mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB III METODE PENELITIAN

mengorganisir, dan melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.3

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB I PENDAHULUAN. Pada PT Selaras Kausa Busana, Jurnal Ilmiah, STIE MULIA PRATAMA BEKASI, 2015, hal. 4.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang pemasaran yang berorientasi pasar serta inovasi produk akan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan perusahaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Persada, Jakarta, 2002, hlm., Sofjian Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Amara Books, Jogjakarta, 2003, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Alfabeta, 2004), 6. 1 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemsaran jasa (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Michael E. Porter, Competitif Strategy, Erlangga, Jakarta, 1993, hlm. 16

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ekawati Rahayu Ningsih, Manajemen Pemasaran, STAIN Kudus, Kudus, 2008, hlm.40.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep dan Strategi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002 hlm

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, BPFE, Yogyakarta, 2005, hlm Mas ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut J. Stanton merupakan suatu sistem dari keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. market sharenya, beberapa perusahaan menerapkan berbagai strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya untuk mencari peluang menuju sukses. Munculnya kreatifitas dan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan secara cermat, karena upaya peningkatan kualitas jasa

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA HARAPAN ANGGOTA DAN KINERJA PELAYANAN KOPERASI PETERNAK SATRIA KARANG KEMIRI DI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

Natassia, Analisis Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa Rumah Sakit Selasih Terhadap Kepuasan Pasien

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban bagi seluruh umat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang pesat telah mendorong semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. dan sosial yang pertama dibangun oleh nabi. Lembaga ini berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nizar Sapta Nuary, Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan Analisis SWOT Pada PT.

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan untuk senantiasa berinovasi dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syari ah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2015, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis di semua sektor menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. hlm Rudi Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang berhasil dilihat dari keahlian mereka atau karyawan yaitu di

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo, Jakarta, 2002, hal Angipora Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi revisi, cetakan keenam, Raja

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami dengan benar apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. konsep pemasaran (Kohli & Jaworski, 1990). Orientasi pasar adalah budaya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masuknya para pesaing untuk ikut menikmati manfaat yang diberikan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Mulyadi, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard,Yogyakarta: UPP, 2005, hlm. 24.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, Jakarta, 2002, hlm Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi, Raja Grafindo

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh atribut produk terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha pemasaran untuk mendapatkan hasil penjualan maximal sesuai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dimana sektor ekonomi menjadi tolok ukur kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Hlm Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo, Jakarta, 2013, hlm.3. 1 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia, Analisis Perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. ..Manajemen Pemasaran, Jilid II, Edisi Indonesia, Edisi Milenium, Edisi Kesepuluh, Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002.

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan. Untuk itu, kegiatan bisnis tersebut harus dapat memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap berkembang, perusahaan tujuan mempunyai tersebut tujuan hanya untuk dapat tetap dicapai hidup melalui dan usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya dapat dilakukan, apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai, apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi kedudukan perusahaan dipasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.1 Di dalam menjalankan usaha perusahaan, pimpinan mempunyai orientasi untuk memungkinkan perusahaan dapat mencapai berhasil sasarannya. Suatu perusahaan akan gagal apabila orientasi pandangan pimpinannya dalam menjalankan usaha perusahaan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi pemasaran produknya.2 Aktifitas yang berhubungan langsung dengan pemasaran dan pelayanan pelanggan akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran. Kinerja pemasaran adalah hasil yang dicapai perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen.3 Sementara pemasaran syariah yaitu sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholdernya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip 1 muamalah (bisnis) dalam Islam.4 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep dan Strategi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002 hlm. 153 2 Ibid, hlm. 51. 3 Halim, Kapabilitas Pemasaran sebagai Mediasi Pengaruh Orientasi Pasar Orientasi Pembelajaran dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada Usaha Menengah di Sulawesi Tenggara), Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 10, No. 3, September 2012, hlm. 476. 4 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari ah Marketing, Mizan, Bandung, 2006, hlm. 26. 1

