PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOTAKMATEMATIKA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI II SINE SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

Upaya Meningkatkan Konsep Bilangan Melalui Puzzle Angka Pada Anak Usia 4-6 Tahun. Ari Prabawati Susanto 1, Evy Fitria 2

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sikap mengubah perilaku seseorang menuju lebih

BAB III METODE PENELITIAN

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : YUNITA NIM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG- PAUD

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ANALISIS REAL

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL Oleh YARLI WIDYA NIM. 95686/2009 JURUSAN PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM Yarli Widya Abstrak Kemampuan kognitif anak di Raudhatul Atfhal Al-Muttaqin Balai Belo, Kecamatan Tanjung Raya masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya digunakan permainan dalam pengembangan kognitif tersebut,sehingga pembelajaran menjadi membosankan dan kurang menyenangkan.di samping itu kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran.metode mengajar yang digunakan guru juga kurang bervariasi.penelitian ini mencoba menggunakan permainan angka untuk dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak khususnya dalam berhitung.penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas.berdasarkan hasil penelitian di peroleh bahwa permainan angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam pengembangan berhitung. Kata Kunci: kemampuan kognitif; permainan angka; Anak Usia Dini PENDAHULUAN Pengembangan kognitif merupakan pengembangan daya fikir pada pendidikan anak usia dini yang dilakukan melalui panca indra dari apa yang di lihat,didengar,dirasa,diraba ataupun dicium. Pengembangan daya fikir dilakukan melalui proses pembelajaran dalam pengembangan kecerdasan emosiaonal,sosial, dan spiritual dengan prinsip bermain sambil belajar sesuai dunia dan karakteristik anak usia dini. Kognitif merupakan sebuah istilah yang menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, dan rencana masa depan. Fungsi pengembangan kognitif adalah untuk mengenal lingkungan sekitar pada anak, mengenal konsep bilangan dengan benda, melatih anak berpikir logis, pendidikan harus memberi kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatan bermain sambil belajar, belajar seraya bermain, dan melatih anak agar mampu menggunakan panca indera untuk mengenal lingkungan serta manfaat dan bahayanya.

2 Salah satu aspek dalam pengembangan kognitif ini adalah pengembangan pembelajaran matematika. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sri Ningsih (2008:1) bahwa praktek-praktek pembelajaran matematika untuk anak usia dini di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini baik jalur formal maupun non formal sudah sering dilaksanakan. Istilah-istilah yang dikenal diantaranya pengembangan kognitif, daya pikir atau ada juga yang menyebutnya sebagai pengembangan kecerdasan logika-matematika. Kegiatan pengembangan pembelajaran matematika untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan matematika yang memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja pada abad mendatang yang menekankan pada kemampuan memecahkan masalah. Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007: 1). Berhitung di Raudhatul Athfal diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, berhitung di Raudhatul Athfal dilakukan secara menarik dan bervariasi. Bermain bagi seorang anak adalah sesuatu yang sangat penting. Sebab, melarangnya dari bermain seraya memaksanya untuk belajar terus-menerus dapat mematikan hatinya, mengganggu kecerdasannya, dan merusak irama hidupnya. Al -Ghozali Ismail, (2006:3). Bermain tidak bisa lepas dari diri anak, tidak bisa dipungkiri bahwa usia anak adalah usia bermain oleh karenanya penulis mengadakan penelitian melalui permainan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui permainan angka dengan kelereng. Di lingkungan kehidupan anak berbagai bentuk angka atau bilangan sering sekali ditemui, misalnya pada jam dinding, mata uang, kalender, bahkan pada kue atau makanan. Oleh karena itu dapat dikatakan angka telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat inilah permainan angka mulai diperkenalkan pada anak. Alexander (dalam Arikunto, 2008:46) pengertian konsep angka adalah merupakan pengenalan diri yang kongkrit dan menyenangkan bagi anak, melalui segala sesuatu yang ada dalam lingkungan anak dan memanfaatkan serta menghitung jumlah mainan yang paling disukai anak. Di Raudhatul Athfal Al Muttaqin Balai Belo tahun ajaran 2011/2012, mayoritas anaknya memiliki kemampuan kognitif yang kurang. Misalnya, dalam pembelajaran/ kegiatan

