Perbedaan Ekspansi Paru antara Lansia yang Rutin Melakukan Senam Lansia dengan Lansia yang Rutin Melakukan Olahraga Tai Chi di Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan degenerasi progresif sistem organ dan jaringan. 1 Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

PENGARUH LATIHAN SENAM TAI CHI TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA 50 TAHUN KE ATAS ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga. Jl. Hariangbangga No.20 Bandung

Perbandingan Jarak Tempuh Uji Jalan 6 Menit antara Lansia yang Rutin Senam Lansia dengan Lansia yang Tidak Rutin Senam Lansia

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak langsung, memiliki andil besar dalam mempengaruhi berbagai aspek dalam

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, memiliki UHH penduduk yang semakin meningkat sejalan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, penduduk lanjut usia. atau lansia adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (1).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

FORMAT PENGUMPULAN DATA. Judul : Pengaruh Bretahing Relaxation Dengan Menggunakan Teknik Balloon

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

Sistem Pernapasan - 2

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten yang ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh. Setiap tiga sampai lima detik sinyal - sinyal saraf merangsang proses

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan yang terjadi dalam bidang kesehatan, meningkatnya kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

PERBEDAAN LINGKUP GERAK SENDI FUNGSIONAL TRUNK PADA LANSIA DI POSYANDU ASOKA DAN POSYANDU JAGA RAGA VII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. sering timbul dikalangan masyarakat. Data Report Word Healt Organitation

Cara Mengukur Kapasitas dan Volume Paru-Paru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kemajuan suatu bangsa sering dilihat dengan kemajuan Usia Harapan

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsionalnya. Olahraga yang benar akan memberikan efek yang positif berupa

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DADA DENGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PESERTA SENAM ASMA USIA DEWASA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

Sistem Pernafasan Manusia

AKTIVITAS FISIK PADA LANJUT USIA Oleh Rachmah Laksmi Ambardini Staf Pengajar FIK, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

HUBUNGAN ANTARA POSISI TUBUH TERHADAP VOLUME STATIS PARU

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP FUNGSI PARU (KVP & FEV1) PADA WANITA ASMA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan kain tradisional dari Indonesia yang telah diakui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Proses menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

Keseimbangan dengan Metode Timed Up and Go Test (Tugt) pada Lansia yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Senam Lansia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

Kurnia Eka Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Negara-negara Eropa. Di Amerika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak, akan menimbulkan persoalan-persoalan yang sangat beragam. dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak 17 orang dari 25 orang populasi penderita Diabetes Melitus. darah pada penderita DM tipe 2.

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

PENGARUH FREE ACTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT WANITA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miftahul Rohmawati, 2015

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat memperbaiki

Hubungan antara senam zumba terhadap nilai FEV1 pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran. Meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia (lansia) ini, berkaitan

