Medivac vaksin bermutu PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN AYAM JANTAN TANGGAL UMUR OBAT ATAU VAKSIN YANG DOSIS CARA TUJUAN (HARI) DIBERIKAN PEMBERIAN 1 3 / 5 gram/ liter air Meningkatkan kondisi tubuh, mengatasi stres Tycotil/ ProxanC/ Neo Meditril 0,1 gram/1 kg berat 0,1 ml/1 kg berat 0,1 ml/1 kg berat Mencegah penyakit pullorum, colibacillosis, CRD 4 Pilih salah satu Program A dan IB Program B sekaligus Medivac ND Emulsion/ Emulsion dan IB dan IB Program C sekaligus Medivac NDAI Emulsion dan IB dan AI 5 5 gram/ liter air 1a 1b Medivac Gumboro A Medivac Gumboro A/ Medivac Gumboro B Tetes mulut Tetes mulut/ air minum Mencegah penyakit Gumboro 8 5 gram/ liter air 11 Pilih sesuai pilihan pada umur 4 hari Program A dan B Medivac AI Mencegah penyakit AI Program C Vaksinasi AI tidak perlu diulang 12 1 Doxyvet 0,4 gram/1 kg berat Mencegah penyakit CRD Tyfural 0,4 gram/1 kg berat Mencegah penyakit CRD Therapy 0,2 gram/1 kg berat Mencegah penyakit kolera, pullorum, CRD, koksidiosis, korisa dan synovitis 1820 PPK/024(01)
TANGGAL UMUR OBAT ATAU VAKSIN YANG DOSIS CARA TUJUAN (HARI) DIBERIKAN PEMBERIAN Pilih sesuai pilihan pada umur 4 hari Program A Medivac ND La Sota/ / spray dan IB Program B & C Vaksinasi ND dan IB tidak perlu diulang 2223 24 tanpa obat 252 1b 28 Medivac Gumboro A/ Medivac Gumboro B Mencegah penyakit Gumboro 2931 32 Vermixon Levamid 60 ml/8 liter air untuk 200 ekor ayam 0,2 gram/1 kg berat Mencegah penyakit cacingan (cacing gilik dan cacing pita) 3335 Mencegah stres setelah pengobatan cacingan 36 Medivac ND La Sota Medivac ND Clone 45 339 berat dan menggemukkan ayam 4042 tanpa obat 4345 berat dan menggemukkan ayam 4648 Coxy 0,5 gram/1 kg berat Mencegah penyakit koksidiosis dan kolera 5456 berat dan menggemukkan ayam 559 tanpa obat 60 panen (diberikan 3 hari berturutturut dan diselang 4 hari tanpa obat) berat dan menggemukkan ayam Keterangan 1. a. Gunakan Medivac Gumboro A di daerah yang sering terserang penyakit Gumboro pada umur 3 minggu b. Gunakan Medivac Gumboro A Medivac Gumboro B di daerah yang sering terserang penyakit Gumboro pada umur lebih dari 3 minggu Gunakan Medivac Gumboro A jika wabah disebabkan oleh virus Gumboro yang sangat ganas dengan kematian lebih dari 5 % 2. Vaksinasi infectious coryza (korisa, snot) jika hendak diberikan, dilakukan pada umur 12 minggu menggunakan Medivac Coryza B Medivac Coryza T Suspension secara suntikan intramuskuler dengan dosis 0,5 ml per ekor 3. Vaksinasi infectious laryngotracheitis (ILT) jika hendak diberikan, dilakukan pada umur 23 minggu menggunakan Medivac ILT melalui tetes mata 4. Program ini hanya sebagai petunjuk umum dan dapat diubah sesuai kondisi setempat
TATA LAKSANA PEMELIHARAAN AYAM JANTAN A. Persiapan Kandang 1. Setelah ayam dipanen, litter (sekam, feses) segera dikeluarkan dan dijauhkan dari kandang 2. Peralatan (tempat ransum dan tempat minum) dibersihkan dan dicuci. Setelah kering rendam dalam larutan Medisep ( ml tiap l air) Zaldes (6 ml tiap 1 l air) selama 30 menit. Peralatan kandang dikeringkan dengan cara dianginanginkan, jangan melalui sinar matahari secara langsung karena akan mempercepat kerusakan peralatan. Setelah itu, peralatan disimpan dalam gudang yang sebelumnya telah didesinfeksi dengan Formades Sporades 3. Lepaskan tirai untuk dibersihkan dan dicuci. Setelah