ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN 3G UMTS/WCDMA OPERATOR XL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST (STUDI KASUS UNIVERSITAS SYIAH KUALA)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI KUALITAS DAN AREA CAKUPAN JARINGAN 3G STUDI KASUS KLUSTER AREA TASIKMALAYA

BAB III PERENCANAAN DAN SIMULASI

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM.

ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY

Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test

OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1

PENANGANAN BLOCK CALL DAN DROP CALL PADA JARINGAN UMTS BERDASARKAN PENGUKURAN PARAMETER ACCESSIBILITY, COVERAGE AND QUALITY

Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan Metode Drivetest

Universal Mobile Telecommunication System

Makalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION

Indra Surjati, Yuli Kurnia Ningsih & Hendri Septiana* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti

Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS OPTIMASI JARINGAN 3G WCDMA PADA RUTE PINTU TOL PASTEUR PARIS VAN JAVA

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

OPTIMASI JARINGAN 3G DI AREA BANDUNG BARAT BERDASARKAN DATA CUSTOMER COMPLAIN 3G

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERENCANAAN JARINGAN SELULER INDOOR

ANALISIS PERBANDINGAN POWER TRANSMIT PADA JARINGAN 3G TERHADAP KUALITAS EC/NO DAN RECEIVED SIGNAL CODE POWER DALAM HUBUNGAN INTENSITAS TRAFIK

Optimasi Jaringan Wideband Code Division Multiple Access Untuk Meningkatkan Throughput Internet

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G

OPTIMASI JARINGAN 3G (UMTS/WCDMA) PADA AREA ALUN-ALUN KANTOR GUBERNUR PROVINSI LAMPUNG UNTUK OPERATOR TELKOM

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI KUALITAS PENERIMAAN SINYAL DARI ANTENA NODE B PADA SISTEM UMTS 3G DENGAN PHYSICAL TUNING ABSTRAK

APLIKASI TEMS INVESTIGATION SEBAGAI TOOL UNTUK DRIVE TEST PADA SISTEM SELLULER DI PT.INDOSAT, TBK SEMARANG

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI PADA SKENARIO IMPLEMENTASI 1 ST CARRIER TERHADAP 2 ND CARRIER UNTUK JARINGAN 3G

Analisis Benchmarking Jaringan 3G Operator HCPT dan XL di Area Jakarta

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

ANALISA PERFORMANSI INTERNET BROADBAND LONG TERM EVOLUTION INNER CITY DAN RURAL DI KOTA PALEMBANG (STUDY KASUS : PT. TELKOMSEL)

ANALISIS COVERAGE AREA UNTUK TEKNOLOGI 2G DAN 3G PADA IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INDOOR BUILDING COVERAGE (IBC) DI MAL SKA PEKANBARU TUGAS AKHIR

Drive Test and RF Optimization Overview. Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Analisis Hasil Pengukuran di Area Sekitar UMY

OPTIMASI JARINGAN UMTS UNTUK LAYANAN VOICE DAN DATA PADA WILAYAH TOL CILEUNYI-PASTEUR, KOTA BANDUNG

Modul 8 Drive Test Analysis (DTA) 4G LTE Lanjut

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BERDASARKAN PARAMETER KEY PERFORMANCE INDIKATOR 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G. Dian Widi Astuti 1, Dyan Tri Utomo 2

HALAMAN PERNYATAAN. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN 3G. STUDI KASUS: INDOSAT BANDUNG

TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

BAB III METDOLOGI PENELITIAN

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT.

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia teknologi telekomunikasi dan informasi sejalan dengan kebutuhan akan kecepatan dan

ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND

ANALISIS AVAILABILITY DAN RSSI TERHADAP TINGGINYA DROP RATE DI JARINGAN 3G UMTS (STUDI KASUS PT.XL Axiata Jakarta)

TUGAS AKHIR. Analisis Kualitas Jaringan 3G Dengan Metode Drive Test Benchmark Pada Area Medan Baru

PENGUKURAN LANGSUNG (DRIVE TEST) JARINGAN 3G DENGAN METODE BENCHMARK DI AREA TEBET

PERFORMASI AKSESBILITAS JARINGAN 3G (STUDI KASUS SITE CIREBON) PERFORMANCE ACCESIBILITY ON 3G NETWORK (CASE STUDY SITE CIREBON)

