The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

BAB I PENDAHULUAN. yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA SMA DAN SMK DI KOTA BENGKAYANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah

KAJIAN PERILAKU SEX PRANIKAH REMAJA SMA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

HUBUNGAN ANTARA PENEGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP I PARANG KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terjadinya peningkatan minat dan motivasi terhadap seksualitas. Hal ini dapat

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pengenalan akan hal-hal baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan International Conference on Population and

Rina Indah Agustina ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai 19 tahun. Istilah pubertas juga selalu menunjukan bahwa seseorang sedang

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SISWI KELAS XI SMA X KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKSUAL.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Kata Kunci : seksual remaja, berpacaran, sumber informasi

SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

Kata Kunci : Konsep diri, Kontrol diri, Persepsi siswa tentang perilaku seksual, Peran keluarga, Sumber informasi, Perilaku seksual.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

ANALISIS PERILAKU SEKSUAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan seksual remaja, kesehatan reproduksi remaja.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan fisik remaja di awal pubertas terjadi perubahan penampilan

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Y, 2009). Pada dasarnya pendidikan seksual merupakan suatu informasi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Remaja Kelas X Di SMK PGRI 1 Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRA NIKAH PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENGAKSES MEDIA AUDIO VISUAL DVD/ VCD PORNO DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMAN 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SEKS DENGAN TINGKAT PERILAKU PACARAN REMAJA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 ADIPALA CILACAP ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Pertumbuhan organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tahun 2000 jumlah penduduk

HUBUNGAN UMUR PUBERTAS DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SISWA KELAS XII SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. data BkkbN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KEDEKATAN ORANGTUA DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH PLERET BANTUL TAHUN 2017

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. Periode perkembangan manusia terdiri atas tiga yaitu masa anak-anak,

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Siswa Kelas XI SMAN Y Yogyakarta Tahun 2017 (N=114)

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 2 No 1 - Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diwujudkan dalam tingkah laku yang bermacam-macam, mulai dari

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA MENGENAI MASTURBASI DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DI SMK ISLAM WIJAYA KUSUMA JAKARTA SELATAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Remaja diidentifikasikan sebagai masa peralihan antara anak-anak ke masa

ABSTRACT DESCRIPTION OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR TOWARDS FREE SEX YEAR 2008.

Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja yang Bertunangan

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

HUBUNGA SEKSUAL SKRIPSII. Diajukan Oleh: F HUBUNGA

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah suatu periode dalam hidup manusia. dimana terjadi transisi secara fisik dan psikologis yang

Transkripsi:

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung Sari MN, Islamy N, Nusadewiarti A Faculty of Medicine in Lampung University Abstract Unhealthy sexual behavior in pre marriage adolescent is increasing. The objective of this research was to prove the influences of knowledge, information source, religion internalization level, and family role to pre marriage sexual behavior of adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung. This was an observational research with cross sectional design and completed with descriptive analytic method approach. Subjects were adolescents from 15 to 18 years old schooling in State Senior High School 1 in Bandar Lampung. Population was 221 students of Grade X and XI. Samples were taken using proportional sampling. Data were analyzed statistically with Kolmogorov-Smirnov test with trust level of α=0.05. The result showed that the significances of were p=0.822 (p<0.05) for knowledge, p=1.00 (p<0.05) for religion internalization level, p=1.00 (p<0.05) for information source, and p=1.00 (p<0.05) for family role. The conclusion was that there were no correlations of knowledge, religion internalization level, information source, and family role to pre marriage sexual behaviors in adolescents of Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung. Keywords: behavior, adolescent of Senior High School, pre marriage sex Abstrak Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah semakin meningkat.penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pengetahuan, sumber informasi, pemahaman tingkat agama, dan peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja kelas X dan XI SMA Negeri 1 Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, yang dilengkapi pendekatan metode deskriptifanalitik. Subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 15-18 tahun yang bersekolah SMA Negeri 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah remajakelas X dan XI SMA Negeri 1 Bandar Lampung, dengan sampel 221siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakana dalah propotionalsampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov- Smirnov, dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pengetahuan p=0,822 (p<0,05), p emahaman tingkat agama p=1,00(p<0,05), sumber informasi p=1,00(p<0,05), dan peranan keluarga p=1,00(p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan, pemahaman tingkat agama, sumber informasi, dan peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja kelas X dan XI SMA Negeri 1 Bandar Lampung. Kata Kunci: Perilaku, remaja SMA, seks pranikah Pendahuluan 136

Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja ditandai dengan perubahan-perubahan fisik pubertas dan emosional yang kompleks, dramatis serta penyesuaian sosial yang penting untuk menjadi dewasa. Kondisi demikian membuat remaja belum memilikikematangan mental oleh karena masih mencari-cari identitas/jati dirinya, sehingga sangat rentan terhadap berbagai pengaruh dalam lingkungan pergaulannya (Sarwono, 2006). Perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian bahwa yang menunjukkan usia remaja ketika pertama kali mengadakan hubungan seksual aktif bervariasi antara usia 14-23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17-18 tahun (Fuad dkk., 2003). Perilaku seksual pada remaja dapat diwujudkan dalam tingkah laku yang bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik, berkencan, berpegangan tangan, mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang buah dada diatas baju, memegang buah dada dibalik baju, memegang alat kelamin diatas baju, memegang alat kelamin dibawah baju, dan melakukan senggama (Sarwono, 2003). Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku reproduksi remaja diantaranya adalah faktor keluarga. Remaja yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah banyak diantaranya berasal dari keluarga yang bercerai atau pernah cerai, keluarga dengan banyak konflik dan perpecahan (Kinnaird, 2003). Hubungan orang tua remaja, mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung dengan perilaku seksual pranikah remaja. Hasil penelitian yang dilakukan Soetjiningsih (2006) menunjukkan, makin baik hubungan orang tua dengan anak remajanya, makin rendah perilaku seksual pranikah remaja. Berdasarkan hasil penelitian Idayanti (2002) dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan perilaku seksual remaja yang sedang pacaran, dimana semakin tinggi religiusitas maka perilaku seksual semakin rendah, dan sebaliknya. Faktor lain yang 137

mempengaruhi perilaku seks pranikah remaja adalah faktor eksternal seperti VCD, buku, dan film porno (Taufik, 2005). Menurut Rohmawati (2008) paparan dalam media massa, bai k cetak (koran, majalah, buku-buku porno) maupun elektronik ( TV,VCD, Internet), mempunyai pengaruh secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Pada masa remaja perkembangan seksualitas diawali ketika terjalinnya interaksi antar lawan jenis, baik itu interaksi antarteman maupun interaksi ketika berkencan. Dalam berkencan dengan pasangannya, remaja melibatkan aspek emosi yang diekspresikan dengan berbagai cara, seperti memberikan bunga, tanda mata, mengirim surat, bergandengan tangan, berciuman, dan sebagainya. Atas dasar dorongan-dorongan seksual dan rasa ketertarikan terhadap lawan jenisnya, perilaku remaja mulai diarahkan untuk menarik perhatian lawan jenis. Dalam rangka mencari pengetahuan tentang seks, ada remaja yang melakukan secara terbuka mengadakan eksperimen dalam kehidupan seksual. Misalnya dalam berpacaran,mereka mengepresikan perasaanya dalam bentuk-bentuk perilaku yang menuntut keintiman secara fisik dengan pasanganya, seperti berciuman hingga melakukan hubungan seksual (Sarwono,2003). Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional, yaitu peneliti mempelajari faktor yang mempengaruhi perilaku seks pra nikah pada usia remaja yang diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Sastroasmoro, 2008). Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Bandar Lampung dengan Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Bandar Lampung yang berjumlah 494 siswa yang terdiri dari 234 siswa kelas X dan 260 kelas XI dengan sampel didapatkan sampel 221 siswa yang akan diteliti dengan menggunakan tekhnik propotional sampling. 138

