INTEGRASI KONSEP ISLAMI PADA PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI BAMBU DI KABUPATEN MALANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelestarian alam (lingkungan hidup). Islam merupakan agama yang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Selain itu bambu memberikan kesan alami yang eksotis dan indah sehingga akan mempengaruhi karakter orang yang tinggal di dalamnya.

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR. Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Kepanjen Educaion. Prinsip-prinsip tema Arsitektur Perilaku

Zain Nur Muntoha. Dalam Desain Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Kota dan Kabupaten Madiun tidak lepas dari semakin

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

Penerapan Tema Terhubung (kembali) dengan Alam sebagai Penyelesaian Desain pada Perancangan Islamic Center Pakem

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan konsep awal Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas


BAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

INTEGRASI KEISLAMAN PADA PERANCANGAN BALAI PENELITIAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DI MALANG RAYA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

Penerapan Tema Cablak pada Rancangan Rumah Budaya Betawi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa objek wisata lain seperti Wisata Taman Air Sumber Udel,

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

Konsep Tata Masa. Parkir. Green area. Green area

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah sustainable

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep,

BAB 7 PENUTUP. Terakota yang merupakan kesenian asli dari kerajaan Majapahit yang hampir punah

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun

UTS SPA 5 RAGUAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan membaca maka pengetahuan bertambah. Sudah pasti, orang yang rajin membaca adalah

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ALAM SEMESTA

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

Transkripsi:

INTEGRASI KONSEP ISLAMI PADA PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI BAMBU DI KABUPATEN MALANG ARIS ZAINURRAHMAN Jurusan Teknik Arsitektur, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana 50 Malang e-mail: ariszainur@yahoo.co.id ABSTRAK Diskusi tentang kajian integrasi keislaman dalam arsitektur telah banyak dilakukan baik oleh akademisi maupun praktisi. Banyak yang berbicara mengenai tipologi, langgam, ornamen dan karya fisik arsitektur umat islam. Namun sejatinyakajian keislaman tidak hanya terwujud dalam karya fisik saja. Pembahasan kajian integrasi keislaman sangat luas yang lebih menekankan pada nilai-nilai yang terkandung dalam islam. Dimana nilai-nilai tersebut kemudian diaplikasikan dalam sebuah perancangan arsitektur. Tulisan ini bertujuan untuk menggali sejauh mana penerapan nilai-nilai keislaman dalam perancangan tugas akhir yang berjudul Perancangan Pusat Pengembangan Riset Dan Teknologi Bambu Di Kabupaten Malang. Dan mengetahui apa saja prinsip-prinsip yang berpengaruh dalam perancangan tugas akhir ini berdasar kajian yang bersumber dari al Qur an, buku, artikel, serta analisis dari penulis. Dari kajian tersebut ditemukan beberapa penerapan nilai keislaman yang terkait dengan fungsi efisiensi bangunan, pengunaan material sebagai langkah menuju kearifan lokal, serta prinsip 3K ( keamanan, kenyamanan, keselamatan). Sedangkan prinsip yang mempengaruhi adalah terkait dngan tema penerapan bambu sebagai struktur, elemen estetika maupun mixing of materal. Kata kunci: integrasi konsep islami, prinsip keislaman, nilai islam 1

1. PENDAHULUAN Dalam arsitektur, kita mengenal yang namanya arsitektur islami atau islamic arsitektur. Yaitu karya sebuah arsitektur yang berlandaskan nilai-nilai islam yang bersumber pada Al Qur an karena arsitektur merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mengedepankan seni demi untuk kemajuan peradaban islam. Auliayahya(2010) menegaskan bahwa wujud arsitektur yang muncul sebagai hasil kreasi seorang arsitek, hendaknya melambangkan nilai-nilai islam. Artinya, wujud arsitektur yang dihasilkan tidak bertentangan dengan prinsip tauhid, ketentuan syariah dan tentu nilai akhlakul karimah. Sementara Utaberta(2006) berusaha melakukan pendekatan dengan melihat pada sistem nilai yang kemudian diaplikasikan pada perancangan arsitektur, artinya diperlukan pemahaman terhadap nilai internal islam, teori arsitektur, aspek sosial politik, kelestarian alam serta fungsi bangunan. Selain pemaparan diatas, hal lain yang harus diperhatikan dalam sebuah perancangan arsitektur yang islami adalah nilai efisiensi, kearifan lokal, serta prinsip 3K ( keamanan, kenyamanan, keselamatan). Perancangan tugas akhir ini mengangkat judul Perancangan Pusat Pengembangan Riset Dan Teknologi Bambu Di Kabupaten Malang yang dilatarbelakangi karena isu tentang pemanasan global semakin meruak yang salah satunya diakibatkan oleh eksploitasi hutan besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan dunia. Salah satu hasil eksploitasi hutan adalah kayu. Jika penggunaan kayu tidak dibarengi dengan reboisasi hutan maka akan bisa menyebabkan kerusakan lingkungan. Tindakan 2