: HSDPA,

Analisa Unjuk Kerja Layanan 3G di Surabaya

Fendy Yulian Rakhmad (L2F606027) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Abstrak. Kata Kunci : drive test, TEMS, GPS

OPTIMASI JARINGAN 3G BERDASARKAN ANALISIS BAD SPOT DI AREA JAKARTA PUSAT 3G NETWORK OPTIMIZATION BASED ON BAD SPOT ANALYSIS IN CENTRAL JAKARTA

ANALISIS JARINGAN UMTS PADA MENARA ROOFTOP DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE TEMS INVESTIGATION DAN G-NETTRACK PRO

ANALISIS KUALITAS JARINGAN INTERNET BERBASIS HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS (HSDPA) PADA WILAYAH URBAN DI KOTA MALANG DENGAN METODE DRIVE TEST

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN 3G (UMTS) MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST VOICE MODE

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

OPTIMASI JARINGAN 3G UNTUK LAYANAN VOICE DAN DATA DI AREA RADIO DALAM JAKARTA SELATAN

ANALISIS RSCP PADA HSDPA DAN HSUPA DI WILAYAH KOTA MALANG

Analisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala Menggunakan Nokia Network Monitor

Pengaruh Pilot Pollution terhadap Performansi

Keyword : GSM,UMTS, MLSLOT Allocation blocking,capacity

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PERUBAHAN TILTING ANTENA SEKTORAL BTS SECARA ELECTRICAL DAN MECHANICAL TERHADAP PEROLEHAN SINYAL MS DAN KUALITAS LAYANAN

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) X MENGGUNAKAN TEMS

E-Journal SPEKTRUM. Pande Putu Wahyu Pramanda, Pande Ketut Sudiarta, Ngurah Indra ER. 1

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

Implementasi Backward Chaining untuk Diagnosis Low Soft Handover Success Rate pada Jaringan WCDMA

BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI PENUNJANG

Abstract A. PENDAHULUAN. Sistem komunikasi semakin berkembang dengan tingginya kontinuitas

Modul 6 Drive Test 4G LTE

Pada Tugas Akhir ini data diperoleh dari data drive test dan optimasi pada

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

Estimasi Luas Coverage Area dan Jumlah Sel 3G pada Teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access)

Transkripsi:

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN 3G UMTS/WCDMA OPERATOR XL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST (STUDI KASUS UNIVERSITAS SYIAH KUALA) Hubbul walidainy 1) Melinda 2) Syahrial 3) Aulia Al Farabi 4) 1,2,3 ) Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala Jl. Syech Abdur Rauf 7, Banda Aceh, Indonesia email : hwalidainy@gmail.com meli_imel@yahoo.com syahrial@gmail.com scrachtzo@gmail.com ABSTRACT Penyedia jasa telekomunikasi berusaha memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya,khususnya layanan 3G. Agar layanan tetap prima maka perlu dilakukan analisis performansi jaringan 3G. Pada penelitian ini pengukuran dilakukan pada site Universitas Syiah Kuala (unsyiah) dengan PT XL Axiata sebagai penyedia jasa layanan 3G. Metode drive test dipakai untuk mengukur kualitas sinyal 3G tersebut dengan parameter yang ditinjau adalah RSCP, Ec/No, dan SQI. Hasil yang diperoleh adalah RSCP dengan mean -89,54 dbm, Ec/No dengan mean -8,66 db dan SQI nilai mean 15,93.Berdasarkan ketiga kategori di atas maka sinyal 3G pada site Universitas Siah Kuala termasuk dalam kategori buruk. Key words Drive test, 3G, RSCP, Ec/No, SQI 1. Pendahuluan Setiap penyedia (operator) jaringan komunikasi bergerak, termasuk juga jaringan 3G, berusaha memberikan layanan terbaik. Layanan 3G diharapkan dapat memberikan akses data berkecepatan tinggi dengan fitur layanan video call serta internet mobile. PT. XL Axiata Tbk. sebagai salah satu penyedia layanan komunikasi di Banda Aceh berupaya menghadirkan layanan jaringan Third Generation (3G) Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) di Kota Banda Aceh. Pada kenyataannya, ditemukan beberapa masalah yang harus dibenahi untuk menghadirkan layanan jaringan 3G yang optimal. Indikator-indikator yang menunjukkan terjadinya permasalahan yang berkaitan dengan kualitas panggilan 100 antara lain terjadinya drop call (panggilan terputus), block call (kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan panggilan), kegagalan handover (handover failure), session error dan sebagainya. Drop call adalah terputusnya panggilan saat panggilan sedang berlangsung yang disebabkan oleh sebab-sebab tertentu seperti missing neighbour (tidak ditemukannya cell tetangga), poor coverage (layanan yang buruk), dan lain-lain. Block call merupakan suatu kondisi saat UE (Eser Equipment) tidak dapat melakukan panggilan yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti resource yang kurang, jaringan yang melarang untuk melakukan panggilan dan nilai parameter (RSCP dan Ec/No) yang terukur pada tempat pengambilan data tidak memungkinkan untuk melakukan panggilan. Adapun masalah yang ditinjau adalah layanan data yang diberikan oleh operator selular di site Unsyiah. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah menganalisis performansi jaringan dan kualitas layanan 3G berdasarkan parameter RSCP, Ec/No, SQI pada site Unsyiah (Universitas Syiah Kuala) dengan operator XL. Metode penelitian yang dilakukan adalah drive test. Drive test adalah proses pengukuran untuk mengetahui kinerja layanan jaringan suatu operator. Drive test dilakukan terhadap sinyal 3G pada operator XL dengan menggunakan software TEMS Investigation 8.0.3 dan juga menggunakan software Map Info 8.5 agar hasil pengukuran dapat ditampilkan dalam bentuk peta. Hasil pengukuran akan diperoleh dalam bentuk data berupa log file (*.log). Data log file inilah yang akan dianalisis sehingga diketahui baik buruknya kualitas layanan 3G.