3 membilang ataupun menunjukkan urutan benda1-10, membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda1sampai 10 ), menunjuk urutan benda untuk bilangan 1-10 atau mengenal konsep bilangan dan lain-lain anak masih mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil observasi di Raudhatul Athfal Al-Muttaqin Balai Belo tahun ajaran 2011/2012 bila dilihat dari materi pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan indikator yang diharapkan yaitu menunjukkan urutan benda untuk bilangan 1-10 masih terdapat kendala dalam peningkatan kemampuan kognitif melalui permainan angka di antara kendala tersebut adalah: 1) Kesalahan bagi anak untuk menempatkan bilangan ataupun memasangkan lambang bilangan dengan benda (kelereng) sesuai dengan media pembelajaran yang disediakan. 2) Juga kelihatan pada anak adanya keraguan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. 3) Dalam menuliskan angka masih terdapat kekeliruan dari anak cara pembuatan angka sesuai kaidah penulisan angka. Misalnya cara penulisan lambang bilangan 2 atau 5 ada yang memulai dari atas dan ada dari bawah atau terbalik membuatkan lambang bilangan. 4) Ketidak hati-hatian anak dalam menentukan urutan benda ( kelereng) sesuai dengan lambang bilangan yang disediakan akhirnya anak perlu dibimbing dan dibina agar tidak salah persepsi dalam menanamkan konsep bilangan pada anak. 5) Penggunaan media yang kurang tepat, dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Hal ini bila tidak diluruskan tentu perkembangan kognitif anak akan terganggu karena anak memiliki konsep dan persepsi yang berbeda tentang angka. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan alat berupa kelereng sebagai pendukung proses permainan angka, sehingga pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan bermakna bagi anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana permainan angka dengan kelereng dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak di Radhatul Athfal Al-Muttaqin Balai Belo?.Tujuan dari penelitian adalah: untuk mengenal konsep bilangan kepada anak, untuk meningkatan kemampaun kognitif anak dalam pengembangan berhitung melalui permainan angka dengan kelereng di Raudhatul Athfal Al- Muttaqin Balai Belo.

4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action research), Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Subjek penelitian adalah anak kelompok B di Raudhatul Athfal Al- Muttaqin Balai Belo Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam pada tahun pelajaran 2011/2012. Dengan jumlah 15 orang terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan 7 orang. Teman sejawat Yessy Fiska Marlina yang membantu berkolaborasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran di Raudhatul Athfal Al-Muttaqin Balai Belo Kecamatan Tanjung Raya. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil observasi atau pengamatan dalam setiap siklus sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan prestasi belajar materi kognitif. Arikunto (2007: 16) mengemukakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu: 1. Perencanaan atau planning 2. Tindakan atau acting 3. Pengamatan atau observing 4. Refleksi atau reflecting Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi/ pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan format observasi, format wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil observasi belajar mengajar akan dianalisis, setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan sebagian bahan untuk menentukan tindakan berikut. Data yang dianalisis dalam bentuk persentase. Untuk menentukan bahwa aktivitas anak meningkat, maka interventasi aktivitas belajar anak adalah sebagai berikut dalam Arikunto ( 2006: 236) dilambangkan dengan Sangat Tinggi (ST), Tinggi ( T) dan Rendah ( R). Dengan demikian dapat dikategorikan anak yang bernilai sangat tinggi berarti anak yang dikatakan mampu, anak yang dikategorikan tinggi berarti anak masih berkembang dan anak yang dikategorikan rendah berarti anak masih perlu bimbingan.