2 Sebagaimana yang ada di BMT MADE Demak dalam menjalankan operasional sehari-hari sangat memperhatikan kinerja pemasaran, Sebab kinerja pemasaran merupakan layanan informasi yang harus diberikan kepada anggota, agar anggota tetap loyal pada BMT, apalagi dalam memasarkan produknya menggunakan kinerja pemasaran, artinya bahwa di BMT MADE Demak memberikan layanan yang berbeda dengan BMT-BMT lain dalam kinerjanya, seperti karyawan BMT MADE Demak dalam memasarkan produknya memberikan kejujuran dari apa yang telah disepakati dalam akadnya, misalnya dalam memberikan bagi hasil BMT MADE demak memberikan hak sepenuhnya tanpa mengurangi sedikitpun nilai yang telah disepakati dari kedua belah pihak. sehingga diharapkan anggota tetap menjalin kerjasama yang baik dengan lembaga. Untuk melaksanakan kinerja pemasarannya tentu memperhatikan adanya orientasi pasar, kreativitas organisasi dan inovasi. Orientasi pasar Menurut Narver dan Slater sebagaimana dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya bisnis yang mampu secara efektif dan efisien menciptakan perilaku karyawan sedemikian rupa sehingga menunjang upaya penciptaan nilai superior bagi para pelanggan.5 Orientasi pasar mempunyai tiga komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi antar fungsi.6 Orientasi pelanggan berarti bahwa perusahaan memahami anggotanya sehingga dapat menciptakan nilai superior bagi pelanggan untuk berkelanjutan, orientasi pesaing berarti pemahaman perusahaan terhadap kekuatan, kelemahan dan juga kemampuan jangka panjang serta strategi kunci pesaing. Fokus jangka panjang berhubungan dengan keuntungan dan implementasi dari ketiga komponen perilaku dari perspektif jangka panjang umtuk mencapai daya tahan dalam waktu yang lama. Keuntungan adalah tujuan utama dari orientasi pasar.7 5 Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik, Andi Offset, Yogyakarta, 2012, hlm. 31. 6 Ibid, hlm. 31. 7 Reniati, Kreativitas Organisasi dan Inovasi Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 71.

3 Di dalam organisasi terdapat kreativitas pada diri kayawan akan terjadi proses pengembangan kemampuan yang dilakukan secara terus-menerus guna menciptakan masa depan yang lebih baik. Menurut Fontana sebagaimana dikutip oleh Reniati mendefinisikan kreativitas organisasi sebagai gabungan dari keahlian, kemampuan dan keterampulan kreatif dan motivasi.8 Kreativitas memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan ide yang telah dimiliki dan bersumber dari pihak konsumen. Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Kreativitas merupakan sebuah proses pemikiran intelektual yang membutuhkan sebuah kesepakatan hebat atas usaha-usaha kognitif. Setiap perusahaan harus menciptakan inovasi untuk memperluas pasar baru serta mempertahankan pangsa pasar saat ini. Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan adalah inovasi produk. Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk loyalitas pelanggan.9 Menurut Machfoedz sebagaimana dikutip oleh Reniati, mendefinisikan inovasi merupakan suatu proses untuk mengubah kesempatan mejadi ide yang dapat dipasarkan.10 Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan fikiran yang kreatif mengembangkan menjadi gagasan berharga. Dalam lingkungan yang kompetitif perusahaan harus mempunyai kompetensi inti agar tidak mudah kalah dalam persaingan. Kompetensi inti inipun juga tidak bertahan lama, untuk memiliki keunggulan kompetitif, perusahaan harus secara berkelanjutan melakukan inovasi untuk menciptakan produk, jasa, dan proses baru.11 Tanpa inovasi perusahaan tidak akan mampu untuk bersaing dengan paraa pesaingnya. 8 Ibid, hlm. 8. Dhewanto Wawan, Manajemen Inovasi, Andi Offset, Yogyakarta,2014, hlm 67-68 10 Reniati, Op. Cit, hlm. 24. 11 Mulyadi, Sistem Manajemen Strategi Berbasis Balanced Scorecard, YKPN, Yogyakarta, 2005 hlm. 403 9

4 Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Lila Fitria Sari dengan judul Pengaruh Orientasi Pasar dan Kreativitas terhadap Kinerja Pemasaran Pedagang Pakaian Jadi di Pasar Kliwon Kabupaten Kudus hasil uji parsial dan simultan menunjukkan nilai thitung untuk variabel orientasi pasar sebesar 4.057 dengan sig. Hitung sebesar 0,000<0,05, dan kreativitas mempunyai nilai thitung sebesar 4.947 dengan sig 0,000<0,05. Dari hasil tersebut terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja pemasaran, melalui uji F dapat diketahui bahwa kedua variabel independen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Angka Adjusted R2 sebesar 0.495% menunjukkan bahwa 49.5. % variabel kinerja pemasaran dapat dijelaskan oleh ke empat variabel dependen dalam persamaan regresi, sedangkan sisanya sebesar 50.5% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel orientasi pasar dan kreativitas yang digunakan dalam penelitian ini.12 Melihat penelitian di atas, sama halnya yang ada di BMT MADE Demak terdapat orientasi pasar dalam kinerja pemasaran yaitu BMT MADE Demak memasarkan produknya diberbagai tempat, seperti central pasar Bintoro, tempat-tempat pendidikan, warung-warung kecil, dan sebagainya ini menjadi titik pusat perhatian bagi BMT MADE Demak dalam melakukan prospek pasar untuk memasarkan produknya, dan juga BMT MADE Demak selalu mengontrol pasar, mencari apa yang diinginkan pelanggan, mempertahankan pelayanan yang diinginkan pelanggan dengan baik sehingga pelanggan akan selalu berkomitmen pada BMT MADE Demak untuk tetap menggunakan jasanya, BMT MADE Demak juga selalu memperhatikan para kompetitorkompetitornya agar tetap unggul dalam bisnisnya, dan selalu kompak dalam organisasi seperti memberikan informasi yang didapat dari pelanggan. Selain adanya orientasi pasar, juga terdapat kreativitas organisasi yaitu BMT MADE demak selalu memberikan kebebasan kepada karyawan untuk melakukan kreativitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab agar 12 Lila Fitria Sari, Pengaruh Orientasi Pasar dan Kreativitas terhadap Kinerja Pemasaran Pedagang Pakaian Jadi di Pasar KLIWON Kabupaten Kudus, Management Analysis Journal, UNNES, 2013, hlm. 1.

