FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD. Asep Irfan (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

dokumen-dokumen yang mirip
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue (DBD), Sanitasi lingkungan rumah, Faktor risiko

Mahaza, Awaluddin (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak berkembang nyamuk Aedes. kepadatan penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. Demam berdarah dengue merupakan masalah utama penyakit menular

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Putri Pratiwi *), Suharyo, SKM, M.Kes**), Kriswiharsi Kun S, SKM, M.Kes**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti sp. DAN INTERVENSI PENGENDALIAN RISIKO PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PADANG TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

SURVEY KEPADATAN LARVA AEDES AEGYPTI DI KECAMATAN MAMUJU KABUPATEN MAMUJU

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan. salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional karena upaya memajukan bangsa tidak akan efektif apabila tidak memiliki

Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 3) Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Denpasar *)

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN PANCORAN MAS ABSTRAK

ANALISIS KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTY

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

Peran Faktor Lingkungan Terhadap Penyakit dan Penularan Demam Berdarah Dengue

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

Keberadaan Kontainer sebagai Faktor Risiko Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Palu, Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Haemorraghic Fever

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

FAKTOR KEBERADAAN BREEDING PLACE DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

BAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.

Jasrida Yunita, Mitra, Herlina Susmaneli, Pengaruh Perilaku Masyarakat Dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue

ECOTROPHIC 3 (1) : 1-6 ISSN:

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR DAN PRAKTIK 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK SEMARANG TAHUN 2014

Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah, Keberadaan Breeding Places, Perilaku Penggunaan Insektisida dengan Kejadian DBD Di Kota Semarang

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

Herlina Susmaneli, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2011

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. IDENTITAS RESPONDEN

HUBUNGAN JUMLAH PENGHUNI, TEMPAT PENAMPUNGAN AIR KELUARGA DENGAN KEBERADAAN LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD KOTA MAKASSAR

Latif Hidayat, Laila Fitria. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

PENGARUH KARAKTERISTIK TEMPAT PENAMPUNGAN AIR BERSIH TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS GIANYAR I TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN TINDAKAN 3M PLUS TERHADAP KEJADIAN DBD

HUBUNGAN PELAKSANAAN PSN 3M DENGAN DENSITAS LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAWANGKO

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

Sitti Badrah, Nurul Hidayah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman 1) ABSTRACT

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KAB. JENEPONTO

KARAKTERISTIK TEMPAT PERINDUKAN DAN KEPADATAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT ENDEMISITAS DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN ADATONGENG KECAMATAN TURIKALE KABUPATEN MAROS

Transkripsi:

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016 FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD Asep Irfan (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The objective of the study was to analyze the relationship between environmental factors with the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF) in Puskesmas Nanggalo Padang in 2016. This type of research was an analytic using case control study design. The sample cases were located throughout the DBD in Nanggalo Public Health Centre - Padang 2015 and control families who were not suffering from dengue, the total sample 64 people, data were analyzed by means of univariate and bivariate statistical test Chi square. The research result was there was a significant relationship between the environment and the incidence of dengue in Puskesmas Padang Year 2016. It was suggested for P2M section to more guard against the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) through the prevention and eradication of dengue disease. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, Environment ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor lingkungan dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain case control study. Sampel kasus adalah seluruh penderita DBD yang berada di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang tahun 2015 dan kontrolnya KK yang tidak menderita DBD, total sampel sebanyak 64 orang, Data dianalisis dengan cara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi square. Hasil penelitian. Ada hubungan yang bermakna antara lingkungan dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2016. Disarankan bagian P2M lebih wasapada terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD. Kata Kunci: Demam, Berdarah, Dengue, Lingkungan PENDAHULUAN Penyakit DBD bersifat endemis dan sering menyerang masyarakat dalam bentuk wabah disertai dengan angka kematian yang cukup tinggi, terutama anak-anak. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderita serta semakin luas penyebarannya. Kondisi lingkungan yang buruk, merupakan faktor pencetus berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit Demam Berdarah (Kurniasari, 2012). Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit DBD 61

