Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

Mudtrisman Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisari UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

1. Wasis Himawanto,M.Or 2. Hendra Mashuri,M.Pd JURNAL

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT MELALUI PERMAINAN SIRKUIT. Slamet Riyadi

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KUJANGSARI TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

ABSTRAK. Kata kunci : kemampuan lari pendek melalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek

PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016

Boby Helmi Dosen STOK Bina Guna

BAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehat dan aktif, serta sikap sportif. Pendidikan jasmani merupakan

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PIRING PLASTIK SKRIPSI

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULING KEDEPAN MENGGUNAKAN MODEL CTL TERHADAP SISWA KELAS XI SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian

Suliwati, S.Pd. SDN Kaduara Barat III Kabupaten Pamekasan Abstrak

Mas ud Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri 1 Ciherang Kabupaten Kuningan ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

WIDODO Sekolah Dasar Negeri 1 Grabagan Uptd Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

ABSTRAK. Kata Kunci : tolak peluru, Pembelajaran, modifikasi peluru, bola Kasti. A. Pendahuluan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GULING BELAKANG SENAM LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BIDANG MIRING. Thoif

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa penerapan model pembelajaran matematika di luar kelas ( Outdoor

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

ABSTRAK. Kata Kunci : peningkatan kemampuan tolak peluru dengan Pembelajaran modifikasi peluru dari bola Kasti

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

ARTIKEL SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) padajurusanpendidikanjasmanikesehatandanrekreasi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

DARMAWAN ADI NUGROHO X

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani (penjas) sebagai bagian integral dari proses

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES BASEBALL KASBOL USING GAME IN CLASS IV SD STATE WARU WEST DISTRICT VI WARU PAMEKASAN LESSONS YEAR

ZANUAR BUDIANTO K

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa pembelajaran

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Keywords: ball throwing basic movement, game.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN ALAT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI JAGARA KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK Pembelajaran Lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang kurang dari nilai rata-rata dibawah nilai KKM 75. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V materi lari sprint 60 meter melalui pendekatan bermain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jagara pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 50 siswa terdiri atas 29 siswa putra dan 21 siswa putri. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan, dan tes unjuk kerja siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran lari sprint 60 meter melalui penerapan pendekatan bermain dengan alat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kondisi awal persentase siswa yang nilainya mencapai KKM 75 sebesar 40% atau 20 anak dari jumlah keseluruhan siswa, pada tindakan siklus pertama persentase siswa yang nilainya mencapai KKM mencapai 70% atau sebanyak 35 siswa kemudian pada siklus kedua persentase ketuntasan belajar mencapai 86% atau sebanyak 43 siswa. Kata Kunci: Lari Sprint, Pendekatan Bermain. 1

PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kesegaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses pembelajaran, dengan menggembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai ialah bermacam-macam mencakup pengembangan individu secara menyeluruh, yaitu aspek jasmani, aspek mental, emosi, social, dan spiritual. Dalam hal ini Mahendra (2003:4) menjelaskan bahwa: Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan serta pemahaman terhadap gerak manusia. Sesuai dengan karakteristiknya, anak usia 6-13 tahun cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus dapat mengembangkan pembelajaran yang efektif, di samping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan baik kognitif, psikomotor dan afektif mengalami perubahan. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani didalamnya diajarkan beberapa macam cabang olahraga yang terangkum kurikulum pendidikan jasmani, salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu atletik. Atletik sendiri terdiri menjadi beberapa nomor diantaranya, jalan, lari lempar dan lompat. Pengajaran dan pengembangan olahraga atletik khusunya lari dimulai sejak usia dini yaitu periode umur anak kurang 6 tahun, sampai dengan 14 tahun dimana hakekatnya merupakan bagian dari kebijakan nasional. Lari jarak pendek adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh (sprint) atau kecepatan maksimal, sepanjang jarak yang harus ditempuh. Sampai dengan jarak 400 meter, masih digolongkan dalam lari jarak pendek. (Adisasmita, 1992:35). Jadi, dalam nomor lari ini yang diutamakan adalah kecepatan yang maksimal dari awal lari (start) sampai akhir lari atau finish (Munasifah, 2008: 13). Kelangsungan 2