kering baru didesinfeksi (disemprot dengan Medisep, Sporades Formades) 4. Dinding dan lantai kandang dibersihkan dan dicuci dengan menggunakan air sabun kemudian disemprot dengan air hingga bersih. Setelah kering, lakukan pengapuran dinding dan lantai kandang 5. Semprot kandang menggunakan Formades dengan dosis 0 ml tiap 25 l air dan bila periode sebelumnya ayam terserang penyakit dosis Formades ditingkatkan menjadi 0 ml tiap l air 6. Lakukan istirahat kandang minimal 2 minggu, dimulai setelah semua proses pembersihan dan desinfeksi kandang selesai B. Masa Pemeliharaan 1. Pembuatan brooder Lampu Nampan Ransum DOC Tempat Minum Sketsa kandang brooder a. Brooder berbentuk lingkaran dengan diameter 4,5 meter untuk 50 1.000 ekor ayam b. Chick guard terbuat dari bahan seng dengan ketinggian 5060 cm c. Jumlah Nampan Ransum DOC sebanyak 20 buah dan tempat minum sebanyak 20 buah d. Indukan Gas Medion () sebanyak 1 buah untuk 1.000 ekor ayam e. Lampu 5 watt 1 buah 2. Persiapan chick in a. Tiga hari sebelum kedatangan DOC pastikan jadwal kedatangan DOC. Periksa ulang kondisi peralatan. Lakukan desinfeksi ulang kandang dan peralatan b. Dua sampai tiga jam sebelum chick in siapkan pemanas (dinyalakan) dan buat air minum yang ditambah dengan gula 25% (2050 gram dalam 1 liter air minum) 3. Chick in a. Periksa keadaan DOC yaitu timbang boks DOC dan catat nomor batch boks DOC. Lakukan penimbangan sampel DOC minimal % dari total populasi. Hitung jumlah DOC dalam setiap boks. Periksa keseragaman berat DOC. Keseragaman bobot yang baik minimal 85% b. Ciriciri DOC yang berkualitas adalah 1) Berat 3335 gram per ekor 2) Bulu bersih dan segar 3) Mata bersinar 4) Gerakan lincah 5) Bentuk bulat 6) Dubur bersih ) Gerakan lincah 8) Tidak cacat (kaki jari kaki bengkok, buta, sayap patah) DOC yang berkualitas c. Pindahkan DOC ke kandang brooder dengan hatihati dan jangan dilempar. Suhu kandang brooder sudah hangat d. Segera berikan air minum yang telah ditambahkan gula (25%) () Vita Chick (5 gram/ liter air). Setelah itu, segera berikan ransum e. Lakukan seleksi DOC. Culling ayam yang cacat dan telah menunjukkan gejala terserang penyakit. Pisahkan ayam yang lemah dan berikan perlakuan khusus f. Lakukan pemeriksaan keadaan DOC secara rutin (24 jam) Sketsa Sebaran Anak Ayam A = Panas cukup B = Terlalu dingin C = Terlalu panas A B C D D = Indukan tidak stabil g. Kontrol keadaan suhu dan kelembaban kandang brooder Tabel 1. Suhu dan Kelembaban Kandang Umur (hari) Suhu 0 ( C) Kelembaban (%) 03 3133 5560 4 3132 5560 8 2830 5560 2628 > 22 2526 5565 600
h. Lakukan pelebaran kandang brooder sesuai dengan pertambahan umur ayam Skema Pelebaran Kandang Brooder hari, 1/3kandang ½3 hari, ½ kandang hari, ¾ kandang 28 hari, full kandang Sekat kandang Chick guard Skema ini hanya sebagai petunjuk umum yang bisa disesuaikan dengan kondisi kandang dan lingkungan setempat i. Lakukan bukatutup tirai untuk menjaga kualitas udara di dalam kandang Skema Tata Laksana Buka Tutup Tirai Minggu ke 1 (satu) 2 Jumlah ayam (ekor/m ) 30 50 Tirai yang dibuka Tertutup penuh 1/3 2 (dua) 3 (tiga) 4 (empat) 6 (enam) 20 25 20 12 1/3 bagian 2/3 bagian 5 (lima) 12 Tertutup penuh 2/3 bagian 2/3 1/3 bagian C. Ransum dan Air Minum 1. Ransum yang diberikan seharusnya mempunyai kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam 2. Berikan