5 Indikator keberhasilan pada penelitian peningkatan kemampuan kognitif dalam pengembangan berhitung anak melalui permainan angka dengan kelereng di Raudhatul Atfhal Al Muttaqin Balai Belo Kecamatan Tanjung Raya Kab. Agam sesuai, menurut Asmani (2011:190), apabila Indikator keberhasilan telah mencapai ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75% yang ditandai dengan beberapa hal seperti: (1). 75% anak bisa melakukan permainan angka dengan kelereng. ( 2).75% anak dapat mengetahui urutan angka, membilang konsep bilangan dengan benda 1-10, membuat urutan bialangan 1-10 memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 HASIL Hasil penelitian disetiap siklus telah menunjukan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak, dari siklus I yang pada umumnya masih rendah dan belum mencapai kriteria minimum, sehingga penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II. Peningkatan kemampuan kognitif anak ditandai dengan berkembangnya aspek membilang (konsep bilangan dengan benda-benda ) 1-10, membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda, menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda. Dalam hal ini dibuktikan dengan perolehan dari tabel di bawah ini: Tabel 1Parsentase anak yang memperoleh kategori sangat tinggi dalam Kemampuan Kognitif melalui Permainan Angka dengan Kelereng. No Aspek Kondisi Siklus Awal I II Keterangan 1. Membilang, konsep bilangan 27% 60% 93% dengan benda 1-10 Naik 2. Mengurutkan lambang bilangan 1-20% 47% 80% 10 dengan benda Naik 3. Menghubungkan lambang bilangan dengan benda 13% 53% 87% Naik Persentase rata-rata 20% 53% 87% Berdasarkan parsentase tabel di atas, jika di bandingkan dengan KKM yang telah di tentukan dapat di simpulkan bahwa hasil peningkatan kognitif anak melalui permainan angka

6 Telah memenuhi standar Ketuntasan minimal dengan hasil 87%. PEMBAHASAN Kondisi awal pembelajaran kemampuan kognitif anak Raudhatul Atfhal Al Muttaqin Balai Belo dilakukan model pengajaran berpusat pada guru. Seorang guru banyak menjelaskan materi pembelajaran. Anak hanya memperhatikan penjelasan guru sehingga pembelajaran hanya berjalan searah. Aktivitas anak sangat pasif selama mengikuti kegiatan belajar mengajar oleh karena itu seolah-olah hanya sebagai obyek pembelajaran, semestinya anak adalah sebagai subyek pembelajaran. Pada kondisi awal ini pembelajaran yang berlangsung belum bermakna bagi anak Raudhatul Atfhal kelompok B. Sesuai dengan pendapat Piaget (dalam Kamtini, 2005: 54) yang mengemukakan bahwa: Bermain sebagai suatu media yang mampu meningkatkan perkembangan kognitif anak. Sejalan dengan teori diatas, permainan angka dengan kelereng dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Belajar melalui bermaian memungkinkan anak melatih kompetensinya, dan menguasai keterampilan baru dengan cara yang menyenangkan. Keadaan kondisi akhir dari kegiatan pembelajaran sebelum mengguakan kelereng dapat dilihat pada perolehan hasil observasi terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak melalui permainan angka 1-5: 1) Membilang, konsep bilangan dengan benda 1-10 yang sangat tinggi berjumlah 4 orang anak dengan persentase 27% yang tinggi 5 orang dengan persentase 33% rendah 6 orang dengan persentase 40%. 2) Mengurutkan lambang bilangan 1-10 dengan benda anak yang sangat tinggi 3 orang dengan persentase 20%, tinggi 4 orang dengan persentase 27% rendah 8 orang dengan persentase 53%. 3) Menghubungkan lambang bilangan dengan benda yang sangat tinggi 2 orang dengan persentase 13%. Tinggi 3 orang dengan persentase 20%. Anak yang rendah 10 orang dengan persentase 67% Pada siklus 1 menggambarkan kegiatan atau proses pembelajaran sambil bermain belum bisa dikatakan berjalan baik. Aktivitas guru dan anak belum maksimal. Guru belum dapat memanfaatkan alat bantu yang ada dengan sebaik mungkin. Sehingga diperlukan kreativitas seorang guru untuk dapat mengajar dengan baik. Berdasarkan perolehan dari hasil observasi