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Ekspansi Paru antara Lansia yang Rutin Melakukan Senam Lansia dengan Lansia yang Rutin Melakukan Olahraga Tai Chi di Kota Bandung 1) Novia Paraswari, 2) Ieva B. Akbar, 3) Susanti Dharmmika 1) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, 2) Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, 3) Bagian Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Email: 1) noviaparaswari@gmail.com Abstrak : Populasi lansia di dunia semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Para lansia tersebut membutuhkan kualitas hidup yang baik agar bisa terus sehat di masa tuanya. Perubahan pada lansia terjadi pada berbagai sistem organ, salah satunya sistem pernapasan. Sistem pernapasan mengalami berbagai perubahan struktural, fisiologis, dan imunologi. Ekspansi paru akan menurun setelah dekade ketiga. Lansia membutuhkan kualitas hidup yang baik agar bisa terus sehat di masa tuanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ekspansi paru lansia yang rutin melakukan senam lansia dengan yang melakukan olahraga tai chi. Penelitian potong lintang pada kelompok lansia yang mengikuti senam lansia dan olahraga tai chi, yang masing-masing terdiri dari 18 orang dengan mengukur ekspansi paru menggunakan pita ukur. Analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney dan uji normalitas Shapiro-Wilk. Hasil penelitian menunjukkan nilai median ekspansi paru segmen atas pada kelompok senam lansia adalah 1,00 cm dan olahraga tai chi 2,75 cm dengan nilai p<0,05. Nilai median ekspansi paru segmen bawah pada kelompok senam lansia adalah 1,25 cm dan olahraga tai chi 2,00 cm dengan nilai p>0,05. Nilai rata-rata ekspansi paru segmen atas kelompok senam lansia 1,33±0,485 cm dan segmen bawah 1,78±0,974, sedangkan rata-rata ekspansi atas segmen atas kelompok olahraga tai chi 2,33±0,857 cm dan segmen bawah 2,14±0,871 cm Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa ekspansi paru segmen atas lansia yang rutin melakukan olahraga tai chi lebih besar daripada lansia yang melakukan senam lansia dan ekspansi paru segmen bawah tidak terdapat perbedaan. Kata kunci : Ekspansi paru, lansia, senam, tai chi A. Pendahuluan Penuaan merupakan proses yang terjadi sepanjang manusia hidup. Penuaan tidak dapat dihindari dan sangat kompleks, multifaktorial, serta ditandai dengan degenerasi progresif sistem organ dan jaringan. 1 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menetapkan, bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas. 2 Populasi penduduk lanjut usia di dunia mengalami peningkatan terus setiap tahunnya, termasuk Di Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara teratas di dunia yang populasinya secara cepat mengalami penuaan. Diperkirakan 9.6% atau 18,1 juta orang berumur di atas 60 tahun dan diperkirakan mencapai 29,1 juta orang pada tahun 2020 dan 36 juta orang pada tahun 2025. 3 Hampir separuh lansia di Indonesia memiliki kegiatan bekerja, 2 sehingga membutuhkan keadaan kesehatan yang baik. Selama proses penuaan terdapat perubahan-perubahan, seperti perubahan sistem endokrin, kardiovaskular, tekanan darah, paru-paru, hematologis, ginjal, genitourinari, suhu, regulasi, otot, tulang, sendi, sistem saraf perifer, sistem saraf pusat, pencernaan, penglihatan, penciuman, rasa haus, keseimbangan, jaringan adiposa, sistem imun, 4 kulit, 5 dan sistem hepatik. 6 Perubahan sistem respirasi yang terjadi adalah penurunan volume ekspirasi paksa dalam 1 detik dan kapasitas vital paksa, peningkatan volume residu, batuk yang kurang efektif, silia yang kurang efektif, penurunan ventilasiperfusi, peningkatan diameter trakea, pembesaran duktus alveolar, penurunan massa 948