ransum secara periodik untuk meningkatkan nafsu makan ayam. Jangan gunakan ransum yang telah tengik berjamur Tabel 3. Frekuensi Pemberian Ransum Umur (hari) Frekuensi Pemberian Waktu Pemberian (Pukul) 13 9 X 6 8 12 23 46 8 X 6 8 12 X 13 1 11 5 X 13 20 4 X 11 > 2 23 X 3. Lakukan pergantian ransum secara bertahap (34 tahap) pada perubahan dari fase starter ke finisher. diberikan sebelum dan sesudah pergantian ransum untuk menekan stres pada ayam 0 4. Berikan air minum yang bersih dan segar (25 C). Lakukan desinfeksi air minum dengan menambahkan Desinsep (30 ml per 1.000 l air minum), Antisep (3 ml per 2 l air minum), Neo Antisep (3 ml per,5 l air minum) Medisep (3 ml per l air minum) untuk mencegah penularan penyakit melalui air minum 5. Bersihkan tempat ransum dan tempat minum setiap hari. Lakukan desinfeksi tempat ransum dan minum secara rutin, minimal setiap 34 hari sekali. Rendam tempat ransum dan minum gantung dalam larutan Medisep ( ml tiap l air) selama 30 menit. Majukan mundurkan jadwal desinfeksi jika bertepatan dengan jadwal vaksinasi 6. Lakukan penyemprotan (desinfeksi) kandang secara rutin (misalnya 1 x seminggu) dengan menggunakan Antisep (3 ml per 1 l air), Neo Antisep ( ml per 1,5 l air), Medisep ( ml per l air) Zaldes (6 ml per 1 l air) D. Produktivitas Ayam Jantan Tabel 4. Produktivitas Ayam Jantan Parameter 1 Umur Ayam (Minggu) 2 3 4 5 6 8 9 11 12 Konsumsi ransum (g/ekor/hari) Berat di akhir minggu (g/ekor) Konversi ransum (FCR) 11 2 35 41 4 52 56 61 65 69 2 0 124 224 334 450 51 690 8 94 80 1220 1362 1.1 1.69 1.8 1.93 2.0 2. 2.35 2.46 2.58 2.68 2. 2.85 Standar konsumsi ransum dan berat ayam berbeda dari satu strain DOC dengan strain yang lain. Sebaiknya peternak meminta pedoman pemeliharaan ayam jantan dari perusahaan pembibitan (breeder)
PENYAKIT & GEJALANYA PEDOMAN PENGOBATAN Penyakit Obat Amoxitin Ampicol Antikoksi Cacing Exitor Coliquin Collimezyn Coxy Doctril Doxytin Doxyvet Duoko Erysuprim Gentamin Kanamin Koksidex Koleridin KoleridinK Levamid Maladex MeditrilK MeditrilL MedoxyL MedoxyLA Nemasol Kaplet Neo Meditril Neo MeditrilI ProxanC ProxanS Respiratrek Sulfamix Therapy TrimezynS TrimezynK Triworm Tycotil Tyfural Tysinol Vermixon Vermizyn Vermizyn SBK Vet Strep Vita TetraChlor Vita TetraChlor aa Vita TetraChlor serbuk Asca Cesto Colibaridiasis dosis cillosis CRD Koksidiosis Leucocytozoonosis & Malaria Pullorum & Salmonellosis lain Kolera Korisa Cacingan Pada kasus berat, ayam terlihat kurus, produksi turun dan diare bercampur darah. Ascaridiasis merupakan penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing gilik dan cestodosis disebabkan oleh cacing pita Colibacillosis Sulit bernapas, kantung udara, hati dan jantung diselaputi fibrin CRD Ngorok, kantung udara keruh Koksidiosis (berak darah) Berak darah, nafsu makan turun, konsumsi air minum naik Kolera (berak hijau) Berak hijau, gangguan pernapasan, daerah muka, pial dan jengger membengkak Korisa (snot, pilek) Pilek, muka bengkak Keterangan l Makin banyak tanda () makin efektif (manjur) l Bila dalam waktu 5 hari gejala sakit tidak berkurang, segera hubungi petugas lapangan kami unit pelayanan kesehatan di nomor 085245 Leucocytozoonosis Bintikbintik perdarahan pada kulit, otot dan hampir semua organ, gumpalan darah di rongga perut Pullorum (berak kapur) Berak kapur, kedinginan