2. Landasan Teori 2.1 Teknologi 3G Third Generation (3G) Universal Mobile Telephone Standard (UMTS) merupakan sistem standar 3G yang dipakai di Indonesia. Sistem ini memakai teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) yang memungkinkan kecepatan data hingga 384 kbps. Pada jaringan 3G kualitas suaranya lebih baik, data rate yang semakin tinggi (mencapai 10 Mbps dengan menggunakan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)), oleh sebab itu dibutuhkan bandwith sebesar 5 MHz pada sistem WCDMA. [1] Kemungkinan setiap user untuk mendapatkan bandwith yang bervariasi sesuai permintaan layanan user adalah salah satu fitur keunggulan jaringan UMTS. Teknik diversitas digunakan untuk meningkatkan kapasitas user downlink. Packet data schedulling tergantung pada kapasitas jaringan sehingga lebih efisien dibandingkan jaringan GSM yang bergantung pada kapasitas timeslot. [1] 1.2 Arsitektur Jaringan 3G Arsitektur jaringan UMTS yang menggunakan WCDMA sebagai air interface dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Arsitektur Jaringan 3G UMTS [1] Arsitektur jaringan 3G UMTS diperlihatkan seperti pada Gambar 1, memakai air interface WCDMA dan merupakan perkembangan dari jaringan inti GSM, terdiri atas beberapa daerah yang saling berinteraksi, yaitu User Equipment (UE) atau Mobile Station (MS), UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN), Core Network (CN) dan External Network. [2] Core Network dibagi dalam daerah Circuit Switched dan Packet Switched. Beberapa elemen dari Circuit Switched adalah Mobile services Switching Centre (MSC). MSC ini merupakan interface yang menangani MS untuk circuit switched data. Sedangkan Gateway MSC (GMSC) merupakan gerbang penghubung antara UMTS dan jaringan luar circuit switched seperti PSTN, Visitor Location Register (VLR), dan Gateway MSC. [2] Elemen Packet Switched adalah Serving GPRS Support Node (SGSN). SGSN merupakan interface yang berfungsi seperti MSC tetapi digunakan untuk layanan packet switched. Sedangkan Gateway GPRS Support Node (GGSN) merupakan gerbang yang menghubungkan UMTS menuju jaringan packet switched. [2] 2.3 Drive test Drive test menurut teminologinya adalah pengukuran sinyal yang dilakukan untuk menguji performansi suatu cell site atau BTS tertentu. Drive test ini digunakan untuk optimasi jaringan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan banyak faktor lainnya[1]. Drive test, dalam pekerjaan/pengujiannya dilakukan pada keadaan mobil diam lalu berjalan dan diam lagi sesuai dengan kebutuhan pengukuran tertentu. Perjalanan dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan software drive test seperti TEMS (Ericsson). Drive test secara umum merupakan tes indikator yang mendeteksi suatu terminal berada pada coverage cell site mana, kemudian deteksi receive signal level, serta beberapa varian data lainnya yang digabungkan dengan perangkat GPS sebagai pendeteksi keberadaan terminal uji tersebut. Berdasarkan perangkat GPS tersebut dapat dipetakan dengan menggunakan Map info atau software pemetaan lainnya. Drive test sendiri dapat dilakukan melalui 2 langkah, yaitu tes pengujian outdoor (untuk cell site 2G maupun 3G), dan drive test indoor (IBC rollout). Keduanya memiliki output yang sama dengan parameter yang tidak jauh berbeda. Hanya saja pada saat mapping, pemetaan dikalibrasi berdasarkan lokasi tempat dilakukan pengujian drive test. [2] a. TEMS Investigation 8.0.3 Data Collection TEMS adalah salah satu software yang digunakan dalam drive test. TEMS digunakan karena handset yang dipakai pada saat drive test merupakan keluaran dari vendor Sony Ericcson. Dalam hal ini dipakai Sony Ericsson K800i. Hasil dari pengumpulan data menggunakan TEMS akan diperoleh data berupa log 101