gerak sprint dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu start, gerakan sprint, dan gerakan finish (Munasifah, 2008: 14). Nomor 60 meter merupakan salah satu nomor lari pengembangan jarak pendek, yang diajarkan di sekolah dasar berdasarkan usia anak didik tersebut. Nomor 60 meter artinya pelari harus melakukan lari secepat-cepatnya dengan menggerakkan seluruh kemampuan yang dimiliki mulai dari awal hingga akhir sepanjang 60 meter. Kecepatan lari khususnya lari 60 meter dapat dicapai secara optimal apabila dilakukan suatu pengajaran yang baik, terprogram terpadu serta sistematis. Berdasarkan hasil pengamatan, observasi, dan penilaian secara langsung terhadap siswa kelas V SD Negeri Jagara Kecamatan Darma dalam pembelajaran Lari sprint 60 meter siswa mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang kurang dari nilai rata-rata dibawah nilai KKM 75. Data menunjukan bahwa persentase siswa yang nilainya mencapai KKM 75 sebesar 40% atau 20 anak dari jumlah keseluruhan siswa. Materi Dengan kondisi demikian perlu kiranya ada suatu pendekatan pembelajaran yang efektif guna memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar pada lari sprint tersebut. Untuk mengatasi keadaan tersebut dilakukan perbaikan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah pembelajaran lari cepat menggunakan pemdekatan bermain. Bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam anak, atau disebut merupakan naluri. Semua naluri atau dorongan dari dalam ini harus diusahakan untuk disalurkan secara baik dan terkontrol. Oleh karena itu bermain bagi anak merupakan kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti makan, minum, tidur dan lain-lainnya. Smith seorang psikolog mengatakan bahwa bermain adalah dorongan langsung dari dalam diri setiap individu (dalam Soemitro, 1992: 2). Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara berulang-ulang demi kesenangan tanpa adanya tujuan dan sasaran yang hendak dicapai (Harsono, 1988:103). Permainan sebagai suatu media yang meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak. Permainan memungkinkan anak mempraktikan kompetensi 3

dan keterampilan yang diperlukan dengan cara yang santai dan menyenangkan. Bermain dalam situasi berlomba atau bertanding dengan pengorganisasian yang sederhana. Misalnya: berlomba dalam beberapa macam gerakan seperti berlari, merayap, melompat, menggiring bola, adu lempar tangkap dan sebagainya. Melakukan pertandingan cabang olahraga yang peraturannya disederhanakan, misalnya pertandingan adu lari memindahkan bola. Dengan pengarahan dan pengelolaan aktivitas yang baik dari guru, aktivitas ini akan berdampak kepada peningkatan kepercayaan diri anak dan kebanggaan dirinya, (Soegiyanto, 2001:37-38). Pendidikan moderen berpendapat bahwa bermain merupakan alat pendidikan. Pendidikan yang baik akan mengetengahkan bermain sebagai alat pendidikan. Pestalozzi seorang paedagog yang terkenal dari Swiss pada abad ke 18, menekankan perlunya bermain karena mempunyai nilai-nilai untuk mengembangkan harmoni antara jiwa dan raga. John Locke seorang filosof bangsa inggris pada abad ke 17, ia meyakini bahwa bermain dapat membantu dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Montessori sangat menghargai nilainilai yang terdapat didalam permainan pada masa kanak-kanak. Pada sekolah mereka baik Frobel maupun Montesori, menerapkan suatu pemikiran: anak-anak belajar sesuatu dalam bermain. Jadi mereka menggunakan bermain sebagai alat untuk mendidik (Soemitro, 1992: 3). Seperti dimaklumi bersama, pada usia sekolah dasar, bermain merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat digantikan oleh kegiatan apapun. Oleh karena itu. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar lari sprint 60 meter ini penulis menerapkan pendekatan bermain. Diharapkan melalui teknik ini siswa mengalami suasana kompetitif. Adanya sifat kompetitif ini membawa siswa merasa tertantang untuk memperoleh kemajuan dan berusaha mengatasi setiap problem yang ia temui dalam berlari. Terciptanya situasi yang kompetitif ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk melakukan aktivitas gerak dengan sebaik-baiknya sehingga dapat berimplikasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa khususnya materi lari sprint. 4

METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan model penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas dengan dibantu oleh kolaborator, melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Penelitian tindakan kelas dalam pendidikan jasmani adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan guru dalam memperdalam tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran Penjas tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap siklusnya (Agus, 2010:32). PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS I I PENGAMATAN REFLEKSI PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS I II PENGAMATAN REFLEKSI Gambar 1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Arikunto, 2008:16 Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan semester I tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 50 siswa dengan rincian 29 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Peneliti memilih Negeri Jagara karena peneliti merupakan guru Penjasorkes di SD ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes yang dipergunakan untuk 5

mendapatkan data hasil pembelajaran siswa yaitu lari sprint 60 meter yang dilakukan siswa. Teknik nontes dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran. Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, dokumentasi, dan check list. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya akan lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 2006:149). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. HASIL PENELITIAN 1. Siklus I Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut. a. Nilai Psikomotor. Nilai psikomotor berkaitan dengan keterampilan siswa dalam melaksanakan pembelajaran lari sprint. Nilai psikomotor disajikan pada tabel di bawah ini. Aspek Penguasaan Gerak Tabel 1 Kemampuan Psikomotor Siswa Siklus I Siklus I Persentase Jumlah Anak Kriteria 72 36 Tuntas 28 14 Belum Tuntas Berdasarkan tabel 1, siswa kelas V SD Negeri Jagara tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan peningkatan hasil belajar lari sprint. Siswa yang tuntas sebanyak 36 siswa atau 72%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau 44%. Angka ini menunjukkan target keberhasilan 70% sudah tercapai. b. Nilai Afektif Nilai afektif berkaitan dengan sikap siswa dalam melaksanakan pembelajaran lari sprint. Nilai afektif disajikan pada tabel di bawah ini: 6

Aspek Sikap Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I Siklus I Persentase Jumlah Anak Kriteria 74 37 Tuntas 26 13 Belum Tuntas Tabel 2 menunjukkan bahwa aktivitas afektif siswa dalam pembelajaran lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara menunjukkan peningkatan. Yaitu terdapat 37 siswa atau 74% yang berada di atas batas nilai ketercapaian dan 13 siswa atau 26% masih berada di bawah batas nilai ketercapaian. Angka ini menunjukkan target keberhasilan 70% sudah tercapai. c. Nilai Kognitif Nilai afektif berkaitan dengan pemahaman konsep siswa dalam melaksanakan pembelajaran lari sprint. Nilai kognitif disajikan pada tabel di bawah ini. Aspek Sikap Tabel 3 Pemahaman Konsep Siklus I Siklus I Persentase Jumlah Anak Kriteria 72 36 Tuntas 28 14 Belum Tuntas Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep tentang materi lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan terdapat peningkatan. Yaitu terdapat 36 siswa atau 72% yang berada di atas batas nilai ketercapaian dan 14 siswa atau 28% masih berada di bawah batas nilai ketercapaian. Angka ini menunjukkan target 70% keberhasilan sudah tercapai. d. Hasil Belajar Nilai afektif berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap pembelajaran lari sprint. Nilai hasil belajar disajikan pada tabel di bawah ini: 7