Perbedaan Ekspansi Paru Antara Lansia 949 paru, ekspansi dada, penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi maksimum, penurunan kekuatan otot-otot pernafasan, kekakuan dinding dada, penurunan difusi karbonmonoksida, serta penurunan respon ventilasi terhadap hiperkapnia. 4 Perubahan struktural termasuk dinding dada dan kelainan bentuk tulang belakang dada yang merusak regangan total sistem pernapasan menyebabkan peningkatan kerja pernapasan. 7 Penelitian yang dilakukan oleh Rufus Adesoji Adedoyin, dkk pada tahun 2013 menunjukkan bahwa ekspansi paru pada toraks atas dan bawah meningkat dengan peningkatan umur sampai dekade ketiga kehidupan, kemudian terus menurun setelahnya. Ekspansi paru pada partisipan pria secara signifikan lebih tinggi dibanding wanita. 8 Tes fungsi pernapasan dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan mengukur ekspansi paru. Ekspansi paru mengukur tekanan maksimal inspirasi dan tekanan ekspirasi maksimal. Kekuatan otot pernapasan tergantung pada usaha maksimal otot-otot yang digunakan pada ekspansi paru selama bernafas. Penurunan ekspansi paru yang timbul dari penurunan gerakan dan fleksibilitas dinding dada akan mempengaruhi kinerja dan kerja pernapasan. 9 Latihan olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi para lansia melalui berbagai hal, antara lain status kardiovaskuler, risiko fraktur, abilitas fungsional dan proses mental. Peningkatan aktivitas tersebut hanya akan sedikit sekali menimbulkan komplikasi. Senam sangat baik untuk peregangan dan kelenturan otot juga pernapasan. 10 Senam lansia atau latihan dapat meningkatkan kekuatan otot dan berpengaruh meningkatkan keseimbangan pada lansia. Senam lansia dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan kelenturan sendi, sehingga dapat memperbaiki sistem muskuloskeletal yang menurun. 11 Tai chi pada awalnya merupakan bentuk seni bela diri. Tai chi merupakan olahraga dari zaman China kuno, yang meliputi gerakan yang lambat, ketenangan untuk total self-development; untuk tubuh ini merupakan olahraga, untuk pikiran ini merupakan latihan konsentrasi, untuk jiwa ini merupakan sistem meditasi spiritual. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rhayun Song dkk, Emory University School of Medicine, Oregon Research Institute, Ruth E. Taylor-Piliae dan Erika S. Froelicher, Channer KS dkk, Penelope J. Klein dan Wiliiam D. Adams, Eica S. Sandlund dan Torsten Norlander, Fuzhong Li dkk menunjukkan bahwa tai chi dapat menurunkan nyeri pada peradangan sendi, memperbaiki keseimbangan dan mencegah jatuh, menurunkan tekanan darah, memperbaiki kapasitas aerobik, memperbaiki kualitas hidup, mengurangi stres, serta memperbaiki kualitas tidur. 12 Olahraga tai chi mempelajari cara bernapas yang baik, sehingga otot-otot pernapasan terlatih. 13 Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti perbedaan ekspansi parua antara lansia yang rutin melakukan senam lansia dengan olahraga tai chi. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat olahraga di Bandung, diantaranya GOR Pajajaran Bandung, Ikatan Senam Lansia, Lapangan Tegalega Bandung karena tempat-tempat tersebut terletak di Kota Bandung dan memiliki kegiatan senam lansia dan tai chi yang dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu. B. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study dengan mengukur ekspansi paru lansia yang rutin melakukan senam lansia dan yang rutin melakukan olahraga tai chi di Kota Bandung menggunakan pita ukur. Besar sampel dihitung menggunakan rumus estimasi proporsi dengan presisi Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

