TINJAUAN PUSTAKA. Kata mebel dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi furniture. Istilah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable). Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang ditargetkan,

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB II BAHAN RUJUKAN

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperan dalam jalannya roda usaha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Mebel Kata mebel dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi furniture. Istilah mebel digunakan karena sifat bergeraknya atau mobilitasnya sebagai barang lepas di dalam interior arsitektural. Kata mebel berasal dari bahasa Perancis yaitu meubel, atau bahasa Jerman yaitu mobel. Pengertian mebel secara umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain dan sebagainya, yang memberi kenyamanan dan keindahan bagi pemakainya (Baryl, 1977 dalam Marizar, 2005). Mebel juga merupakan salah satu produk kayu olahan yang pertumbuhannya amat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini adalah produk mebel. Berawal dari pekerjaan rumah tangga, produk mebel kini telah menjadi industri yang cukup besar dengan tingkat penyerapan tenaga kerja terdidik yang tidak sedikit. Produk jenis ini secara prinsip dibagi dalam dua kategori yaitu mebel untuk taman (garden) dan interior dalam rumah (Manullang,1991) Manajemen Pemasaran dan Penjualan Perkembangan yang begitu cepat dengan tingkat persaingan yang semakin berat mengarahkan setiap perusahaan harus memandang ke depan dalam menentukan langkahnya dan bagaimana usaha dan cara untuk mencapainya.

Untuk memenuhi dan mencapai kebutuhan ini perusahaan akan menggunakan 2 (dua) sistem, yakni: 1. Sistem Perencanaan Strategi (Planning System Strategi) Sistem ini adalah suatu sistem yang paling baru dan muncul untuk digunakan perusahaan. Tujuan dari sistem perencanaan strategi adalah untuk meyakinkan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan dan mengembangkan usaha yang kuat dan menurunkan atau meniadakan usaha-usaha yang lebih lemah. 2. Sistem Perencanaan Pemasaran (Marketing Planning System) Perencanaan pemasaran menggambarkan tindakan untuk merencanakan tiap usaha, produk, atau merk di dalam perusahaan tersebut. Rencana pemasaran menyangkut hal-hal sebagai berikut: Faktor-faktor utama yang mempengaruhi dan kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi pasar ini. 1. Tujuan pemasaran 2. Strategi utama yang akan digunakan untuk memperoleh pangsa pasar dan laba. 3. Dana yang dibutuhkan dan 4. Laba yang diharapkan. Pemasaran perlu agar sesuatu perekonomian dapat berfungsi. Pemasaran berawal dari suatu ide bahwa untuk mencapai keuntungan dalam jangka panjang, perusahaan harus dapat memahami konsumen beserta keinginannya (Swastha, 1997). Pemasaran merupakan sebuah aktivitas manusia fundamental yang memanjang dan memperlancar proses pertukaran, dan pertukaran menguntungkan individu-individu, organisasi-organisasi dan masyarakat (Manullang,1991)

Ada beberapa jenis kayu yang kerap dijadikan mebel, antara lain sungkai, ramin, kamper dan nyatoh. Setiap jenis kayu yang telah disebutkan tersebut memiliki karakteristik khusus yang unik untuk dibentuk menjadi mebel. Karakteristik ini dikenali dari warna, tekstur, urat kayu, permukaan, struktur dan bau kayu. Untuk membedakannya, ada beberapa karakteristik khusus dan kelebihan dari masing-masing kayu tersebut, antara lain kayu jati yang terkenal dengan anti rayap-nya, kamper yang memiliki banyak jenis sehingga bisa disesuaikan dengan desain perabot yang diinginkan, nyatoh yang unggul dengan uratnya yang tampak lebih nyata dan unik bila dibandingkan dengan kamper, ramin yang tidak berurat sehingga lebih mudah diolah serta sungkai yang memiliki kelebihan pada urat kayunya yang bagus dan tampak nyata. Jenis-jenis kayu ini sudah sangat umum dijadikan mebel. Semuanya tinggal menyesuaikan dengan minat dan desain apa yang akan adopsi (Swastha,1996) Jika ingin membuat mebel, sedapat mungkin harus menampilkan keindahan dan karakteristik dari kayu tersebut, sehingga akan mendapatkan mebel yang cantik dan berkualitas. Aktivitas-aktivitas pemasaran secara langsung atau tidak langsung membantu menjual produk-produk organisasi yang bersangkutan. Dengan cara demikian dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk inovatif. Produk-produk baru memungkinkan perusahaan yang bersangkutan lebih baik memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berubah yang akhirnya akan memungkinkan perusahaan mencapai lebih banyak laba (Winardi,1989)

