BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca

dokumen-dokumen yang mirip
PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL KONKRETISASI NILAI DALAM NASKAH DRAMA BUNGA SEMERAH DARAH KARYA W.S RENDRA DALAM KAJIAN SEMIOTIK.

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES. Drama di teater adalah salah satu bentuk karya sastra, bedanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. drama dapat digolongkan menjadi dua, yaitu part text, artinya yang ditulis dalam teks

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Unsur-unsur pembangun drama Unsur dalam drama tidak jauh berbeda dengan unsur dalam cerpen, novel, maupun roman. Dialog menjadi ciri formal drama

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KETERAMPILAN BERMAIN PERAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

PENDAHULUAN. Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra. dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (keindahan bahasa) yang dominan.karya sastra merupakan ungkapan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan cabang seni yaitu hasil cipta dan ekspresi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori, kajian pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. Teater hadir karena adanya cerita yang dapat diangkat dari. fenomena kehidupan yang terjadi lalu dituangkan kedalam cerita yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB II KAJIAN PUSTAKA

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Terlebih bila, sudah dihadapkan oleh beberapa orang ahli.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Di dalam masyarakat Jepang, terdapat suatu istilah yang tidak hanya sebagai budaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang berlangsung sepanjang hari dari zaman ke zaman (Semi, 2002:1). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu kreativitas manusia yang dijadikan sebagai sarana berekspresi yang di dalamnya mengandung unsur kehidupan dan keindahan. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan tentang kosakata dalam suatu bahasa. Sedangkan menurut Tuloli (2000:3) bahwa sastra adalah hasil kreativitas pengarang yang bersumber dari kehidupan manusia secara langsung atau melalui rekaannya dengan bahasa sebagai medianya. Sastra diciptakan untuk dinikmati manusia, baik dari aspek manusia yang memanfaatkannya sebagai pengalaman hidupnya, maupun dari aspek penciptaannya yang mengekspresikan pengalaman batinnya ke dalam karya sastra.karya sastra melukiskan keadaan dan kehidupan sosial suatu masyarakat. Peristiwa-peristiwa, ide, dan gagasan serta nilai-nilai yang dimanfaatkan pencipta melalui tokoh-tokoh cerita.sastra memiliki jenis (genre) sastra yang terdiri atas 3 jenis, sejalan dengan pendapat Aristoteles dan Barnet (dalam Dewojati, 2010:6) mengemukakan bahwa sastra dikelompokan dalam tiga genre yakni prosa, puisi (poetry), dan drama. Penelitian ini lebih dititikberatkan pada karya sastra yakni, naskah drama. naskah drama merupakan salah satu bagian dari karya sastra yang mengandung cerita dalam berbentuk dialog atau susunan dialog para tokoh untuk dipentaskan maupun di baca. Dalam mengkaji naskah drama dibutuhkan sebuah petelitian 1

untuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.naskah Drama paling tidak mengandung nilai yang relevan dengan pendidikan karakter, yaitu: (1) literer-estetis (kebudayaan) (2) humanistis (kemanusiaan), (3) etika, dan (4) religius (keagamaan). Untuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah drama diperlukan konkretisasi yang melibatkan pembaca untuk memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah drama. Dalam penelitian ini agar pembaca dapat memberi makna terhadap tanda-tanda yang berupa bahasadalam bentuk tulisan dianalisis menggunakan pendekatan semiotik. Dalam naskah drama terdapat jenis-jenis naskah drama yang mendukunng jalannya sebuah cerita, yakni: pertama, naskah drama tragedi, komediseperti halnya tragedi, komedi juga muncul pada zaman Yunani purba. Pada zaman ini dikenal ada dua jenis komedi Yunani, yaitu komedi lama dan komedi baru.rendra berpendapat bahwa komedi adalah drama yang mengungkapkan cacat dan kelemahan sifat manusia dengan cara yang lucu, sehingga penonton lebih bisa menghayati kenyataan kehidupan. Kedua,naskah melodramarendra berpendapat bahwa melodrama merupakan drama yang mengupas suka duka kehidupan dengan cara menimbulkan rasa haru pada penonton dan pembaca. Dalam penyajiannya, melodrama berpegang pada keadilan moralitas yang keras yaitu yang baik akan mendapat ganjaran; sedang yang jahat akan mendapat hukuman. Ketiga, naskah tragedi komedi dapat berubah komedi (suka cerita) dan tragedi (duka cerita). Kekeliruan demikian terjadi karena kekacauan dengan istilah drama dalam hidup keluarga. Misalnya drama percintaan yangmengandung peristiwa menyedihkan atau bahkan kadang-kadang mengerikan. Keempat,parodi menurut 2