950 Novia Paraswari, et al. mutlak, sehingga didapatkan jumlah sampel minimal sebanyak 18 orang pada masingmasing kelompok. Kriteria inklusi penelitian ini, yaitu berusia 60-74 tahun, melakukan senam lansia atau olahraga tai chi dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu dan minimal selama 3 bulan, dan berjenis kelamin wanita. Kriteria eksklusi penelitian ini, yaitu lansia yang memiliki penyakit pernapasan dan/atau skoliosis. Subjek penelitian diambil dari beberapa tempat, yaitu GOR Pajajaran Bandung, Ikatan Senam Lansia, dan Lapangan Tegalega Bandung pada periode Maret sampai Juni 2015. Pengukuran ekspansi paru diawali dengan memberikan penjelasan mengenai pengukuran dan pengisian form pemeriksaan, dan dilanjutkan dengan pengukuran ekspansi paru menggunakan pita ukur pada segmen atas atau setinggi ruang interkostal ke empat dan segmen bawah atau setinggi xifoid prosesus. Analisis statistik yang digunakan adalah Uji Mann Whitney karena kedua kelompok subjek penelitian tidak berpasangan serta setelah dilakukan uji normalitas dengan Uji Shapiro Wilk didapatkan distribusi data tidak normal. C. Hasil Data 18 subjek penelitian yang mengikuti senam lansia didapatkan usia responden yang paling banyak adalah usia 60 tahun, yaitu sebanyak 6 orang (33,3%). Subjek penelitian dengan usia 61tahun sebanyak 1 orang (5,6%), usia 62 tahun sebanyak 1 orang (5,6%), usia 63 tahun sebanyak 4 orang (22,2%), usia 64 tahun sebanyak 2 orang (11,1%), usia 67 tahun, 70 tahun, 72 tahun, dan 73 tahun sebanyak 1 orang (5,6%). Hal tersebut bisa dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Ekspansi paru yang paling banyak adalah segmen atas 1 cm dan segmen bawah 1 cm, yaitu sebanyak 7 orang (38,9%). Ekspansi paru 1cm dan 2 cm sebanyak 1 orang (5,6%), 1 cm dan 2,2 cm sebanyak 2 orang (11,1%), 1 cm dan 3 cm sebanyak 1 orang (5,6%), 1 cm dan 3,5 cm sebanyak 1 orang (5,6%), 2 cm dan 1 cm sebanyak 2 orang (11,1%), 2 cm dan 1,5 cm sebanyak 1 0rang (5,6%), 2 cm dan 2 cm sebanyak 2 orang (11,1%), serta 2cm dan 4 cm sebanyak 1 orang (5,6%). Tabel 1 Tabel 1 Distribusi Usia Lansia yang Rutin Melakukan Senam Lansia Usia (n) (%) SD Median 60 tahun 6 33,3 61 tahun 1 5,6 62 tahun 1 5,6 63 tahun 4 22,2 64 tahun 2 11,1 67 tahun 1 5,6 70 tahun 1 5,6 72 tahun 1 5,6 73 tahun 1 5,6 Jumlah 18 100 4,203 63 Tabel 2 Ekspansi Paru Lansia yang Rutin Melakukan Senam Lansia Ekspansi Paru Ekspansi Paru Segmen Atas Segmen Bawah n % (inspirasi - ekspirasi) (inspirasi - ekspirasi) 1 cm 1cm 7 38,9 1 cm 2 cm 1 5,6 Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Perbedaan Ekspansi Paru Antara Lansia 951 1 cm 2,5 cm 2 11,1 1 cm 3 cm 1 5,6 1 cm 3,5 cm 1 5,6 2 cm 1 cm 2 11,1 2 cm 1,5 cm 1 5,6 2cm 2 cm 2 11,1 2 cm 4 cm 1 5,6 Jumlah 18 100 Data 18 subjek penelitian yang mengikuti olahraga tai chi didapatkan usia subjek penelitian yang paling banyak adalah usia 66 tahun, yaitu sebanyak 3 orang (16,67%). Subjek penelitian dengan usia 60 tahun sebanyak 2 orang (11,11%), usia 61 tahun sebanyak 1 orang (5,56%), usia 62 tahun sebanyak 1 orang (5,56%), usia 64 tahun sebanyak 2 orang (11,11%), usia 65 tahun sebanyak 2 orang (11,11%), usia 67 tahun sebanyak 1 orang (5,56%), usia 68 tahun sebanyak 1 orang (5,56%), usia 70 tahun sebanyak 2 orang (11,11%%), usia 72 tahun sebanyak 2 orang (11,11%), dan usia 74 tahun sebanyak 1 orang (5,56%). Tabel 3 Distribusi Usia Lansia yang Rutin Melakukan Olahraga Tai Chi Usia (n) (%) SD Median 60 tahun 2 11,1 61 tahun 1 5,6 62 tahun 1 5,6 64 tahun 2 11,1 65 tahun 2 11,1 66 tahun 3 16,7 67 tahun 1 5,6 68 tahun 1 5,6 70 tahun 2 11,1 72 tahun 2 11,1 74 tahun 1 5,6 Jumlah 18 100 4,166 66 Tabel 4 Ekspansi Paru Lansia yang Rutin Melakukan Olahraga Tai Chi Ekspansi Paru pansi Paru Segmen Atas men Bawah pirasi - ekspirasi) irasi - ekspirasi) 1 cm 1cm 1 cm 2 cm 2 cm 1,5 cm 2 cm 2 cm 2 cm 3 cm 2,5 cm 2 cm 3 cm 1 cm 3 cm 2 cm 3 cm 3 cm 3 cm 4 cm 3,5 cm 3 cm Jumlah Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

