BATAS WILAYAH NEGERI DI KOTA AMBON

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 9 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 10 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 3 TAHUN 2008 TENTANG NEGERI DI KOTA AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 3 TAHUN 2008 TENTANG NEGERI DI KOTA AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA. Nomor : 06 Tahun : 2009 Seri : D Nomor : 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 06 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA. Nomor : 08 Tahun : 2009 Seri : D Nomor : 08 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 08 TAHUN 2009

BAB III JENIS PENGHASILAN DAN TUNJANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Bagian Kesatu Rincian Jenis Penghasilan. Pasal 3

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 11 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 12 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 15/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KOTA AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 12 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN KOTA AMBON

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 8 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA. Nomor : 07 Tahun : 2009 Seri : D Nomor : 07 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 07 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 09 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2000

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENGATURAN KEWENANGAN DESA DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 17 TAHUN 2000 SERI D NOMOR SERI 12

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 8 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 9 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 9 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 17 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL BUS UMUM ANGKUTAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO SERI C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 10 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 11 TAHUN 2000

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20A TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK PREMI ASURANSI

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2000 SERI D NOMOR SERI 13

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN RAJA DAN SANIRI NEGERI LENGKAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pasal 212 ayat (2), (3), dan (4) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan menjamin kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Negeri sekaligus meningkatkan kinerja birokrasi Pemerintahan Negeri yang berdaya guna dan berhasil guna perlu memberikan penghasilan dan tunjangan yang memadai kepada Raja, dan Saniri Negeri Lengkap sesuai kemampuan keuangan negeri; b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Kedudukan Keuangan Raja dan Saniri Negeri Lengkap; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 80) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1645); 3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 1

4. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 5. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 660, Tambahan Lembaran Negara 4400); 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan menjadi Undang-undang dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); sebagaimana telah dirubah untuk kedua kalinya dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 7. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1955 tentang Pembentukan Kota Ambon Sebagai Daerah Yang Berhak Mengatur dan Mengurus Rumah Tangganya Sendiri (Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 30); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Ambon (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 20); 2

10. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587) 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 12. Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 14 Tahun 2005 tentang Penetapan Kembali Negeri Sebagai Kesatuan Mayarakat Hukum Adat Dalam Wilayah Pemerintahan Provinsi Maluku (Lembaran Daerah Provinsi Maluku Tahun 2005 Nomor 14); 13. Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2008 tentang Negeri Di Kota Ambon (Lembaran Daerah Kota Ambon Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kota Ambon Nomor 226); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN REWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA AMBON Dan WALIKOTA AMBON MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN RAJA DAN SANIRI NEGERI LENGKAP. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan : 1) Daerah adalah Kota Ambon; 2) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Ambon; 3) Kepala Daerah adalah Walikota Ambon; 4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon; 5) Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kota Ambon; 6) Peraturan Walikota adalah Peraturan Walikota Ambon; 3

7) Keputusan Walikota adalah Keputusan Walikota Ambon; 8) Negeri adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki batas wilayah, berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat dan hukum adat setempat; 9) Pemerintahan Negeri adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Negeri dan Saniri Negeri dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat setempat, diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 10) Pemerintah Negeri adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintah Negeri oleh Raja, Saniri Rajapatti dan Saniri Negeri Lengkap; 11) Raja adalah gelar kepala Pemerintahan Negeri yang merupakan unsur penyelenggaraan kesatuan masyarakt hukum adat, berfungsi mengurus hukum adat dan adat istiadat serta tugastugas pemerintahan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 12) Saniri Negeri Lengkap adalah Badan Legislatif Negeri yang terdiri dari Wakil wakil Soa, Kepala Adat, Tua-tua Negeri, Kepala Tukang, Kewang, serta unsur-unsur lain yang bertugas membantu Raja membentuk Peraturan Negeri serta melakukan fungsi pengawasan; 13) Perangkat Negeri adalah Perangkat pembantu Raja yang meliputi unsur adat, unsur pelaksana dan unsur kewilayahan yang terdiri dari Sekertaris Negeri, Lembaga-lembaga Adat, Kepala-kepala Urusan dan/atau sebutan lain sesuai adat istiadat setempat; 14) Peraturan negeri adalah peraturan yang ditetapkan oleh Raja dan Saniri Negeri Lengkap; 15) Peraturan Raja adalah semua keputusan yang bersifat mengatur yang merupakan pelaksana dari peraturan negeri yang memuat program dan kegiatan Rutin penyelenggaraan Pemerintah dan pembangunan; 16) Keputusan Raja adalah semua keputusan yang bersifat menetapkan yang merupakan pelaksana dari peraturan negeri dan peraturan raja; BAB II KEDUDUKAN PENGHASILAN DAN TUNJANGAN Pasal 2 (1) Raja, Perangkat Negeri dan Saniri Negeri Lengkap diberikan penghasilan tetap setiap bulan yang besarnya ditetapkan dalam Peraturan Negeri. 4

