BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs dan

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank

BAB IV METODE PENELITIAN. yang bertujuan sebagai ilmu terapan. Sedangkan menurut tingkat eksplanatorinya

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. independent variable yaitu profitabilitas (X1) dan struktur modal (X2).

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric

BAB III Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206):

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DI BEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian tersebut. Adapun penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Obyek

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. September 2016 sampai dengan Februari pendukung yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earning Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric atau angka yang diolah dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. saham pada PT Bakrieland Development Tbk, dan PT. Bukit Sentul Tbk. Variable

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian, secara sempit dapat diartikan sebagai cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Dalam arti luas adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan, dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data sehingga dapat digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 63 Berikut ini adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian : A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada PT Unilever Indonesia Tbk di Jakarta Islamic Index melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan www.unilever.co.id. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret Juni tahun 2016 selama empat bulan dengan meneliti Laporan Keuangan per Triwulan dan meneliti transaksi harga saham per triwulan pun dilakukan dengan mengambil data antara tahun 2007 sampai dengan 2015 63 H.Moh. Sidik Priadana, Saludin Muis, Metodelogi Penelitian Ekonomi & Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), Ed, 1. Hal, xvi 48

49 2. Populasi dan Sampel Populasi (population), yaitu sekelompok orang, kejadian atau gejala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. 64 Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. 65 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk di JII (Jakarta Islamic Index) dari tahun 2005 sampai dengan 2015 per triwulan dengan seluruh jumlah populasi sebanyak 44. Pemilihan populasi ini didasarkan pada pertimbangan harga saham yang likuid yang artinya saham tersebut selalu aktif untuk diperjual belikan. Sampel adalah penelitian dapat meneliti seluruh elemen populasi (disebut dengan sensus) atau meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi. 66 Dengan kata lain sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. 67 Sampel penelitian pada PT Unilever Indonesia Tbk adalah dari periode 2007 2015 dari ke 44 populasi saya hanya mengambil 36 sebagai sampel. Adapun teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampel purposive 64 H.Moh. Sidik Priadana, Saludin Muis, Metodelogi Penelitian Ed, 1. Hal, 103 65 Edy Supriyadi, SPSS + AMOS (Jakarta: In Media 2014) Hal, 17 66 H.Moh. Sidik Priadana, Saludin Muis, Metodelogi Penelitian Ed, 1. Hal, 103 67 Edy Supriyadi, SPSS + AMOS Hal, 17

50 sampling ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, sampling ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang representative diamati dan dianalisis. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah berupa angka-angka dan pengolahannya melalui statistik. 68 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, Penelitian Deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa ada. 69 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya. Sebagai misalnya jika data mengenai indeks harga diterbitkan dalam majalah Ekonomi dan Keuangan maka data yang terdapat dalam majalah tersebut merupakan data 68 H.Moh. Sidik Priadana, Saludin Muis, Metodelogi Penelitian Ed, 1. Hal, 15 69 Edy Supriyadi, SPSS + AMOS Hal, 9

51 sekunder. 70 Data sekunder ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi atau menelusuri data historis. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara mencatat, mendokumentasikan data serta menelusuri data historis yang berkaitan dengan penelitian pada perusahaan yang terdaftar dalam JII (Jakarta Islamic Index) di BEI (Bursa Efek Indonesia) khususnya pada PT Unilever Indonesia Tbk selama periode 2007 2015. B. Teknik Analisis Data Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah pengumpulan data adalah bagaimana menganalisis data yang telah diperoleh dari perusahaan. Langkah ini diperlukan karena tujuan dari analisis data adalah untuk menyusun dan menginterpretasikan data yang sudah diperoleh dari perusahaan. Teknik analisis data menggunakan Uji Asumsi Klasik, Regresi Linier Berganda, Uji Hipotesis. 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, maka analisis nonparametrik dapat digunakan. Jika data berdistribusi 70 Soeratno, Lincolin Arsyad, Metodelogi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan, 2008 ),Cet.5, Hal. 71

