MAKALAH KIMIA ANALITIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Penambahan Kotoran Sapi Perah Terhadap Nilai ph

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu gas yang sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

Bab IV Data dan Hasil Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan

BAB 1 PENDAHULUAN. pakaian. Penyebab maraknya usaha laundry yaitu kesibukan akan aktifitas sehari-hari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kota Timur merupakan kecamatan yang terdiri dari enam kelurahan.

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

Y. Heryanto, A. Muda, A. Bestari, I. Hermawan/MITL Vol. 1 No. 1 Tahun 2016:

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin

STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

I. PENDAHULUAN. Industri gula merupakan salah satu industri pertanian yang menghasilkan air

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. lingkungan adalah industri kecil tahu. Industri tahu merupakan salah satu industri

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, mencuci,

Bab V Hasil dan Pembahasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Dan Pembagian Limbah Secara Umum. kesehatan, kelangsungan hidup manusia atau makhluk hidup lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan penduduk dikarenakan tempat tinggal mereka telah tercemar. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

Karakteristik Limbah Ternak

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1. Perkembangan Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Kakao di Indonesia. No Tahun Luas Areal (Ha)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut serta tidak memiliki atau sedikit sekali nilai ekonominya (Sudiarto,

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. berupa karbohidrat, protein, lemak dan minyak (Sirait et al., 2008).

: Limbah Cair dan Cara Pengelolaannya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Analisis Nitrit Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Identifikasi Bakteri

BAB I PENDAHULUAN. sisa proses yang tidak dapat digunakan kembali. Sisa proses ini kemudian menjadi

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian juga memiliki dampak meningkatkan pencemaran oleh limbah cair

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNAAN KONVEKSI DENGAN BANTUAN ADSORBEN AMPAS TEBU DAN ACTIVATED SLUDGE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan

I. PENDAHULUAN. kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini tentu saja membawa berbagai dampak terhadap kehidupan

Transkripsi:

MAKALAH KIMIA ANALITIK Aplikasi COD dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Disusun oleh : Ulinnahiyatul Wachidah ( 412014003 ) Ayundhai Elantra ( 412014017 ) Rut Christine ( 4120140 ) Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Biologi / Biologi Salatiga

2014

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongannya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul APLIKASI COD DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kimia analitik. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah kimia analitik yang telah memberikan materi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada temanteman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita bersama. Salatiga, 12 April 2015 Penyusun BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam melakukan pengolahan air, pasti akan didapatkan limbah. Limbah cair merupakan unsur pencemaran yang sangat potensial bagi lingkungan air. Unsur tersebut dapat membahayakan baik terhadap manusia maupun kehidupan biota air. Oleh karena itu, pengolahan limbah cair menjadi semakin penting artinya sebagai bagian dari upaya manusia untuk mengamankan sumber-sumber air yang sangat dibutuhkan mengingat air tersebut sangat terbatas. Bahan kimia terlarut dan bahan yang tersuspensi akan diuraikan secara biologis jika oksigen terlarut dalam air tersebut cukup. Akan tetapi, jika jumlah bahan kimia terlarut dan bahan padatan tersuspensi banyak, sedangkan jumlah oksigen terlarut sedikit, bahanbahan tersebut akan sulut terurai. Hal tersebut akan mengakibatkan pembusukan yang ditandai dengan timbulnya bau dan perubahan warna air limbah. Air limbah pada umumnya mempunyai ph rendah atau bersifat asam. Pada kondisi ini, bahan-bahan kimia penggumpal tidak akan berfungsi maksimal dalam menggumpalkan bahan pencemar. Biasanya sebelum ditambahkan bahan kimia penggumpal, ph air limbah dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan kertas indikator universal. Jika ph-nya di bawah 6, ditambahkan basa, seperti kapur atau natrium karbonat. Dalam kondisi netral atau sedikit basa, bahan kimia penggumpal akan membentuk gumpalan-gumpalan yang semakin lama semakin besar dan akhirnya mengendap. Dengan terjadinya pengendapan air limbah akan lebih jernih dan kadar BOD dan COD akan turun. Limbah cair yang merupakan limbah organik dengan COD tinggi yang dapat diolah secara biologis menggunakan lumpur aktif. Mikroba yang terdapat pada lumpur aktif dapat menurunkan kadar COD limbah dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai nutrisi. Bakteri yang digunakan merupakan kultur campuran atau biakan murni. Untuk