(2) Penetapan Peraturan Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negeri. Pasal 3 (1) Ketua dan Anggota Saniri Negeri Lengkap diberikan tunjangan sesuai kemampuan keuangan Negeri. (2) Ketua dan Anggota Saniri Negeri Lengkap dapat menerima uang sidang sesuai kemampuan keuangan Negeri. (3) Untuk keperluan kegiatan Saniri Negeri Lengkap disediakan pendanaan sesuai kemampuan Negeri. (4) Untuk keperluan kegiatan Saniri Negeri Lengkap sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) ditetapkan anggaran setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negeri. (5) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) paling sedikit sama dengan upah Minimum Regional Kota Ambon. Pasal 4 Penghasilan tetap Raja, Perangkat Negeri, dan Anggota Saniri Negeri Lengkap sebagaimana dimaksud dalam pasal (2) dan Pasal (3) dapat dinaikan jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negeri memungkinkan untuk hal tersebut. Pasal 5 Peraturan Negeri sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 sekurang-kurangnya memuat : a. rincian jenis penghasilan b. rincian jenis tunjangan c. penentuan besarnya dan pembebanan pemberian penghasilan dan/atau tunjangan. BAB III KEDUDUKAN KEUANGAN Pasal 6 (1) Raja dan Perangkat Negeri dalam melaksanakan tugas administrasi pemerintahan juga diberikan pembiayaan, tunjangan dan sumbangan dari Pemerintah Kota Ambon; (2) Ketua dan anggota Saniri Negeri Lengkap dalam melaksanakan tugas pemerintahan juga diberikan pembiayaan, tunjangan dan sumbangan Pemerintah Kota Ambon; 5

(3) Pembiayaan, tunjangan dan sumbangan Pemerintah Kota Ambon sebagaimana disebut dalam ayat (1) dan ayat (2) disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; Pasal 7 (1) Raja dan Perangkat Negeri, Anggota Saniri Negeri Lengkap, yang mengalami kecelakaan selama melaksanakan tugas, kepadanya diberikan tunjangan kecelakaan; (2) Apabila pada waktu melaksanakan tugas pejabat yang bersangkutan meninggal dunia, kepadanya diberikan tunjangan kematian; (3) Tunjangan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) ditanggung oleh Pemerintah Negeri dan Pemerintah Kota Ambon, yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemerintah Negeri dan Pemerintah Kota Ambon; (4) Pengaturan mengenai besarnya tunjangan yang menjadi beban Negeri ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Pasal 8 (1) Raja dan Perangkat Negeri yang berhenti dengan hormat dari jabatan karena berakhir masa jabatannya, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kepadanya diberikan penghargaan sekaligus tunjangan penghasilan sebanyak 2 (dua) kali penghasilan terakhir; (2) Penghargaan dan tunjangan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditanggung oleh Pemerintah Negeri dan Pemerintah Kota, yang diterima sesuai dengan besarnya tunjangan atau penghasilan yang bersangkutan dari Negeri dan Kota. (3) Besarnya penghargaan dan tunjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan dengan Peraturan Negeri setelah mendapat pertimbangan Walikota. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 9 Pemerintah Daerah Kota dan Pemerintah Negeri dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak berlakunya Peraturan Daerah ini, sudah harus melakukan penyesuaian administrasi keuangan sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini. 6

BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 (1) Semua Peraturan Daerah dan atau Peraturan Negeri yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal ditetapkan. (2) Pelaksanaan peraturan daerah ini dilakukan secara efektif selambat-lambatnya dalam waktu enam bulan sejak ditetapkan. Pasal 11 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengatahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Ambon. Ditetapkan di Ambon pada tanggal 27 Desember 2008 WALILKOTA AMBON, Dto, Diundangkan di Ambon pada tanggal 22 Juni 2009 MARCUS JACOB PAPILAJA SEKRETARIS KOTA AMBON, Dto, HESINA.JOHANA.HULISELAN/T. LEMBARAN DAERAH KOTA AMBON TAHUN 2009 NOMOR 03 Salinan sesuai dengan aslinya. An. Sekretaris Kota Ambon Asisten Pemerintahan Ub. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Kota Ambon, E. SILOOY, SH., MH NIP : 19631204 1999803 1 006 7

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN RAJA DAN SANIRI NEGERI LENGKAP I. PENJELASAN UMUM Bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Dan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2006 tentang Desa, maka salah satu elemen penting pelaksanaan Otonomi Daerah adalah penyelenggaraan Pemerintahan Desa (baca : Negeri) dilakukan atas prakarsa, aspirasi, kreaktifitas dan peran aktif masyarakat dalam mengembangkan dan memajukan daerahnya. Bahwa Negeri sebagai kesatuan masyarakat hukum adat memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat dan hukum adat yang diakui oleh Sistim Pemerintahan Nasional. Dalam hal ini otonomi Negeri sebagai kesatuan masyarakat hukum adat merupakan otonomi bawaan yang melekat berdasarkan hak asal usul, adat istiadat dan hukum adat setempat. Pengakuan atas hak asal-usul merupakan inti pemberian otonomi Negeri. Pemberian otonomi seperti ini dilakukan untuk memeratakan pembangunan sampai ke perdesaan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai bidang terutama bidang pemerintahan serta sebagai upaya untuk turut memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945. Bahwa selain itu peran Negeri merupakan daerah bawahan dan ujung tombak dari Pemerintah Kota Ambon, oleh sebab itu perlu ditata, dibina, diayomi dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Ambon sepanjang hal-hal yang menjadi tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah Kota Ambon untuk mengaturnya. Dengan demikian terjadi keseimbangan hak dan kewajiban secara timbal balik antara Pemerintah Negeri dan Pemerintah Kota dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. 8

Bahwa dalam pelaksanaan otonomi Negeri, maka Raja, Perangkat Negeri maupun Pimpinan dan Anggota Saniri Negeri atau Badan Permusyawaratan Negeri yang menyelenggarakan Pemerintahan Negeri, perlu mendapatkan penghasilan dan tunjangan sehingga dapat melaksanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna. Oleh karena itu, perlu mengatur Kedudukan Keuangan Raja, Perangkat Negeri dan Pimpinan serta Anggota Saniri Negeri, sehingga tercipta kepastian hukum dalam pelaksanaannya. Bahwa bertitik tolak dari dasar pemikiran diatas dan untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Negeri, maka dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Dan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, perlu menetapkan Kedudukan Keuangan Raja dan Saniri Negeri Lengkap dalam suatu Peraturan Daerah Kota Ambon II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 3 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 4 9

Pasal 5 Huruf a Huruf b Huruf c Pasal 6 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pasal 7 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 8 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pasal 9 Pasal 10 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup Jelas Pasal 11 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR 238 10