rose, parodi mengalami berbagai perubahan dan perkembangan dalam perjalanan sejarahnya. Meskipun demikian, ada beberapa aspek yang tidak pernah berubah dalam parodi yaitu: aspek kekhasan strukturnya, karakter jenakanya, sikap parodis terhadap karya yang diparodikan, penerimaan pembaca, metafiksionalnya dan aspek-aspek interkstualnya,serta hubunganya dengan wahana lain (Dewojati, 2010:42-50). Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa naskah drama Bunga Semerah Darah termaksud pada kategori jenis naskah drama tragedi, karena di dalam naskah drama tersebut menceritakan tentang duka yang dilakonkan oleh para tokoh-tokoh pratagonis. Setiap tokoh mengalami ujian yang sangat menyayat hati. Naskah Bunga Semerah Darah Karya W.S Rendra mengisahkan banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan humanistis (kemanusiaan), Etika, religius dan pelajaran hidup lainnya yang akan membuat pembaca banyak mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpah tokoh dalam cerita tersebut. Bunga Semerah Darahmenceritakankisah seorang wanita yang berjuang dengan sekuat tenaga untuk menghadapi kerasnya hidup sebagai ibu rumah tangga. Wanita tersebut memiliki paras yang sangat cantik sehingga banyak laki-laki kaya yang memikatnya. Namun kemudian, kecantikan dan kemiskinan yang dialaminya membuat hidupnya tidak berjalan mulus, dia difitnah oleh suaminya karena dia berfikir bahwa istrinya adalah wanita yang gila dengan harta Den Hardjo sehingga suaminya pergi meninggalkannya demi egonya yang tidak jelas. Selain itu, dia tidak percaya kepada sang istri, bahwa kabar yang didengarnya itu tidak benar. 3

Namun sang suami tetap pada pendiriannya. Dia pergi meninggalkan istri dan anaknya yang tidak memiliki harta. Naskah drama Bunga Semerah Darah bercerita tentang ketidakadilan, kekerasan terhadap masyarakat miskin dan kesabaran seorang anak untuk merawat ibunya yang sakit. Anak yang bernama Ali ini berjuangmencari obat untuk menyembuhkan ibunya sehingga melupakan nyawa yang seharusnya ia sayang. Namun demi seorang ibu iya rela mencari Bunga Semerah Darah untuk menyembuhkan ibunya. Bunga Semerah Darah hal ini juga dapat dilihat dari kegigihan seorang anak yang berbakti pada kedua orangtuanya dan kesabaran seorang istri yang mempertahankan rumah tangganya. Ali adalah seorang anak yang bekerja mencari uang untuk membeli makanan dan obat untuk ibunya, anak rela berkorban untuk ibunya. ia bertahan dari sakitnya dan mengabaikan sekolahnya serta ejekan dari teman-temannya setiap hari. Selain itu, seorang suami yang tidak percaya pada istrinya sehingga berakibat penyesalan yang membuat ia kehilangan orang-orang yang ia cintai. Tokoh ujang yang membantu ali dengan ketulusannya dan ketulusan Ali menjaga ibunya dan mencari makanan untuk ibunya tanpa memandang nyawanya sendiri. Akan tetapi, nilai dan peran nilai tersebut tidak dipahami oleh masyarakat pembaca. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berharap pada pembaca untuk memahami cerita yang terdapat dalam naskah drama. Selain itu, memahami kegunaan naskah drama yang dijadikan sebagai pedoman hidup bagi pembaca, sedangkan bagi penikmat drama diharapkan dapat mengambil suatu ajaran yang bermanfaat baik dalam masyarakat maupun individual. 4