mendapatkan bakteri dengan biakan murni akan menambah biaya. Karena pertimbangan ekonomis tersebut maka digunakanlah Activated Sludge/ Lumpur Aktif dengan biakan campuran. Air limbah (waste water) adalah air buangan dari masyarakat, rumah tangga,industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Didalam limbah cair terkandung zat-zat pencemar dengan konsentrasi tertentu yang bila dimasukkan ke bahan air dapat mengubah kualitas airnya. Kualitas air merupakan pencerminan kandungan konsentrasi makhluk hidup, energi, zat-zat, atau komponen lain yang ada dalam air. Limbah cair mempunyai efek negatif bagi lingkungan karena mengandung zat-zat beracun yang mengganggu keseimbangan lingkungan dan kehidupan makhluk hidup yang terdapat di dalamnya. Karakteristik kimia bahan organik dalam limbah cair adalah sebagai berikut: 1) Protein Protein merupakan bagian yang penting dari makhluk hidup, termasuk didalamnya tanaman, dan hewan bersel satu. Protein mengandung karbon, hidrogen,dan oksigen yang mempunyai bobot molekul sangat tinggi. Struktur kimianya sangat kompleks dan tidak stabil serta mudah terurai, sebagaian ada yang larut dalam air, tetapi ada yang tidak. Susunan protein sangat majemuk dan terdiri dari beribu-ribu asam amino dan merupakan bahan pembentuk sel dan inti sel. Di dalam limbah cair, protein merupakan unsur penyebab bau, karena adanya proses pembusukan dan peruraian oleh bakteri. 2) Karbohidrat Karbohidrat antara lain gula, pati, sellulosa dan benang-benang kayu terdiridari unsur C, H, dan O. Gula dalam limbah cair cenderung terdekomposisi oleh enzim dari bakteri-bakteri tertentu dan ragi menghasilkan alkohol dan gas CO2 melalui proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses peruraian metabolik dari bahan organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan energi dan gas, yang berlangsung dalam kondisi anaerobik. Metabolisme

merupakan peristiwa pembentukan dan peruraian zat di dalam diri makhluk hidup yang memungkinkan berlangsungnya hidup. Pati merupakan salah satu karbohidrat yang relatif lebih stabil, tetapi dapat diubah menjadi gula oleh aktivitas bakteri. Sedang sellulosa merupakan salah satu karbohidrat yang paling tahan terhadap dekomposisi atau peruraian bakteri. Karbohidrat ini keberadaannya dalam limbah cair mengakibatkan bau busuk dan turunnya oksigen terlarut, sehingga dapat mengganggu kehidupan biota air. 3) Minyak dan lemak Minyak adalah lemak yang bersifat cair. Keduanya mempunyai komponen utama karbon dan hidrogen yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Bahan-bahan tersebut banyak terdapat pada makanan, hewan, manusia dan bahkan ada dalam tumbuhtumbuhan sebagai minyak nabati. Sifat lainnya adalah relatif stabil,tidak mudah terdekomposisi oleh bakteri. 4) COD (Chemical Oxygen Demand) COD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasisenyawa organik secara kimiawi. Hasil analisis COD menunjukkan kandungan senyawa organik yang terdapat dalam limbah. Analisis COD dapat dilakukandengan metode dikromat. 5) BOD (Biologocal Oxygen Demand) BOD adalah jumlah kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi semyawa organik yang ada dalam limbah.hasil analisa BOD menunjukkan besarnya kandungan senyawa organik yang dapatterbiodegradasi. 6) Deterjen Deterjen termasuk bahan organik yang sangat banyak digunakan untukkeperluan rumah tangga, hotel, dan rumah sakit. Bahan aktif pembersih yangterkandung dalam deterjen di Indonesia sebelum tahun 1993 masih menggunakanabs (Alkyl Benzene Sulfonate). ABS ini dapat menimbulkan busa yangmempunyai sifat tahan terhadap peruraian biologis, sehingga dapat

menimbulkanmasalah pencemaran air. Sejak tahun 1993, bahan aktif ini diganti dengan LAS(Linear Alkyl Sulfonate) yang busanya dapat diuraikan, walaupun harganya relatiflebih mahal. 7) Phenol Phenol juga merupakan bahan organik yang mempunyai sifat larut dalam air.bahan ini dalam air dapat menyebabkan iritasi yang kuat, racun terhadap kulit dandapat menyebabkan gangguan terhadap tenggorokan. Toleransi pengolahan untukair limbah industri adalah 500 mg/l, bila melebihi akan sulit untuk diuraikan secarabiologis. Toleransi maksimum untuk air limbah adalah 2 mg/l. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan COD? 2. Bagaimana peranan COD pada bidang industri terutama dalam pengolahan limbah cair? 3. Bagaimana pengolahan limbah cair secara biologis? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari COD. 2. Untuk mengetahui peranan COD pada bidang industri terutama dalam pengolahan limbah cair. 3. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah cair secara biologis. D. MANFAAT Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang COD dalam bidang industri terutama pada pengolahan limbah cair. BAB II PEMBAHASAN A. KESIMPULAN BAB III PENUTUP B. SARAN

Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca agar dapat mengerti mengenai aplikasi COD dalam pengolahan limbah cair industri. Selain itu penulis juga mengharapkan agar pembaca dapat memahami cara pengolahan limbah cair dari indusri secara biologis. sehingga dapat memanfaatkan dengan baik agar tidak merusak lingkungan sekitar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk dapat mengevaluasi hasil penyusunan makalah ini dan agar dapat disempurnakan kembali. Atas kritik dan sarannya penulis sampaikan terima kasih. C. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2009.Penerapan konsep PH dalam analisis pencemaran air. (kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/070054 4/aplikasi.html). Diakses tanggal 12 April 2015 Nilamsari, H. 2014. Pengolahan Limbah Cair Kadar Cod Dan Fenol Tinggi Dengan Proses Anaerob Dan Pengaruh Mikronutrient Cu: Kasus Limbah Industri Jamu Tradisional. (www.academia.edu/pengolahan_limbah_cair_kadar_cod_ Dan_Fenol_Tinggi_Dengan_Proses_Anaerob_Dan_Pengaru h_mikronutrient_cu_kasus_limbah_industri_jamu_tradisio nal). Diakses tanggal 12 April 2015.