file, dari data ini dapat diketahui beberapa informasi tentang site yang diuji. [3] b. Map Info Professional 8.5 SCP Map info adalah salah satu software yang digunakan pada proses drive test. Map info berfungsi untuk pemetaan, baik pemetaan RSCP, Ec/No, badspot dan event-event lainnya. [4] 2.4 Parameter Drive Test Adapun paramater-parameter yang diambil pada drive test WCDMA adalah sebagai berikut: [5] 1. RSCP (Received Signal Code Power) dipergunakan untuk mengukur kuat sinyal yang diterima oleh UE (User Equipment) dengan satuan dbm. 2. Ec/No adalah perbandingan antara energi setiap chip sinyal informasi terhadap sinyal interferensi atau sinyal derau (noise) yang menyertainya. Skala yang digunakan pada Ec/No adalah 0 sampai -25 db. 3. SQI (Speech Quality Index) artinya quality yang dibahas diatas dispesifikasikan dalam tiga kategori yaitu baik, sedang, atau buruk berdasarkan TEMS tool itu sendiri. Semakin kecil nilainya akan semakin bagus dan begitu juga sebaliknya, semakin besar akan semakin jelek. Tabel 1 Range RSCP, Ec/No dan SQI berdasarkan standarisasi operator XL (XL optimizer Enginer) Parameter Kualitas (warna) Baik Sedang Buruk RSCP (dbm) -75 s/d 10-85 s/d -75-90 s/d -85 Ec/No (db) -12 s/d 0-18 s/d -12-25 s/d -18 SQI -15 s/d 0 0 s/d 15 15 s/d 30 Sangat Buruk -120 s/d -90 3. Hasil Persiapan yang baik akan menghasilkan keluaran yang optimal. Oleh karena itu sebelum drive test dikerjakan maka persiapan yang baik haruslah dilakukan. 3.1 Persiapan drive test Perangkat lunak dan perangkat keras yang dipergunakan selama drive test berlangsung, yaitu: a. Laptop Laptop digunakan sebagai alat monitoring parameter hasil drive test secara visual. Laptop yang dilengkapi dengan software TEMS Investigation untuk mengambil dan mengolah data. Adapun spesifikasi laptop yang dipergunakan untuk drive test adalah lenovo ideapad G475, core i3, 500 GB HD, 2 GB RAM. b. Perangkat Lunak TEMS Perangkat Lunak TEMS yang digunakan untuk drive test di luar ruangan adalah software TEMS Investigation. c. Handphone TEMS Handphone yang dipakai tentu saja yang sudah mendukung TEMS investigation. Pada penelitian ini dipergunakanlah handphone merk Sony Ericsson K800i. Handphone sebagai terminal untuk panggilan, upload dan download data maupun video call. Disamping itu juga untuk mengukur kekuatan sinyal yang diterima oleh pelanggan. Selain itu perlu juga disiapkan sim card dari operator yang akan diukur. d. Kabel Data Kabel data untuk menghubungkan antara komputer dan handphone. Kabel data yang digunakan antara lain USB dan Serial. e. Global Positioning System (GPS) Sebuah sistem yang dapat menunjukkan posisi benda di permukaan bumi secara tepat dan cepat, di semua tempat, pada semua kondisi dan pada setiap waktu. GPS ini digunakan untuk tracking route pengukuran sehingga akan diketahui posisi pengambilan data sepanjang pengukuran drive test. 3.2. Input data Setelah semua peralatan terkoneksi dengan laptop, selanjutnya dimasukkan data berupa : - cell file merupakan dokumen yang berisikan informasi-informasi tentang site yang diuji, - MCOM berisikan data yang sama seperti cell file, tetapi lebih detail, - map (peta digital), berfungsi menggambarkan letak geografis site yang diuji. Setelah data dan alat dihubungkan dengan laptop, TEMS siap digunakan. Langkah selanjutnya adalah window setting. Hal ini berfungsi untuk mendapatkan tampilan-tampilan yang dibutuhkan. Pengaturan hanya difokuskan pada jaringan 3G. Adapun window yang dibuka adalah: - WCDMA Serving/Active Set + Neighbour menunjukkan informasi Cell name, Scrambling Code, CI, UARFCN DL, CPICH Ec/No dan 102