Manfaat Perencanaan Pemasaran: 1. Mendorong pola berpikir yang sistematis dari manajemen. 2. Penuntun koordinasi atas kegiatan perusahaan dengan lebih baik. 3. Penuntun pengembangan tolak ukur untuk pengendalian. 4. Memungkinkan perusahaan memperjelas sasaran dan kebijaksanaan. 5. Memungkinkan adanya kesiap-siagaan yang lebih baik terhadap perkembangan yang tiba-tiba. 6. Memberikan suatu pengertian yang lebih gamblang kepada eksekutif mengenai tanggung jawab diantara mereka dan hubungan satu sama lain. Dalam praktiknya sistem pemasaran sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, baik dari luar maupun dari dalam perusahaan sendiri. Lingkungan pemasaran terdiri atas pelaku dan kekuatan di luar perusahaan dan mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran dalam mengembangkan dan mendapatkan transaksi yang berhasil dengan konsumen sasaran (Swastha,1996) Aspek-Aspek Bauran Pemasaran Pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup, atau biasa juga disebut sebagai suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Sistem pemasaran sebuah perusahaan harus beroperasi di dalam kerangka kekuatan-kekuatan yang membentuk lingkungan sistem itu.

Kekuatan-kekuatan itu bisa berada di luar atau di dalam perusahaan. Seperti yang dikemukakan Swastha (1996) bahwa, perencanaan strategis mencakup: 1. Menentukan tujuan pemasaran. 2. Menyeleksi target pasarnya. 3. Mengembangkan suatu bauran pemasaran strategis untuk memuaskan pasar dan mencapai tujuan (Stanton,1996) Bauran pemasaran merupakan perangkat alat dari sistem pemasaran yang terdiri atas: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Product (produk) Produk dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, bungkus, warna, harga, nama perusahaan, jasa perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan (Swastha,1999), sedangkan menurut Kotler, (1998) produk didefinisikan sebagai apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut ketahanan atau keberwujudannya: 1. Barang habis pakai: barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi. 2. Barang tahan lama: barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya tidak habis setelah banyak digunakan. 3. Jasa: jasa adalah aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produknya. Alasannya adalah bahwa tiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran masing-masing. Dalam merencanakan pasar atau produk, pemasar harus memikirkan lima tingkat produk (Manullang,1991) 1. Tingkat paling dasar adalah manfaat utama, yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. 2. Tingkat kedua, pemasar harus merubah manfaat utama itu menjadi produk generik, yaitu versi dasar dari produk tersebut. 3. Tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan, yaitu satu set atribut dan persyaratan yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk itu. 4. Tingkat keempat, pemasar mempersiapkan produk tambahan, yaitu yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakannya dari produk pesaing. 5. Tingkat kelima, adalah produk potensial, yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan.

Dari segi pemasaran, definisi tersebut dipandang sesuai karena tidak sekedar mengemukakan tentang fisik dan kimia saja, melainkan juga dikaitkan dengan pemuasan keinginan dan kebutuhan pembelinya. Bagi pembeli, barang merupakan alat pemuas keinginan dan kebutuhan pembelinya. Setiap kombinasi dari sifat-sifat barang tersebut dianggap sebagai produk tersendiri sebab masingmasing kombinasi memberi kepuasan berbeda-beda. (Kotler,1998) Produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. Price (Harga) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk jasa atau harga adalah jumlah pelanggan membayar untuk produk. Hal ini ditentukan oleh sejumlah faktor termasuk pangsa pasar, persaingan, biaya material, produk identitas dan nilai yang dirasakan pelanggan produk. Bisnis dapat meningkatkan atau menurunkan harga produk jika toko-toko lain memiliki produk yang sama. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Swastha (1996) mendefinisikan harga: Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services. Pengertian ini mengandung arti bahwa harga adalah

sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan. Harga merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran setelah produk dan merupakan satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan sedangkan unsur-unsur lainnya merupakan biaya saja. Keputusan-keputusan mengenai harga mencakup tingkat harga, potongan harga, keringanan, periode pemasaran, dan rencana iklan yang dibuat oleh produsen (Widarmana,1999) Penetapan harga merupakan suatu masalah jika perusahaan akan menetapkan harga untuk pertama kalinya. Ini terjadi ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh produk baru, ketika akan memperkenalkan produknya ke saluran distribusi baru atau daerah baru, ketika akan melakukan penawaran atas suatu perjanjian kerja baru. Perusahaan harus memutuskan dimana ia akan mendapatkan produknya berdasarkan mutu dan harga. Perusahaan dapat menempatkan produknya di tengah pasar atau pada tiga tingkat di atasnya atau tiga tingkat di bawahnya (Kotler,1998) Penjual ataupun pedagang harus memperhatikan segala faktor yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam menentukan harga barangnya. Pada umumnya, harga merupakan faktor dominan yang akan menentukan pertimbangan bagi pembeli dalam pembeliannya (Swastha,1996) Dapat dikatakan bahwa harga merupakan jumlah yang dibayarkan oleh pembeli atas barang dan jasa yang

ditawarkan oleh penjual. Sebenarnya konsep tersebut terlalu sederhana. Harga juga disebut nilai. Ada 3 faktor yang mempengaruhi tingkat harga, yaitu: biaya, permintaan, persaingan. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan atau lembagalembaga saluran dapat didasarkan pada tujuan. Tujuan tersebut dapat memberikan arah atau keselarasan pada kebijaksanaan harga baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang (Widarmana,1999) Harga merupakan satu-satunya komponen dalam bauran pemasaran yang dikategorikan sebagai pemasukan. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Berbicara harga berarti bicara tentang citra kualitas dan seberapa tinggi ekslusifitasnya. Tinggi rendahnya harga sangat berpengaruh terhadap persepsi kualitas, sehingga ikut menentukan citra terhadap sebuah merk atau produk. Dalam persepsi konsumen sering berlaku logika bahwa harga yang mahal berarti kualitas bagus dan harga yang murah berarti kualitasnya kurang. Pada tingkat tertentu menetapkan harga berarti juga berbicara mengenai ekslusifitas. Walaupun harus mempertimbangkan berbagai faktor lain terkait, secara kasar dapat dikatakan bahwa makin tinggi harga yang ditetapkan secara relatif terhadap kompetitor, makin eksklusif pula konsumen sasarannya. Seolah seperti piramida, semakin ke puncak makin kecil, makin tinggi harga yang ditetapkan semakin sedikit konsumen yang disasar. Dari semua aspek dari bauran pemasaran, harga adalah satu, yang menciptakan penjualan pendapatan - semua biaya yang lain. Harga item jelas merupakan faktor penting dari nilai penjualan yang dibuat. Secara teori, harga

sangat ditentukan oleh penemuan dari apa yang pelanggan anggap adalah nilai barang yang dijual. Meneliti konsumen pendapat tentang harga adalah penting karena menunjukkan bagaimana mereka menghargai apa yang mereka cari, serta apa yang mereka ingin membayar. Promotion (promosi) Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan. Menurut Kotler (1998) dalam mengembangkan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu memulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif membeli. Ada beberapa konsep dalam komunikasi pemasaran yang kesemuanya mengandung huruf M. Salah satu yang populer adalah konsep 7M yang dikutip oleh Kristanto (1997) yang terdiri atas : Mission (Misi) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari program promosi yang dilaksanakan. Market Target (Target Pasar) : Apa sasaran dari target pasar atau pasar konsumen. Message (Pesan) : Pesan apa yang harus disampaikan dalam program promosi yang akan dilaksanakan. Media (Saluran Komunikasi) : Media apa yang akan digunakan dalam melaksanakan program promosi. Mix (Bauran Promosi). Money (Metoda Penentuan Anggaran) : Berapa banyak anggaran biaya promosi yang dapat dibelanjakan.