Hasil Penelitian ini dilakukan pada remaja SMA N 1 Bandar Lampung yang pernah atau sedang pacaran dengan usia 15-18 tahun. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA N 1 Bandar Lampung dengan sampel sebanyak 221 siswa. Gambaran umum SMA N 1 Bandar Lampung terdiri dari kelas X sebanyak 7 kelas yang berjumlah 263 siswa, kelas XI IPA 1-3 yang berjumlah 117 siswa, dan kelas XI IPS 1-3 yang berjumlah 115 siswa. Penelitian telah dilakukan dengan pengambilan data melalui data primer dan data sekunder. Data primer dengan menggunakan wawancara terstruktur kuisioner penelitian faktor yang mempengaruhi perilaku seks pra nikah pada remaja kelas X dan XI di SMA N 1 Bandar Lampung. Dari hasil wawancara diperoleh data mengenai identitas responden meliputi nama, umur, jenis kelamin, kelas, Pengetahuan tentang perilaku seksual berisiko pranikah, Pemahaman tingkat agama, Sumber informasi (media), Peranan keluarga, Perilaku seks pranikah. Tabel 1. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Umur Umur Frekuensi Persentase (%) 15 83 37,6% 16 97 43,9% 17 41 18,5% Tabel 2. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase Laki-Laki 107 48,4% Perempuan Total 114 221 51,6% 100% Tabel 3. Frekuensi Pengetahuan Tentang Seks Pranikah Pengetahuan Frekuensi Persentase Tidak Total 2 219 221 0,9% 99,1% 100% 139

Tabel 4. Frekuensi Pemahaman Tingkat Agama Tentang Seks Pranikah Pemahaman tingkat frekuensi Persentase agama Tidak baik 15 206 6,8% 93,2% Total 221 100% Tabel 5. Frekuensi Sumber Informasi Tentang Seks Pranikah Sumber Informasi Frekuensi Persentase Tidak 75 146 33,9% 66,1% Total 221 100% Tabel 6. Frekuensi peran Keluarga Tentang Seks Pranikah Peran keluarga frekuensi Perentase Tidak baik 55 166 24,9% 75,1% Total 221 100% Pembahasan Hasil dalam penelitian ini adalah remaja SMA N 1 Bandar Lampung yang pernah atau sedang pacaran dengan usia 15-18 tahun, populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA N 1 Bandar Lampung. Jumlah responden dalam penelitiaan ini sebanyak 221 siswa. Berdasarkan Tabel 1 persentase terbesar umur responden adalah 16 tahun yaitu sebanyak 97 orang (43,9%). Menurut sarwono (2007), peran gender adalah bagian dari peran sosial pula dan tidak hanya ditentukan oleh jenis kelamin orang yang bersangkutan, tetapi oleh lingkungan dan faktor-faktor lainnya. Berdasarkan jenis kelamin persentase terbesar adalah perempuan yaitu sebanyak 114 orang (51,6). Pada kehidupan psikologis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis. Terjadi peningkatan perhatian remaja terhadap lawan jenis dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama periode pubertas (Santrock, 2003). Remaja perempuan lebih memperlihatkan bentuk tubuh yang menarik bagi remaja laki-laki, demikian pula remaja pria 140

tubuhnya menjadi lebih kekar yang menarik bagi remaja perampuan ( Rumini dan Sundarin, 2004). Simpulan Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku seks pranikah pada SMA Negeri 1 Bandar Lampung. Daftar Pustaka Fuad C, Radiono, s; Paramastri. I, 2003, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Seksual Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam Upaya Pencegahan Penularan HIV/AIDS di Kodia Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat UGM Yogyakarta. Vol 19(9): 60 Idayanti N. 2002. Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Seksual Remaja yang Sedang Pacaran. Vol 57 : 56 Kinnaird. 2003. Keluarga Makin Hubungan Orang tua-remaja Makin Rendah Perilaku Seksual Pranikah. Hal: 45 Rohmahwati D.A., Lutfiati, A., Sri M., 2008. Pengaruh Pergaulan Bebas Dan Vcd Porno Terhadap Perilaku Remaja Di Masyarakat. Vol 25:69 Rumini S. dan Sundari S. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sarwono W.S. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada. Hal 332 Sastroasmoro, Sudgdo. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto. Jakarta. Edisi (4): 281 Soetjiningsih.2006. Remaja Usia 15-18 Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah. Vol 16:59 Rohmahwati D.A., Lutfiati, A., Sri M., 2008. Pengaruh Pergaulan Bebas Dan Vcd Porno Terhadap Perilaku Remaja Di Masyarakat. Vol 25:69 Taufik. 2005. Perilaku seks pranikah di surakarta. Hal 306 Santock, J.W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup: Jakarta: penerbit Erlangga. Jilid 1. Edisi 5. Hal 420 141