BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala A

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN JADWAL RETENSI ARSIP

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBUATAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR PENCARIAN ARSIP (DPA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN GANTI RUGI DAN IMBALAN DALAM AKUISISI ARSIP STATIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEAPARATURAN DAN PELAYANAN PUBLIK

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN STATISTIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEARSIPAN

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Politik. Hukum. Keamanan. Hubungan Luar Negeri. Politik Luar Negeri. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

2015, No Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Peraturan Kepala Arsip Nasi

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 3. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas; 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Repub

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 667, 2014 ANRI. Retensi Arsip Polhukam. Pertahanan. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KESEHATAN

2 terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tah

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYERAHAN ARSIP STATIS BAGI ORGANISASI POLITIK,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.243, 2013 ARSIP NASIONAL. Peraturan Daerah. Penyelenggaraan Kearsipan. Materi Muatan.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN NASIONAL SADAR TERTIB ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Perekonomian. Lingkungan Hidup. Pedoman.

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

Tahapan Penyerahan Arsip Statis (Lengkap)

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM LEGISLASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYELENGGARAAN KEARSIPAN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN 47 HLM, LD Nomor 3 TAHUN 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembar

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN STATISTIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANRI. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

2013, No BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1158, 2015 ANRI. Arsip Statis. Penyerahan. Imbalan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG IMBALAN PENYERAHAN ARSIP STATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 95 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Imbalan Penyerahan Arsip Statis; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah

2015, No.1158 2 terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL TENTANG IMBALAN PENYERAHAN ARSIP STATIS. Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan: 1. Imbalan adalah balas jasa dalam bentuk tertentu dari pemerintah kepada masyarakat yang menyerahkan arsip statis yang dimiliki atau dikuasai kepada Lembaga Kearsipan melalui perundingan. 2. Arsip Statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau Lembaga Kearsipan. 3. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4. Lembaga Kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan. 5. Arsip Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat ANRI adalah lembaga kearsipan berbentuk lembaga pemerintah nonkementerian yang melaksanakan tugas negara di bidang kearsipan yang berkedudukan di ibukota negara. 6. Masyarakat adalah sebagian, sekelompok, suatu komunitas tertentu, dan/atau Masyarakat umum baik yang terhimpun dalam suatu wadah organisasi maupun yang tidak terhimpun dalam organisasi. 7. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan. 8. Daftar Pencarian Arsip yang selanjutnya disingkat DPA adalah daftar berisi arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan baik yang telah

3 2015, No.1158 diverifikasi secara langsung maupun tidak langsung oleh Lembaga Kearsipan dan dicari oleh Lembaga Kearsipan serta diumumkan kepada publik. 9. Tim Penyusun DPA adalah semua pihak yang memiliki latar belakang dan kompetensi dalam bidang teknis terkait yang terdiri dari Peneliti, Sejarawan, Arsiparis dan ahli bidang lain yang terkait dengan konten arsip. 10. Autentikasi Arsip Statis adalah pernyataan terhadap autentisitas arsip statis yang dikelola oleh lembaga kearsipan setelah dilakukan proses pengujian. Pasal 2 (1) Tata Cara Pemberian Imbalan Penyerahan Arsip Statis merupakan acuan bagi Lembaga Kearsipan dalam pelaksanaan pemberian Imbalan kepada Masyarakat dalam rangka penyerahan arsip statis yang masuk dalam kategori DPA. (2) Imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Masyarakat yang menyerahkan arsip statis yang dimiliki atau dikuasai kepada Lembaga Kearsipan yang pelaksanaannya dapat dilakukan berdasarkan perundingan. (3) Imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa uang. Pasal 3 (1) Pemberian Imbalan penyerahan arsip statis dilaksanakan oleh Lembaga Kearsipan. (2) Lembaga Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. ANRI; b. Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi; c. Lembaga Kearsipan Daerah Kabupaten/Kota; dan d. Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi Negeri. Pasal 4 Kriteria dalam pemberian imbalan penyerahan arsip statis kepada Masyarakat meliputi: a. arsip yang diserahkan harus masuk dalam kategori DPA yang ditetapkan pimpinan Lembaga Kearsipan; dan b. arsip yang diserahkan harus autentik, utuh, dan terpercaya berdasarkan uji laboratorium. Pasal 5