Promosi penjualan meliputi berbagai alat untuk merangsang minat pembeli dan mencoba produk. Untuk meningkatkan efesiensi promosi penjualan, manajemen harus mencatat biaya dan pengaruh penjualan dari tiap promosi penjualan. Manajemen harus memperhatikan presentase penjualan dalam transaksi, biaya tampilan per rupiah penjualan, dan pertanyaan yang dihasilkan dari demonstrasi (Kotler dan Susanto,2001) Promosi mewakili semua komunikasi yang seorang pemasar dapat menggunakan di pasar. Promosi mempunyai empat elemen yang berbeda: periklanan, public relation, dari mulut ke mulut, penjualan. Periklanan mencakup komunikasi apa pun yang dibayar, dari iklan bioskop, radio dan internet iklan melalui media cetak dan billboard. Public relation, dimana komunikasi tidak langsung dibayar dan termasuk siaran pers, sponsor transaksi, pameran, konferensi, seminar atau pameran perdagangan dan peristiwa. Dari mulut ke mulut adalah setiap rupanya komunikasi informal tentang produk oleh individuindividu biasa, puas pelanggan atau orang-orang yang terlibat secara khusus untuk menciptakan momentum dari mulut ke mulut. Place (tempat) Saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri atau saluran distribusi terdiri atas seperangkat lembaga-lembaga yang melakukan semua kegiatan digunakan untuk memindahkan produk dan judul dari produksi ke konsumsi. Adapun lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran barang adalah: produsen, perantara, dan konsumen akhir (Gitosudarmo,2001). Menurut Adinegoro(1999), place juga dikenal sebagai saluran, distribusi, atau

perantara. Ini adalah mekanisme yang barang dan / atau jasa yang dipindahkan dari produsen / penyedia layanan kepada pengguna atau konsumen. Saluran distribusi untuk podusen barang industri dapat dilihat pada Gambar 1: Produsen Produsen Produsen Pedagang Besar Agen Pedagang Industri Pemakai Industri Pemakai Industri Gambar 1: Saluran Distribusi untuk Barang Industri Aktifitas-aktifitas pemasaran secara langsung atau tidak langsung membantu menjual produk-produk organisasi yang bersangkutan. Dengan cara demikian dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk inovatif. Produkproduk baru memungkinkan perusahaan yang bersangkutan lebih baik memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berubah yang akhirnya akan memungkinkan mencapai lebih banyak laba (Winardi,1989). Dalam praktiknya sistem pemasaran dipengaruhi oleh faktor lingkunagan, baik dari luar maupun dari dalam perusahaan sendiri. Pemasaran dari pelaku dan kekuatan di luar perusahaan dan mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran dalam mengembangkan dan mendapatkan transaksi yang berhasil

dengan konsumen sasaran. Para pemasar suatu perusahaan perlu memonitor secara terus menerus situasi yang berubah ubah. Produk merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Modus utama distribusi akan melihat secara lebih rinci. 1. Saluran Perantara - Wholesalers Mereka memecah 'massal' ke paket yang lebih kecil untuk dijual kembali oleh pengecer. Mereka membeli dari produsen dan menjual kepada pengecer, Mereka mengambil kepemilikan untuk barang sedangkan agen tidak. Mereka menyediakan fasilitas penyimpanan, Mereka menjual ke pedagang grosir yang akan menyimpannya dan akhirnya menjual ke pengecer. Wholesalers menawarkan mengurangi biaya kontak fisik antara produsen dan konsumen misalnya biaya layanan pelanggan, atau biaya tenaga penjualan, Seorang pedagang grosir akan sering mengambil sebagian tanggung jawab pemasaran. Banyak memproduksi brosur mereka sendiri dan menggunakan operasi penjualan lewat telepon mereka sendiri.

2. Saluran Perantara - Agen Agen terutama digunakan di pasar internasional. Agen biasanya akan aman pesanan untuk produsen dan akan mengambil komisi. Pendekatan ini digunakan di mana barang perlu masuk ke pasar segera setelah pesanan ditempatkan misalnya mebel. Mereka sulit untuk mengontrol karena jarak fisik yang terlibat dan mereka sulit untuk memotivasi 3. Saluran Perantara - Retailers Pengecer akan memiliki hubungan pribadi yang lebih kuat dengan konsumen. Pengecer akan mengadakan beberapa merk dan produk lainnya. Produk dan jasa yang dipromosikan oleh pengecer. Pengecer akan memberikan harga jual akhir produk. Pengecer sering mempunyai kuat 'merek' sendiri. 4. Saluran Perantara - Internet Internet memiliki geografis pasar yang luas. Ada hambatan rendah hambatan masuk rendah sebagai mengatur biaya rendah. Ada perubahan paradigma dalam perdagangan dan konsumsi yang menguntungkan distribusi melalui internet Distribusi adalah tentang mendapatkan produk ke pelanggan, meskipun angka sangat bervariasi dari produk produk, kira-kira seperlima dari biaya produk terus mendapatkan itu kepada pelanggan. 'Tempat' adalah berkaitan dengan berbagai metode pengangkutan dan penyimpanan barang, dan kemudian membuat