Aspek Hasil Belajar Tabel 4 Perolehan Hasil Belajar Siklus I Siklus I Persentase Jumlah Anak Kriteria 70 35 Tuntas 30 15 Belum Tuntas Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa perolehan hasil belajar materi lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan terdapat peningkatan. Yaitu terdapat 35 siswa atau 70% yang berada di atas batas nilai ketercapaian dan 15 siswa atau 30% masih berada di bawah batas nilai ketercapaian. Angka ini menunjukkan target keberhasilan 70% sudah tercapai. Berdasarkan data hasil belajar tindakan siklus I yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai yang menunjukkan ketuntasan 70% atau 35 siswa dari jumlah keseluruhan siswa. Ini berarti 15 siswa atau 30% belum mencapai batas KKM yaitu nilai 75. Jumlah siswa yang mendapat nilai diatas 75 menjadi bukti peningkatan hasil belajar lari sprint 60 meter siswa SDN Jagara. 2. Siklus II Berdasarkan hasil observasi pada tindakan kedua, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut. a. Nilai Psikomotor. Nilai psikomotor berkaitan dengan keterampilan siswa dalam melaksanakan pembelajaran lari sprint. Nilai psikomotor disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 5 Kemampuan Psikomotor Siswa Siklus II Aspek Siklus II Persentase Jumlah Anak Kriteria Penguasaan 82 41 Tuntas Gerak 18 9 Belum Tuntas Berdasarkan tabel 5, siswa kelas V SD Negeri Jagara tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan peningkatan hasil belajar lari sprint. Siswa yang tuntas 8

sebanyak 41 siswa atau 82%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa atau 18%.. Angka ini menunjukkan target keberhasilan 80% sudah tercapai. b. Nilai Afektif Nilai afektif berkaitan dengan sikap siswa dalam melaksanakan pembelajaran lari sprint. Nilai afektif disajikan pada tabel di bawah ini. Aspek Sikap Tabel 6 Aktivitas Siswa Siklus II Siklus II Persentase Jumlah Anak Kriteria 84 42 Tuntas 16 8 Belum Tuntas Tabel 6 menunjukkan bahwa aktivitas afektif siswa dalam pembelajaran lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara menunjukkan peningkatan. Yaitu terdapat 42 siswa atau 84% yang berada di atas batas nilai ketercapaian dan 8 siswa atau 16% masih berada di bawah batas nilai ketercapaian. Angka ini menunjukkan target keberhasilan 80% sudah tercapai. c. Nilai Kognitif Nilai afektif berkaitan dengan pemahaman konsep siswa dalam melaksanakan pembelajaran lari sprint. Nilai kognitif disajikan pada tabel di bawah ini. Aspek Sikap Tabel 7 Pemahaman Konsep Siklus II Siklus II Persentase Jumlah Anak Kriteria 82 41 Tuntas 18 9 Belum Tuntas Berdasarkan tabel 7 dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep tentang materi lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan terdapat peningkatan. Yaitu terdapat 41 siswa atau 82% yang berada di atas batas nilai ketercapaian dan 9 siswa atau 18% masih berada di bawah batas nilai ketercapaian. Angka ini menunjukkan target keberhasilan sudah tercapai. 9

d. Hasil Belajar Nilai afektif berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap pembelajaran lari sprint. Nilai hasil belajar disajikan pada tabel di bawah ini. Aspek Hasil Belajar Tabel 8 Perolehan Hasil Belajar Siklus II Siklus II Persentase Jumlah Anak Kriteria 86 43 Tuntas 14 7 Belum Tuntas Berdasarkan tabel 8 dapat disimpulkan bahwa perolehan hasil belajar materi lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan terdapat peningkatan. Yaitu terdapat 43 siswa atau 86% yang berada di atas batas nilai ketercapaian dan 7 siswa atau 14% masih berada di bawah batas nilai ketercapaian. Angka ini menunjukkan target keberhasilan sudah tercapai. Berdasarkan data hasil belajar tindakan siklus I yang diperoleh, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai diatas 75 menjadi bukti peningkatan hasil belajar lari sprint 60 meter siswa SDN Jagara. PEMBAHASAN Hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Negeri Jagara dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus ke Siklus I Perbandingan peningkatan nilai ketuntasan belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam tabel 9. Tabel 9 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Prasiklus ke Siklus I Nilai Terendah Pra Siklus Nilai Terendah pada siklus I Peningkatan Kualitas Belajar Siklus I 68 69 1,00 Nilai Tertinggi Pra siklus Nilai Tertinggi pada siklus I Peningkatan Kualitas Belajar lari sprint 60 meter Siklus I 81 82 1,00 10