2015, No.1158 4 (1) Pelaksanaan pemberian imbalan penyerahan arsip statis melalui proses pengujian oleh Tim Penyusun DPA dan ahli bidang forensik, kimia serta teknologi informasi dan komunikasi. (2) Proses pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. verifikasi fisik dan informasi arsip statis; dan b. pengujian autentisitas, keutuhan, reliabilitas dan nilai instrinsik arsip statis. Pasal 6 (1) Lembaga Kearsipan berkoordinasi dengan lembaga yang menyelenggarakan fungsi bidang pengelolaan keuangan untuk menunjuk juru taksir harga. (2) Juru taksir harga sebagaimana dimaksud pada ayat bertugas melakukan analisis penaksiran harga dan pemberian rekomendasi besaran imbalan. Pasal 7 Penentuan besaran Imbalan penyerahan arsip statis dilakukan berdasarkan perundingan antara Lembaga Kearsipan, juru taksir harga dan Masyarakat setelah melalui proses pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. Pasal 8 (1) Tata Cara Pemberian Imbalan Penyerahan Arsip Statis meliputi: a. pernyataan status kepemilikan dan serah terima arsip statis oleh Masyarakat; b. pemberian tanda terima penyerahan dan daftar arsip statis yang akan dilakukan pengujian; c. pengujian dan penilaian kelayakan pemberian Imbalan oleh tim pembuatan dan pengumuman DPA; d. rekomendasi besaran Imbalan oleh juru taksir harga; e. perundingan penentuan pemberian imbalan antara Lembaga Kearsipan dan juru taksir harga dengan Masyarakat; f. penetapan besaran imbalan oleh pimpinan Lembaga Kearsipan; dan g. penandatanganan berita acara penyerahan arsip statis dan penyerahan imbalan. (2) Alur mengenai tata cara pemberian imbalan, bentuk surat pernyataan status kepemilikan arsip statis, bentuk berita acara serah terima arsip

5 2015, No.1158 statis tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 9 (1) Alokasi anggaran pelaksanaan pemberian imbalan penyerahan arsip statis dibiayai dengan APBN/APBD masing-masing Lembaga Kearsipan. (2) Dalam hal Penentuan jumlah alokasi anggaran pemberian Imbalan penyerahan arsip statis, Lembaga Kearsipan berkoordinasi dengan lembaga yang menyelenggarakan fungsi bidang pengelolaan keuangan. Pasal 10 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Juli 2015 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, MUSTARI IRAWAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Agustus 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY

2015, No.1158 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG IMBALAN PENYERAHAN ARSIP STATIS ALUR TATA CARA PEMBERIAN IMBALAN PENYERAHAN ARSIP STATIS No Kegiatan Arsip Pengumuman DPA oleh Lembaga Kearsipan Persiapan Penyerahan Arsip Statis oleh Masyarakat Pernyataan kesediaan penyerahan arsip statis ke Lembaga Kearsipan Pernyataan Status Kepemilikan Arsip Statis Surat Pernyataan Status Kepemilikan Arsip Pengujian dan Penilaian Arsip Statis oleh Tim DPA Rekomendasi besaran Imbalan oleh Juru Taksir Rekomendasi arsip statis tidak diterima karena tidak memenuhi kriteria Perundingan penentuan imbalan penetapan besaran imbalan oleh pimpinan Lembaga Surat Penetapan Pelaksanaan pemberian imbalan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Arsip Statis dan penyerahan imbalan Berita Acara

7 2015, No.1158 I. BENTUK SURAT PERNYATAAN STATUS KEPEMILIKAN ARSIP STATIS SURAT PERNYATAAN STATUS KEPEMILIKAN ARSIP STATIS Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun..., bertempat di... saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :......... Jabatan :... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama...beralamat di... Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa status kepemilikan arsip statis yang akan diserahkan ke Lembaga Kearsipan merupakan hak milik saya atau yang telah dikuasakan kepada saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia dikenakan sanksi hukum apabila pernyataan ini tidak benar.... (tempat),... Yang Membuat Pernyataan, Materai ttd ( Nama penandatangan surat )

2015, No.1158 8 II. BENTUK BERITA ACARA SERAH TERIMA ARSIP STATIS. NAMA BADAN HUKUM, ORGANISASI/LSM LOGO ALAMAT BADAN HUKUM, ORGANISASI/LSM TELEPON, FAKSIMILI, WEBSITE BADAN HUKUM, ORGANISASI/LSM BERITA ACARA SERAH TERIMA ARSIP STATIS NOMOR : KODE KLASIFIKASI/ TAHUN PENYERAHAN Pada hari ini,..., tanggal..., bulan..., tahun... bertempat di... (nama tempat dan alamat), kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : NIP/NIK : Jabatan*) : Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA bertindak untuk dan atas nama (Masyarakat yang menyerahkan). 2. Nama : NIP/NIK : Jabatan*) : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA bertindak untuk dan atas nama (Lembaga Kearsipan), telah melaksanakan serah terima arsip... (nama Masyarakat yang menyerahkan) yang memiliki nilai guna nasional seperti yang tercantum dalam daftar arsip terlampir untuk disimpan di (Nama Lembaga Kearsipan). Berita acara ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan PARA PIHAK menerima satu rangkap yang mempunyai kekuatan hukum sama. Dibuat di...(tempat),... (tanggal) PIHAK KEDUA Jabatan ttd PIHAK PERTAMA Jabatan ttd Nama tanpa gelar NIP Nama tanpa gelar NIP KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, MUSTARI IRAWAN