mereka tersedia bagi pelanggan. Mendapatkan produk yang benar ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat melibatkan sistem distribusi. Pemilihan metode distribusi akan tergantung pada berbagai keadaan. Akan lebih nyaman bagi beberapa produsen untuk menjual ke pedagang besar yang kemudian menjual kepada pengecer, sementara yang lain akan lebih memilih untuk menjual langsung ke pengecer atau pelanggan (Adinegoro,1999) Sebagian besar barang-barang konsumsi yang dibeli dari pengecer, yang membeli mereka dari grosir / distributor, yang membeli mereka dari pembuatan. apabila barang-barang impor mungkin ada lebih banyak pedagang dalam rantai distribusi ini. Kadang-kadang, rantai distribusi ini dapat di-bypass atau melompati. Dalam industri keamanan, beberapa produsen sistem keamanan menjual produk mereka langsung kepada pengguna akhir pada waktu yang sama menjual mereka untuk instalasi keamanan perusahaan pada waktu yang sama menjual mereka untuk distributor nasional. Intinya adalah bahwa saluran distribusi yang berbeda ini dapat memberikan tingkat profitabilitas yang berbeda dan mereka bisa sangat bahagia berjalan berdampingan menyediakan dipikirkan dengan baik melalui strategi penetapan harga telah diputuskan. Kendala Pemasaran Kendala pemasaran yang dihadapi pengrajin mebel ini adalah kepastian pasar, karena selama ini pemasaran melalui showroom masih menjadi andalan, meskipun pada beberapa pengrajin pemasaran melalui showroom menjadi pilihan kedua karena sebagian besar produknya dapat dipasarkan keluar daerah. Meskipun kerajinan mebel menjadi primadona dan salah satu ikon produk usaha di kota Medan, namun poin tersebut ternyata tidak berjalan seiringan dengan

produk itu sendiri karena tidak ada sistem pelabelan sehingga produk yang dipasarkan tidak memiliki label. Pelabelan akan dipasang oleh pedagang perantara/ pemesan, umumnya di Jepara dan Bali, dengan nama dan daerah lokasi asal pedagang perantara/pemesan, sehingga pada saat mebel dipasarkan ke konsumen maka label yang terpasang adalah nama/usaha dari pedagang perantara/pemesan dan bukannya nama pengrajin mebel (Edilius, 1993) Jalur Pemasaran Pemasaran produk kerajinan mebel dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu penjualan secara langsung dan penjualan melalui pemesanan. Penjualan secara langsung dilakukan pengrajin dari sanggar/lokasi usaha yang umumnya terletak di pinggir jalan, dimana pada setiap tempat usaha selalu tersedia sebuah ruangan yang berfungsi sebagai ruang pamer (showroom) dengan sistem penjualan dilakukan adalah pembayaran kontan. Untuk pembelian melalui pemesanan, pengrajin mengharuskan kepada calon pembeli/pemesan untuk memberikan uang muka antara 30% - 35% dari total nilai penjualan, dan sisanya harus dibayar lunas pada saat barang akan diangkut ke daerah calon pembeli. Adapun jalur produksi dan pemasaran mebel seperti terlihat pada Gambar 2: Sumber: (Kotler,1998) Gambar 2: Jalur pemasaran mebel

Tenaga Kerja Sistem ketenaga-kerjaan pada usaha kerajinan mebel dilaksanakan berdasarkan sistem borongan, dimana setiap tenaga kerja mempunyai kewajiban tertentu untuk mengerjakan bagian-bagian dalam proses produksi. Paling tidak terdapat dua sistem upah borongan, yaitu : 1. Borongan Produksi Tenaga kerja memiliki kewajiban/tugas untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan mulai persiapan bahan baku hingga mebel bambu siap untuk dijual (seluruh proses produksi). 2. Borongan Kerja Tenaga kerja dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu bagian rangka mebel dan bagian finishing, sedangkan proses pengeringan dan pengawetan kayu dikerjakan secara bersama-sama. Untuk sistem upah borongan ini tenaga kerja bagian rangka maupun finishing akan mendapat upah yang sama. Gambar 3: Lokasi Usaha Kerajinan Mebel

Kerangka Pemikiran Perbandingan Bauran Pemasaran Dari Tiga Skala Industri: A B C Bauran Pemasaran tdd: Product Price Place Promotion Analisis Perbedaan Keterangan: a. Industri Besar (PT) b. Industri Menengah (CV) c. Industri Kecil (UD)