7 kemampuan kognitif anak pada siklus I rata-rata kategori sangat tinggi 43%, pada kategori tinggi rata-arat 31% dan pada kategori rendah rata-rata 29% Berdasarkan data tersebut, secara klasikal belum mencapai hasil yang diharapkan, maka perlu dilanjutkan pada siklus II, untuk itu perlu diperhatikan pada siklus II sebagai tindak lanjut dari siklus 1 adalah memanfaatkan alat bantu secara maksimal, agar nantinya hasil dapat lebih baik. Sehingga hasil akan mencapai perolehan yang maksimal. Pada siklus ke 2, guru telah melaksanakan aktivitas mengajar dengan lebih baik. Aktivitas anak pada siklus 2, anak telah mengikuti pembelajaran sambil bermain dengan baik. Anak bersemangat mengikuti kegiatan dan lebih aktif mengikuti proses pembelajaran sambil bermain. Perhatian anak terhadap materi lebih terfokus. Menghasilkan kerjasama antara mereka dalam kegiatan. Berdasarkan dari hasil observasi kemampuan kognitif melalui permainan angka bilangan 1sampai 10 pada kondisi awal rata-rata sangat tinggi 77%, pada kategori tinggi 14% dan pad kategori randah 9% Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui permainan angka dengan kelereng dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak Raudhatul Atfhal Al muttaqin Balai Belo. Sehingga hipotesis tindakan yang diajukan terdapatnya peningkatan kemampuan kognitif anak usia dini melalui permainan angka dengan kelereng di Raudhatul Athfal Al- Muttaqin Balai Belo diterima kebenarannya. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Raudhatul Atfhal Balai Belo pada siklus ke 1, dan siklus ke 2 dapat peneliti sampaikan bahwa kemampuan kognitif anak dengan indikator membilang konsep bilangan dengan benda,mengurutkan lambang bilangan dengan benda,menghubungkan lambang bilangan dengan benda. Dengan pelaksanaan tindakan menggunakan alat menara kelereng, media kartu angka dan gambar dapat menarik perhatian anak sehingga menimbulkan suasana yang mana semua anak dapat aktif. Kebaikan atau kelebihan dalam pemanfaatan alat menara kelereng, kartu angka dan gambar dalam pembelajaran materi kognitif khususnya dalam pencapaian perkembangan dalam mengenal bilangan 1 sampai 10 dapat menarik perhatian anak dalam proses pembelajaran. Anak juga merasa senang pada waktu pembelajaranberlangsung. Dengan alat menara kelereng, kartu angka yang berwarna warni cukup menarik bagi anak. Dengan gambar-

8 gambar kelereng yang cukup menarik anak lebih aktif dan rasa ingin tahunya muncul sehingga dapat memotivasi anak untuk belajar. Cara mempertahankan kelebihan ini antara lain sebagai berikut: a) Untuk mempertahankannya perlu alat menara kelereng, model kartu angka yang bervariasi, perlu gambar kelereng yang bermacam-macam bentuk. b) Dalam pelaksanaan kegiatan perlu ditambah jumlah medianya agar anak tidak berebut. c) Gambar dipilih yang baru terkenal atau baru di senangi anak. d) Kerjasama seluruh warga sekolah dalam membuat/ model alat menara kelereng, alat bantu kartu angka dan gambar sehingga lebih cepat terwujud satu keberhasilan. Hal ini disebabkan anak di kelompok B perlu sekali adanya alat menara kelereng, kartu angka dan gambar sebagai media bantu mereka dalam belajar. Segala sesuatu tentu saja ada kelebihan maupun kekurangan. Dua hal ini selalu berdampingan. Demikian penggunaan alat menara kelereng, media kartu angka dan gambar ini tentu saja terdapat pula kelemahan atau kekurangannya. Kelemahan atau kekurangan dalam penggunaan alat menara kelereng, kartu angka dan gambar ini memerlukan ruang kelas yang agak luas. Karena perlu menempelkan pada papan planel, papan tulis, serta tempat menempel gambar-gambar. Yang kedua memerlukan fariasi gambar yang menarik sehingga perlu persiapan yang baik. Ketiga seorang guru harus selalu mengingatkan peserta didik karena ada kemungkinan anak berebut alat bantu. Cara mengatasi kelemahan atau kekurangan dalam penggunaan alat menanara kelereng, media kartu angka dan gambar ini antara lain: 1) Pelaksanaan kegiatan ini bisa dilakukan di halaman sekolah. 2) Pelaksanaan kegiatan di ruang kelas yang lain yang lebih luas. 3) Perlu kiranya seorang guru yang mengajar menyimpan alat / media yang 4) digunakan dalam pembelajaran untuk dapat dimanfaatkan guru lain. Dari perolehan persentase rata-rata siklus I dan Siklus II jelas terdapat perbedaan yang signifikan pada siklus I pada kategori sangat tinggi terdapat selisih 34% dan pada kategori tinggi selisih kurang 18% dan pada kategori rendah kurang selisih kurang 10%. Indikator yang belum tercapai secara optimal pada siklus I adalah pada semua aspek yaitu: 1) membilang konsep bilangan dengan benda 1-10, 2) mengurutkan lambang bilangan 1-10 dengan benda, 3)