Berdasarkan tabel 9, terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan atara prasiklus dengan Siklus I. Lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram peningkatan nilai rata-rata hasil belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut. 90 80 70 81 82 68 69 60 50 40 30 Nilai Terendah Nilai Tertinggi 20 10 0 Prasiklus Siklus I Diagram 1 Peningkatan Hasil Belajar Prasiklus ke Siklus I Dari diagram di atas jelas terlihat perbandingan jumlah siswa yang memperoleh nilai ketuntasan diatas KKM meningkat dari pra siklus sejumlah 35 siswa sehingga menunjukan bahwa nilai hasil belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini memperlihatkan bahwa nilai hasil belajar lari sprint 60 meter dari kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,00. 2. Perbandingan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II Perbandingan peningkatan nilai hasil belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel berikut. 11

Tabel 10 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II Nilai Terendah Siklus I Nilai Terendah siklus II Peningkatan Kualitas Siklus II 69 70 1,00 Nilai Tertinggi siklus I Nilai Tertinggi siklus II Peningkatan Kualitas Siklus II 82 85 3,00 Berikut ini disajikan diagram peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara dari kondisi awal ke siklus 2 sebagai berikut. 90 82 82 85 80 70 69 60 50 40 30 Nilai Terendah Nilai Tertinggi 20 10 0 Siklus I Siklus II Diagram 2 Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II Diagram di atas menunjukkan bahwa nilai ketuntasan belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar lari sprint 60 meter mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 2,00. 12

3. Perbandingan Hasil Belajar dari Prasiklus ke Siklus II Perbandingan peningkatan nilai hasil lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel berikut. Tabel 11 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Prasiklus ke Siklus II Nilai Terendah Prasiklus Nilai Terendah siklus II Peningkatan Hasil Belajar Siklus II 68 70 2,00 Nilai Tertinggi Prasiklus Nilai Tertinggi siklus II Peningkatan Hasil Belajar Siklus II 81 85 4,00 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara dari kondisi awal ke Siklus II sebagai berikut. 90 80 70 60 81 82 68 69 70 85 50 40 30 Nilai Terendah Nilai Tertinggi 20 10 0 Prasiklus Siklus I Siklu II Diagram 3 Peningkatan Hasil Belajar dari Prasiklus sampai ke Siklus II Dari diagram di atas sangat jelas terlihat perbandingan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebelum diadakan tindakan dengan setelah diadakan tindakan, sehingga nilai hasil belajar lari sprint 60 meter siswa kelas V SD Negeri Jagara mengalami peningkatan yang sangat baik. Sangat jelas terlihat 13

bahwa nilai hasil belajar lari sprint 60 meter dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,00. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 86 70 40 Prasiklus Siklus I Siklus II Diagram 4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM berangsur-angsur naik, sehingga pada siklus II jumlah tersebut sudah melebihi target. Kemajuan ini terjadi karena siswa merasa senang dengan penerapan permainan hijau-hitam, lebih bersemangat dan aktif mengikuti proses pembelajaran serta peneliti selalu memberikan dorongan dan motivasi belajar. Hal ini sejalan dengan adanya perubahan perilaku peserta didik yang menunjukan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik (Moh. Surya, 1997). Penerapan pembelajaran melalui permainan yang bersifat tantangan berbentuk perlombaan akan berdampak dalam menumbuhkan minat, meningkatkan kepercayaan diri siswa, meningkatkan kemampuan motorik anak (Sugiyanto dan Sujarwo, 1992:127-128). Sehingga dapat disimpulkan melalui penerapan permainan mengumpulkan balok pembelajaran materi lari sprint 60 meter dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan ketuntasan hasil belajar serta menciptakan 14