52 normal, maka analisis parametrik termasuk modelmodel regresi dapat digunakan. 71 Untuk mendeteksi suatu data berdistribusi normal atau tidak maka dapat dilihat dengan gambaran suatu model regresi yang dapat diidentifikasikan dari grafik scatter plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonalnya maka regresi memenuhi kenormalitasnya dan sebaliknya jika data menyebar diseluruh grafik scatter plot maka regresi tidak normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sedangkan jika varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas. 72 Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedatisitas dapat ditempuh dengan berbagai cara yaitu uji spearman s, Uji glejser, Uji Park. jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga 71 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, paradigm positivistic dan berbasis pemecahan masalah (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal 77 72 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM Hal, 82

53 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Dan jika signifikan korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Data penelitian dapat berupa data time series atau cross section. Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat antara di data. Jika ya, telah terjadi autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi, perlu diupayakan agar tidak terjadi autokorelasi. 73 Autokorelasi yaitu suatu keadaan dimana kesalahan penggangguan dari periode tertentu (e t) berkorelasi dengan kesalahan pengganggu dari periode sebelumnya (e t- 1). Pada kondisi kesalahan pengganggu tidak bebas tetapi satu sama lain saling berhubungan. Bila kesalahan pengganggu periode t dengan t- ₁ berkorelasi maka terjadi kasus korelasi serial sederhana tingkat pertama (first order correlation). Jadi autokorelasi ialah adanya korelasi antara variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau 73 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM Hal, 84

54 individu. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi pada data time series. Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Durbin Watson (DW). Langkah-langkah pengujian autokorelasi dengan durbin Watson yaitu: 1) Tentukan hipotesis nul dan hipotesis alternatif dengan ketentuan H₀ : Tidak ada autokorelasi (Positif/negatif) H₁ : Ada auto korelasi (positif/negatif) 2) Estimasi model dengan OLS daan hitung nilai residualnya 3) Hitung DW dengan rumus sebagai berikut : 4) Hitung DW kritis yang terdiri dari nilai kritis dari batas atas (du) dan batas bawah (dl) dengan menggunakan jumlah data (n), jumlah variabel indenpenden / bebas (k) serta tingkat signifikansi tertentu 5) Nilai dw hitung dibandingkan dengan dw kritis dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut :

55 Tabel 3.1 Durbin Watson HIPOTESIS NOL KEPUTUSAN KRITERIA Ada auto korelasi positif H₀ di Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dl < d < du Ada auto korelasi negatif H₀ di Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4 du < d < 4 dl Tidak ada autokorelasi H₀ di Terima du < d < 4-du Dari tabel diatas dapat dilihat pada gambar di bawah ini; Auto + No conclution No correlation No conclution Auto - 0 dl du 4 du 4 dl 4 d. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi. 74 74 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM Hal, 80

56 Multikolinearitas adalah adanya korelasi linier di antara variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model. Misalnya kita melakukan penelitian mengenai perilaku variabel Y, dan dijelaskan oleh beberapa variabel yang kita masukkan ke dalam model katakanlah X₁, X₂, X₃, X₄ persamaan kita tulis : Y = a + b₁x₁ + b₂x₂ + b₃x₃ + b₄x₄.. + e Jika antara X₁, X₂, X₃, dan X₄ ada yang memiliki korelasi tinggi maka hal tersebut mengindikasikan adanya problem multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dapat dideteksi dengan cara melihat nilai Variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance. VIF (variance inflation factor) merupakan salah satu statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala multikolinear (multicollinearity, collinearity ) pada analisis regresi yang sedang kita susun, VIF tidak lain adalah mengukur keeratan hubungan antar variabel bebas atau variabel X. jika nilai VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat multikolinieritas. Sedangkan nilai tolerance mengukur variabilitas variabel indenpenden yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel indenpenden lainnya. Jika nilai Tolerance 0,10 maka dapat disimpulkan terdapat multikolinieritas.

57 Untuk mengatasi terjadinya multikolinieritas dapat diupayakan melalui hal-hal berikut: 75 a. Evaluasi, apakah pengisian data telah berlangsung secara efektif atau terdapat kecurangan dan kelemahan lain. b. Jumlah data ditambah lagi c. Salah satu variabel indenpenden dibuang karena data dari dua variabel indenpenden ternyata mirip d. Gunakan metode lanjut seperti regresi Bayesian atau regresi ridge 2. Analisis Regresi Berganda Regresi Berganda adalah hubungan antara satu dependen variabel dengan lebih satu indenpenden variabel. 76 Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar. Seberapa besar variabel indenpenden memengaruhi variabel dependen dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi berganda berikut: Y = a + b₁x₁ + b₂x₂ + b₃x₃ + b₄x₄ + b₅x₅ + b₆x₆ + b₇x₇ + b₈x₈ +b₉x₉ + b₁₀x₁₀ + b₁₁x₁₁ + b₁₂x₁₂ Keterangan : Y = Harga Saham a = Konstanta b = Koefisien garis regresi X₁ = Current ratio 75 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM Hal, 82 76 Edy Supriyadi, SPSS + AMOS Hal, 66