5 nantinya dapat memiliki kinerja yang baik, terutama dalam pemasaran. Sebab dalam pemasaran diperlukan adanya suatu kreativitas dalam organisasi yang berbentuk kerja tim atau kerjasama antara karyawan dalam meningkatkan kinerjanya dengan baik. pihak BMT MADE Demak memberikan kesempatan kepada karyawan bagian pemasaran untuk mengikuti beberapa kegiatan baik di dalam kantor maupun di luar kantor guna memperdalam pengetahuan dalam hal bagaimana memasarkan produk yang tepat sasaran sehingga kinerja pemasaran akan berjalan dengan baik. Untuk meningkatkan kinerja pemasaran, pihak BMT MADE Demak memberikan peluang bagi karyawan untuk dapat melakukan inovasi dalam pemasaran karena mengingat banyaknya kompetitor-kompetitor yang banyak melakukan terobosan untuk menjadi yang unggul, maka karyawan BMT MADE Demak harus mempunyai pandangan perubahan yang baru dalam kinerja pemasarannnya.13 Inovasi yang ada saat di BMT MADE Demak dalam kinerja pemasaran yaitu memberikan layanan tabungan untuk pelajar yang BMT MADE demak menjemput langsung tabungan ke sekolah-sekolah. BMT MADE Demak didirikan bertujuan untuk membantu peningkatan taraf hidup masyarakat dibidang ekonomi. Sejauh ini BMT MADE Demak telah melakukan berbagai pembinaan-pembinaan usaha kecil kepada masyarakat melalui sistem ekonomi syariah. Sejalan dengan makin bertambahnya nasabah yang menggunakan produk di BMT MADE demak, maka BMT MADE demak berusaha terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya, permasalahan yang dihadapi adalah adanya krisis global yaitu banyaknya pesaing yang sejenis dengan BMT MADE demak sehingga pelanggan lebih bebas memilih yang lebih disukai atau yang lebih menguntungkan dari BMT MADE demak. Selain itu juga terdapat kreativitas organisasi, di dalam suatu organisasi peran penting suatu pimpinan adalah hal yang sangat penting karena dapat menunjang kreativitas dalam organisasi, permasalahanya adalah kurang 13 Wawancara dengan Ariful Husni selaku Manajer BMT MADE Demak, tanggal 29 november 2015.

6 bergaulnya pimpinan terhadap karyawanya sehingga karyawan hanya memikirkan pekerjaan yang dihadapi semata, tanpa berfikir kreatif untuk kelanjutan perusahaan kedepan. Munculnya inovasi pada dasarnya adalah untuk memenuhi permintaan pasar akan produk baru atau layanan baru, sehingga produk inovasi dapat digunakan untuk keunggulan di masa yang akan datang. Permasalahan yang dihadapi adalah dikarenakan kurangnya dukungan dari faktor internal dan external perusahaan membuat inovasi agak lamban, sehingga perusahaan agak lamban dalam menuju keunggulan bersaing. Kinerja yang dilakukan oleh karyawan BMT MADE Demak merupakan kinerja pemasaran, Hal ini ditandai kinerja yang dilakukan karyawan adalah memenuhi keinginan pelanggan, melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, selalu profesional dalam bekerja. Namun, dalam bekerja karyawan kurang memanfaatkan waktu, sering telat dalam penarikan nasabah, banyak karyawan yang menganggur pada jam kerja, dan kurangnya tanggung jawab dalam memenuhi target lebih pada pemasarannya. Melihat uraian di atas, dalam melakukan pemasaran memang memperhatikan beberapa hal, diantaranya orientasi pasar, kreativitas organisasi dan inovasi, karena ketiganya merupakan jembatan untuk melaksanakan kinerja pemasarannya. Untuk itu, dalam kesempatan ini peneliti akan meneliti lebih mendalam dengan judul Pengaruh Orientasi Pasar, Kreativitas Organisasi dan Inovasi terhadap Kinerja pemasaran di BMT MADE Demak