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Data peningkatan nilai hasil belajar lari sprint 60 meter pada siswa kelas V SD Negeri Jagara dari siklus I ke siklus II menunjukan peningkatan rata-rata sebesar 2,00. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar lari sprint 60 meter mengalami peningkatan sebesar 78,00. Hal ini menunjukan bahwa, penerapan pendekatan bermain dengan alat untuk meningkatkan kemampuan lari sprint 60 meter siswa pada siklus II telah berhasil. Kemajuan hasil belajar ini ditandai dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar 8 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dari kondisi siklus I ke siklus II. Sehingga jumlah keseluruhan ketuntasan belajar sampai akhir siklus II sejumlah 43 siswa (86%). Kualitas gerak serta jawaban siswa cukup baik karena dari 50 siswa yang bisa menjawab dengan benar sejumlah 43 siswa sedangkan 7 siswa lainnya jawabannya kurang sempurna. Kemampuan menjawab soal dapat dikatakan semakin baik karena jawaban tersebut dikomentari dengan kata-kata logis, singkat, kalimat bagus dan benar. Selama pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan, adapun kelebihannya antara lain: 1) sebagian besar siswa telah mampu melakukan lari sprint 60 meter mulai dari awalan start, saat melakukan awalan lari dan sikap badan saat melewati garis finish 2) Melalui pembelajaran dengan penerapan pembelajaran hijau hitam pada materi lari sprint 60 meter siswa lebih tertarik, lebih antusias, senang, dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. 3) kualitas jawaban yang diberikan lebih baik dengan menggunakan tata bahasa yang bagus, singkat dan benar. Hasil observasi atau pengamatan serta refleksi selama pelaksanaan siklus II dapat diidentifikasikan telah berhasil atau tuntas sesuai dengan persentase target pencapaian yaitu 80% sehingga penerapan permainan mengumpulkan balok pada materi lari sprint 60 meter telah berhasil sesuai dengan tujuan peneliti. 15

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Melalui penerapan pendekatan bermain dengan alat dapat meningkatkan hasil belajar Lari sprint 60 meter pada siswa kelas V SD Negeri Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Tahun Pelajaran 2014/2015 ditandai dengan meningkatnya ketuntasan nilai hasil belajar. Hal ini sejalan dengan hasil data temuan yang diperoleh peneliti pada kondisi awal pra siklus ke siklus I sampai akhir siklus II. 2. Persentase nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jagara pada kondisi awal pra siklus sebesar 40% atau sejumlah 20 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari 50 siswa keseluruhan, kemudian pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 70% atau sejumlah 35 siswa dan pada akhir siklus II meningkat sebesar 86% atau sejumlah 43 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, sehingga peningkatan dari kondisi awal pra siklus hingga akhir siklus II sebesar 46%. 3. Penerapan pembelajaran melalui permainan yang bersifat tantangan berbentuk perlombaan akan berdampak dalam menumbuhkan minat, meningkatkan kepercayaan diri siswa, meningkatkan kemampuan motorik anak. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Depdikbud. Jakarta Anni, Catharina Tri. 2008. Psikologi Belajar. UNNES: UPT MKK UNNES Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta : Rineka Cipta. 16

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ateng, Abdul Kadir. 1992. Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta Depdikbud Dirjen Dikti Dikpora Jawa Barat. 2013. Petunjuk Pelaksanaan Popda Tingkat I Jawa Barat. Bandung Djumijar. 2004. Atletik http://www.google.com/search?q=pengertian+lari+sprint & client=firefox diakses pada 12 mei 2013 Harsono, 1988. Coacing dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coacing, Jakarta : Tambak Kusumo. Mahendra, Agus. (2003). Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas Mahendra, Agus. 2008. Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Universitas Terbuka Munasifah. 2008. Atletik Cabang Lompat, Aneka Ilmu. Nadisah. 1992. Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta Depdikbud Dirjen Dikti Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Soegiyanto, Soedjarwo. 2001. Permainan Kecil. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Soemitro, Yosaphat. 1992. Dasar-dasar Atletik. Universitas Terbuka. Depdikbud. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Syaifudin, Aip. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Unitas dan Dintiman. 1979. Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Waluyo. 2011. Teknologi Pendidikan dalam Penjas.Universitas Sebelas Maret Surakarta Yoyo, B. Yusuf, U., dan Suherman, A. 2000. Atletik. Depdikbud. Dirjendikdasmen. 17