Namun kenyataanya, pembaca ataupun penikmat seolah hanya memperhatikan hal-hal yang menarik saja tanpa mengambil manfaatnya. Padahal dalam naskah drama banyak masalah yang terkandung didalamnya. Masalahmasalah tersebut yakni (1) adanya diskriminasi pada tokoh utama, (2) adalah masalah perekonomian tokoh utama,(3) adanya hubungan percintaan tokoh utama pada ibunya hingga maut menjemputnya,(4) adanya pembaca belum memahami tentang nilai yang terkandung didalamnya,(5) adanya kerakusan hidup para tokoh dalam mempertahankan hidup. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan suatu penelitian yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Oleh sebab itu, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berhubungan dengan nilai dengan judul Konkretisasi Nilai Didik dalam Naskah Drama Bunga Semerah Darah Karya W.S Rendra. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Diskriminasi terhadap tokoh utama dalam naskah 2) Masalah kesulitan perekonomian tokoh utama dalam naskah 3) Hubungan cinta tokoh utama pada ibunya hingga maut menjemputnya 4) pembaca belum memahami tentang nilai yang terkandung didalamnya 5) Kerakusan hidup para tokoh dalam mempertahankan hidup. 5

1.3 Batasan Masalah Masalah dalam penelitian ini dibatasipadanilaihumanistis, etika, dan religius yang terdapat dalam naskah drama 4 babak Bunga Semerah Darah Karya W.S. Rendra. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah konkretisasi nilai humanistis (kemanusiaan) dalam naskah drama 4 (empat) babakbunga Semerah Darah karya W.S. Rendra? 2) Bagaimanakah konkretisasi nilai etika dalam naskah drama 4 (empat) babakbunga Semerah Darah karya W.S. Rendra? 3) Bagaimanakah konkretisasi nilai religius (keagamaan) dalam naskah drama 4 (empat) babak Bunga Semerah Darah karya W.S. Rendra? 1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan Umum Tujuan umum yang ingin dicapai oleh peneliti yakni mendeskripsikan konkretisasi nilai dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S Rendra. 6

1.5.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang ingin peneliti dicapai dalam penelitian ini yakni: 1) Mendeskripsikan konkretisasi nilai humanistis (kemanusiaan) dalam naskah drama 4 (empat) babakbunga Semerah Darah karya W.S. 2) Mendeskripsikan konkretisasi nilai etika dalam naskah drama 4 (empat) babak Bunga Semerah Darah karya W.S. Rendra. 3) Mendeskripsikan konkretisasi nilai religius (keagamaan) dalam naskah drama 4 (empat) babak Bunga Semerah Darah karya W.S. Rendra. 1.6 Definisi Operasional Sehubungan dengan penelitian konkretisasi nilai dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S Rendra, maka definisi operasional akan membahas tentang hal-hal penting yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Konkretisasi adalah pemberian makna pada karya sastra khususnya naskah drama Bunga Semerah Darah empat (4) babak Karya W.S. Rendra 2) Nilai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai humanistis (kemanusiaan), nilai etika, dan nilai religius yang terkandung dalam cerita naskah drama Bunga Semerah Darah 3) Naskah drama dalam penelitian ini adalah sebuah teks yang berjudul Bunga Semerah Darah terdiri dari 4 babak. Jadi yang dimaksud dengan konkretisasi nilai dalam naskah drama adalah konkretisasi nilai humanistis, etika, dan religius. 7

Berdasarkan devinisi di atas disimpulkan bahwa konkretisasi nilai yang dimaksud dalam penelitian naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S Rendra adalah pemberian makna nilai humanistis, nilai etika dan nilai religius dalam naskah drama Bunga Semerah Darah. 1.7 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bermanfaat bagi: 1) Manfaat bagi peneliti Hasil penelitian ini merupakan bentuk aplikasi dari teori kesusastraan yang diperoleh selama perkuliahan. Selain itu, dengan adanya penelitian ini peneliti lebih memahami ilmu sastra terutama kaitannya dengan konkretisasi nilai dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S Rendra 2) Manfaat bagi pembaca Penelitian ini diharapkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang karya sastra terutama nilai-nilai yang terdapat dalam naskah drama baik dilihat dari nilai religi, nilai etika, dan nilai kemanusiaan. 3) Manfaat bagi guru Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis naskah drama. Selain itu dengan penelitian ini guru dapat menentukan cara mengajar sastra dalam kelas agar dapat dipahami peserta didik terutama mengajarkan tentang drama atau naskah drama. 8