CPICH RSCP untuk Active Set/Serving Cell (AS), Monitored Neighbour (MN), serta Detected Neighbour (DN). - WCDMA Radio Parameters menunjukkan informasi kondisi radio saat ini seperti TxPower, UTRA Carrier RSSI, Target SIR, SIR, SQI MOS dan RRC State. - Events menunjukkan event-event yang terjadi pada saat dilakukannya drive test, berfungsi men-trace adanya kejadian seperti drop call atau missing intra-frequency neighbour dengan melihat pada window Events ini. Setelah semua setting selesai, langkah selanjutnya adalah start recording, proses ini akan merekam semua data-data yang diinginkan. Setelah dirasa cukup, proses recording dihentikan. Hasil yang diperoleh pada proses recording ini berupa log file. Log file tersebut kemudian dapat di-export ke software map info untuk menghasilkan peta kualitas sinyal area yang diuji. Logfile juga dapat di export melalui menu report generator pada TEMS. Hasil dari report generator ini berupa grafik sebaran sinyal dari area yang diuji. Gambar 2 Rute drive test 3.3 Rute Pengukuran drive test dilakukan dengan memakai kendaraan roda empat. Jalur-jalur yang dilalui saat drive test berlangsung adalah jalan utama yang terdapat di lingkungan kampus Universitas Syiah Kuala dan sekitarnya. Rute penelitian untuk site Unsyiah (Universitas Syiah Kuala) dimulai dari bundaran simpang Lamnyong menuju jalan lingkar kampus. Rute terus berlanjut sampai bertemu jalan T. Nyak Arief, kemudian mangikuti jalan T. Nyak Arief menuju lapangan Tugu simpang Galon, seterusnya sampai bertemu lagi dengan bundaran Lamnyong. Dari bundaran lamnyong diteruskan menuju arah Rukoh, diteruskan melalui jalan utama Rukoh sampai pertigaan di depan sekolah MAN rukoh. Rute kemudian diarahkan ke arah Tanjong Selamat sampai bertemu dengan lapangan Tugu. Selanjutnya diteruskan sampai bertemu kembali dengan jalan T. Nyak Arief. Peta rute drive test diperlihatkan oleh Gambar 2 di bawah ini. 3.4 Site unsyiah ( 4238 ) Letak antenna BTS untuk site Unsyiah adalah di Universitas Syiah Kuala, jalan Syech Abd. Rauf (depan gedung ICT) Darussalam, kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Sedangkan posisi yang lebih tepat berada pada Longitude: 95 32'9,6" dan Latitude : 5 34'12". Antena BTS ini terdiri atas tiga sektor. Tabel 2 Antena BTS Sektor Cell name Cell ID Ant. Dir 1 AC3G2_42384 42384 90 2 AC3G2_42385 42385 210 3 AC3G2_42386 42386 330 Untuk drive test yang dilakukan pada site yang terdapat di lingkungan kampus Universitas Syiah Kuala dan sekitarnya, maka hasil RSCP, Ec/No, dan SQI diperlihatkan secara berurutan sebagai berikut: 3.5 RSCP Untuk nilai RSCP, hasilnya diperlihatkan oleh Gambar 2 berikut ini. 103