952 Novia Paraswari, et al. Data yang didapatkan diolah menggunakan uji analitik dengan metode Mann- Whitney karena setelah dilakukan uji normalitas dengan Shapiro-Wilk didapatkan kelompok senam lansia memiliki nilai p=0,00 dan kelompok tai chi memiliki nilai p=0,03, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi tidak normal. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh hasil p=0,01(tabel 4.5), sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada ekspansi paru segmen atas kelompok lansia yang melakukan senam lansia dan olahraga tai chi. Tabel 5 Uji Mann-Whitney Ekspansi Paru Segmen Atas antara Lansia yang Rutin Melakukan Senam Lansia dan Olahraga Tai Chi Median n (minimum-maksimum) SD Mean p (cm) Senam Lansia 18 1,00 (1-2) 0,485 1,33 0,01 Tai Chi 18 2,75 (1-4) 0,857 2,33 Uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan kelompok senam lansia memiliki nilai p=0,02 dan kelompok tai chi memiliki nilai p=0,039, sehingga disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal. Berdasarkan uji Mann-Whitney didapatkan hasil p=0,203 (tabel 4.6), sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada ekspansi paru segmen bawah kelompok lansia yang melakukan senam lansia dan olahraga tai chi. Tabel 6 Uji Mann-Whitney Ekspansi Paru Segmen Bawah antara Lansia yang Rutin Melakukan Senam Lansia dan Olahraga Tai Chi Median n (minimum-maksimum) (cm) Senam Lansia 18 1,25 (1-2) 0,974 Tai Chi 18 2,00 (1-4) 0,871 SD Mean p 1,78 2,14 0,203 D. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa median ekspansi paru segmen atas kelompok yang melakukan senam lansia 1 cm, sedangkan kelompok yang melakukan olahraga tai chi adalah 2,75 cm. Median ekspansi paru segmen bawah kelompok yang melakukan senam lansia adalah 1,25 cm, sedangkan kelompok yang melakukan olahraga tai chi adalah 2,00 cm. Nilai rata-rata ekspansi paru segmen atas kelompok senam lansia 1,33±0,485 cm dan segmen bawah 1,78±0,974, sedangkan rata-rata ekspansi atas segmen atas kelompok olahraga tai chi 2,33±0,857 cm dan segmen bawah 2,14±0,871 cm. Ekspansi paru kelompok lansia yang melakukan tai chi lebih besar, baik pada segmen atas maupun segmen bawah jika dibandingkan dengan kelompok senam lansia. Hal ini bisa dikarenakan durasi olahraga tai chi lebih lama daripada senam lansia. Durasi senam lansia yang dilakukan ketika penelitian selama 30-45 menit, sedangkan untuk olahraga tai chi selama 60-90 menit. Selain itu, perbedaan gerakan antara senam Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Perbedaan Ekspansi Paru Antara Lansia 953 lansia dan olahraga tai chi juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi. Ketika melakukan tai chi harus fokus, berkonsentrasi, menghilangkan stresor, bergerak dengan tenang, lambat, dan ritmis sehingga otot-otot relaksasi dan lentur. 14 Gerakan tai chi yang lembut dapat dijadikan program olahraga bagi orang tua sebab pada gerakan tai chi dilatih untuk membiasakan bernafas secara benar, dimana harus menggunakan otot dada dan mendapatkan oksigen dengan optimal. Semakin lambat gerakan seseorang akan berhubungan dengan pernafasan yang dijalankannya, dan dengan latihan yang tekun, lambat laun nafas akan menjadi panjang dan halus tanpa suatu usaha yang dipaksakan melainkan secara alami. 13, 15 Napas berasal dari diafragma (pernapasan dalam abdomen dan tidak membiasakan pernapasan dada), inhalasi dan ekshalasi harus dikoordinasikan dengan semua gerakan. 16 Pada kelompok olahraga tai chi sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Monika Fagevik Olsen, dkk (2011) menyatakan bahwa pergerakan antrior-posterior toraks lebih kecil pada bagian bawah dibandingkan dengan bagian atas toraks. Hal ini terjadi karena bagian atas toraks bergerak lebih secara anterior-posterior dibandingkan bagian bawah yang bergerak secara lebih lateral, 17 namun pada ekspansi paru kelompok olahraga senam lansia didapatkan sebaliknya. Segmen atas paru memiliki alveoli yang besar dan kurang mengembang, sedikit ventilasi, dan aliran darah. Segmen bawah paru memiliki alveoli yang kecil dan lebih mengembang, ventilasi, serta aliran darah lebih banyak. Aliran darah per satuan volume pada segmen bawah lebih besar pada segmen atas paru. Hal ini bisa disebabkan oleh gravitasi dan juga karakteristik khas sirkulasi paru yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah gravitasi. Tekanan alveolar lebih tnggi daripada tekanan arteri pulmonar di bagian atas paru sehingga tidak ada aliran darah yang terjadi. 18 Oksigen didapatkan secara optimal olahraga tai chi, sehingga ventilasi alveoli dan perfusi kapiler pulmonar terjadi dengan baik. Hal ini menyebabkan pertukaran oksigen dan karbondioksida berlangsung dengan baik pula. Pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada ekspansi segmen atas pada kelompok lansia yang melakukan senam lansia dan olahraga tai chi (p<0,05), tetapi sebaliknya pada segmen bawah (p>0,05). E. Simpulan Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan antara ekspansi paru segmen atas lansia yang rutin melakukan senam lansia dengan olahraga tai chi. Ekspansi pada kelompok tai chi lebih besar daripada senam lansia. Ekspansi paru segmen bawah lansia yang rutin melakukan senam lansia dengan olahraga tai chi tidak terdapat perbedaan. Daftar Pustaka Nigam Y, Knight J, Bhattacharya S, Bayer A. Physiological changes associated with aging and immobility. J Aging Res. 2012. hlm.1. Manullang EV, Kurniasih N, penyunting. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta; 2013. hlm. 2-7. Dr Kunal Bagchi, Regional Adviser, Nutrition FS and H, Ageing WHO (WHO) RO for S-E, Asia, New Delhi I. Regional strategy for healthy ageing 2013 2018. New Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