reboisasipun memerlukan waktu yang lama sehingga perlu pencarian material yang mampu menggantikan kayu. yaitu Bambu, siapa yang tidak mengenal bambu, material lokal ini mampu tumbuh diberbagai tempat dan sangat mudah ditemui. Bambu dikenal sebagai tanaman yang bisa dipanen dalam jangka waktu 2-3 tahun, bambu telah dipakai sejak dahulu sebagai material konstruksi dengan sistem tradisional dan penampilan yang kurang menarik sehingga material ini dianggap sebagai kayunya orang miskin. Namun sekarang, material bambu sudah mulai berkembang, penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh ahli mengakibatkan material ini sangat berpotensi sebagai material unggulan dimasa depan. Perancangan Pusat Pengembangan Riset Dan Teknologi Bambu Di Kabupaten Malang ini berfungsi untuk memfasilitasi para peneliti maupun masyarakat dalam mengenal bambu lebih dalam serta melakukan penelitian-penelitian bambu sebagai material unggulan dimasa depan. Perancangan ini mengambil tema focus on material (bamboo) Dengan harapan mengangkat citra bambu yang selama ini dianggap sebagai material kuno oleh masyarakat, dan karena bambu memiliki karakter material yang khas dibanding dengan material lain. Kombinasi bambu dengan material lain akan menambah kesan modern pada bambu yang akan menciptakan sambungan-sambungan unik dan menarik sehingga akan menarik minat masyarakat untuk mengenal bambu. 3

2. INTEGRASI KONSEP ISLAMI a. Nilai Efisiensi Objek perancangan yang akan dibangun dalam fasilitas ini adalah sebagai tempat pembudidayaan bambu serta pengolahan bambu yang meliputi pengawetan dan konstruksi bambu. Dan merupakan integrasi antara kedua fasilitas.integrasi antara keduanya merupakan hal efisien dalam hal tempat, yang mana biasanya kedua tempat ini berdiri sendiri dalam suatu instansi dengan lokasi yang berbeda.namun fasilitas ini menjadi solusi dengan mengintegrasikan antara keduanya. Dalam ajaran islam, efisien diartikan sebagai sesuatu yang bermanfaat, sesuatu yang tidak berlebihan, serta tidak mubadzir, sebagaimana Allah swt. berfirman: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(q.s. Al An aam: 141) Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan lingkungannya memiliki arti dan fungsi namun sejauh mana manusia mampu mencari tahu tentang kebesaran Allah tersebut. Dalam perancangan ini mencoba memberikan suatu wadah kepada manusia/masyarakat untuk mengetahui lebih dalam tentang bambu bahwa bambu memiliki manfaat yang besar dengan 4

dilakukan dengan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi bambu.tidak hanya itu, dalam fasilitas ini juga bertujuan untuk melestarikan bambu yang kemudian disebut upaya konservasi bambu, supaya kelestarian alam tetap terjaga.sebagimana firman Allah swt. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Al Jaatsiyah: 13). Dan Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia.yang demikian hanya ditangkap oleh orangorang yang memiliki daya nalar memadai. b. Nilai Kearifan Lokal Konsep kearifan lokal tercermin dari integrasi tipologi bangunan sekitar yang kemudian ditransformasikan dengan konsep inserted material sehingga terbentuk bentukan bangunan yang selaras dengan bangunan sekitar namun dengan komposisi yang berbeda. Gambar 1. Konsep Kearifan Lokal 5

Konsep massa didukung oleh tema yang digunakan pada perancangan ini yaitu focus on material bambu. perancangan ini memanfaatkan potensi bambu sebagai material estetika maupun konstruksi. nilai keislaman yang dapat diambil adalah nilai kemanfaatan yang berdasar pada kajian tafsir Q.S. Al Jaatsiyah: 13: Penundukan langit dan bumi dipahami dalam arti semua bagian-bagian alam yang terjangkau dan berjalan atas dasar satu sistem yang pasti, kait berkait dan dalam bentuk konsisten. Allah menetapkan hal tersebut dan dari saat ke saat mengilhami manusia tentang pengetahuan fenomena alam yang dapat mereka manfaatkan untuk kemaslahatan dan kenyamanan hidup manusia (Shihab, 2002:41). c. Konsep Keamanan Penggunaan material bambu tidak akan membatasi seseorang untuk merancang bangunan dengan material bambu. karena ada sistem pengawetan yang akan membuat material bambu menjadi tahan lama. untuk menambah nilai keamanan, material bambu bisa dikombinasikan dengan material lain seperti baja yang mana akan menampilkan join-join yang unik dan menarik dan akan menampilkan bambu sebagai material global lokal. bambu yang sifatnya fleksibel mampu mereduksi bencana gempa jika terjadi. bangunan akan tetap berdiri kokoh. d. Konsep Kenyamanan Kenyamanan dalam hal ini terkait dengan bukaan serta sirkulasi angin dalam bangunan. sistem cross ventilation merupakan cara yang efektif agar pengunjung bisa merasakan nyaman berada dalam bangunan selain itu adanya void-void membuat ruang semakin tambah luas dan ruang tidak akan menyimpan panas. 6