7 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak? 2. Bagaimana pengaruh kreativitas organisasi terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak? 3. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak? 4. Bagaimana pengaruh orientasi pasar, kreativitas organisasi dan inovasi secara bersama-sama terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji secara empiris pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak 2. Untuk menguji secara empiris pengaruh kreativitas organisasi terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak 3. Untuk menguji secara empiris pengaruh inovasi terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak 4. Untuk menguji secara empiris pengaruh orientasi pasar, kreativitas organisasi dan inovasi secara bersama-sama terhadap kinerja pemasaran di BMT MADE Demak. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang kinerja pemasaran, khususnya terkait dengan pengaruh orientasi pasar, kreativitas organisasi dan inovasi.

8 2. Manfaat Praktis a. LKS Diharapkan penelitian ini memberikan masukan kepada perusahaan, khususnya bagi BMT MADE Demak untuk mengetahui adanya pengaruh orientasi pasar, kreativitas organisasi dan inovasi terhadap kinerja pemasaran. b. Karyawan Secara praktis penelitian ini dapat difungsikan bagi karyawan sebagai bahan informasi dan kajian bagi para karyawan dalam memasarkan produk yang ada dalam BMT MADE Demak dengan baik. c. Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi bagi masyarakat untuk dapat memahami pemasaran yang ditawarkan oleh karyawan BMT MADE Demak. E. Sistematika Penelitian Adapun sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga bagian yakni: 1. Bagian Awal Dalam pembagian ini terdiri dari halaman sampul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pernyataan, halaman pengesahan halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, abstrak, halaman daftar isi, dan halaman daftar gambar. 2. Bagian Isi Bagian isi ini terdiri dari beberapa bab yaitu: Bab I : Pendahuluan Berisi pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan skripsi secara keseluruhan. Pendahuluan pada bab pertama ini didasarkan pada bahasan masih secara umum. Bab ini nantinya terdiri dari yaitu: latar belakang, rumusan

9 masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Bab ini berisi tentang pengertian orientasi pasar, kreativitas organisasi, inovasi,kinerja pemasaran. penelitian terdahulu, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini berisi metode penelitian yang digunakan dalam penulisan yang terdiri : jenis dan pendekatan penelitian, sumber data penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel, metode analisis data, dan teknik analisis data. Bab IV : Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data, analisis data, pembahasan dan determinasi. Bab V : Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran, dan penutup. 3. Bagian Akhir Dalam bagian ini berisi tentang daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan,dan lampiran-lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Orientasi Pasar 1. Pengertian Orientasi Pasar Orientasi pasar merupakan pandangan pimpinan perusahaan yang menekankan perlunya perusahaan mengkoordinasikan kegiatan pemasaran yang diarahkan untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran pemberian kepuasan konsumen dengan memberikan pelayanan yang sesuai tujuan dari perusahaan sehingga akan dicapai tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang.1 Menurut Narver dan Slater sebagaimana dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya bisnis yang mampu secara efektif dan efisien menciptakan perilaku karyawan sedemikian rupa sehingga menunjang upaya penciptaan nilai superior bagi para pelanggan.2 Kohli & Jaworski sebagaimana dikutip oleh Mohamad Yusak Anshori tersebut merupakan pandangan operasional terhadap inti pemasaran, yaitu fokus pada konsumen dan pemasaran yang terkoordinasi. Jadi orientasi pasar lebih berfokus pada penciptaan citra organisasi terhadap kemampuannya untuk memperoleh simpati dari para pelanggan karena mampu memberikan pelayanan yang sangat baik sehingga konsumen merasa sangat puas.3 Perusahaan seharusnya akan selalu berupaya memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen secara lebih baik daripada para pesaing. Perusahaan yang berorientasi pasar berarti mampu melihat kebutuhan pasar (konsumen) ke depan. Dengan mengetahui kebutuhan 1 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep dan Strategi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002 hlm. 54. 2 Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik, Andi Offset, Yogyakarta, 2012, hlm. 31. 3 Mohamad Yusak Anshori, Pengaruh Orientasi Pasar, Intelectual Capital, dan Orientasi Pembelajaran terhadap Inovasi Studi Kasus pada Industri Hotel di Jawa Timur, Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 3, Desember 2010-Maret 2011.hlm. 318. 10