9 menghubungkan lambang bilangan dengan benda, dibuktikan dengan rata-rata kategori baru mancapai untuk pengamatan sangat tinggi 53% kategori tinggi 27% dan kategori rendah 15%. Sedangkan pada siklus II aspek pertemuan 1 semua aspek masih kategori belum mencapai hasil yang optimal, pada pertemuan 2 aspek yang telah mencapai kategori sangat tinggi indikator 1 membilang konsep bilangan dengan benda 1-10 sudah 80% dan indikator 3 menghubungkan lambang bilangan dengan benda sudah 80%. Pada pertemuan III sudah mencapai hasil yang optimal karena indikator 1 telah mencapai kategori sangat tinggi 93%, indikator 2 mencapai 80% dan indikator 3 mencapai 87%. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukankan oleh Depdiknas. Menurut Depdiknas (2007: 7) Kemampuan aritmatika berhubungan dengan kemampuan yang diarahkan untuk kemampuan berhitung atau konsep berhitung permulaan. Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, mengenali atau membilang angka, menyebut urutan bilangan, menghitung benda, mengenali himpunan dengan nilai bilangan berbeda, memberi nilai bilangan pada suatu himpunan benda, mengerjakan atau menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan menggunakan konsep dari kongkrit ke abstrak, menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan, dan menciptakan bentuk benda sesuai dengan konsep bilangan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian disetiap siklus telah menunjukan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak dalam pengembangan berhitung, dari siklus I yang pada umumnya masih rendah dan belum mencapai kriteria minimum, sehingga penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II. Peningkatan kemampuan kognitif anak ditandai dengan berkembangnya aspek membilang/( mengenal konsep bilangan dengan benda-benda ) 1-10, membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda, menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: Untuk kepala sekolah, karena dengan penggunaan alat menara kelereng, media kartu angka dan gambar dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B, maka pihak

10 sekolah hendaknya mengusahakan penggandaan alat bantu menara kelereng, kartu angka dan gambar untuk guru-guru yang memerlukan dalam pembelajaran. Untuk sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran khususnya di Rauhdatul Atfhal hendaknya hasil penelitian melalui permainan angka dengan kelereng dengan dibantu kartu angka dan gambar bisa digunakan sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan kognitif anak. Agar pembelajaran lebih kondusif dan menarik minat anak, sebaiknya guru lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan. Untuk anak hendaknya membiasakan diri menggunakan alat bantu menara kelereng dalam mengenal lambang bilangan serta media kartu angka dan kartu gambar agar dapat meningkatkan kemampuan kognitif.bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Jasmine Naura. 2009. Mendidik Anak secara Seimbang. Yogyakarta: Wahana Tutalita Publisher. Mansur. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sujiono, Yulrani Nuraini dkk. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka. Supriyadi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia dalam http ://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/21/penelitian_tindakan_kelas, diakses 21 Maret 2008. Yulianti, I Rani. 2010. Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak Modern dan Tradisional. Jakarta: Laskar Aksara. Wulandari, Hesti. 2011. Pengembangan Anak Usia Dini. Tersedia dalam Just another WordPress.com site/2011/pengembangan Anak Usia Dini diakses 13 juli 2011 Zaman, Badru dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: UT.