58 X₂ = Cash ratio X₃ = DER X₄ = DAR X₅ = Fixed Asset Turnover X₆ = Total Asset Turnover X₇ = ROA X₈ = ROE X₉ = Net Profit Margin X₁₀ = Earning Per Share X₁₁ = Price Earning Ratio X₁₂ = Price Book Value 3. Uji Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan masalah penelitian yang belum dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dinyatakan dengan kalimat pernyatan dan bukan kalimat pertanyaan. Dalam penelitian yang menggunakan sampel, hipotesisnya menggunakan kata signifikan. Uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi. Hipotesis yang digunakan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut 77 : H₀ : b₁ = 0 H₁ : b₁ = 0 77 Andi Offset, 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS 14 Hal 124

59 Dengan kata lain H₀ : Tidak ada hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat H₁ : Ada hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat a. Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (H₀) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) Sama dengan nol, atau H₀ : bᵢ = 0 Artinnya, apakah suatu variabel indenpenden bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan, atau: H a : bᵢ 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang dignifikan terhadap variabel dependen. Statistik t dihitung dari formula sebagai berikut: T = (bᵢ - 0) / S = bᵢ/s Dimana S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians. Varians (variance), atau S², diperoleh dari SSE dibagi dengan jumlah derajat kebebasan (degree of freedom). Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel : apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibanding dengan nilai t tabel,

60 kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 78 Nilai-nilai t hitung untuk konstanta a dan b masing-msing dapat dilihat pada kolom t, selanjutnya dapatkan nilai t dari tabel dengan tabel distribusi t dicari pada = 5% atau 0,05 dan dengan derajat kebebasan (df) n-k-1. b. Uji Simultan (Uji F) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H₀) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : H₀ : b₁ = b₂ = = bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (H a ), tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. 79 Uji F dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% (yang merupakan standar tingkat keyakinan untuk penelitian bisnis) dan uji tingkat signifikan ditentukan sebesar 5% ataui 0,05. 78 H.Moh. Sidik Priadana, Saludin Muis, Metodelogi Penelitian Ed, 1. Hal, 187-188 79 H.Moh. Sidik Priadana, Saludin Muis, Metodelogi Penelitian Ed, 1. Hal, 188

61 Kriteria diterima atau ditolak apabila t hitung > t tabel dan sig. < α, maka H 0 ditolak dan H a diterima, begitu juga sebaliknya apabila t hitung < t tabel Sig. > α, maka H 0 diterima dan H a ditolak. Bila nilai f hasil perhitungan lebih besar dari pada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel indenpenden secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 4. Analisis Koefisien Korelasi (R) Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel indenpenden ( X₁, X₂, X₃.Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel indenpenden (X₁, X₂, X₃ Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungannya yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai seemakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

62 Tabel 3.2 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 rendah 0,40 0,599 sedang 0,60 0,799 kuat 0,80 1,000 Sangat kuat 5. Uji Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formula menghitung koefisien determinasi adalah : R² = (TSS SSE)/ TSS = SSR/TSS Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel indenpenden yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R² pasti meningkatkan tidak peduli apakah variabel tersebut

63 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (memiliki nilai t yang signifikan atau tidak). Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunkan nilai Adjusted R² pada saaat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Adjusted R² dihitung dari : Adjusted R² = 1 (n 1) [ ] = 1 ( 1 - R² ) [ ] C. Operasional Variabel Peneliti Variabel adalah suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. 80 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 variabel bebas (Independent variabel) dan 1 variabel terikat (dependent variabel), yaitu : 1. Variabel bebas (independent variabel), yaitu tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Current ratio, Cash ratio, Debt to Equity ratio (DER), Debt to Asset ratio (DAR), Fixed Asset turn Over, Total Asset Turnover, Return On Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV). 80 Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Jakarta: Alfabeta,2009), Hal. 3

64 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaitu tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel indenpenden, dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Harga Saham.