954 Novia Paraswari, et al. Delhi; 2014. Cassel CK, Leipzig RM, Cohen HJ, Larson EB, Meier DE. Geriatric Medicine: An Evidence-Based Approach. Edisi ke-4. Cassel CK, penyunting. New York; 2002. Alonso JA, Cote LJ. Biology of Aging in Humans. Dalam: Downey JA, Myers SJ, Gonzalez EG, Lieberman JS, penyunting. The Physiological Basis of Rehabilitation Medicine. Edisi ke-2. Stoneham: Butterworth-Heinemann; 1994. hlm. 689 701. Clarck gary S, Siebens HC. Geriatric Rehabilition. Dalam: DeLisa joel A, Gans BM, penyunting. Rehabilitation Medicine Principle and Practice. Edisi ke-3. Philadelphia: Lippincot-Raven; 1998. hlm. 963 90. Sharma G, Goodwin J. Effect of aging on respiratory system physiology and immunology. Clin Interv Aging. 2006. hlm. 253 60. Adesoji R, Esther O, Olayemi A, Efosa G, Adeleke L. Reference Values for Chest Expansion among Adult Residents in Ile-Ife, Nigeria- a Cross-Sectional Study. 2013. hlm. 54 8. Tantisuwat A, Thaveeratitham P. Effects of smoking on chest expansion, lung function, and respiratory muscle strength of youths. J Phys Ther Sci [Internet]. 2014.hlm.167 70.Tersediadari: http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender Rusli. Olahraga Lanjut Usia. ILARA. 2012. hlm. 11 9. Observasional S, Semarang P. Hubungan antara Senam Lansia dan Range of Motion ( ROM ) Lutut pada Lansia. 2012. hlm. 39 45. Kuramoto AM. Therapeutic Benefits of Tai Chi Exercise : Research Review. 2006. hlm. 42 7. Mitchell BT. Breathing for Health : Breathwork and Breath Control. Sandlund ES, Norlander T. The Effects of Tai Chi Chuan Relaxation and Exercise on Stress Responses and Well-Being : An Overview of Research. 2000. hlm. 139 49. Pradini PA, Hardian. Arus Puncak Ekspirasi Pada Wanita Usia 50 Tahun ke Atas. 2011. hlm. 1 12. Li F, Fisher KJ, Harmer P, Shirai M. A Simpler Eight-Form Easy Tai Chi for Elderly Adults. J Aging Phys Act. 2003. hlm. 206 18. Olsén MF, Lindstrand H, Broberg JL, Westerdahl E. Measuring chest expansion; A study comparing two different instructions. Adv Physiother [Internet]. 2011 Sep [cited 2015 Feb 2];13(3):128 32. Tersedia dari: http://informahealthcare.com/ Levitzky MG. Pulmonary Physiology. Edisi ke-7. United Stated of America: McGraw- Hill Companies, Inc; 2007 Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)