Bangunan ini juga memberikan kenyamanan bagi pengguna difable, yaitu dengan adanya ramp, toilet khusus difable, sehingga aspek kenyamanan sosial pengguna tercapai. Dalam ajaran islam kita mengenal privasi artinya ada suatu pembeda antara ruang khusus dan ruanga umum. aplikasinya adalah pada ruang musholla, untuk jamaah laki-laki berada di lantai 1 sedangkan jamaah perempuan berada di lantai 2 yang mana memiliki akses yang terpisah antara keduanya. e. Konsep Keselamatan Terdapak 3 akses untuk pejalan kaki keluar dari tapak yaitu akses depan, samping dan belakang sehingga jika terjadi bencana atau musibah, pengguna bangunan bisa melakukan evakuasi ke 3 akses tersebut sesuai keberadaan terdekat. Bukaan-bukaan pada bangunan juga dipertimbangkan, perletakan pintu-pintu keluar 2 jalur akan mempermudah pengguna mengakses keluar bangunan. 3. INTERGRASI PRINSIP PERANCANGAN Kajian integrasi keislaman dengan tema dalam perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu ini mengacu 3 aspek yaitu tinjauan material sebagai struktur, elemen estetika dan mixing of materials. Aspek pertama adalah material sebagai struktur, dalam pendangan islam, struktur diibaratkan sebagai suatu tatanan yang sempurna layaknya penciptaan bumi dan langit,sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al anbiya 16-18: 7

Dan tidak kami ciptakan langit dan bumi dan yang ada diantara keduanya untuk bermain-main (tidak memiliki tujuan). Jika kami menghendaki menjadikan permainan pastilah kami jadikanya dari sisi kami (sekehendak kami), jika kami adalah orang yang melakukanya. Ayat di atas erat kaitannya dengan bagaimana seseorang berfikir tentang kebesaran dan keagungan Allah, bahwa Allah menciptakan langit dan bumi bukan untuk bermain-main. Kejujuran akan struktur terlihat diekspose pada bangunan penerima sebagai elemen estetika bangunan serta kolom struktur bangunan serta pada interior yang didominasi penggunaan material alami bambu. Ruang-ruangpun yang terbentuk void dan atap tanpa plafon menimbulkan kesan lapang serta untuk menampilkan struktur atap yang unik dari penggunaan material bambu. Gambar 2. Kejujuran struktur Aspek kedua adalah elemen estetika, estetika sangat erat kaitannya dengan kata keindahan, dalam islam, keindahan nampak kedalam 2 hal yaitu indrawi dan non indrawi. al Quran menyeru kepada manusia untuk mencari makna keindahan tersebut. Salah satu contoh pencitraan keindahan adalah seperti dalam ayat beikut: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang di langit dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya). 8

Sedangkan keindahan non indrawi nampak dalam sikap akhlak manusia iu sendiri, seperti dalam Qs. Al-Hujurat [49]:7 Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu. Konsep keindahan pada bangunan tercermin dari unsur pencahayaan yang timbul akibat pengolahan material yang digunakan. Gambar 3. Konsep keindahan pada bangunan Aspek ketiga adalah mixing of material, mixing diartikan sebagai suatu yang saling bepasangan, dimana akan menimbulkan suatu sistem tatanan yang tepadu dan selaras, dalam hal ini dijelaskan dalam QS Qaaf : 7 Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata. Kombinasi bambu dengan material lain terbentuk pada sambungan-sambungan yang unik dan menarik pada massa. Kombinasi yang dilakukan adalah dengan material baja sehingga bangunan terkesan modern namun tetap menghadirkan lokalitas atau bisa disebut global-lokal. 9

Tema focus on material dalam hubungannya dengan alam keindahan, bahwa manusia diamanati oleh Allah swt. Sebagai khalifah di bumi untuk melakukan usaha-usaha agar alam beserta isinya tetap lestari sehingga umat manusia bisa mengambil manfaat, menggali serta mengelolanya untuk kesejahteraan manusia serta sebagai tindakan kita beramal sholeh. DAFTAR PUSTAKA Sativa. 2011. Arsitektur Islam Atau Arsitektur Islami?. NALARs Volume 10 nomor 1 Januari 2011: 29-38 Utaberta, Nangkula, 2006. Rekonstruksi Pemikiran, Filososfi Dan Perancangan Arsitektur Islam Berbasis Al Qur an Dan Sunnah http://auliayahya.wordpress.com/ http://bamboeindonesia.wordpress.com/ http://en.wikipedia.org/wiki/islamic_architecture 10