Asep Irfan; Faktor Lingkungan dengan Kejadian DBD,,,,,,,,,,hal 61-66 di Indonesia antara lain faktor hospes, lingkungan ( environment), dan respon imun. Faktor hospes yaitu kerentanan (susceptibility), dan respon imun. Faktor lingkungan yaitu kondisi geografis berua ketinggian dari permukaan laut, curah hujan, kelembaban, musim (Soegijanto, 2010), Penelitian Roose (20 10) tentang hubungan sosiodemografi dan lingkungan fisik dengan kejadian DBD menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor lingkungan fisik seperti jarak rumah, tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari. Selanjutnya Fathi (2011) juga mengungkapkan bahwa ada hubungan antara keberadaan kontainer dengan kejadian KLB penyakit DBD. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2013 melaporkan kasus DBD sebanyak 965 kasus dan 5 orang diantaranya meninggal, tahun 2014 sebanyak 2.128 kasus yang terjadi di Sumatera Barat (Antara, 2016). Di Kota Padang, Puskesmas Nanggalo termasuk Puskesmas yang tertinggi jumlah kasus DBD dalam tahun 2014 sebanyak 88 kasus (D inas Kesehatan Kota Padang, 2015). Diduga tingginya angka kejadian DBD ini disebabkan masih banyaknya tempat perindukan nyamuk berupa bak mandi, ember, gentong, tempat penampungan air yang bukan untuk keperluan seharihari misalnya vas bunga, ban bekas, tempat sampah, tempat minum burung, dan lain-lain, serta tempat penampungan air alamiah yaitu lubang pohon, pelepah daun keladi, lubang batu, dan lain-lain (Depkes, 2014). Berdasarkan kajian tersebut diduga kuat peneliti bertujuan untuk meneliti hubungan faktor lingkungan dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang tahun 2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan analitik, desain yang digunakan case control study dengan pendekatan retrospektif Penelitian ini melihat hubungan faktor lingkungan dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2016. Variabel independen dalam penelitian ini adalah lingkungan tempat tinggalnya, sedangkan variabel dependen adalah kejadian DBD. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2016.. Populasi penelitian adalah seluruh penderita DBD yang berada di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Sampel diambil secara purposive 62

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016 sampling. Sampel Kasus adalah KK yang mempunyai anggota keluarga menderita DHF periode Januari s/d akhir Desember 2015, yaitu sebanyak 92 orang dan kontrol adalah KK yang tidak tidak ada anggota yang menderita DBD tersebut. Data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi. Data dianalisis menggunakan analisis Univariat dan Bivariat, dimana analisis Univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis Bivariat uji statistik yang digunakan Chi-square. Untuk mengetahui berapa besarnya risiko kejadian pada kelompok terpapar dibangdikan kelompok tidak terpapar, maka dilihat nilai OR (Odds Ratio) dengan CI (Conviden Interval) 95%. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Tahun 2016 Faktor Lingkungan f % Berisiko 51 79,7 Tidak Berisiko 13 20,3 Jumlah 64 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat dari 64 responden, lebih bayak ( 79,7%) memiliki lingkungan tempat tinggal yang berisiko. Tabel 2.Hubungan Faktor Lingkungan Responden dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Tahun 2016 Kejadian DBD 95% Faktor Kasus Kontrol Jumlah confidence Lingkungan OR Interval f % f % f % Lower Upper Berisiko 30 93,8 21 65,6 51 79,7 Tidak Berisiko 2 6,2 11 34,4 13 20,3 Total 32 100 32 100 64 100 7,857 1,576 39,172 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa lingkungan berisiko lebih banyak pada kelompok kasus ( 93,8%) dibandingkan kelompok kontrol (65,5%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan p= 0,013 Artinya terdapat P = 0,013 hubungan yang bermakna antara faktor lingkungan dengan kejadian demam berdarah dengue. Selanjutnya diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar 7,857, Confidence Interval (CI) 95% = 1,576-39,172. Artinya 63

Asep Irfan; Faktor Lingkungan dengan Kejadian DBD,,,,,,,,,,hal 61-66 lingkungan berisiko mempunyai peluang/ risiko 7,857 kali mengalami PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase lingkungan yang tidak baik pada kelompok kasus (93,8%) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol ( 65,6%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan p=0,013, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara lingkungan dengan kejadian demam berdarah dengue. Lingkungan yang berisiko akan rentan berkembang biaknya nyamuk Aides aegypti akan dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dapat menular yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Roose (2010) yang menyatakan adanya hubungan antara lingkungan dengan kejadian demam berdarah dengan nilai p<0,05. Penyakit Demam Berdarah Dengue menurut Kurniasari (2012) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan ( petechiae), lebam DBD dibandingkan kelompok tidak berisiko. (ecchymosis), atau ruam ( purpura), kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah, dan kesadaran menurun atau renjatan (shock). Vektor penular penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti yang merupakan agent (penyebab) terjadinya DBD pada manusia. Virus yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (WHO, 2010). Faktor lingkungan merupakan faktor risiko terjadinya kejadian demam berdarah (Roose, 2008). Faktor lingkungan yang meliputi tata rumah, tempat penampungan air, keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti, dan tanaman pekarangan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit demam berdarah. Tata rumah yang termasuk kebiasaan menggantungkan pakaian merupakan tempat-tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap istirahat selama menunggu waktu bertelur, tempat tersebut gelap, lembab, dan sedikit angin. Memelihara kebersihan lingkungan rumah dapat menghambat berkembangnya vektor penyakit DBD yaitu Aedes aegypti (Yudhastuti, 2011). Tempat penampungan air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti 64

