BAB I PENDAHULUAN. Yusi Rosidah, 2013 PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Belajar adalah keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (Sapriya 2011:11).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media,2003), hlm 6. 1 UU RI No.20 th 2003 Bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Fokus

BAB I PENDAHULUAN. Hal senada pun diungkapkan oleh Gunawan (2013, hlm. 48) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Apakah hal tesebut dikarenakan guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu Negara maka Negara tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru yang melaksanakan kegiatan pendidikan untuk orang-orang muda

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membaca,menyimak,menulis dan berbiacara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. aktif yaitu ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur bagi perkembangan generasi bangsa. Dengan adanya pendidikan peserta didik tak hanya memiliki kemampuan secara intelektual saja, namun peserta didik juga dapat memiliki sikap dan kepribadian yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Pasal 3 Tahun 2003, yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional akan tercapai salah satunya melalui proses pembelajaran. Karena lewat pembelajaran, siswa akan mengalami perubahan perilaku, seperti yang dikemukakan Asep Herry Hernawan et al.(2007: 3), yaitu: Pembelajaran penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran ini adalah perlunya komunikasi timbal balik (transaksional) antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. Tampaklah tiga komponen yang paling penting dalam pembelajaran, yaitu guru, siswa dan proses komunikasi. Guru sebagai motivator, berfungsi untuk membangkitkan bakat dan minat belajar siswa serta membangkitkan siswa untuk berpartisipasi dalam menyusun tujuan belajar, bahan belajar, dan langkah-langkah pembelajaran. Di samping itu, guru juga harus mempunyai ilmu serta pengalaman yang lebih luas dan mendalam dalam menyajikan materi pembelajaran, agar dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran itu sendiri.

2 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar pun menuntut guru untuk menimba ilmu dan melatih keterampilan, agar ia mempu menyajikan pembelajaran IPS Sekolah Dasar dengan menarik. Hal ini sejalan dengan pendapat Rudy Gunawan (2011:40) yang mengemukakan bahwa: Guru yang bersikap memonopoli peran sebagai sumber informasi, selayaknya meningkatkan kinerjanya dengan metode pembelajaran yang bervariasi seperti menyajikan cooperative learning model, role playing, jigsaw, membaca sajak, buku (novel), atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik. Dengan demikian, pembelajaran IPS di Sekolah Dasar harus disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Namun fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, minat siswa terhadap pembelajaran menurun. Salah satu contohnya minat siswa terhadap pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS dirasakan sangat membosankan karena metode yang digunakan terkesan monoton. Akibatnya partisipasi belajar siswa terhadap pembelajaran menurun dan cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini ditandai dengan kurangnya keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran seperti: siswa kurang mampu mengemukakan pendapat, memberi usulan dan mengajukan pertanyaan. Berkaitan dengan hal di atas, maka salah satu masalah dalam pembelajaran IPS adalah faktor guru yang kurang terampil dalam memilih metode pembelajaran. Metode Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu metode pembelajaran yang berpayung pada model pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk belajar secara berkelompok. Siswa dilibatkan dalam proses belajar melalui permainan, seperti yang dikemukakan oleh Adang Heriawan et al. (2012:132) Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif metode TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Namun melihat kenyataan di lapangan banyak guru yang mengeluhkan tentang pembelajaran berkelompok. Dalam pembelajaran berkelompok siswa lebih banyak melakukan aktivitas lain selain aktivitas belajar. Aktivitas-aktivitas

3 itu diantaranya, mengobrol, bermain yang mengakibatkan waktu tidak terkelola dengan baik. Dengan melihat kenyataan di atas, maka penulis berusaha meneliti tentang Pengaruh Metode Teams Games Tournament terhadap Partisipasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, maka masalah dapat diidentifikasikan, yaitu: (1) masalah proses pembelajaran IPS, (2) masalah kurang terampilnya guru dalam menggunakan metode pembelajaran, dan (3) masalah kurangnya partisipasi atau keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar? Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, maka rumusan masalah di fokuskan kepada: a. Bagaimana partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sebelum menggunakan metode Teams Games Tournament? b. Bagaimana partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sesudah menggunakan metode Teams Games Tournament? c. Bagaimana pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari?

4 C. Tujuan Penelitian Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari. Sedangkan tujuan khususnya yakni sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh gambaran tentang partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sebelum menggunakan metode Teams Games Tournament. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sesudah menggunakan metode Teams Games Tournament. 3. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini sebagai upaya untuk menambah referensi ilmiah sebagai kajian dalam khasanah pendidikan dan pengajaran tentang pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Adang Heriawan et al. (2012:132)....metode TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. 2. Manfaat Praktis a) Bagi peneliti

5 Sebagai penambah wawasan pengetahuan, keterampilan dan aplikasinya dalam kenyataan di lapangan yang sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan. b) Bagi siswa Dapat membangkitkan keaktifan dan partisipasi siwa yang diwujudkan melalui kegiatan bertanya, mengemukakan gagasan, mengerjakan tugas secara mandiri. c) Bagi sekolah Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru dalam memperbaiki proses pembelajaran dan memecahkan masalah pembelajaran sehingga tercipta situasi pendidikan yang kondusif. E. Struktur Organisasi Skripsi Bab I Pendahuluan Bab I terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,Struktur Organisasi Skripsi Bab II menjelaskan tentang Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian Bab III Metode Penelitian Bab III mencakup desain Penelitian, Lokasi Penelitian dan subjek populasi?sampel penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional Variabel Penelitian, Jenis dan Pengembangan Instrumen Penelitian,, Pengumpulan Data dan Penyajian Data, Analisi Data, Hasil Analisis Data, Pelaporan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan penjelasannya. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi Bab V menyajikan penafsiran dari pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan peneliti Daftar Pustaka

6 Lampiran