Gambar 4 Sebaran nilai Ec/No Dengan memperhatikan gambar yang berkaitan dengan Ec/No di atas, nilai mean (rerata) berdasarkan pengukuran drive test adalah sebesar -8,66 db. Nilai ini dapat dikategorikan baik, karena berada dalam range 0 sampai -12 db, serta pada gambar juga dominasi warna hijau yang menerangkan level baik sangat mendominasi jalur yang dipakai pada drive test (lihat legend). 13.3 3.6 SQI Sebaran nilai SQI diperlihatkan pada Gambar 4 bawah ini. di Gambar 3 Sebaran nilai RSCP Berdasarkan hasil drive test maka diperoleh gambar di atas. Nilai mean (rerata) yang diperoleh untuk RSCP ini sebesar -89,54 dbm. Nilai ini mengandung arti bahwa tingkat RSCP pada kawasan kampus Universitas Syiah Kualas tergolong dalam kategori jelek. Oleh karena nilai yang diperoleh berada dalam range -85 hingga -90 dbm atau diindikasikan dengan warna kuning (dapat dilihat pada legend). 3.5 Ec/No Berikut ditampilkan gambar yang memperlihatkan sebaran Ec/No. Gambar 5 Sebaran nilai SQI 104

Berdasarkan sebaran data yang diperlihatkan oleh gambar SQI di atas, diperoleh nilai mean (rerata) sebesar 15,93. Hal ini berarti bahwa level SQI pada area kampus Universitas Syiah Kuala termasuk buruk karena nilai ini terletak diantara 15 hingga 30 (berdasarkan legend). Secara keseluruhan kualitas layanan 3G di lingkungan Universitas Syiah Kuala dan sekitarnya untuk operator XL termasuk dalam kategori buruk. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal seperti antenna BTS kurang tinggi, kondisi bangungan yang cukup tinggi dan pepohonan yang rimbun. Untuk kasus site Unsyiah, hal paling dominan yang menyebabkan sinyal buruk adalah kondisi bangunan yang cukup tinggi, karena kingkungan kampus di kelilingi oleh gedunggedung perkuliahan yang umumnya terdiri atas tiga lantai bahkan di beberapa fakultas ada yang mencapai empat lantai. Gedung-gedung ini menghalangi sinyal dari antenna BTS sampai ke pelanggan, sehingga banyak tempat yang tidak terkover dengan baik oleh sinyal 3G. Akibatnya adalah koneksi data yang akan dibuat oleh pelanggan akan terhambat bahkan tidak dapat terkoneksi sama sekali oleh karena kualitas sinyal yang buruk. Pada Sistem Selluler Di PT. Indosat, Tbk Semarang. Universitas Diponegoro. [4] Suchandra choudhury, 2008, An Indtroduction To Geographic Information Technology, I. K. International Pvt Ltd [5] Harri Holma, Anti Toskala, 2000, WCDMA for UMTS, John Wiley & Sons [6] Ascom, technical paper, 2009, www.ascom.com/nt/en/tems-sru-prodsheet-ti- 11.0.pdf 4. Kesimpulan Berdasarkan drive test yang dilakukan dikawasan Universitas Syiah Kuala, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Level RSCP jelek yaitu dengan mean -89,54 dbm. 2. Level Ec/No baik karena mean -8,66 db. 3. Level SQI buruk yaitu dengan mean 15,93. 4. Berdasarkan ketiga kategori di atas maka sinyal 3G pada site Universitas Siah Kuala termasuk buruk. REFERENSI [1] Wardhana, Lingga, 2011, 2G/3G RF Planning and Optimization for Consultant, www.nulisbuku.com [2] Mishra, Ajay R, 2007, Advanced Cellular Network Planning and Optimization: 2G/2.5G/3G/3.5G Evolution to 4G, Wiley publisher. [3] Bagus, Dony R. 2011. Aplikasi TEMS Investigation Sebagai Tool Untuk Drive Test 105