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016 drum, tempayan, bak mandi, bak WC, ember, dan sejenisnya sangat beresiko apabila setiap hari airnya tidak diganti dengan yang baru dan membersihkan tempatnya secara teratur. Hal ini dikarenakan tempat penampungan air merupakan media untuk berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti. Sehingga perlunya tempat penampungan air tertutup untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit DBD. Kepadatan vektor dapat diukur dengan parameter Angka Bebas Jentik (ABJ). Semakin tinggi angka kepadatan vektor akan menimbulkan risiko penularan penyakit DBD. Oleh karena itu masyarakat perlu melakukan tindakan preventif untuk mencegah tempat perindukan dan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Keberadaan tanaman pekarangan pengusir nyamuk merupakan pencegahan dari penularan penyakit demam berdarah dengue. Tanaman pekarangan tersebut dapat mempengaruhi keberadaan nyamuk, karena dapat menjadi penangkal untuk penularan tempat-tempat di sekitarnya. Oleh karena itu, keberadaan tanaman pekarangan pengusir nyamuk dapat menghambat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. Perlu diperhatikan dan diwaspadai terutama pada lingkungan tempat tinggal yang selalu dijaga kebersihannya, sehingga tidak mengundang nyamuk tersebut untuk bersarang dan berkembangbiak dan hidup pun akan selalu sehat serta jauh dari berbagai penyakit (Yudhastuti, 2011). Temukan dan musnahkan spesies Aedes di lingkungan pemukiman, bersihkan tempat perindukan atau taburkan larvasida di semua tempat yang potensial sebagai tempat perindukan larva Ae. Aegypti. Gunakan obat gosok anti nyamuk bagi orang-orang yang terpajan dengan nyamuk. (Depkes RI, 2012). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian Lebih dari separo (79,7%) responden memiliki lingkungan yang tidak baik. Ada hubungan yang bermakna antara faktor lingkungan dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2016. Selanjutnya lingkungan yang berisiko (buruk) berpeluang 7,857 akan mengalami DBD dibandingkan yang tidak berisiko. Disarankan melalui Kepada Petugas Puskesmas Nanggalo disarankan agar meningkatkan penyuluhan kesehatan dengan membagikan leaflet, stiker, dan brosur 65

Asep Irfan; Faktor Lingkungan dengan Kejadian DBD,,,,,,,,,,hal 61-66 sebagai pelengkap informasi bagi masyarakat yang berhubungan dengan penyakit DBD, sehingga masyarakat mengerti dan lebih memahami cara penanggulangan terhadap kejadian DBD tersebut. Kepada masyarakat diharapkan agar lebih wasapada terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) DAFTAR KEPUSTAKAAN melalui pencegahan Antara, 2016. Padang Terbanyak Kasus DBD, Diakses selasa, 04 Oktober 2012. http:)//www.iyaa.com/padangterbanyak-kasus-dbd.html. Budiman, Chandra, 2008. Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: EGC Depkes RI. 2012, Kebijaksanaa Program P-2 DBD dan situasi terkini DBD Indonesia. Jakarta: Dirjend PPM-PL Departemen Kesehatan RI. Fathi, Keman S, Wahyuni CU, 2011. Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram. Journal Kesehatan lingkungan: Vol.2, No.1, Juli 2005: 1-10. Kurniasari, Novita Dwi, 2012. Hubungan lingkungan dengan Penyakit Demam Berdarah (DBD). http://novitadwikurnia.blogspot.c om/2012/hubungan-lingkungandengan-penyakit-demamberdarah.html. dan pemberantasan penyakit DBD dengan kegiatan, seperti menjaga kebersihan lingkungan rumah, melakukan pengurasan tempat penampungan air 1 kali seminggu, melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dan membudidayakan penanaman tanaman pengusir nyamuk Aedes aegypti. Demam Berdarah Dengue (DBD) di Keecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru, Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana USU. Soegijanto, 2010. Demam Berdarah Dengue. Surabya : Airlangga University Press. WHO, 2008. Demam Berdarah Dengue Diagnosis. Pengobatan, Pencegahan dan pengendalian. Jakarta:EGC. Yudhastuti, Ririh, 2011. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan keberadaan jentik Nyamuk Aedes aegypti di daerah Endemis demam Berdarah Dengue. Surabya : Skripsi Universitas Airlangga [online][skripsi] dari http://repository.unair.ac.id/[26 juli 2012]. Roose, A, 2010. Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan dengan kejadian Penyakit 66